Bahan Baku TINJAUAN PUSTAKA

37 elastis berwarna coklat muda sampai dengan coklat tua. Adapun spesifikasi persyaratan mutu dodol menurut SNI dapat dilihat pada tabel 2.1. Tabel 2.1. Spesifikasi persyaratan mutu dodol SNI 01-2986, 1992 No. Kriteria Uji Satuan Persyaratan 1. Keadaan : - Bau - Rasa - Warna - - - Normal Normal, khas Normal 2. Air - Maks. 20 3. Jumlah Gula, sebagai sakarosa , bb Min. 45 4. Protein N x 6,25 , bb Min. 3 5. Lemak , bb Min. 7 6. Bahan tambahan makanan Sesuai SNI. 0222-M dan peraturan Men. Kes No. 722Men.KesPerIX88 7. Pemanis buatan Tidak nyata 8. Cemaran logam : 1. Timbal Pb 2. Tembaga Cu 3. Seng Zn Mgkg Mgkg Mgkg Maks. 1,0 Maks. 10,0 Maks. 40,0 9. Arsen As Mgkg Maks. 0.5 10. Cemaran mikroba : - Angka lempeng total - E. Coli - Kapang dan khamir Kolonig APMg Kolonig Maks. 5,0 x 1,02 3 Maks. 1,0 x 1,02 Sumber: Badan Ketahanan Pangan Propinsi Jawa Timur, 2005

B. Bahan Baku

Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan jenang terdiri atas tepung beras ketan, santan kelapa, gula merah dan essence. a. Tepung Beras Ketan Beras ketan sebagai bahan dasar tepung beras dan mempunyai nama lain Oryza sativa glutinous . Beras ketan mengandung karbohidrat yang cukup tinggi yaitu sekitar 79,4 gr dalam 100 gr bahan. Karbohidrat 38 didalam tepung beras ketan terdapat dua bentuk senyawa, yaitu amilosa dan amilopektin dengan kadar masing- masing sebesar 1 dan 99. Beras ketan kandungan patinya hampir semuanya terdiri dari amilopektin yang mempunyai sifat yang lengket antar partikelnya, tidak mengembang dalam pemasakan, dan tidak banyak menyerap air, serta tetap lunak setelah dingin. Adapun kadar amilosa beras ketan sedikit sekali bahkan tidak ada sama sekali yaitu hanya sekitar 1 – 2 . Sedangkan untuk beras yang kadar amilosanya diatas 2 dapat digolongkan sebagai beras biasa. Syarat tepung beras ketan dapat dilihat pada Table 2.2. Table 2.2. Syarat Tepung Beras Ketan KARAKTERISTIK SYARAT MUTU Air Abu Pasir Derajat keasaman ml NaOH 100gr Serat Kasar Logam berbahaya Pb, Cu, Hg Serangga dalam bentuk stadia Jamur visual Mikrokopis pati 1cm Kehalusan 65 mesh Kehalusan 50 mesh Bau dan rasa Max 10 Max 1 Max 0,1 Max 14 Max 1 Tidak nyata Tidak nyata Tidak ada Tidak ada Min 99 Min70 Normal Sumber SNI No. 0266 Winarno 1997 menyatakan bila pati mentah dimasukkan ke dalam air dingin, granula patinya akan menyerap air dan membengkak. Namun demikian jumlah air yang terserap dan pembengkakannya terbatas. Granula pati dapat dibuat membengkak luar biasa, tetapi bersifat tidak dapat kembali lagi pada kondisi semula. Perubahan tersebut disebut gelatinisasi. Suhu pada saat granula pati pecah disebut suhu gelatinisasi yang dapat dilakukan dengan penambahan air panaspendidihan. b. Santan Kelapa Santan adalah cairan yang diperoleh dengan melakukan pemerasan terhadap daging buah kelapa parutan proses pengolahannya meliputi penghancuran daging buah kelapa parutan. 39 Santan merupakan emulsi minyak dalam air yang distabilkan oleh protein dan beberapa jenis ion yang terserap pada batas permukaan antara air dan minyak. Santan kelapa adalah pati atau inti dari daging buah kelapa yang tua, dengan cara diambil sarinya saja dengan cara memeras bersama air. Dengan cara menggilingnya menggunakan pelarut, melarutkannya dalam pelarut yang mempunyai titik didih rendah dan kemudian memisahkan pelarutnya sehingga menghasilkan minyak dan lemak. Sedangkan daging buah kelapa mengandung sebagian besar minyak yang terdiri dari trigliserida ± 84 dan monogliserida ± 16, kelapa yang digunakan dalam penelitian daging kelapa sudah tua. Santan kelapa dalam pembuatan dodol berfungsi untuk memperoleh kekenyalan tertentu, rasa maupun aroma. Komposisi santan kelapa pada umumnya terdiri dari air sekitar 52, protein 4, lemak 27, dan karbohidratgula 15. Tinggi rendahnya komposisi tersebut sangat dipengaruhi oleh varietas kelapa, cara pemerasannya dan volume air yang ditambahkan. Kelapa yang digunakan dalam pembuatan jenang adalah kelapa yang tua atau yang cukup tua. Ketuaan kelapa akan mempengaruhi minyak yang dihasilkan. Pemakaian kelapa yang cukup akan menghasilkan jenang dengan kualitas baik dan memudahkan dalam pengemasan. Kekurangan minyak pada jenang akan menyebabkan lengket waktu dikemas, sedangkan kelebihan minyak juga akan mempercepat proses ketengikan Woodroof, 1970. Minyak kelapa sebagaimana minyak nabati lainnya merupakan senyawa trigliserida yang tersusun atas berbagai asam lemak dan 90 diantaranya merupakan asam lemak jenuh. Minyak kelapa kaya akan asam lemak berantai sedang C 8 - C 14 , khususnya asam laurat dan asam miristat. Minyak kelapa berdasarkan kandungan asam lemak digolongkan ke dalam minyak asam laurat, karena kandungan asam lauratnya paling besar jika dibandingkan dengan asam lemak lainnya. Berdasarkan tingkat 40 ketidakjenuhannya yang dinyatakan dengan bilangan iod iodine value , maka minyak kelapa dapat dimasukkan ke dalam golongan non drying oils , karena bilangan iod minyak tersebut berkisar antara 7,5-10,5 Ketaren, 1986. c. Gula Gula umumnya berupa sukrosa. Sukrosa adalah senyawa disakarida yang tersusun atas molekul glukosa dan fruktosa, apabila sukrosa terlarut dengan air akan terurai menjadi glukosa dan fruktosa. Gula adalah senyawa organik yang penting dalam bahan makanan, sebab gula mudah dicerna oleh tubuh sebagai sumber kalori. Sedangkan pada konsentrasi tinggi gula berfungsi sebagai pengawet karena dapat mencegah pertumbuhan mikroorganisme. Syarat mutu gula pasir dapat dilihat pada tabel 2.3. Tabel 2.3. Syarat Mutu Gula Pasir Karakteristik Syarat mutu Sukrosa Air 103 C, 3 jam Gula Reduksi Abu Belerang dioksida SO 2 mgkg Cemaran Logam Cu mg Kg Max 99,9 Max 0,1 Max 0,1 Max 0,1 Max 20 kgmg Tidak ada 0 Max 20 Sumber : SNI No. 0722 Gula yang juga digunakan dalam proses ini adalah gula merah, gula merah merupakan gula yang spesifik yang diperoleh dari tanaman aren, kurma, palm, sagu, kelapa atau nipah yang dibuat secara tradisional. Gula merah yang dihasilkan setelah mengalami proses pemasakan. Kegunaannya sebagai bumbu makanan, dan ramuan obat- obatan tradisional akan memberikan aroma dan rasa yang khas. Syarat mutu gula kelapa dapat dilihat pada tabel 2.4. Table 2.4. Syarat Mutu Gula Kelapa 41 Karakteristik Syarat Mutu Penampakan : - Bentuk - Warna - Rasa dan aroma Air Abu Gula reduksi Sakarosa Bagian yang tidak larut SO 2 sisa Pemanis buatan Cemaran logam : - Timbale Tb - Tembaga Cu - Seng Zn - arsen Padatan normal Kuning kecoklatan sd coklat Khas Max 10 Max 2 Max 12 Min 1 Min 1 Max 30 Tidak ditemukan Tidak ditemukan Tidak ditemukan Tidak ditemukan Tidak ditemukan Sumber : PT. Mubarokfood Cipta Delicia

C. Bahan Tambahan