Latar Belakang Masalah REPRESENTASI PEREMPUAN DALAM FILM TRUE GRIT (STUDI ANALISIS SEMIOTIKA PEREMPUAN DALAM FILM TRUE GRIT)

2 Film sebagai produk dari media massa mampu memberikan suguhan visual yang menarik untuk dinikamati sebagai media hiburan oleh khalayaknya. Dengan esensi-esensi yang terdapat dalam film seperti genre film dan lainnya, selain sebagai media hiburan, film juga dapat berfungsi sebagai media informatif, edukatif dan terkadang persuasif Ardiyanto dan Erdinaya, 2004: 136. Selain itu film juga mampu merepresentasikan sesuatu yang ada di sekitar kehidupan kita, baik itu orang, fenomena, peristiwa, sejarah, masalah sosial dan lain-lainnya kepada khayalak. Film bergenre Western adalah film yang berlatar belakang kehidupan Amerika Serikat pada abad ke-17 hingga abad ke 19, dekat dengan kondisi yang sangat kelam dimana terjadi perbudakan dimana-mana, kekerasan, pembunuhan, rasisme dan juga termasuk pada penindasan terhadap perempuan. Sebab pada saat itu budaya patriarki dimana laki-laki dianggap mempunyai superioritas yang tinggi dan sarat keberadaannya. Film bergenre western dapat merepresentasikan keadaan perjuangan pemenuhan hak-hak bagi perempuan Women Right pada saat itu karena tepat dengan waktu perjuangan perempuan di Amerika Serikat yang di mulai pada abad ke- 17 hingga abad ke- 19. Genre Western sebelumnya telah populer dalam berbagai macam media, seperti bentuk novel, acara di radio, serta pertunjukkan teatrikal, menurut Corkin 2004:1 Western adalah salah satu genre film yang menguntungkan bagi Hollywood dan juga paling dihormati karena berkaitan dengan mitos atau budaya kuno yang hanya dimiliki oleh Amerika Serikat, hal tersebut mengundang banyaknya akademisi untuk melakukan penelitian dalam bentuk isi genre sastra populer seperti genre Western. Faktor lain yang 3 menyebabkan film Western begitu populer adalah kisah kehidupan nyata para koboi yang telah melegenda di daerah barat Amerika Serikat yang membuat film genre Western semakin menarik dan menjadi salah satu genre film populer diantara genre –genre film lainnya Andriadi, 2014:3. Secara umum tokoh koboi dalam film genre Western dikenal sebagai tokoh laki-laki yang kuat, pemberani, pemberontak, agresif dan menekankan nilai-nilai kejantanaan seperti mempunyai kekuasaan diantara kelompoknya dan lain-lain, dominasi tersebut telah di kenal secara universal. Selain itu anggapan tersebut juga telah terkonstruksi secara sosial serta melalui proses kultur yang panjang. Tokoh koboi dalam film western berkaitan dengan kisah kehidupan nyata para koboi legendaris seperti Kit Carson, Wild Bill, Hickok, Butch Cassidy, dan Jesse James Andriadi, 2014:3 sehingga peran perempuan cenderung termarjinalkan dalam keseluruhan cerita dalam film western. Namun dari sederetan film Western yang telah diproduksi hingga saat ini dimana menampilkan tokoh koboi laki-laki pada umumnya, di antaranya terdapat film Western yang berjudul True Grit dimana menampilkan tokoh perempuan yang memiliki peran penuh pada keseluruhan cerita selain itu tokoh perempuan dalam film True Grit ditampilkan berbeda dengan tokoh perempuan pada umumnya dalam film Western di mana tokoh perempuan biasanya hanya ditampilkan hanya sebagai pelengkap cerita dan memiliki peran marjinal dalam keseluruhan cerita Andriadi, 2014:4. 4 True Grit adalah film genre Western yang di produksi tahun 2010 oleh Paramount Pictures dan Sky Dance Productions, di sutradarai oleh Coen bersaudara Joel Coen Ethan Coen, di produseri oleh Steven Spielberg. Film ini di buat ulang pada tahun 2010 dimana sebelumnya di produksi untuk pertama kalinya pada tahun 1969, film ini sebelumnya sudah populer pada tahun 1969 di buktikan dengan mendapatkan penghargan 1 piala oscars, dan 7 nominasi dari penghargaan lainnya. Sedangkan film yang dibuat kembali pada tahun 2010 mendapatkan 10 nominasi oscars, memenangkan 36 penghargaan, dan 146 nominasi dari ajang penghargaan lainnya, Selain itu menurut situs online IMBD.com, film True Grit adalah film yang mendapatkan peringkat pertama dalam Best Western Film Since 2000. Film True Grit merupakan adaptasi dari novel karya Charles Portis pada tahun 1968 yang menceritakan tentang seorang gadis remaja berumur 14 tahun yang bernama Mattie Rose yang di perankan oleh Hailee Steinfeld, seorang perempuan muda yang telah kehilangan seorang ayahnya, karena dibunuh oleh seorang bandit kejam bernama Tom Chaney yang diperankan oleh Josh Brolin, secara garis besar film ini menceritakan tentang seorang perempuan muda yang ingin menuntut keadilan serta hak atas kematian ayahnya dengan cara menemukan sang bandit dan menangkapnya dengan tujuan agar dapat di adili secara hukum di kota tempat tinggalnya. Namun dalam perjalanannya, sebagai perempuan Mattie Rose selalu dipandang inferior dan mendapatkan berbagai ketidakadilan. 5 Dalam film genre Western perempuan pada umumnya dikenal sebagai sosok atau peran yang termarjinalkan dan dipandang inferior. Secara tidak langsung sosok perempuan dianggap terbatas dalam melakukan pekerjaan atau hal lainnya yang biasa dilakukan oleh laki-laki. Sehingga bias gender pun tidak terhindarkan dan menimbulkan ketidakadilan yang dialami oleh perempuan itu sendiri. Gender selalu dikaitkan dengan jenis kelamin serta menurut pembagian kerja seksual dan perannya masing-masing dalam kehidupan sosial. Pemahaman untuk dapat membedakan pengertian yang mendasar antara laki- laki dan perempuan menurut jenis kelamin dan gender masih begitu tabu dalam pola fikir masyarakat. Dimana sifat-sifat yang melekat pada perempuan dan laki-laki telah terkonstruksi secara sosial dan melalui proses kultur yang panjang dengan didukung oleh kelembagaan keluarga, bahkan budaya dan tradisi sehingga perbedaan gender selalu dipahami sebagai ketentuan Tuhan seperti halnya pengertian jenis kelamin Fakih, 2006:8. Pemahaman mengenai gender secara universal pada awalnya di dasari dari kelembagaan keluarga dimana seorang ayah, ibu, kakek, nenek, serta sanak saudara lainnya telah mengkonstruksi pemahaman universal mengenai gender tersebut. Sehingga perempuan diharuskan untuk mengakui dan mengikuti ketentuan yang telah diciptakan baik oleh kelembagaan keluarga maupun masyarakat itu sendiri. Sehingga memunculkan batasan-batasan tertentu bagi perempuan dalam segala aspek di dalam kehidupannya yang menyudutkan serta merugikannya Fakih, 2006:71-72. 6 Konstruksi sosial tersebut menimbulkan bias gender dalam kehidupan sosial perempuan, dimana perempuan dianggap inferior dalam melakukan pekerjaan yang biasa dilakukan oleh laki-laki termasuk dalam memperjuangkan keadilan dan hak-hak yang seharusnya mutlak terpenuhi secara penuh. Hal tersebut terjadi secara universal dan secara umum dan tidak di sadari oleh masyarakat sebab konstruksi sosial yang sudah terjadi sejak lama dan melalui prores kultur yang panjang. Sehingga bias gender tersebut menimbulkan ketidakadilan terhadap perempuan itu sendiri dalam berbagai aspek kehidupan di tengah – tengah masyarakat. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, alasan peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul, “Representasi Perempuan dalam Film True grit 2010. Karena tokoh perempuan dalam film genre Western True Grit adalah tokoh perempuan yang memiliki karakter dan sifat yang berbeda dengan tokoh perempuan dalam film Western lainnya, selain itu tokoh perempuan dalam film True Grit memiliki peran yang penuh dalam keselurhan cerita. Untuk itu peneliti ingin mengetahui lebih dalam lagi, ingin menganalisis lebih dalam lagi bagaimana sosok perempuan dalam film True Grit yang sebenarnya dan kaitannya mengapa perempuan dalam film True Grit pada umumnya mendapatkan peran yang marjinal serta cenderung tidak memiliki peran yang penuh pada keseluruhan cerita. 7

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: “Bagaimana perempuan direpresentasikan dalam Film True Grit 2010 ?”.

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana perempuan direpresentasikan dalam film True Grit 2010

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dari Penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan serta wawasan yang baru mengenai representasi perempuan dalam genre film Western. 2. Manfaat Praktis Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan pemikiran kepada masyarakat bahwa perempuan juga mampu berjuang dalam hal mendapatkan keadilan serta hak-haknya baik secara hukum maupun kehidupan sosial. 8

E. Kajian Teori

1. Perempuan dalam Film

Eksistensi perempuan dalam film selalu menjadi perbincangan dan perdebatan bagi para kritikus film, akademisi, gerakan perempuan serta khalayak umum. Opini-opini yang muncul mengenai penggambaran perempuan pada umumnya dalam film terbentuk melalui bagaimana peran yang dimainkan oleh perempuan itu sendiri dalam sebuah film, secara tekstual hal tersebut adalah tampilan lahiriah yang sedemikian rupa di ciptakan oleh orang – orang yang bertanggung jawab di balik layar. Selain hal – hal yang terkait tampilan lahiriah yang terdapat dalam film yang melatar belakangi bagaimana penggambaran perempuan dalam film. Juga terdapat konteks, artinya bagaimana perempuan ditampilkan dalam sebuah film juga dibentuk berdasarkan suatu ideologi, budaya, propaganda, mitos dan lainnya yang ada dalam kehidupan nyata. Hal – hal tersebut lebih kental dan dekat kaitannya dengan budaya laki - laki patriarkal karena secara universal memang patriarki berawal dari kelembagaan keluarga dimana seorang ayah mempunyai keistimewaan dan superioritas dalam mengambil keputusan terhadap keluarganya. Budaya dominan patriarki yang telah ada dalam kelembagaan keluarga sejak lama tersebut seiring berjalannya waktu dan juga melalui proses kultur yang panjang tanpa disadari pada level kognisi manusia juga terbawa keluar dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk pada bidang perfilman dimana telah mengatur penggambaran perempuan yang ideal dalam film tersebut harus sesuai dengan nilai-nilai patriarki tersebut yang tidak boleh keluar dari budaya dominan patriarki itu sendiri, misalnya dalam film terdapat penguasa yang