MANFAAT PENELITIAN KEASLIAN PENELITIAN

2. Manfaat Praktis a. Bagi Institusi Pendidikan Pengembangan IPE yang diterapkan pada institusi sebagai sarana berkomunikasi antar profesi diharapkan mampu menghasilkan lulusan yang berkualitas dan mampu melakukan praktik kolaborasi yang baik ketika terjun di dunia kerja. b. Bagi Mahasiswa Mengetahui pentingnya pembelajaran IPE untuk meningkatkan komunikasi antar profesi ketika berkolaborasi. c. Bagi Peneliti Sebagai sarana untuk mengembangkan kemampuan dalam melakukan penelitian di bidang Farmasi, serta menambah pengetahuan peneliti mengenai IPE. d. Bagi Peneliti lain Sebagai acuan untuk melakukan penelitian lebih lanjut terkait kegiatan IPE, sehingga dapat dikembangkan untuk melakukan kolaborasi yang lebih baik.

E. KEASLIAN PENELITIAN

Penelitian yang serupa dilakukan oleh Cahyani Budi Lestari mahasiswa FK UGM, penelitian dilakukan pada tahun 2012 dengan judul Kemampuan Komunikasi Interpersonal Mahasiswa Fakultas Kedokteran UGM pada pelaksanaan kegiatan Interprofessional Education. Perbedaan terletak dari bentuk pelaksanaan IPE, subjek penelitian dan variabel. Pada penelitian ini IPE sudah dilaksanakan secara formal dan sampel yang digunakan hanya pada mahasiswa Farmasi dan Kedokteran FKIK UMY yang terpapar IPE dan variabel penelitian komunikasi Antar Personal, namun penelitian terdahulu pelaksanaan IPE masih dilakukan secara trial dan subjek penelitian adalah pada mahasiswa FK UGM yang terpapar IPE dan tidak terpapar IPE, variable penelitiannya Komunikasi Interpersonal. Metode penelitian yang digunakan kuantitatif secara cross sectional dan hasil penelitiannya menunujukkan kemampuan komunikasi Interpersonal mahasiswa FK UGM sebelum melakukan IPE mayoritas sedang 61,4. Terdapat perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah IPE p=0,000 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Interprofessional Education IPE

1. Definisi IPE

Menurut WHO 2010, IPE merupakan suatu proses yang dilakukan dengan melibatkan sekelompok mahasiswa atau profesi kesehatan yang memiliki perbedaan latar belakang profesi dan melakukan pembelajaran bersama dalam periode tertentu, adanya interaksi sebagai tujuan utama dalam IPE untuk berkolaborasi dengan jenis pelayanan meliputi promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif. Menurut American Collage of Clinical Pharmacy ACCP tahun 2009 Interprofessional dalam dunia kesehatan merupakan bentuk perawatan kesehatan yang melibatkan berbagai profesi kesehatan. IPE merupakan hal yang potensial sebagai media kolaborasi antar professional kesehatan dengan menanamkan pengetahuan dan skill dasar dalam masa pendidikan Mendez et al, 2008. Definisi IPE yang sering digunakan dari The Centre on Advancement of Interprofessional Education CAIPE, 2002 adalah suatu upaya dalam pembelajaran yang terjadi ketika dua atau lebih mahasiswa program studi kesehatan yang berbeda belajar bersama yang bertujuan untuk meningkatkan kerjasama dan kualitas pelayanan kesehatan. Praktek kolaborasi terjadi ketika penyelenggara pelayanan kesehatan bekerja dengan orang yang berasal dari profesinya sendiri, luar profesinya sendiri, dan dengan pasien atau klien serta keluarganya. Komunikasi terjadi ketika berkolaborasi dalam IPE, hal yang harus diperhatikan ketika berkolaborasi adalah adanya rasa saling menghargai dan rasa saling percaya, sebab dengan profesi lain sikap untuk berkonsultasi ketika terdapat sesuatu yang tidak dimengerti merupakan elemen yang penting untuk diperhatikan dalam melakukan praktek IPE. Istilah Interproffesional biasa digunakan untuk menggambarkan praktek klinik yang melibatkan pasien, dan masalah pasien akan ditangani secara mandiri atau terpisah sesuai dengan kompetensi masing-masing profesi sebagai tanggung jawab atas area yang ditangani sesuai bidangnya The Canadian Interprofessional Health Collaborative, 2009.

2. Tujuan Interprofessional Education IPE

Menurut Hammick et al, 2007 Hasil yang diharapkan dari IPE dapat diklasifikasikan antara lain reaksi, modifikasi sikap dan persepsi, kemahiran pengetahuan dan keterampilan, perubahan perilaku, perubahan dalam praktik organisasi, serta manfaat untuk pasien dan klien. Tujuan lain dari pelaksanaan IPE sendiri yaitu untuk meningkatkan pemahaman tentang interdisipliner dan rasa kerjasama, untuk membina kejasama yang kompeten, untuk membuat penggunaan sumber daya yang efektif dan efisien, dan untuk meningkatkan kualitas pengobatan pasien yang komprehensif Cooper, 2001.

Dokumen yang terkait

Hubungan Efikasi Diri dengan Kesiapan Interprofessional Education (IPE) Mahasiswa Ilmu Keperawatan dan Pendidikan Dokter USU

25 306 112

Persepsi Mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta terhadap Interprofessional Education

9 134 137

Pelatihan Pengembangan Interprofessional Education (IPE) Dalam Profesi Kesehatan di Indonesia

0 4 22

Tingkat Kemampuan Komunikasi Mahasiswa Setelah Terpapar Interprofessional Education (IPE) di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

0 5 20

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN KESIAPAN MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA MENGHADAPI INTERPROFESIONAL EDUCATION (IPE)

5 28 116

TINGKAT KEMAMPUAN KOMUNIKASI ANTARPROFESI MAHASISWA FARMASI DAN ILMU KEPERAWATAN PADA PEMBELAJARAN INTERPROFESSIONAL EDUCATION(IPE) FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

5 14 109

PERSEPSI MAHASISWA TENTANG INTERPROFESSIONAL EDUCATION (IPE) DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA Persepsi Mahasiswa Tentang Interprofessional Education (Ipe) Di Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 5 19

PERSEPSI MAHASISWA TENTANG INTERPROFESSIONAL Persepsi Mahasiswa Tentang Interprofessional Education (Ipe) Di Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 2 16

Hubungan Efikasi Diri dengan Kesiapan Interprofessional Education (IPE) Mahasiswa Ilmu Keperawatan dan Pendidikan Dokter USU

0 0 45

Hubungan Efikasi Diri dengan Kesiapan Interprofessional Education (IPE) Mahasiswa Ilmu Keperawatan dan Pendidikan Dokter USU

0 2 13