BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Rancangan Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan metode survei untuk melihat kondisi periodontal pada pasien penyakit ginjal kronis di Klinik Spesialis
Ginjal dan Hipertensi Rasyida Medan ditinjau dari aspek kebutuhan perawatan periodontal.
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2.1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Klinik Spesialis Ginjal dan Hipertensi Rasyida yang terletak di Jalan Mayjen DI. Panjaitan No. 144 Medan, Sumatera Utara.
3.2.2. Waktu Penelitian
Pengambilan data dilakukan 27 Februari 2015 – 5 Maret 2015
3.3. Populasi dan Sampel
3.3.1. Populasi
Populasi penelitian adalah pasien penyakit ginjal kronis di Klinik Spesialis Ginjal dan Hipertensi Rasyida Medan.
3.3.2. Sampel
Sampel yang diambil adalah pasien penyakit ginjal kronis Klinik Spesialis Ginjal dan Hipertensi Rasyida Medan yang memenuhi kriteria inklusi. Penentuan
sampel penelitian dilakukan dengan purposive sampling, yaitu satuan sampling dipilih berdasarkan pertimbangan tertentu untuk memperoleh satuan sampel yang
memiliki karakteristik yang dikehendaki dalam pengambilan sampel.
Kriteria inklusi: 1. Penderita penyakit ginjal kronis
2. Usia dewasa mulai dari 21 tahun 3. Menjalani hemodialisis
4. Bersedia menjalani pemeriksaan dan menandatangani informed consent Kriteria eksklusi:
1. Pernah mendapatkan perawatan periodontal dalam 6 bulan terakhir 2. Perokok yang belum berhenti merokok dalam 1 tahun terakhir
3. Penderita dengan kelainan hematologi 4. Penderita diabetes melitus
3.3.3. Besar Sampel
Untuk mendapatkan besar sampel digunakan rumus sebagai berikut: N = Zα
2
. P . Q d
2
Zα=α= 0,05
Zα= 1,96 P = Proporsi penyakit periodontal pada penderita penyakit ginjal kronis = 0,5
Q = 1 – P = 0,5 d = Perbedaan proporsi yang diharapkan sebesar 15 = 0,15
N = 1,96
2
. 0,5 . 0,5 0,15
2
N = 42,6= 43
3.4. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
Variabel yang diteliti terdiri atas: 1. Variabel bebas : Penderita penyakit ginjal kronis
2. Variabel terikat : Kebutuhan perawatan periodontal 3. Variabel terkendali :
- Usia - Gigi crowded pada gigi indeks
- Karies pada gigi indeks - Penyakit sistemik
4. Variabel tidak terkendali: - Pekerjaan
- Tingkat pendidikan - Status sosial-ekonomi
- Pemeliharaan kebersihan rongga mulut - Mengonsumsi obat-obatan yang dapat memengaruhi status periodontal
Definisi Operasional:
Variabel Definisi Operasional
Variabel Bebas Penderita penyakit ginjal
kronis Penderita penyakit ginjal kronis yang
mengalami kerusakan fungsi ginjal yang parah dan ireversibel, dan menjalani
hemodialisis untuk menggantikan fungsi ginjal.
Variabel Terikat Kebutuhan perawatan
periodontal Kebutuhan perawatan penyakit
periodontal berdasarkan hasil pemeriksaan medis yang dilakukan dengan
menggunakan indeks CPITN
Skor 0 = tidak membutuhkan perawatan
Skor 1
= Memerlukan perbaikan kebersihan mulut
Skor 2 = Memerlukan skeling supra dan
subgingiva dan perbaikan kebersihan mulut
Skor 3 = Memerlukan skeling supra dan
subgingiva dan perbaikan kebersihan mulut
Skor 4
= Memerlukan perawatan kompleks, skeling supra dan subgingiva,
root planing, dan perbaikan kebersihan mulut.
3.5. Sarana Penelitian
3.5.1. Alat Penelitian
1. Prob WHO untuk mengukur nilai CPITN 2. Pinset
3. Sonde 4. Kaca mulut
5. Nierbekentray 6. Sarung tangan
7. Masker 8. Alat tulis untuk mencatat
Sterilisasi alat dilakukan menggunakan autoclave.
3.5.2. Bahan Penelitian
1. Alkohol 70 2. Kapas
3. Tisu 4.
Hand sanitizer
3.6. Prosedur Penelitian
Penelitian dilakukan terhadap penderita penyakit ginjal kronis di Klinik Spesialis Ginjal dan Hipertensi Rasyida Medan. Pemilihan sampel sesuai dengan
kriteria inklusi. Subjek yang terpilih diberi penjelasan mengenai prosedur penelitian. Subjek yang setuju untuk mengikuti penelitian diberi lembaran informed consent
yang ditandatangani oleh subjek tersebut. Pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan suatu prob desain khusus dengan ujung bulat berdiameter 0,5mm
dengan area berwarna hitam sebagai skala berada pada daerah 3,5-5,5mm yang dikenal dengan nama prob WHO. Pemeriksaan kebutuhan perawatan periodontal
menggunakan indeks CPITN. Sampel diperiksa berdasarkan 6 sektan. Suatu sektan dapat diperiksa bila
sektan tersebut terdapat paling sedikit dua gigi dan tidak merupakan indikasi untuk pencabutan. Jika di sektan hanya ada satu gigi saja, gigi tersebut dimasukkan ke
sektan di sebelahnya. Dengan demikian sektan dengan satu gigi tidak diberi skornilai. Penilaian untuk satu sektan adalah keadaan yang terparahskor nilai paling
tinggi. Untuk keadaan periodontal sehat, diberikan skor CPITN yaitu skor 0, bila terjadi perdarahan setelah probing diberi skor 1, bila terlihat kalkulus
supragingivasubgingiva di beri skor 2, untuk kedalaman poket 4- 5 mm diberi skor 3, dan untuk kedalaman poket lebih dari 6 mm diberi skor 4. Dari keseluruhan skor
yang didapatkan dari tiap segmen, ditentukan skor tertinggi untuk menentukan nilai kemaknaan CPITN.
3.6.1 Skema Alur Penelitian
Skema alur penelitian yang akan dilakukan :
3.6.2 Pengolahan dan Analisis Data
Data yang diperoleh diolah dengan menggunakan program komputer. Analisis yang digunakan adalah analisis data deskriptif, dengan hasil berupa persentase.
Mencari sampel yang sesuai dengan kriteria inklusi
Memberikan informed consent meminta kesediaan sampel untuk mengikuti penelitian dengan
memberikan lembar persetujuan
Memberikan pertanyaan-pertanyaan melalui kuesioner
Melakukan pemeriksaan untuk melihat kebutuhan perawatan periodontal dengan menggunakan
indeks
Pencatatan hasil pemeriksaan
Pengolahan dan analisis data
BAB 4 HASIL PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan pada tanggal 27 Februari sd 5 Maret 2015. Subjek penelitian sebanyak 43 orang pasien penyakit ginjal kronis yang menjalani
hemodialisis di Klinik Spesialis Ginjal dan Hipertensi Rasyida Medan. Hasil penelitian mengenai kebutuhan perawatan periodontal akan disajikan dalam bentuk
tabel berikut.
4.1. Data Demografis Subjek Penelitian
Data demografis subjek penelitian ini terdiri dari jenis kelamin, tingkat pendidikan, lama menderita penyakit ginjal, dan lama menjalani hemodialisis dapat
dilihat pada tabel 2.
Tabel 2. Distribusi data demografis subjek penelitian
Variabel n
Jenis Kelamin a. Laki-laki
b. Perempuan 23
20 53
47 Tingkat Pendidikan
a. SD b. SMP
c. SMA d. Perguruan Tinggi
2 8
19 14
5 19
44 32
Lama Menderita Penyakit Ginjal Kronis
a. 1 tahun b. 1-3 tahun
c. 3 tahun 12
18 13
28 42
30 Lama Menjalani Terapi
Hemodialisis a. 1 tahun
b. 1-3 tahun c. 3 tahun
13 20
10 30
47 23
Berdasarkan tabel 2 diketahui bahwa subjek penelitian berjumlah 43 orang. Berdasarkan jenis kelamin perempuan 20 orang 47 dan laki-laki 23 orang 53.
Berdasarkan tingkat pendidikan mayoritas adalah SMA yaitu 19 orang 44, Perguruan Tinggi 14 orang 32, SMP 8 orang 19, dan SD 2 orang 5.
Berdasarkan lamanya menderita penyakit ginjal kronis, paling banyak adalah kelompok subjek yang menderita penyakit ginjal kronis 1-3 tahun sebanyak 18 orang
42. Berdasarkan lamanya menjalani terapi hemodialisis, subjek terbanyak adalah yang menjalani terapi 1-3 tahun sebanyak 20 orang 47.
4.2. Gambaran Kondisi Rongga Mulut