Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
17
2 Belanja 3 Transfer
4 Surplusdefisit 5 Pembiayaan
6 Sisa lebihkurang pembiayaan anggaran.
b. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih menyajikan secara
komparatif dengan periode sebelumnya pos-pos berikut: 1 Saldo Anggaran Lebih awal
2 Penggunaan Saldo Anggaran Lebih 3 Sisa LebihKurang Pembiayaan Anggaran tahun berjalan
4 Koreksi Kesalahan Pembukuan tahun Sebelumnya; dan 5 Lain-lain
6 Saldo Anggaran Lebih Akhir. Disamping itu, suatu entitas pelaporan menyajikan rincian
lebih lanjut dari unsur-unsur yang terdapat dalam Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
c. Neraca Neraca menggambarkan posisi keuangan suatu entitas
pelaporan mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas dana pada tanggal tertentu. Setiap entitas pelaporan mengklasifikasikan asetnya dalam
aset lancar dan nonlancar serta mengklasifikasikan kewajibannya menjadi kewajiban jangka pendek dan jangka panjang dalam neraca.
18
Setiap entitas pelaporan mengungkapkan setiap pos aset dan kewajiban yang mencakup jumlah-jumlah yang diharapkan akan
diterima atau dibayar dalam waktu 12 dua belas bulan setelah tanggal pelaporan dan jumlah-jumlah yang diharapkan akan diterima
atau dibayar dalam waktu lebih dari 12 dua belas bulan. Dalam neraca mencantumkan sekurang-kurangnya pos-pos berikut:
1 kas dan setara kas 2 Investasi jangka pendek
3 Piutang pajak dan bukan pajak 4 Persediaan
5 Investasi jangka panjang 6 Aset tetap
7 Kewajiban jangka pendek 8 Kewajiban jangka panjang
9 Ekuitas dana. d. Laporan Arus kas
Laporan Arus Kas menyajikan informasi mengenai sumber, penggunaaan, perubahan kas dan setara kas selama satu periode
akuntansi, dan saldo kas dan setara kas pada tanggal pelaporan. Arus masuk dan keluar kas diklasifikasikan berdasarkan aktivitas operasi,
investasi aset nonkeuangan, pembiayaan, dan nonanggaran.
19
e. Laporan Oprasional Laporan Operasional menyajikan ikhtisar sumber daya
ekonomi yang menambah ekuitas dan penggunaannya yang dikelola oleh pemerintah pusatdaerah untuk kegiatan penyelenggaraan
pemerintahan dalam satu periode pelaporan. Laporan finansial mencakup laporan operasional yang menyajikan pos-pos sebagai
berikut: 1 Pendapatan-LO dari kegiatan operasional
2 Beban dari kegiatan operasional 3 Surplusdefisit dari Kegiatan Non Operasional, bila ada
4 Pos luar biasa, bila ada 5 Surplusdefisit-LO.
Penambahan pos-pos, judul dan subtotal disajikan dalam laporan operasional jika standar ini mensyaratkannya, atau jika
diperlukan untuk menyajikan dengan wajar hasil operasi suatu entitas pelaporan. Dalam laporan operasional yang dianalisis menurut
klasifikasi fungsi, beban-beban dikelompokkan menurut program atau yang dimaksudkannya. Penyajian laporan ini memberikan informasi
yang lebih relevan bagi pemakai dibandingkan dengan laporan menurut klasifikasi ekonomi, walau dalam hal ini pengalokasian
beban ke fungsi-fungsi adakalanya bersifat arbitrer dan atas dasar pertimbangan tertentu.
20
f. Laporan Perubahan Ekuitas Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan informasi kenaikan
atau penurunan ekuitas tahun pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan sekurang
kurangnya pos-pos: 1 Ekuitas awal
2 Surplusdefisit-LO pada periode bersangkutan; 3 Koreksi-koreksi yang langsung menambahmengurangi ekuitas,
yang antara lain berasal dari dampak kumulatif yang disebabkan oleh perubahan kebijakan akuntansi dan koreksi kesalahan
mendasar 4 Ekuitas akhir
g. Catatan atas laporan keuangan Catatan atas Laporan Keuangan meliputi penjelasan naratif
atau rincian dari angka yang tertera dalam Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Perubahan SAL, Laporan Operasional, Laporan
Perubahan Ekuitas, Neraca, dan laporan Arus Kas. Catatan atas Laporan Keuangan juga mencakup informasi entang kebijakan
akuntansi yang dipergunakan oleh entitas pelaporan dan informasi lain yang diharuskan dan dianjurkan untuk diungkapkan di dalam tandar
Akuntansi Pemerintahan serta ungkapan-ungkapan yang diperlukan
21
untuk menghasilkan penyajian laporan keuangan secara wajar. Catatan atas Laporan Keuangan mengungkapkan sebagai berikut:
1 Mengungkapkan informasi Umum tentang Entitas Pelaporan dan Entitas Akuntansi
2 Menyajikan informasi tentang kebijakan fiskalkeuangan dan ekonomi makro
3 Menyajikan ikhtisar pencapaian target keuangan selama tahun pelaporan berikut kendala dan hambatan yang dihadapi dalam
pencapaian target 4 Menyajikan informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan
dan kebijakan-kebijakan akuntansi yang dipilih untuk diterapkan atas transaksi transaksi dan kejadian-kejadian penting lainnya
5 Menyajikan rincian dan penjelasan masing-masing pos yang disajikan pada lembar muka laporan keuangan
6 Informasi yang diharuskan oleh Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan yang belum disajikan dalam lembar muka laporan
keuangan 7 Informasi lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang wajar,
yang tidak disajikan dalam lembar muka laporan keuangan. Catatan atas Laporan Keuangan meliputi penjelasan atau daftar
terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Laporan Arus Kas. Termasuk pula
dalam Catatan atas Laporan Keuangan adalah penyajian informasi
22
yang diharuskan dan dianjurkan oleh Standar Akuntansi Pemerintahan serta pengungkapan-pengungkapan lainnya yang diperlukan untuk
penyajian yang wajar atas laporan keuangan, seperti kewajiban
kontinjensi dan komitmen-komitmen lainnya. 5.
Publikasi Laporan Keuangan Pemda di Website
Berdasar Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2010, laporan keuangan merupakan laporan yang terstruktur
mengenai posisi keuangan dan transaksi-transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas pelaporan yang bermanfaat bagi para pengguna dalam
membuat dan mengevaluasi keputusan mengenai alokasi sumber daya. Komponen-komponen yang terdapat dalam suatu set laporan keuangan
pokok adalah Laporan Realisasi Anggaran LRA, neraca, laporan arus
kas, dan Catatan atas Laporan Keuangan CaLK.
Publikasi laporan keuangan pemda melalui internet adalah salah satu bentuk pengungkapan secara sukarela yang merupakan perwujudan
dari pelaksanaan e-government Trisnawati dan Ahcmad, 2014. Dengan melakukan publikasi melalui internet maka pengguna laporan keuangan
akan lebih mudah untuk mengakses laporang keuang tersebut. Kemudahan dalam mengakses laporan keuang tersebut membuat para
pengguna laporan keuang tersebut dapat mengevaluasi dan mengawasi kinerja pemerintah, hal ini akan mendorong pemerintah untuk melakukan
transparasi kepada masyarakat.
23