METODE PENELITIAN 36 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DI KELAS VIII SMP NEGERI 2 SIBOLANGIT.

DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1.1 Tingkat Kemampuan pemecahan masalah siswa pada tes diagnostik 3 Tabel 2.1 Tahap-tahapan pembelajaran berbasis masalh 17 Tabel 3.1 Kisi-kisi tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika 43 Tabel 3.2 Tingkat Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa 45 Tabel 4.1 Tingkat Kemampuan Siswa Memahami pada tes kemampuan pemecahan masalah pada tes awal 49 Tabel 4.2 Tingkat Kemampuan Siswa memecahkani pada tes kemampuan pemecahan masalah pada tes awal 50 Tabel 4.3 Tingkat Kemampuan Siswa menyelesaikan pada tes kemampuan pemecahan masalah pada tes awal 50 Tabel 4.4 Tingkat Kemampuan Siswa Memeriksai pada tes kemampuan pemecahan masalah pada tes awal 51 Tabel 4.5 Deskripsi Tingkat Kemampuan Siswa Pada Tes Diagnostik 51 Tabel 4.6 Desekripsi Hasil Observasi Guru dalam Melaksanakan Pembelajaran pada siklus I 56 Tabel 4.7 Desekripsi Hasil Observasi Guru dalam Melaksanakan Pembelajaran pada siklus I 57 Tabel 4.8 Tingkat Kemampuan Siswa Memahami pada tes kemampuan pemecahan masalah I 59 Tabel 4.9 Tingkat Kemampuan Siswa memecahkani pada tes kemampuan pemecahan masalah I 59 Tabel 4.10 Tingkat Kemampuan Siswa menyelesaikan pada tes kemampuan pemecahan masalah I 60 Tabel 4.11 Tingkat Kemampuan Siswa Memeriksai pada tes kemampuan pemecahan masalah I 61 Tabel 4.12 Tingkat Kemampuan siswa dalam Pemecahan Masalah pada Tes kemampuan pemecahan masalah pada siklus I 61 Tabel 4.13 Desekripsi Hasil Observasi Guru dalam Melaksanakan Pemblajaran pada siklus II 70 Tabel 4.14 Desekripsi Hasil Observasi Guru dalam Melaksanakan Pemblajaran pada siklus II 71 Tabel 4.15 Persentase Ketuntasan siswa pada siklus II 72 Tabel 4.16 Tingkat Kemampuan Siswa Memahami pada tes kemampuan pemecahan masalah II 73 Tabel 4.17 Tingkat Kemampuan Siswa memecahkani Masalah pada tes kemampuan pemecahan masalah II 74 Tabel 4.18 Tingkat Kemampuan Siswa menyelesaikan pada tes kemampuan pemecahan masalah II 74 Tabel 4.19 Tingkat Kemampuan Siswa Memeriksai pada tes kemampuan pemecahan masalah I 75 Tabel 4.20 Deskripsi Tingkat Kemampuan siswa dalam Pemecahan Masalah pada siklus II 76 Tabel 4.21 Deskripsi Tingkat Kemampuan Siswa Setiap Silkus 82 DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1 grafik persamaam 27 Gambar 3.1 Skema Prosedur Penelitian Tindakan Kelas 42 Gambar 4.1 Deskripsi Tingkat Kemampuan Siswa Pada Tes Diagnostik 52 Gambar 4.2 Deskripsi Tingkat Kemampuan Pemecahan Masalah Siklus I 62 Gambar 4.3 Deskripsi Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Tes Awal ke Siklus I 63 Gambar 4.3 Deskripsi Tingkat Kemampuan Pemecahan Masalah Siklus II 76 Gambar 4.4 Deskripsi Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Setiap Tes 78 Gambar 4.5 Peningkatan Nilai Rata-Rata Berdasarkan Langkah Pemecahan masalah 83 DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I Siklus I 89 Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II Siklus I 96 Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I Siklus II 102 Lampiran 4. Lembar Aktivitas Siswa I LAS I 109 Lampiran 5. Lembar Kerja Siswa II LAS II 118 Lampiran 6. Lembar Kerja Siswa III LAS III 123 Lampiran 7 Lembar Kerja Siswa IV LAS IV 128 Lampiran 8 Tes Awal 133 Lampiran 9 Alternatif Jawaban Tes Awal 134 Lampiran 10 Kisi-kisi Tes Awal Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika 138 Lampiran 11 Kisi-kisi Tes Awal Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika 139 Lampiran 12 Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika I 140 Lampiran 13 Alternatif Jawaban Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika I 141 Lampiran 14 Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika II 147 Lampiran 15 Alternatif Jawaban Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika I 148 Lampiran 16 Pedomanan Pensekoran Tes 153 Lampiran 17 Lembar Validasi Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika I 154 Lampiran 18 Lembar Validasi Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika II 156 Lampiran 19 Lembar Observasi Aktivasi Guru Siklus I 158 Lampiran 20 Lembar Observasi Aktivasi siswa Siklus I 160 Lampiran 21 Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus II 166 Lampiran 22 Lembar Observasi Aktivasi Siswa Siklus II 168 Lampiran 23 Hasil Tes Kemampuan Awal Berdasarkan Langkah Pemecahan Masalah 174 Lampiran 24. Analisis Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Awal 176 Lampiran 25. Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siklus I Berdasarkan Langkah Pemecahan Masalah 177 Lampiran 26. Analisis Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siklus I 179 Lampiran 27. Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siklus II Berdasarkan Langkah Pemecahan Masalah 180 Lampiran 28. Analisis Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siklus II 182

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan pada dasarnya merupakan proses untuk membantu manusia dalam mengembangkan potensi dirinya sehingga mampu menghadapi setiap perubahan yang terjadi. Melalui pendidikan, manusia dapat meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan kreatifitas terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi. Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa perubahan pada semua aspek kehidupan. Matematika menjadi salah satu mata pelajaran yang sangat penting dijenjang pendidikan dari sekolah dasar SD sampai sekolah menengah Atas SMA Bahkan hingga jenjang Perguruan Tinggi tidak terlepas dari matematika. Hal ini disebabkan matematika dapat melatih seseorang siswa berfikir logis, bertanggung jawab, memiliki kepribadian baik dan keterampilan menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Ada banyak alasan tentang perlunya siswa belajar matematika. Menurut Cornelius dalam Abdurrahman, 2009 : 253 mengemukakan bahwa , Lima alasan perlunya belajar matematika karena matematika merupakan 1 sarana berpikir yang jelas dan logis, 2 sarana untuk memecahkan masalah kehidupan sehari-hari, 3 sarana mengenal pola-pola hubungan dan generalisasi pengalaman,4 sarana untuk mengembangkan kreativitas, dan 5 sarana untuk meningkatkan kesadaran terhadap perkembangan budaya. Pada umumnya di sekolah-sekolah sering dijumpai siswa-siswa yang tidak tertarik belajar matematika. Hal ini terjadi karena pada kenyataannya dalam pelaksanaan pembelajaran matematika, model pembelajaran yang ditetapkan masih konvensional yaitu masih terpusat pada guru. Hal yang sama seperti dikemukakan oleh Suherman 2009, Konon dalam pelaksanaan pembelajaran matematika sekarang ini pada umumnya guru masih menggunakan metode konvensional yaitu guru masih mendom inasi kelas, siswa pasif datang, duduk, nonton, berlatih, …., dan lupa. Guru memberitahukan konsep, siswa menerima bahan jadi. Demikian 1 juga dalam latihan, dari tahun ke tahun soal yang diberikan adalah soal-soal yang itu-itu juga dan tidak bervariasi. Untuk mengikuti pembelajaran di sekolah, kebanyakan siswa tidak siap terlebih dahulu dengan membaca bahan yang akan dipelajari, siswa datang tanpa bekal pengetahuan seperti membawa wadah kosong. Selama ini pembelajaran matematika terkesan kurang menyentuh kepada substansi pemecahan masalah. Siswa cenderung menghafalkan konsep-konsep matematika sehingga kemampuan siswa dalam memecahkan masalah sangat kurang. Dan siswa selalu bermalas-malasan saja tidak mau mencari sendiri ide- idenya hanya guru saja yang selalu berperan aktif dalam proses balajar-mengajar. Slameto 2010 : 94 mengemukakan bahwa, Dalam interaksi belajar mengajar, guru harus banyak memberikan kebebasan kepada siswa, untuk dapat menyelidiki sendiri, mengamati sendiri, belajar sendiri, mencari pemecahan masalah sendiri. Hal ini akan menimbulkan rasa tanggung jawab yang besar terhadap apa yang akan dikerjakannya, dan kepercayaan kepada diri sendiri, sehinggga siswa tidak selalu menngantungkan diri kepada orang lain. Kebanyakan guru mengajar dengan model yang kurang sesuai dengan materi yang diajarkan. Pembelajaran matematika di sekolah, selama ini masih di dominasi oleh pembelajaran konvensional dengan paradigma mengajarnya. Strategi konvensional yang dipelajari tidak mampu menolongnya keluar dari masalah karena siswa hanya dapat memecahkan masalah apabila informasi yang dimiliki dapat secara langsung dimanfaatkan untuk menjawab soal. Dalam menjawab suatu persoalan siswa sering tertuju pada satu jawaban yang paling benar dan menyelesaikan soal dengan tertuju pada contoh soal tanpa mampu memikirkan kemungkinan jawaban atau bermacam-macam gagasan dalam memecahkan masalah tersebut. Menurut Abbas 2008 menyatakan bahwa, Banyak faktor yang menjadi penyebab rendahnya hasil belajar matematika peserta didik, salah satunya adalah ketidak tepatan penggunaan model pembelajaran yang digunakan guru di kelas. Kenyataan menunjukkan bahwa selama ini kebanyakan guru menggunakan model pembelajaran yang bersifat konvensional dan banyak didominasi oleh guru.

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 LUBUK PAKAM.

0 3 31

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA PADA MATERI PERBANDINGAN DI KELAS VII SMP NEGERI 4 MEDAN T.A. 2016/ 2017.

0 2 27

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DI SMP NEGERI 4 MEDAN.

0 1 3

PENERAPAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 17 MEDAN T.A 2015/2016.

0 3 28

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA DI KELAS VIII SMP SWASTA KATOLIK BUDI MURNI-2 MEDAN.

0 3 22

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA PADA MATERI BILANGAN BULAT DI KELAS VII SMP NEGERI 2 SIMANINDO T. A. 2014/2015.

0 3 26

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP PENCAWAN MEDAN T.A. 2013/2014.

0 2 26

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP.

0 5 44

2 Pembelajaran Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika di SMP

0 0 96

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS VIII C SMP MUHAMMADIYAH 2 PURWOKERTO MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH - repository perpustakaan

0 0 9