41
5. Herpes simpleks kronis progresif, merupakan berupa demam yang
terjadi berulang-ulang, dan disebabkan oleh virus herpes. 6.
Limfadenopati generalisata merupakan pembesaran di semua kelenjar limfa.
7. Infeksi jamur berulang pada alat kelamin wanita.
8. Retinitis oleh virus sitomegalo, merupakan kerusakan pada retina, tidak
dapat dipulihkan dan dapat meyebabkan kebutaan.
2.5 PHP Script
PHP adalah suatu bahasa pemrograman open source yang digunakan secara luas terutama untuk pengembangan web dan dapat disimpan dalam bentuk HTML.
Keuntungan utama menggunakan PHP adalah script PHP tidak hanya benar-benar sederhana bagi pemula, tetapi juga menyediakan banyak fitur tambahan untuk
programer professional.
Script PHP dapat digunakan dalam tiga hal, yaitu: 1.
Penulisan program server side. Hal ini adalah target utama PHP. Diperlukan tiga hal agar script PHP dapat bekerja antara lain, PHP parser CGI atau server
module, server web misal, Apache, dan browser web. 2.
Penulisan program command line. Script PHP dapat berjalan tanpa server atau browser. Hanya diperlukan PHP parser dalam bentuk command line.
3. Penulisan program untuk aplikasi desktop. PHP mungkin bukan bahasa yang
sangat baik untuk membuat suatu aplikasi desktop dengan tampilan grafis yang user friendly, dengan penambahan fitur tambahan PHP pada aplikasi client side
atau menggunakan PHP-GTK. PHP-GTK merupakan fitur tambahan pada PHP dan tidak tersedia pada distribusi utama.
Universitas Sumatera Utara
42
Secara singkat, kelebihan-kelebihan PHP meliputi: 1.
Script PHP sederhana, mudah dibuat, dan mempunyai kecepatan akses tinggi. 2.
Dapat berjalan dalam server web yang berbeda dan dalam sistem operasi yang berbeda. PHP dapat berjalan pada sistem operasi LinuxUnix, Windows, dan
Macintosh. 3.
Bersifat open source sehingga diterbitkan secara gratis. 4.
Dapat berjalan pada server web Microsoft Personal Web Server, Apache, IIS, Xitami dan sebagainya.
5. Termasuk bahasa yang embedded bisa ditempel atau diletakkan dalam tag HTML.
2.6 Penelitian Terdahulu
Penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan sistem pakar forward chaining pada penyakit AIDS menggunakan Certainty Factor dapat dilihat pada tabel 2.1 berikut ini:
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No.
Peneliti Tahun Judul
Keterangan 1.
Dedy Syahputra 2001
Perancangan Aplikasi Perangkat Lunak Sistem
Pakar dengan menggunakan Metode
Forward Chaining Dan Certainty Factor Untuk
Mendiagnosis Kerusakan Komputer
Pada Warung Internet Warnet
Pada penelitian ini dirancang suatu perangkat lunak yang
dapat membantu orang awam pemakai
yang memiliki
pengetahuan tentang komputer, toko penjualan komputer atau
tempat pelatihan bagi para teknisi untuk mengidentifikasi
kerusakan yang ada pada umumnya sering terjadi pada
komputer.
2. Ellys
R.Situmeang 2011
Sistem Pakar Diagnosa Infeksi Penyakit Tropis
Dengan Menggunakan Metode
Forward Chaining
Tugas akhir ini membahas tentang sistem pakar untuk
diagnosis infeksi
penyakit tropis. metode yang digunakan
adalah forward
chaining dengan penelusuran ke depan,
dengan rancangan yang mudah dan sesuai dengan aturan yang
ada.
Universitas Sumatera Utara
43
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu Lanjutan NO.
PenelitiTahun Judul
Keterangan 3.
Elpa Armi Voni 2010
Penggunaan certainty
factor CF
dalam Perancangan
Sistem Pakar
untuk Mendiagnosis Penyakit
Artherosklerosis. Penelitian
ini bertujuan
menyusun sebuah sistem pakar yang
digunakan untuk
diagnosis awal
penyakit Artherosklerosis
berdasarkan gejala yang dirasakan. Sistem
ini akan menampilkan besarnya kepercayaan
gejala tersebut
terhadap kemungkinan penyakit yang
diderita pengguna.
Besarnya nilai
kepercayaan tersebut
merupakan hasil
perhitungan dengan
menggunakan metode certainty factor
CF. Representasi
pengetahuan yang digunakan pada penelitian ini adalah
production rule.
Metode inferensi yang digunakan untuk
mendapatkan konklusi yaitu penalaran
maju forward
chaining
4. Diema Hernyka
Satyareni Sistem Pakar Diagnosis
penyakit infeksi tropis dengan
menggunakan forward chaining dan
backward chaining. Sistem pakar ini menggunakan
logika inferensi forward untuk membuat diagnosis awalnya
dan
backward chaining
digunakan untuk
proses konsultasi diharapkan dapat
dibangun sebuah sistem pakar yang
berbasis teknologi
informasi untuk
membuat diagnosis
penyakit infeksi
tropis. Hasil aplikasi yang telah dibuat dokter penyakit infeksi
tropis.
Universitas Sumatera Utara
12
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang