14
2.6.2 Pengolahan Data Analisis Deret Berkala
Data kuantitatif deret berkala merupakan bahan analisis trend sekunder, variasi musim seasonal, dan variasi siklikal. Pada hakekatnya, pengolahan dan
penyesuaian data harus dilakukan sebelum data tersebut digunakan untuk tujuan analisis. Berkaitan dengan hal tersebut, pengguna data harus memperhatikan
beberapa tentang permasalahan tentang: 1. Variasi Penanggalan.
2. Perubahan Harga. 3. Perubahan Penduduk.
4. Perbandingan Data.
A. Variasi Penanggalan
Pada umumnya, setahun dianggap memiliki 365 hari. Meskipun satu tahun terdiri dari 12 bulan, setiap bulan dapat memiliki jumlah hari yang berbeda yang
bervariasi antara 28 sampai dengan 31 hari. Sebelum data time series digunakan untuk tujuan analisis, pengguna data wajib mengadakan penyesuaian terhadap
jumlah hari dalam bulan atau jumlah hari kerja dalam bulan. Data tentang konsumsi, penjualan, dan sebagainya umumnya disesuaikan atas dasar jumlah hari
dalam 1 bulan. Penyesuaian tersebut dapat dilakukan dengan cara membagi angka konsumsi
bulanan atau angka penjualan bulanan dengan jumlah hari dalam 1 bulan yang bersangkutan agar diperoleh angka konsumsi atau penjualan per hari. Sebaliknya,
jika kita ingin angka-angka konsumsi bulanan tersebut tidak berubah, maka angka
Universitas Sumatera Utara
15 konsumsi harian yang diperoleh harus dikalikan dengan jumlah hari rata-rata per
bulan sebanyak 36512 = 30,4167 hari.
B. Perubahan Harga
Dalam banyak kasus, data deret berkala terdiri dari angka-angka nilai produksi. Jika menggunakan deret berkala untuk menganalisis perubahan fisik yang bebas
dari pengaruh fluktuasi harga, data kuantitatif tersebut harus di deflasikan dengan indeks harga yang sesuai sebelum dapat digunakan untuk tujuan analisis. Deret
berkala tentang penjualan, pendapatan, ongkos bahan mentah dan sebagainya, harus di deflasikan agar fluktuasinya bebas dari perubahan harga-harganya. Proses
deflasi penting sekali mengingat angka-angka nilai produksi yang meningkat kemungkinan di sebabkan oleh kenaikan harga, sedangkan jumlah fisiknya
mungkin saja konstan bahkan menurun.
C. Perubahan Penduduk
Ada kalanya, ingin mengetahui fluktuasi produksi per kapita atau konsumsi per kapita. Dalam hal demikian, angka-angka produksi atau konsumsi harus dibagi
dengan jumlah penduduk. Angka per kapita sedemikian itu sebenarnya telah memasukkan unsur perubahan penduduk di dalamnya. Perhitungan per kapita
tersebut penting sekali karena produksi bisa saja menunjukkan gerekan meningkat naik, tetapi per kapitanya menurun jika kenaikan jumlah penduduk lebih cepat di
banding kenaikan produksinya.
Universitas Sumatera Utara
16
D. Perbandingan Data
Semua data deret berkala yang digunakan sebagai dasar analisis, seharusnya betul-betul sebanding. Jika sumber data berbeda, maka perlu dilakukan penelitian
terhadap perumusan istilah-istilah oleh beberapa sumber yang berbeda. Perumusan yang berbeda tentang suatu istilah yang sama oleh beberapa sumber,
perlu disesuaikan sebelum data tersebut digunakan. Sebagai contoh, terdapat dua sumber yang berbeda dimana keduanya merumuskan suatu istilah yang sama yaitu
produksi “sikat”. Sumber yang pertama merumuskan istilah sikat sebagai gabungan perusahaan atau industri yang memproduksi sikat gigi, sikat lantai, dan
sebagainya. Sedangkan sumber yang kedua merumuskan istilah sikat sebagai gabungan dari perusahaan atau industri sikat gigi saja.
Berdasarkan model klasik, nilai deret berkala atau time series Y merupakan gabungan perkalian dari nilai-nilai komponennya, dan dapat dinyatakan dalam
persamaan berikut:
Y = T x C x S x I
Jadi suatu data runtut waktu merupakan hasil kali dari 4 komponen yaitu “trend T, cyclus C, seasonal S dan irregular I.
2.6.3 Trend Sekunder