b. Kesejahteraan keuntungan dan manfaat yang diperoleh dari hutan
Masyarakat yang bergabung dalam kelompok tani hutan di KSU Hutan Mas mayoritas bermata pencaharian sebagai petani dan mayoritas pekerjaan
sampingan mereka adalah sebagai petani hutan yaitu petani kemenyan. Hanya beberapa orang yang memiliki mata pencaharian utama sebagai petani kemenyan.
Hasil dari hutan rakyat yang paling utama adalah hasil getah kemenyan, sementara itu hasil hutan lainnya seperti kayu belum dapat diproduksi secara
berkelanjutan. Masyarakat menilai bahwa saat ini hasil hutan semakin menurun, termasuk getah kemenyan yang dahulu sebagai sumber mata pencaharian utama
masyarakat di Desa Matiti kini menjadi mata pencaharian sampingan. Masyarakat lebih antusias untuk mengelola lahan pertanian mereka karena dianggap lebih
memiliki manfaat langsung bagi kesejahteraan masyrakat. Pada kriteria ini, peneliti akan menghitung besarnya kontribusi yang diberikan hutan rakyat
terhadap pendapatan masyarakat setiap bulannya. Kajian mengenai kontribusi hutan rakyat terhadap pendapatan masyarakat disajikan dalam Tabel 10.
Tabel 10. Pendapatan total dan pendapatan rata-rata dari kegiatan hutan rakyat dan kontribusinya terhadap pendapatan total masyarakat peserta hutan
rakyat selama 1 bulan
No. Sumber
Pendapatan Pendapatan Total
Rp Pendapatan Rata-
rata Rp Kontribusi Hutan
rakyat Terhadap Pendapatan Total
1 Hutan rakyat
Rp. 4.050.000 Rp. 213.158
16,66 2
Luar Hutan rakyat Rp. 20.350.000
Rp. 1.071.053 Total
Rp. 24.400.000 Rp. 1.284.211
16,66
Universitas Sumatera Utara
Pada Tabel 6 dapat dilihat bahwa kegiatan terhadap hutan rakyat memberikan kontribusi sebesar 16,66 kepada masyarakat kelompok tani dari
total pendapatan masyarakat di KSU Hutan Mas. Kontribusi yang diberikan hutan rakyat kepada masyarakat kelompok tani masih termasuk rendah atau kurang baik.
Data tersebut membuktikan bahwa pengelolaan hutan rakyat belum sesuai dengan tujuan pembangunan hutan rakyat, karena pengelolaan hutan rakyat sejauh ini
belum mampu meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat. Menurut Jaffar 1993, tujuan pembangunan hutan rakyat hutan rakyat adalah:
1. Meningkatkan poduktivitas lahan kritis atau areal yang tidak produktif
secara optimal dan lestari. 2.
Membantu penganekaragaman hasil pertanian yang dibutuhkan masyarakat.
3. Membantu masyarakat dalam penyediaan kayu bangunan dan bahan baku
industri serta kayu bakar. 4.
Menigkatkan pendapatan masyarakat tani di pedesaan sekaigus meningkatkan kesejahteraannya.
5. Memperbaiki tata air dan lingkungan, khususnya pada lahan milik rakyat
yang berada di kawasan perlindungan daerah hulu DAS. Berdasarkan hasil wawancara masyarakat mengatakan bahwa saat ini
hutan rakyat belum dapat dijadikan sebagai sumber penghasilan utama karena hasil hutan sudah semakin menurun. Masyarakat berharap bahwa bergabung
dengan koperasi dapat meningkatkan manfaat secara langsung kepada masyarakat. Rendahnya kontribusi hutan rakyat terhadap pendapatan masyrakat disebabkan
oleh sistem pengelolaan koperasi yang masih berjalan pada tahap awal. Semua
Universitas Sumatera Utara
kegiatan koperasi masih dalam tahap persiapan dan perencanaan, sehingga kegiatan koperasi belum dapat berjalan dengan lancar. Disisi lain masyarakat
ingin mendapat kan hasil yang cepat dari pengelolaan hutan tersebut. Potensi kayu yang ada di hutan rakyat di Desa Matiti sebenarnya sangat
menguntungkan secara ekonomi. Sebelum tergabung dengan KSU Hutan Mas, sebagian masyarakat pernah memanen kayu dari lahan hutan rakyat mereka
dengan sistem borongan. Sistem ini dilakukan apabila masyarakat membutuhkan dana untuk hal penting yang mendadak. Caranya adalah dengan memborongkan
pohon yang tumbuh di lahan yang mereka miliki kepada pemborong. Teknik pemanenan yang dilakukan adalah dengan tebang habis. Berdasarkan pengalaman
masyarakat, hasil yang diperoleh sebanyak Rp 100.000pohon. Berdirinya KSU Hutan Mas sebagai kelompok pengelola hutan rakyat di
Desa Matiti menanggapi keinginan masyarakat untuk bisa mengelola hutan rakyat yang mereka miliki dengan keuntungan yang lebih besar serta kelestarian hutan
yang tetap terjaga. Dari hasil percobaan pemanenan yang dilakukan koperasi di lahan seluas 1 Ha dengan sistem tebang pilih, keuntungan ekonomi yang
diperoleh meningkat menjadi Rp 250.000kubik. Rencana pengelolaan hutan rakyat oleh KSU Hutan Mas di Desa Matiti menjadi pilihan utama yang lebih
menjanjikan dibandingkan pengalaman masyarakat mengelola dengan sistem Adanya program pengelolaan hutan rakyat di Desa Matiti melalui KSU
Hutan Mas diharapkan mampu membawa pengaruh kepada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Selain untuk meningkatkan kontribusi hutan rakyat
terhadap pendapatan masyarakat, pengelolaan juga diharapkan mampu menciptakan rasa tanggungjawab masyarakat untuk tetap menjaga kelestarian
Universitas Sumatera Utara
fungsi dan manfaat hutan bagi kehidupan, sehingga hutan mampu memberikan manfaat berkelanjutan bagi kesejahteraan masyarakat.
c. Kebijakan dan Saling Berbagi Ilmu Pengetahuan