Forward Chaining Sistem Pakar Penyakit Aids Dengan Menggunakan Certainty Factor

25

2.1.5 Keuntungan Sistem Pakar

Sistem pakar adalah sistem yang menggunakan pengetahuan manusia yang dimasukkan ke dalam komputer untuk memecahkan masalah-masalah yang biasanya diselesaikan oleh pakar Turban dan Aronson, 2002. Sistem pakar merupakan subset dari Artificial Intelligence. Adapun beberapa keuntungan dari sistem pakar adalah sebagai berikut : 1. Menjadikan pengetahuan dan nasehat jadi lebih mudah didapat. 2. Meningkatkan output dan produktifitas. 3. Menyimpan kemampuan dan keahlian pakar. 4. Meningkatkan penyelesaian masalah-menerusi panduan pakar, penerangan, sistem pakar khas. 5. Meningkatkan reabilitas. 6. Memberikan respons jawaban yang cepat. 7. Merupakan panduan yang cerdas. 8. Dapat bekerja dengan informasi yang tidak lengkap dan mengandung ketidakpastian. 9. Intelligence database basis data cerdas, bahwa sistem pakar dapat digunakan untuk mengakses basis data dengan cara cerdas.

2.2 Forward Chaining

Chain adalah suatu perkalian inferesi yang menghubungkan suatu permasalahan dengan solusinya. Forward chaining adalah strategi penarikan kesimpulan yang dimulai dari sejumlah fakta-fakta yang telah diketahui, untuk mendapatkan suatu fakta baru dengan memakai rule-rule yang memiliki ide dasar yang cocok dengan fakta dan terus dilanjutkan sampai mendapatkan tujuan atau sampai tidak ada rule yang punya ide dasar yang cocok atau sampai mendapatkan fakta. Forward chaining disebut bottom-up penalaran karena alasan dari bukti-bukti tingkat rendah, fakta, ke tingkat atas kesimpulan yang didasarkan pada fakta. Forward chaining menggunakan pendekatan data driven berorientasi data. Dalam pendekatan ini dimulai dari informasi yang tersedia, atau dari ide dasar, kemudian mencoba Universitas Sumatera Utara 26 menggambarkan kesimpulan. Komputer akan menganalisa permasalahan dengan mencari fakta yang cocok dengan bagian IF dari aturan IF-THEN. Cara lain untuk menggambarkan forward chaining adalah suatu teknik untuk mencari informasi baru, kemudian melihat proses di dalam petunjuk yan ada dari tanda-tanda yang memisahkan bagian kiri dan kanan dari aturan-aturan tersebut Waterman, 1986. Fakta merupakan satuan dasar dari paradigma berbasis pengetahuan karena mereka tidak bisa diurai ke dalam setiap unit yang lebih kecil yang memiliki arti. Kaidah ini digunakan dalam rantai sebab-akibat dari inferensi forward yang menarik kesimpulan bahwa clyde adalah binatang yang memperlihatkan bahwa clyde adalah seekor gajah. Rantai inferensi tersebut dapat ditunjukkan pada Gambar 2.3 berikut ini: Gajah Clyde Gajah x Mamalia x Mamalia x Binatang x Binatang Clyde Gambar 2.3 Forward Chaining Giarratano dan Riley, 2005 Forward chaining : 1. Identifikasi kondisi. 2. Variabel kondisi ditempatkan pada Conclusion Var.Queue dan nilainya dicatat pada Variable List. 3. Pencarian diarahkan untuk menemukan variabel di Base Variable List dengan nama yang sama dengan nama variabel dalam daftar pertama antrian. 4. Jika ketemu, rule dan clause number dari variabel disimpan ke clause Variable Pointer, jika tidak ketemu maka ke langkah 6. Universitas Sumatera Utara 27 5. Selanjutnya, pencarian diarahkan untuk mengecek jika fakta yang dimasukkan oleh user sama dengan clause dari rule. Jika sama maka tambahkan pada daftar Conclusion Variabel Queue dan Result Queue dengan nilai dari THEN clause dari rule, jika tidak sama maka ke langkah 6. 6. Jika tidak ada lagi statement IF yang memiliki variable yang sama dengan yang ada diurutan pertama Conclusion Variable Queue, maka urutan pertama tadi dihapus. Jika ada lagi yang lain, maka kembali ke langkah 3. 7. Jika sudah tidak ada lagi apa-apa di Conclusion Variable Queue, maka pencarian berhenti. Sedangkan jika masih ada, maka kembali ke langkah 3. Forward chaining secara bertahap membentuk gambaran akan dunia bersamaan dengan permintaan data, forward chaining tidak diarahkan untuk menyelesaikan suatu permasalahan tertentu, karenanya metode ini disebut data driven atau data directed procedure. Beberapa karakteristik forward chaining Giarratano dan Riley, 2005 adalah sebagai berikut : 1. Perencanaan, pemantauan, dan pengendalian. 2. Disajikan untuk masa depan. 3. Antecedent ke konsekuen. 4. Data memandu, penalaran dari bawah ke atas. 5. Bekerja ke depan untuk mendapatkan solusi apa yang mengikuti fakta. 6. Breadth first search dimudahkan. 7. Antecedent menentukan pencarian. 8. Pencarian tidak difasilitasi.

2.3 Faktor Kepastian Certainty Factor