B. Subyek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Karangasem III Surakarta Tahun Pelajaran 20102011. Penelitian ini dilaksanakan pada semester
ganjil dengan jumlah 25 siswa, yang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan.
C. Bentuk dan Strategi Penelitian
1. Bentuk Penelitian
Bentuk penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas Classroom Action Research. Dari namanya sudah menunjukkan isi yang terkandung di dalamnya,
yaitu sebuah kegiatan penelitian yang dilakukan di dalam kelas Suharsimi Arikunto, 2008: 2
Penelitian tindakan kelas termasuk penelitian yang reflektif. Kegiatan penelitian dimulai dari permaslahan yang riil yang dihadapi oleh guru dalam
proses belajar mengajar, kemudian direfleksikan alternatif pemecahan masalah tersebut. Setelah itu masalah tersebut ditindaklanjuti dengan tindakan-tindakan
terencana dan terukur. Oleh karena itu, penelitian tindakan kelas membutuhkan kerjasama antara peneliti, guru, siswa, dan staf sekolah lainnya untuk menciptakan
suatu kinerja sekolah yang lebih baik. Prinsip utama dalam PTK adalah pemberian tindakan dalam siklus yang
bertahap dan berkelanjutan samapai memperoleh hasil yang ditetapkan. Siklus yang dinamis dengan tindakan yang sama. Sebagaimana yang diungkapkan oleh
Suhardjono dalam Suharsimi Arikunto 2008: 73, bahwa PTK dilaksanakan dalam bentuk siklus berulang yang di dalamnya terdapat empat tahapan utama
kegiatan, yaitu a perencanaan; b tindakan; c pengamatan; dan d refleksi.
2. Strategi Penelitian
Strategi penelitian adalah penelitian tindakan kelas secara rinci diuraikan sebagai berikut:
a. Tahap persiapan tindakan meliputi langkah-langkah sebagai berikut:
1 Membuat skenario pembelajaran
2 Mempersiapkan instrument penelitian
3 Mempersiapkan dan merancang tindakan yang sesuai dengan standar
kompetensi dan kompetensi dasar. 4
Mengajukan solusi alternatif. b.
Tahap pelaksanaan tindakan dilakukan dengan melaksanakan proses pembelajaran sesuai rancangan. Setiap tindakan dan proses pembelajaran
tersebut selalu diikuti kegiatan pemantauan. c.
Tiap pengamatan dan interprestasi dilakukan dengan mengamati dan menginterprestasi aktivitas penerapan tindakan pada pembelajaran. Pada tahap
interprestasi proses koreksi hasil kerja dilakukan oleh peneliti. Interprestasi ini berguna untuk mengetahui apakah tindakan yang dilakukan dapat mengatasi
permaslahan yang ada. d.
Tahap analisis dan refleksi dilakukan dengan menganalisis hasil pengamatan dan interprestasi sehingga diperoleh simpulan tentang bagian yang perlu
diperbaiki dan bagian yang telah mencapai tujuan penelitian. Dari hasil penarikan kesimpulan tersebut,dapat diketahui apakah penelitian ini mencapai
keberhasilan atau tidak. Supardi dalam Suharsimi Arikunto 2008: 133 menjelaskan bahwa refleksi reflection adalah kegiatan mengulas secara kritis
reflective tentang perubahan yang terjadi a pada siswa; b suasana kelas; dan guru. Pada tahap ini, guru sebagai peneliti menjawab pertanyaan
mengapa why, bagaimana how, dan seberapa jauh to what extent intervensi telah menghasilkan perubahan secara signifikan.
D. Sumber Data