Dalam pembangunan pariwisata hendaknya diperhatikan seluruh aspek yang berkaitan dengan kegiatan pariwisata di lokasi pariwisata tersebut, adapun beberapa
daya dukung, yang umum untuk mendukung pariwisata di suatu daerah adalah : 1 daya dukung fisik, yang berkaitan langsung dengan kemampuan fisik lahan atau
perairan yang ada untuk menampung kegiatan, 2 daya dukung biologis, yang berkaitan dengan adanya relasi antara sumber daya dan kegiatan wisata, yang dapat
dideteksi dari ada tidaknya kerusakan atau gangguan pada komponen biologi yang ada dan, 3 daya dukung psikologis, merupakan aspek yang sangat individual dan
sulit ditangani, menyangkut kemampuan obyek untuk mempertahankan kesan yang ada padanya.
Dengan memperhatikan daya dukung tersebut serta mengembangkannya menjadi bahagian dari pariwisata tersebut, diharapkan kegiatan pariwisata tersebut akan
berhasil.
2.2. Bentuk dan Jenis-jenis Pariwisata
Kegiatan pariwisata yang dilakukan masyarakat di berbagai tempat mulai dari dasar lautan, pantai, pedesaan, kota, bukit-bukit, pegunungan, puncak gunung, terowongan,
gua bawah tanah maupun wisata antariksa secara umum dapat dibagi dalam dua bentuk yaitu :
1. Pariwisata Perorangan Individual Tourism Kegiatan pariwisata ini dilakukan oleh perorangan atau kelompok orang yang
melaksanakan perjalanan dengan daerah tujuan wisata sesuai dengan pilihannya, keadaan ini memungkinkan dilakukannya perubahan tujuan, waktu dan biaya
perjalanan, seluruh persiapan dan perlengkapan pariwisata disediakan oleh yang bersangkutan atau kelompok tersebut.
2. Pariwisata Kolektif Collective Tourism Kegiatan pariwisata ini dilakukan dan diselenggarakan oleh suatu badan usaha biro
perjalanan yang menjadi leader dari pariwisata tersebut. Kegiatan pariwisata ini sangat bergantung pada biro perjalanan yang menjual suatu perjalanan menurut
program dan jadwal waktu yang ditentukan terlebih dahulu. Biro perjalanan ini menawarkan program wisata ini kepada setiap orang yang berminat dengan
keharusan membayar sejumlah uang yang telah ditentukan untuk keperluan tersebut. Perjalanan wisata adalah suatu perjalanan dengan cirri-ciri tertentu yaitu :
1.
Berupa perjalanan keliling yang kembali lagi ke tempat asal 2.
Pelaku perjalanan hanya tinggal untuk sementara waktu 3.
Perjalanan tersebut direncanakan terlebih dahulu 4.
Ada organisasiorang yang mengatur perjalanan tersebut 5.
Terdapat unsur-unsur produk wisata 6.
Ada tujuan yang ingin dicapai dari perjalanan wisata tersebut 7.
Biaya perjalanan diperoleh dari Negara asal dan, 8.
Dilakukan dengan santai Desky, 2001 Banyak variasi dapat disaksikan mengenai cara orang mengadakan perjalanan
wisata. Dilihat dari lamanya orang mengadakan perjalanan, jaraknya yang ditempuh, kendaraan yang digunakan, organisasi perjalanannya, dampaknya di bidang ekonomi
dan sebagainya, perjalanan wisata itu dapat diklassifikasikan menjadi bentuk-bentuk wisata. Bentuk-bentuk wisata yang terpenting adalah :
12
a. Wisata mancanegara asing, internasional dan wisata domesticdalam negeri, di Indonesia disebut wisata nusantara. Wisatawan mancanegara adalah wisatawan
yang dalam perjalanannya memasuki daerah Negara yang bukan negaranya sendiri, jika perjalanan wisata tidak keluar dari batas-batas Negara sendiri,
wisatawannya ialah wisatawan nusantara domestic. Wisatawan nusantara sering dibedakan menjadi wisata regional dan wisata local.
b. Wisata reseptif pasif dan wisata aktif. Dilihat dari
dampaknya secara ekonomis, wisata mancanegara atau kedatangan wisatawan dari luar negeri itu akan menghasilkan pemasukan devisa untuk Negara yang
bersangkutan. Wisata mancanegara itu dilihat secara ekonomis dari sudut kedatangan orang asing disebut wisata reseptif atau pasif Inbound tourism,
sebaliknya perjalanan warganegara ke luar negeri disebut wisata aktif outbound tourism.
c. Wisata kecil dan wisata besar, yang dimaksud dengan wisata kecil dan wisata besar di sini ialah wisata menurut lamanya waktu perjalanan. Wisata kecil ialah
wisata jangka pendek short term tourism, yang memakan waktu satu sampai beberapa hari. Kalau hanya memakan waktu satu hari disebut ekskursi. Dalam
wisata kecil ini antara lain termasuk wisata akhir pekan weekend tourism. Wisata besar memakan waktu beberapa minggu sampai beberapa bulan.
d. Wisata individual dan wisata terorganisasi, seseorang atau sekelompok orang, seperti murid-murid sekolah, penduduk sekampung atau pegawai sekantor dan
sebagainya dapat mengadakan perjalanan wisata dengan mengatur waktu perjalanan, tempat-tempat yang dikunjungi, kendaraan yang digunakan, makan
dan nminumnya, penginapannya dan sebagainya. Pariwisata rombongan yang individual itu disebut dengan wisata social, yaitu wisata yang tidak ditangani
perusahaan perjalanan, dan menggunakan akomodasi khusus yang disediakan untuk itu, seperti pesanggrahan, dusun wisata, perkemahan, dan sebagainya,
segala sesuatunya sudah diatur sebelumnya, diantaranya termasuk liburan keluarga, perjalanan remaja Youth travel, kunjungan keluarga, termasuk
perjalanan Incentive travel yaitu perjalanan rombongan pegawai satu kantor.
Dalam melaksanakan kegiatan pariwisata, secara umum wisatawan memilki maksud dan tujuan dilakukannya kegiatan wisata tersebut, jenis-jenis
tujuan dari pariwisata dapat dibagi yaitu :
Pariwisata untuk menikmati perjalanan
Pariwisata untuk rekreasi
Pariwisata untuk kebudayaan
Pariwisata untuk olah raga
Pariwisata untuk urusan usaha dagang
Pariwisata untuk berkonvensi Demikian halnya masyarakat yang melaksanakan perjalanan pariwisata
dapat dikategorikan berdasarkan motif dan tujuannya melaksanakan kegiatan pariwisata tersebut, mereka akan mengeluarkan pembiayaan yang tidak sedikit,
waktu, serta beberapa pengorbanan lainnya untuk memperoleh manfaat dari kegiatan pariwisata tersebut. Beberapa motif orang melakukan kegiatan
pariwisata adalah :
13
1 Motif bersenang-senang atau tamasya
2 Motif rekreasi
3 Motif kebudayaan
4 Motig olah raga
5 Motif bisnis
6 Motif konvensi
7 Motif spiritual
8 Motif interpersonal
9 Motif kesehatan
10 Motif social Soekadijo,1996
Menurut Happy 2002 beberapa prinsip-prinsip pariwisata yang layak dam dapat meningkatkan manfaat dari kegiatan pariwisata tersebut adalah :
1. Secara aktif mendorong kelangsungan peninggalan di suatu daerah,
kebudayaan, sejarah, dan alam. 2.
Menekankan dan menampilkan identitas daerah sebagai sesuatu yang unik.
3. Dilakukan berdasar pada ketrampilan interpretasi peninggalan
yang ada. 4.
Memberdayakan masyarakat local untuk menginterpretasikan warisan mereka sendiri kepada para tamu.
5. Membangun rasa bangga masyarakat local akan warisan mereka
dan meningkatkan hubungan dengan tamu serta ketrampilan pelayanan. 6.
Membantu memelihara gaya hidup dan nilai-nilai setempat. 7.
Memberdayakan masyarakat local untuk merencanakan dan memfasilitasi pengalaman berdimensi ganda yang otentik dan bermakna kepada
pengunjung. 8.
Bersifat “antar budaya” yang berarti tamu dan tuan rumah sama- sama menerima pengalaman yang saling memperkaya.
9. Mewakili program yang dapat diterapkan di setiap tingkat
pengembangan pariwisata dan semua kondisi pariwisata. 10.
Menampilkan pendekatan “bernilai tambah” terhadap pariwisata yang berarti meningkatkan kedalaman dan level pelayanan yang diberi kepada
wisatawan. 11.
Menampilkan suatu pendekatan kea rah pengembangan pariwisata berkelanjutan. Karena menkankan dan menghormati peninggalan suatu daerah serta
memberdayakan penduduknya sebagai basis pembangunan pariwisata sejati.
2.3 Pendapatan