Setting Penelitian Subyek Penelitian

37 2. Tindakan Action Tindakan sebagai aktivitas yang dirancang dengan sistematis untuk memperbaiki dan meningkatkan proses pembelajaran dengan tujuan untuk meningkatkan hasil belajar anak. 3. Observasi Pengamatan terhadap pelaksanaan tindakan penelitian dan dampak atau hasil dari tindakan yang dilakukan sesuai dengan aspek-aspek yang terdapat pada format observasi. 4. Refleksi Reflection Proses mengkaji, melihat serta mempertimbangkan hasil dari tindakan yang dilakukan berdasarkan atas KKM yang digunakan, yaitu 67. Dari hasil refleksi ini, peneliti dapat melakukan modifikasi terhadap rencana tindakan selanjutnya.

C. Setting Penelitian

Data yang diperoleh agar sesuai dengan harapan, perlu ditetapkan setting penelitian. Setting penelitian merupakan tempat atau lokasi yang digunakan untuk penelitian. Menurut Darmiyati Zuchdi 1990: 6, setting penelitian yang ideal yaitu yang memungkinkan peneliti dapat masuk ke dalam lingkungan, kemudian menjalin hubungan secara akrab dengan para informan untuk menyimpulkan data sesuai dengan tujuan penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di SLB Bhakti Kencana Berbah yang beralamat di Krikilan, Tegaltirto, Berbah, Sleman, Yogyakarta. Pelaksanaan penelitian di SLB Bhakti Kencana Berbah ini dilatarbelakangi oleh karakteristik sekolah yang terdapat 38 siswa tunarungu di sekolah tersebut. Penetapan lokasi penelitian dilakukan dengan pertimbangan karena peneliti telah melakukan observasi di SLB Bhakti Kencana Berbah sehingga memberi gambaran lebih jelas mengenai karakteristik sekolah, siswa subjek penelitian, media pembelajaran dan guru. Setting penelitian ini dilaksanakan di aula dengan pertimbangan sarana dan prasarana penelitian. Waktu yang digunakan peneliti untuk melaksanakan tindakan yaitu 1 bulan dimulai pada tanggal 17 Maret 2015 sampai 16 April 2015.

D. Subyek Penelitian

Subjek penelitian adalah benda, hal atau orang tempat data untuk variabel penelitian melekat dan yang dipermasalahkan Suharsimi Arikunto, 2005: 10. Dalam penelitian ini, penentuan subjek penelitian dilakukan secara purposive. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas Dasar 2 di SLB Bhakti Kencana Berbah. Siswa kelas Dasar 2 di sekolah ini berjumlah 2 anak yang terdiri dari 1 siswi perempuan dan 1 siswa laki-laki. Siswi perempuan masih memiliki sisa pendengaran dan siswi laki-laki tidak memiliki sisa pendengaran. Meskipun kedua subjek dalam penelitian ini memiliki tingkat pendengaran yang berbeda, namun dalam tindakan pembelajaran yang diberikan tidak dibedakan antara anak yang masih memiliki sisa pendengaran dan anak yang tidak memiliki sisa pendengaran. Hal ini dikarenakan anak yang tidak memiliki sisa pendengaran dapat mengikuti pembelajaran seperti halnya anak yang masih memiliki sisa pendengaran. Alasan peneliti memilih siswa kelas Dasar 2 di SLB Bhakti Kencana Berbah sebagai subyek penelitian adalah 39 karena penguasaan kosakata anak rendah, belum ada perlakuan khusus agar penguasaan kosakata benda yang dimiliki anak meningkat, serta media powerpoint belum digunakan dalam pembelajaran di kelas tersebut. Hal ini diketahui berdasarkan pengamatan di kelas.

E. Rancangan Penelitian