Saran Standar Umum Standar Pekerjaan Lapangan Tinjauan Penelitian Terdahulu Tabel 2.1

60 likuiditas, solvabilitas, pergantian auditor, profitabilitas, kompleksitas operasi, sign of income, dan variabel lainnya. 3. Periode pengamatan dalam penelitian ini dibatasi hanya mencakup tahun 2009 sampai dengan 2013 sehingga belum bisa melihat kecenderungan tren pada tahun-tahun sebelumnya.

5.3 Saran

Berdasarkan hasil dan keterbatasan penelitian ini, maka terdapat beberapa saran bagi penelitian selanjutnya, yaitu : 1. Peneliti selanjutnya diharapkan untuk menambah periode pengamatan agar memperoleh hasil yang menggambarkan kecenderungan tren dalam jangka waktu yang lebih panjang. 2. Penelitian selanjutnya diharapkan untuk menggunakan variabel-variabel independen lainnya yang berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. 3. Peneliti selanjutnya juga diharapkan untuk memperluas cakupan klasifikasi industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sehingga memperoleh hasil yang menggambarkan kecenderungan tren dalam ruang lingkup industri yang lebih luas. Universitas Sumatera Utara 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Laporan Keuangan

2.1.1.1 Pengertian Laporan Keuangan

Menurut Kieso, et al 2012,laporan keuangan merupakan sarana pengomunikasian informasi keuangan utama kepada pihak-pihak di luar perusahaan. Laporan ini menampilkan sejarah perusahaan yang dikuantifikasi dalam nilai moneter. Laporan keuangan financial statements yang sering disajikan adalah 1 neraca, 2 laporan laba rugi, 3 laporan arus kas, dan 4 laporan ekuitas pemilik atau pemegang saham. Selain itu, catatan atas laporan keuangan atau pengungkapan juga merupakan bagian integral dari setiap laporan keuangan.

2.1.1.2 Tujuan Laporan Keuangan

Dalam PSAK No. 1, IAI 2007, tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja, dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian kalangan pengguna laporan dalam rangka membuat keputusan-keputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggungjawaban stewardship manajemen atas penggunaan sumber-sumber daya yang dipercayakan kepada mereka. Universitas Sumatera Utara 9 Menurut Kieso, et al2012 menyatakan bahwa : “The objective of general-purpose-financial reporting is to provide financial information about the reporting entity that is useful to present and potential equity investors, lenders, and other creditors in decisions about providing resources to the entity. Those decisions involve buying, selling, or holding equity and debt instruments, and providing or settling loans and other forms of credit. Information that is decision-useful to capital providers investors may also be helpful to other users of financial reporting who are not investors. Let’s examine each of the elements of this objective.” Oleh karena itu, laporan keuangan harus menyediakan informasi yang bermanfaat : 1. Bagi investor serta kreditor atau para pemakai lainnya untuk membuat keputusan investasi, kredit, dan keputusan serupa secara rasional. Sebagai investor, informasi dapat digunakan untuk memutuskan apakah ia akan tetap mempertahankan kepemilikannya di perusahaan itu, atau menjualnya dan kemudian menanamkan modalnya di tempat lain. Bagi kreditor, misalnya ingin mengetahui perkembangan perusahaan setelah pinjaman diberikan. Ia harus selalu menilai kemampuan perusahaan mengembalikan pinjaman untuk memutuskan apakah harus memberi tambahan pinjaman atau menarik pinjaman yang telah diberikan. 2. Membantu investor serta kreditor atau para pemakai lainnya dalam menilai jumlah, penetapan waktu, dan ketidakpastian penerimaan kas prospektif dari deviden atau bunga dan hasil dari penjualan, penebusan, atau jatuh tempo sekuritas atau pinjaman. 3. Dengan jelas menggambarkan sumber daya ekonomi dari sebuah perusahaan, klaim terhadap sumber daya tersebut, dan pengaruh dari transaksi, kejadian, serta situasi yang mengubah sumber daya perusahaan dan klaim pihak lain terhadap sumber daya tersebut.

2.1.1.4 Klasifikasi Laporan Keuangan

Laporan keuangan diklasifikasikan menjadi beberapa laporan, yaitu : 1 neraca, 2 laporan laba rugi, 3 laporan perubahan ekuitas, 4 laporan arus kas, dan 5 catatan atas laporan keuangan. Perusahaan diwajibkan untuk menyajikan laporan keuangan yang menjelaskan Universitas Sumatera Utara 10 karakteristik utama yang memengaruhi kinerja keuangan, posisi keuangan perusahaan dan kondisi ketidakpastian IAI 2007.

2.1.1.5 Karakteristik Laporan Keuangan

Dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 1, IAI2007 bahwa karakteristik kualitatif laporan keuangan harus :

1. Dapat dipahami

Kualitas penting informasi yang ditampung dalam laporan keuangan adalah kemudahannya untuk segera dapat dipahami oleh pengguna. Untuk maksud ini, pengguna diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai tentang aktivitas ekonomi dan bisnis, akuntansi, serta kemauan untuk mempelajari informasi dengan ketekunan yang wajar.

2. Relevan

Agar bermanfaat, informasi harus relevan untuk memenuhi kebutuhan pengguna dalam proses pengambilan keputusan. Informasi memiliki kualitas relevan kalau dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pengguna dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini, dan masa depan, menegaskan, atau mengoreksi, hasil evaluasi pengguna di masa lalu.

3. Keandalan

Agar bermanfaat, informasi juga harus andal reliable. Informasi memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan material, dan dapat diandalkan penggunanya sebagai penyajian yang tulus atau jujur faithful representation dari yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar diharapkan dapat disajikan.

4. Dapat dibandingkan

Pengguna harus dapat memperbandingkan laporan keuangan perusahaan antar periode untuk mengidentifikasikan kecenderungan tren posisi dan kinerja keuangan. Pengguna juga harus dapat memperbandingkan laporan keuangan antar perusahaan untuk mengevaluasi posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan secara relatif. 2.1.2 Audit 2.1.2.1 Definisi Audit Pengertian auditing menurut “Report of the Committee on Basic Auditing Concepts of th American Accounting Association” Accounting Universitas Sumatera Utara 11 Review, vol.47 adalah : “Suatu proses sistematis untuk memperoleh serta mengevaluasi bukti secara objektif mengenai asersi-asersi kegiatan dan peristiwa ekonomi, dengan tujuan menetapkan derajat kesesuaian antara asersi-asersi tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya serta penyampaian hasil-hasilnya kepada pihak-pihak yang berkepentingan.” Sedangkan, menurut Sukrisno Agoes 2012, pengertian auditing adalah:“Suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis, oleh pihak yang independen, terhadap laporan keuangan yang telah disusun oleh manajemen, beserta catatan-catatan pembukuan dan bukti- bukti pendukungnya, dengan tujuan untuk dapat memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut.”

2.1.2.2 Audit Laporan Keuangan

Audit atas laporan keuangan terutama diperlukan oleh perusahaan berbentuk Perseroan Terbatas PT yang kepemilikannya dimiliki oleh para pemegang saham. Audit laporan keuangan berkaitan dengan kegiatan memperoleh dan mengevaluasi bukti tentang laporan-laporan entitas dengan maksud agar dapat memberikan pendapat apakah laporan keuangan tersebut telah disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip- prinsip yang berlaku umum.Informasi keuangan yang terdapat di dalam laporan keuangan perusahaan publik sangatlah diperlukan oleh pihak eksternal. Oleh karena itu, audit atas laporan keuangan sangatlah dibutuhkan guna meningkatkan kualitas informasi untuk para pengambil Universitas Sumatera Utara 12 keputusan.Secara signifikan, audit laporan keuangan dapat menurunkan resiko investor dan kreditor dalam membuat berbagai keputusan investasi dengan tidak menggunakan informasi yang bermutu rendah. Menurut Boynton et.al 2002 kebutuhan atas audit laporan keuangan ini perlu dilakukan atas dasar empat kondisi berikut:

1. Pertentangan Kepentingan Conflict of Interest

Banyak pengguna laporan keuangan yang memberikan perhatian tentang adanya kepentingan aktual maupun potensial antara mereka sendiri dan manajemen entitas. Kekhawatiran ini berkembang menjadi ketakutan bahwa laporan keuangan telah disusun sedemikian rupa oleh manajemen sehingga menjadi bias untuk kepentingan manajemen. Oleh karena itu, para pengguna mencari keyakinan dari auditor independen luar bahwa informasi tersebut telah 1 bebas dari bias untuk kepentingan manajemen dan 2 netral untuk kepentingan berbagai kelompok pengguna. 2. Konsekuensi Consequence Laporan keuangan yang diterbitkan menyajikan informasi yang penting, dan dalam beberapa kasus, merupakan satu-satunya sumber informasi yang digunakan untuk membuat keputusan investasi yang signifikan, peminjaman, serta keputusan lainnya. Oleh karena itu, para pengguna menginginkan laporan keuangan tersebut memuat sebanyak mungkin data yang relevan. Karena keputusan yang dibuat akan membawa konsekuensi ekonomi, sosial, dan konsekuensi lain yang signifikan, maka para pengguna laporan akan melirik pada auditor independen untuk memperoleh keyakinan bahwa laporan keuangan telah disusun sesuai dengan GAAP, termasuk semua pengungkapan yang memadai. 3. Kompleksitas Complexity Masalah akuntansi dan proses penyusunan laporan keuangan telah menjadi demikian kompleks. Dengan meningkatnya tingkat kompleksitas, maka resiko salah interpretasi dan timbulnya resiko kesalahan yang tidak disengaja juga ikut meningkat. Karena para pengguna merasa semakin sulit, atau bahkan mustahil untuk mengevaluasi sendiri mutu laporan keuangan, maka mereka mengandalkan auditor independen untuk menilai mutu informasi yang dimuat dalam laporan keuangan.

4. Keterpencilan Remoteness

Para pengguna laporan keuangan, bahkan pengguna yang saling pandai sekalipun menganggap tidak praktis lagi untuk mencari akses langsung pada catatan akuntansi utama guna melaksanakan sendiri verifikasi atas asersi laporan keuangan, karena adanya faktor jarak, Universitas Sumatera Utara 13 waktu, dan biaya. Daripada mempercayau mutu data keuangan begitu saja, sekali lagi para pengguna lebih mengandalkan laporan auditor independen untuk memenuhi kebutuhannya.

2.1.2.3 Tujuan Audit Laporan Keuangan

Secara umum, tujuan audit laporan keuangan adalah untuk memberikan pernyataan pendapat wajar atau tidaknya penyajian suatu laporan keuangan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum. Menurut Sukrisno Agoes 2012, laporan keuangan yang merupakan tanggung jawab manajemen perlu diaudit oleh KAP yang merupakan pihak ketiga yang independen, karena: 1. Jika tidak diaudit, ada kemungkinan bahwa laporan keuangan tersebut mengandung kesalahan baik yang disengaja maupun tidak disengaja. Karena itu laporan keuangan yang belum diaudit kurang dipercaya kewajarannya oleh pihak-pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan tersebut. 2. Jika laporan keuangan sudah diaudit dan mendapat opini wajar tanpa pengecualian unqualified dari KAP, berarti pengguna laporan keuangan bisa yakin bahwa laporan keuangan tersebut bebas dari salah saji yang material dan disajikan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku umum di Indonesia SAKETAPIFRS. 3. Mulai tahun 2001 perusahaan yang total asetnya Rp25 milyar ke atas harus memasukkan audited financial statements-nya ke Departemen Perdagangan dan Perindustrian. 4. Perusahaan yang sudah go public harus memasukkan audited financial statements-nya ke Bapepam-LK paling lambat 90 hari tahun buku. 5. SPT yang didukung oleh audited financial statements lebih dipercaya dibandingkan dengan yang didukung oleh laporan keuangan yang belum diaudit. Universitas Sumatera Utara 14

2.1.2.4 Standar Audit

Sesuai dengan Standar Profesional Akuntan Publik, Pernyataan Standar Auditing PSA .01 SA Seksi 150, standar auditing yang telah ditetapkan dan disahkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia 2011 terdiri atas sepuluh standar yang dikelompokkan menjadi tiga kelompok besar. Standar auditing yang telah ditetapkan dan disahkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia adalah sebagai berikut:

a. Standar Umum

1. Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang memiliki keahlian dan pelatihan yang cukup sebagai auditor. 2. Dalam semua hal yang berhubungan dengan perikatan, independensi dalam sikap mental harus dipertahankan oleh auditor. 3. Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya, auditor wajib menggunakan kemahiran profesionalnya dengan cermat dan seksama.

b. Standar Pekerjaan Lapangan

4. Pekerjaan harus direncanakan sebaik-baiknya dan jika digunakan asisten harus disupervisi dengan semestinya. 5. Pemahaman memadai atas pengendalian intern harus diperoleh untuk merencanakan audit dan menentukan sifat, saat, dan lingkup pengujian yang akan dilakukan. 6. Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui inspeksi, pengamatan, permintaan keterangan, dan konfirmasi sebagai dasar memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan yang diaudit.

c. Standar Pelaporan

1. Laporan auditor harus menyatakan apakah laporan keuangan telah disusun dengan standar akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. 2. Laporan auditor harus menunjukkan atau menyatakan, jika ada, ketidakkonsistenan penerapan standar akuntansi dalam penyusunan laporan keuangan periode berjalan dibandingkan dengan penerapan standar akuntansi tersebut dalam periode sebelumnya. 3. Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan harus dipandang memadai, kecuali dinyatakan lain dalam laporan auditor. Universitas Sumatera Utara 15 4. Laporan auditor harus memuat suatu pernyataan pendapat mengenai laporan keuangan secara keseluruhan atau suatu asersi bahwa pernyataan demikian tidak dapat diberikan. Jika pendapat secara keseluruhan tidak dapat diberikan, maka alasannya harus dinyatakan. Dalam hal nama auditor dikaitkan dengan laporan keuangan, maka laporan auditor harus memuat petunjuk yang jelas mengenai sifat pekerjaan audit yang dilaksanakan, jika ada, dan tingkat tanggung jawab yang dipikul oleh auditor.

2.1.3 Teori Kepatuhan Compliance Theory

Kepatuhan, yang didalam Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, berasal dari kata patuh, yang berarti taat kepada perintah atau aturan dan berdisiplin. Menurut Tyler dalam Saleh 2004 menyatakan bahwa : “Terdapat dua perspektif dasar mengenai kepatuhan hukum yaitu instrumental dan normatif. Perspektif instrumental mengasumsikan individu secara utuh didorong oleh kepentingan pribadi dan tanggapan-tanggapan terhadap perubahan insentif dan penalti yang berhubungan dengan perilaku. Perspektif normatif berhubungan dengan apa yang orang anggap sebagai moral dan berlawanan dengan kepentingan pribadi mereka.” Sedangkan menurut Kelman dalam Ardani 2010 menyatakan bahwa: “Complience diartikan sebagai suatu kepatuhan yang didasarkan pada harapan akan suatu imbalan dan usaha untuk menghindarkan diri dari hukuman yang mungkin dijatuhkan. Kepatuhan ini sama sekali tidak didasarkan pada suatu keyakinan pada tujuan kaedah hukum yang bersangkutan, dan lebih didasarkan pada pengendalian dari pemegang kekuasaan. Sebagai akibatnya maka kepatuhan akan ada, apabila ada pengawasan yang ketat terhadap pelaksanaan kaedah-kaedah hukum tersebut.” Perusahan go public yang wajib mempublikasikan laporan keuangannya di pasar modal dituntut untuk memenuhi peraturan dari Bapepam mengenai ketepatan waktunya dalam penyampaian laporan keuangan tahunan selambat- Universitas Sumatera Utara 16 lambatnya pada akhir bulan ketiga setelah tanggal laporan keuangan tahunan. Tuntutan kepatuhan terhadap peraturan atau hukum tersebut sesuai dengan apa yang telah disebutkan pada teori kepatuhan diatas. Seseorang akan didorong untuk mematuhi peraturan yang berlaku, dalam kasus ini,perusahaan didorong untuk mematuhi aturan untuk menyampaikan laporan keuangannya ke Bapepam LK secara tepat waktu.

2.1.4 Teori Keagenan Agency Theory

Agency Theory memperbesar pembagian resiko, masalah agensi terjadi ketika anggota-anggota organisasi memiliki perbedaan tujuan dan adanya pembagian kerja. Agency theory mengarah pada hubungan agensi, pemilik principal yang memberi mandat kepada para pekerja agent. Agency theory menjelaskan mengenai hubungan agensi dengan menggunakan metamorfosa dari sebuah kontrak. Secara keseluruhan, agency theory adalah hubungan struktur agensi dari prinsipal dan agen yang mengikat janji berperilaku kooperatif, tetapi dengan tujuan yang berbeda dan perilaku menghadapi resiko yang berbedaIkhsan dan Suprasto 2008. Menurut Jensen dan Meckling dalam Godfrey et.al 2010 , “Agency theory describe an agency relationship as arising where there is a contract under which one party the principal engages another party the agent to perform some service on the principal’s behalf. Under the contract, the principal delegates some decision-making authority to the agent.” Informasi keuangan yang ada di dalam laporan keuangan akan memiliki manfaat apabila disampaikan kepada penggunanya secara tepat waktu. Hal Universitas Sumatera Utara 17 tersebut sangat erat kaitannya dengan teori keagenan, dimana terdapat hubungan antara manajer agen dan pemegang saham prinsipal. Dalam hal ini, ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan mengimplikasikan asimetri informasi antara manajer perusahaan dengan pemegang saham. Manajer perusahaan lebih mengetahui bagaimana keadaan internal perusahaan serta pandangan tentang masa depan perusahaan. Sedangkan, pemegang saham mendapatkan informasi melalui laporan keuangan yang disampaikan perusahaan. Keterlambatan dalam penyampaian laporan keuangan akan mengurangi asimetri informasi tersebut.

2.1.4 Teori Sinyal Signalling Theory

Pada teori signalling perusahaan yang memilliki keadaan keuangan yang baik akan secara otomatis memberikan sinyal informasi berita ke pada pasar modal melalui laporan keuangan dengan tepat waktu. Tetapi, bagi perusahaan yang dalam keadaan yang buruk cenderung akan menahan atau memperlambat munculnya bad news tersebut ke pihak luar. Adapun menurut Godfrey dan Jayne 2010 menyatakan bahwa : “According to signalling theory, if managers expected a high level of future growth by the firm, they would try to signal that to investors via the accounts. Managers of other companies that are performing well would have the same incentives to report positive news so that they were not suspected of having poor results. Managers of firms with bad news would have incentives not to report. However, they would also have the incentive to report their bad news, to maintain credibility in effective markets where their shares are traded. Assuming these incentives to signal information to capital markets, signalling theory predicts that firms will disclose more information than is demanded.” Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan informasi yang disampaikan kepada masyarakat melalui laporan keuangan perusahaan akan menentukan Universitas Sumatera Utara 18 naik turunnya harga saham perusahaan. Perusahaan yang memiliki good news untuk disampaikan ke publik memiliki kecenderungan akan menyampaikan laporan keuangannya secara tepat waktu ke pasar modal.

2.1.5 Ketepatan Waktu Timeliness Penyampaian Laporan Keuangan Audited

Dalam Accounting Principles Board Statement No. 4, tujuan kualitatif pelaporan keuangan yaitu, relevansi, dapat dimengerti, dapat diverifikasi, netralitas, ketepatan waktu, komparabilitas daya banding, dan kelengkapan. Salah satunya yang menjadi fokus penelitian ini adalah ketepatan waktu timeliness, yang artinya komunikasi informasi secara lebih awal untuk menghindari adanya keterlambatan atau penundaan dalam keputusan ekonomi. Hal ini juga tertera dalam Standar Akuntansi Keuangan, IAI 2007, yaitu karakteristik laporan keuangan agar bermanfaat bagi penggunanya adalah dapat dipahami, relevan, andal, dan dapat diperbandingkan. Informasi yang relevan adalah informasi yang tepat waktu atau tersedia pada saat yang tepat untuk digunakan dalam pengambilan keputusan ekonomi. Keterlambatan tersebut menurut Dyer dan Mc Hugh 1975 terbagi menjadi tiga kriteria, yaitu : “1 preliminary lag : interval jumlah hari antara tanggal laporan keuangan sampai penerimaan laporan akhir preliminary oleh bursa ; 2 auditor’s report lag : interval jumlah hari antara tanggal laporan keuangan sampai tanggal laporan auditor ditandantangani: 3 total lag : Universitas Sumatera Utara 19 interval jumlah hari antara tanggal laporan keuangan sampai tanggal penerimaan laporan dipublikasi oleh bursa.” Dampak secara tidak langsung dari keterlambatan penyampaian laporan keuangan perusahaan yaitu, para investor dan kreditor dapat menanggapi keterlambatan tersebut sebagai sinyal buruk dari keadaan perusahaan. Secara langsung, dampak bagi perusahaan adalah dikenakannya sanksi administrasi dan denda sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bapepam LK. 2.1.6Faktor-faktor yang Berpengaruh terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan

2.1.6.1 Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan menjadi salah satu faktor dalam penyampaian laporan keuangan dalam penelitian ini. Ukuran perusahaan dapat dinilai dari bersarnya nilai aset perusahaan, total penjualan, kapitalisasi pasar, jumlah SDM dan sebagainya. Semakin besar nilainya, maka semakin besar ukuran dan kompleksitas perusahaan tersebut. Dalam penelitiannya, Owusu-Ansah 2000 mengatakan bahwa perusahaan besar dituntut agar lebih tepat waktu dalam menyampaikan laporan keuangan, sebab informasi keuangannya mewakili kepentingan banyak pihak. Perusahaan besar sering kali diikuti oleh sejumlah besar analis pasar modal yang selalu mengharapkan informasi yang tepat waktu untuk memperkuat maupun meninjau kembali harapan-harapan mereka. Perusahaan besar berada di bawah tekanan untuk Universitas Sumatera Utara 20 mengumumkan laporan keuangannya tepat waktu untuk menghindari adanya spekulasi dalam perdagangan saham perusahaannya.

2.1.6.2 Rasio Gearing

Rasio gearingmerupakan salah satu rasio leverage yang menghitung proporsi utang perusahaan terhadap ekuitas. Rasio gearing yang tinggi merupakan proporsi yang tinggi utang terhadap ekuitas, dan rasio gearing rendah merupakan proporsi yang rendah utang terhadap ekuitas. Rasiogearingyang tinggimerupakan indikasi daribanyakleverage,di manasebuah perusahaanmenggunakanutanguntukmembiayai operasiyang berkelanjutan. Subramanyam dan Wild 2009 menyatakan bahwa : “Financial leverage is the use of debt to increase earnings. Leverage magnifies both managerial success income and failure losses. Excessive debt limits management’s initiative and flexibility for pursuing profitable opportunities.” Financial leverage pendanaan melalui utang menggambarkan seberapa jauh perusahaan bergantung kepada pihak kreditor. Semakin tinggi tingkat leverage suatu perusahaan, semakin besar ketergantungan perusahaan terhadap kreditor. Semakin besar ketergantungan perusahaan terhadap kreditor, maka tekanan perusahaan untuk mempublikasikan laporan keuangannya secara tepat waktu kepada para kreditor akan semakin besar. Universitas Sumatera Utara 21

2.1.6.3 Umur Perusahaan

Umur perusahaan menggambarkan kemampuan perusahaan mempertahankan kelangsungan hidupnya going-concern. Perusahaan yang baik adalah perusahaan yang mampu bertahan dalam mengolah kesempatan dan mempertahankan bisnis yang ada. Menurut Owusu- Ansah 2000 dalam penelitiannya menyatakan bahwa, “ketika sebuah perusahaan terus berkembang, para akuntannya belajar lebih banyak dari masalah yang ada, sehingga penundaan dalam pelaporan keuangan dapat diminimalisasikan. Sebagaimana perusahaan yang memiliki umur yang tua akan cenderung lebih baik dalam mengumpulkan, memproses, dan mengungkapkan informasi ketika dibutuhkan karena pengalaman yang telah dijalaninya.”

2.1.6.4 Reputasi Kantor Akuntan Publik KAP

Reputasi kantor akuntan publik KAP akan menjadi acuan perusahaan dalam memilih KAP yang akan digunakan jasanya dalam mengaudit dan memberi opini audit laporan keuangan perusahaan. KAP yang memiliki reputasi yang tinggi dipercaya oleh perusahaan dapat meningkatkan mutu informasi dan tingkat kredibilitas laporan keuangan yang akan dipublikasikan. KAP dengan reputasi tinggi dikenal dengan istilah Big Four Worldwid Accounting Firm Big 4. Di Indonesia, kategori KAP the big four, sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 22 1. KAP Price Waterhouse Coopers, yang bekerja sama dengan KAP Haryanto Sahari dan Rekan. 2. KAP Earst and Young, yang bekerja sama dengan KAP Purwantono, Sarwoko, dan Sandjaja. 3. KAP Deloitte Touche Thomatsu, yang bekerja sama dengan KAP Osman Bing Satrio dan rekan. 4. KAP Klynveld Peat Marwick Goeldeler KPMG, yang bekerja sama dengan KAP Siddharta, Siddharta, dan Widjaja sumber : www.akuntanonline.com. Menurut Moduguet.al2012:50 : ”It is more likely that the larger audit firms hence, international audit firms have a stronger incentive to finishtheir audit work more quickly in order to maintain their reputation. Otherwise, they might loose the re-appointment asnthe auditor of their client companies in the subsequent years. As the larger and well known audit firms have more human resources than smaller firms and it has been argued that these audit firms may be able to perform their audit work more quickly than smaller audit firms”. Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa agar dapat mempertahankan reputasinya, KAP the big four akan cenderung lebih tepat waktu dalam penyampaian laporan keuangan perusahaan.

2.1.6.5 Opini Auditor

Seorang akuntan publik, dalam perannya sebagai auditor bertugas untuk memberikan atestasi mengenai kewajaran dari laporan keuangan sebuah entitas. Hal tersebut dinyatakan oleh akuntan publik dalam lembaran opini, yang merupakan pendapatnya terhadap kewajaran Universitas Sumatera Utara 23 laporan keuangan. Para pengguna laporan keuangan akan bergantung kepada laporan auditor untuk menyediakan jasa assurance pada laporan keuangan perusahaan Arens 2012. Menurut Standar Profesional Akuntan Publik per 31 Maret 2011, PSA 29 Seksi 508, ada lima jenis pendapat akuntan, yaitu: 1. Pendapat wajar tanpa pengecualian unqualified opinion 2. Pendapat wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelasan yang ditambahkan dalam laporan audit bentuk baku unqualified opinion with explanatory language 3. Pendapat wajar dengan pengecualian qualified opininon 4. Pendapat tidak wajar adverse opinion 5. Pernyataan tidak memberikan pendapat disclaimer opinion Perusahaan yang mendapatkanunqualified opinion dari akuntan publik merupakan berita baik good news bagi perusahaaan. Sebaliknya, bagi perusahaan yang mendapatkan selain dari unqualified opinion dari akuntan publik merupakan berita buruk bad news bagi perusahaan. Perusahaan dengan pendapat selain unqualified opinion akan cenderung tidak tepat waktu dalam penyampaian laporan keuangannya ke pasar modal. Universitas Sumatera Utara 24

2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu Tabel 2.1

Tinjauan penelitian terdahulu. Nama Peneliti Judul Variable Penelitian Metode Analisis Data Hasil Penelitian Stephen Owusu- Ansah 2000 Timeliness of Corporate Financial Reporting in Emerging Capital Markets : Empirical Evidence from The Zimbabwe Stock Exchage Variabel independen:Ukur an perusahaan, Profitabilitas, gearing, Item luar biasa, Bulan dari akhir tahun keuangan, Kompleksitas operasi perusahaan, dan Umur perusahaan. Variabel dependen: Ketepatan waktu Two Stage Least Squares Regression Ukuran perusahaan, kompleksitas operasi perusahaan, umur perusahaan, dan bulan dari akhir tahun keuangan berpengaruh terhadap audit reporting lead time, tetapi hanya ukuran perusahaan yang mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Almilia, Luciana Spica, Lucas Setiady20 06 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penyelesaian Penyajian Laporan Keuangan pada Perusahaan yang Terdaftar di BEJ Variabel independen: Ukuran perusahaan, Profitabilitas, Solvabilitas, Likuiditas, Umur perusahaan, Item- item luar biasa. Variabel dependen: Ketepatan waktu Regresi Logistik Ukuran perusahaan dan umur perusahaan memengaruhi penyelesaian penyajian laporan keuangan, sedangkan profitabilitas, solvabilitas, likuiditas, dan item-item luar biasa danatau kontijensi tidak memiliki pengaruh terhadap penyelesaian Universitas Sumatera Utara 25 penyajian laporan keuangan. Bimo Satwoko Noviandi 2007 Analisis Faktor faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Perusahaan Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta Periode 2003-2005 Variabel independen: Ukuran perusahaan, Profitabilitas, Kompleksitas operasi, Umur perusahaan, Item- item luar biasa. Variabel dependen: Ketepatan waktu Regresi Logistik Ukuran perusahaan, kompleksitas operasi, dan umur perusahaan tidak memiliki pengaruh signifikan, sedangkan profitabilitas dan item-item luar biasa memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ketepatan waktu. Hilmi dan Ali 2008 Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Studi Empiris pada Perusahaan- Perusahaan yang Terdaftar di BEJ periode 2004-2006 Variabel independen: Profitabilitas, Leverage, Likuiditas, Ukuran perusahaan, Kepemilikan Publik, Reputasi KAP, Opini Auditor. Variabel dependen: Ketepatan waktu Regresi Logistik Profitabilitas, likuiditas, kepemilikan publik, dan reputasi KAP memiliki pengaruh yang signifikan, sedangkan leverage, ukuran perusahaan, dan opini auditor tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ketepatan waktu. Wahyu Adhy Noor Sulistyo 2010 Analisis Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Variabel independen : Profitabilitas, Likuiditas, Leverage Keuangan, Ukuran perusahaan, Kompleksitas operasi perusahaan, Regresi Logistik Profitabilitas, ukuran perusahaan, kompleksitas operasi perusahaan, kepemilikan publik, dan reputasi KAP berpengaruh Universitas Sumatera Utara 26 pada Perusahaan yang Listing di Bursa Efek Indonesia Periode 2006- 2008 Kepemilikan publik, Reputasi KAP, Opini Auditor Variabel dependen : Ketepatan waktu signifikan terhadap ketepatan waktu. Sedangkan likuiditas, leverage keuangan, dan opini auditor berpengaruh terhadap ketepatan waktu Asli Turel 2010 Timeliness of Financial Reporting in Emerging Capital Markets : Evidence from Turkey Variabel independen : Ukuran perusahaan, Reputasi Auditor, Sign of Income, Opini Auditor, Klasifikasi Industri Variabel dependen : Ketepatan Waktu Regresi Logistik Profitabilitas dan Struktur Kepemilikan berpengaruh positif, sedangkan debt to equity, kualitas auditor, dan pergantian auditor tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu. Rio S. Sidauruk 2012 Analisis Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Perusahaan Publik Sektor Jasa Pariwisata yang Terdaftar di BEI Variabel independen : Profitabilitas, rasio gearing, item-item luar biasa, ukuran perusahaan, reputasi KAP, dan pergantian auditor Variabel dependen : Ketepatan Waktu Regresi Logistik Item-item luar biasa memiliki pengaruh yang positif dan berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu. Sedangkan, profitabilitas, rasio gearing, ukuran perusahaan, dan pergantian auditor independen memiliki pengaruh positif dan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu. Universitas Sumatera Utara 27 Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Y Ukuran Perusahaan X 1 Rasio Gearing X 2 Reputasi KAP X 4 Umur Perusahaan X 3 Opini Auditor X 5 H 1 + H 2 - H 3 + H 4 + H 5 + Serta reputasi KAP memiliki pengaruh negatif dan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu . Sumber : diolah oleh peneliti, 2014.

2.3 Kerangka Konseptual

Dokumen yang terkait

Analisis Faktor-faktor yang Berpengaruh terhadap Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Perusahaan Publik Sektor Jasa Pariwisata yang Terdaftar di BEI

6 73 93

Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 39 83

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN REAL ESTATE DAN PROPERTY YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

2 5 106

Analisis Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Perusahaan Property Dan Real Estate Yang Terdaftar Di BEI

0 0 12

Analisis Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Perusahaan Property Dan Real Estate Yang Terdaftar Di BEI

0 0 2

Analisis Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Perusahaan Property Dan Real Estate Yang Terdaftar Di BEI

0 2 7

Analisis Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Perusahaan Property Dan Real Estate Yang Terdaftar Di BEI

0 1 23

Analisis Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Perusahaan Property Dan Real Estate Yang Terdaftar Di BEI

0 0 16

Analisis Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan pada Perusahaan Real Estate dan Property di Bursa Efek Indonesia

0 0 15

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN REAL ESTATE DAN PROPERTY YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI

0 0 25