5
alokasi belanja tahun berikutnya sehingga hal ini memberi ruang bagi penyusun anggaran untuk mengalokasikan free cash flow tersebut untuk
melakukan perilaku oportunistik.
SiLPA di sisi lain, mengurangi perilaku oportunistik legislatif. Alokasi sumber daya yang telah ditetapkan legislatif untuk pemenuhan kepentingannya
ada yang tidak terserap.SiLPA juga bisa terjadi akibat asimetri informasi antara eksekutif dan legislatif. Sebab, ternyata ada akumulasi dana yang masih belum
bisa dijabarkan oleh eksekutif dan tidak diketahui legislatif. Akibatnya, dana yang dijabarkan dalam pengalokasian anggaran hanya sebagian dari dana yang
sesungguhnya ada dan dimiliki daerah. Landasan teori tersebut menghasilkan hipotesis sebagai berikut :
H
2
: SiLPA berpengaruh negatif terhadap perilaku oportunistik penyusun anggaran KabupatenKota di Provinsi Jawa Timur.
Pengaruh DAU terhadap Perilaku Oportunistik Penyusun Anggaran. Dana Alokasi Umum DAU adalah dana yang berasal dari APBN yang
dialokasikan dengan tujuan pemerataan keuangan antar daerah untuk membiayai kebutuhan pengeluarannya dalam rangka pelaksanaan desentralisasi. DAU
memiliki proporsi yang paling besar pada penerimaan daerah, dimana seharusnya pemerintah daerah secara leluasa dapat menggunakan dana ini untuk memberi
pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat. Keleluasaan tersebut berpontensi membuka ruang bagi perilaku oportunistik baik pada legislatif maupun eksekutif.
Fathony 2011 menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif dana alokasi umum dengan perilaku oportunistik. Demikian juga dengan penelitian yang
dilakukan oleh Abdullah 2012 dan Maryono 2013 yang menyatakan bahwa dana perimbangan Dana Alokasi Umum merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi perilaku oportunistik legislatif. Berdasarkan landasan teori tersebut, dapat menghasilkan hipotesis sebagai berikut:
H
3
: DAU berpengaruh positif terhadap perilaku oportunistik penyusun anggaran KabupatenKota di Provinsi Jawa Timur
3. METODE
Populasi, Sampel,Cara Memperoleh Data, Pengukuran Variabell Populasi yaitu sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu yang mempunyai
karakteristik tertentu Indriantoro dan Supomo, 2002:115.Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh KabupatenKota di Provinsi Jawa Timur yang
tercatat tahun 2011- 2013.
Sampel merupakan bagian dari populasi yang ingin diteliti Indriantoro dan Supomo, 2002:115.Sedangkan sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah seluruh kabupatenkota di Jawa Timur yang melaporkan laporan keuangan PAD, SiLPA dan DAU periode 2011-2013.Teknik pengambilan sampel dalam
penelitian ini dengan menggunakan metode purposive sampling.Pengambilan sampel bertujuan purposive sampling dilakukan dengan mengambil sampel dari
populasi berdasarkan kriteria tertentu Jogiyanto, 2010. Kriteria pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah:
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh KabupatenKota di Provinsi Jawa
6
Timur yang tercatat tahun 2011- 2013. Sedangkan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh
kabupatenkota di Jawa Timur yang melaporkan laporan keuangan PAD, SiLPA dan DAU periode 2011-2013.Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini
dengan menggunakan metode purposive sampling.Pengambilan sampel bertujuan purposive sampling dilakukan dengan mengambil sampel dari populasi
berdasarkan kriteria tertentu Jogiyanto, 2010. Kriteria pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah:
1.
Seluruh KabupatenKota di Provinsi Jawa Timur yang mempublikasikan secara rutin OPA tahun 2011- 2013.
2. Seluruh KabupatenKota di Provinsi Jawa Timur yang melaporkan secara
lengkap realisasi APBD tahun anggaran 2011 –2013 dan mempublikasikan
PAD, SiLPA, dan DAU.
Metode Pengumpulan Data
Data penelitian ini berupa data sekunder, yaitu Pendapatan Asli Daerah PAD, Dana Alokasi Umum DAU, Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran SiLPA
yang terdapat pada laporan realisasi Anggaran Pendapatan Belanja Daerah APBD kotakabupaten di Provinsi Jawa Timur yang diperoleh dari situs
Departemen Keuangan Dirjen Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah
www.djpk.depkeu.go.id .
Variabel Penelitian Variabel Dependen
hasilnya dipengaruhi dan terikat oleh variabel independen Indriantoro dan Supomo, 2003:63. Variabel terikat Dependent Variable pada penelitian
ini adalah Perilaku Oportunistik Penyusun Anggaran OPA. Perilaku oportunistik yaitu perilaku yang berusaha mencapai keinginan dengan segala
cara bahkan dengan cara yang illegal sekalipun, dapat menyebabkan hubungan prinsipal-agen yang terjadi dalam suatu kontrak akhirnya
mengarah pada terjadinya adverse selection menyembunyikan informasi dan moral hazard penyalahgunaan wewenang.
Tahap pengukuran OPA dikembangkan dari penelitian Abdullah dan Asmara 2006 yaitu:
Spread Δ = APBDtahun berjalant– APBDtahunsebelumnyat-1
OPA = ΔPdk + Δkes+ ΔPU + Δperum+ Δpen_ruang + Δpbgnan+ Δperhub+ Δlinghidup+ Δprtnhan+ Δpendcapi+ Δprmpnanak+ ΔKBklg+
Δsos+ Δktngkrjn + ΔkopUKM + Δpenmodal + Δkbdyn + ΔpmdOR + Δksbgpol+ Δotda + Δpembermasy + Δstat + Δarsip + Δkomin+ Δprpus+
Δprtnian+ Δkhtanan+ Δesdm+ Δprwst+ Δklautan + Δperdag+Δindus+ Δtrans.
Variabel Independen Pendapatan Asli Daerah
PAD adalah Pendapatan Asli Daerah yang terdiri dari Hasil Pajak Daerah,
7
retribusi Daerah, Pendapatan dari Laba Perusahaan Daerah dan lain-lain. Florensia, 2009
PAD = spread PAD
APBD tahun berjalan t - APBD tahun sebelumnya t-1.
Sisa Lebih perhitungan Anggaran
Sisa lebih perhitungan anggaran tahun anggaran sebelumnya SiLPA mencakup pelampauan penerimaan PAD, pelampauan penerimaan dana
perimbangan, pelampauan penerimaan lain-lain pendapatan daerah yang sah, pelampauan penerimaan pembiayaan, penghematan belanja, kewajiban
kepada pihak ketiga sampai dengan akhir tahun terselesaikan dan sisa dana kegiatan lanjutan. Florensia, 2009
SiLPA = spread SiLPA
APBD tahun berjalan t - APBD tahun sebelumnya t-1
Dana Alokasi Umum
Menurut Kamus Besar Bahasa Dana Alokasi Umum DAU adalah dana yang berasal dari APBN, yang dialokasikan dengan tujuan pemerataan kemampuan
keuangan antar daerah untuk membiayai kebutuhan pengeluarannya dalam rangka pelaksanaan desentralisasi. Dana Alokasi Umum DAU adalah
transfer yang bersifat umum dari Pemerintah Pusat ke Pemerintah Daerah untuk mengatasi ketimpangan horisontal dengan tujuan utama pemerataan
kemampuan keuangan antar daerah Halim, 2007.
DAU = spread DAU
APBD tahun berjalan t - APBD tahun sebelumnya t-1
Metode Analisis Data
Dalam penelitian ini, metode analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah metode regresi berganda.Metode regresi berganda yaitu
metode statistik untuk menguji pengaruh antara beberapa variabel bebas terhadap satu variabel terikat. Model yang digunakan dalam regresi berganda
bertujuan untuk menguji pendapatan asli daerah, Sisa lebih perhitungan anggaran SilPA dan dana alokasi umum terhadap perilaku oportunistik
penyusunan anggaran OPA. Data diolah dengan bantuan software SPSS 17.Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan model analisis regresi
variabel independen terhadap variabel dependen. Persamaan regresi adalah: Rumus Y =
α + β
1
PAD + β
2
SiLPA + β
3
DAU + + € Keterangan:
Y = Oportunistik Penyusunan Anggaran
α = Konstanta
β
1
- β
3
= Koefisien regresi dan estimator dari parameter
PAD = Pendapatan Asli Daerah SiLPA = Sisa lebih pembiyaan anggaran
DAU = Dana Alokasi Umum €
= Variabel pengganggu
8
4. HASIL PENELITIAN