commit to user
61
k. Struktur organisasi perpustakaan SMA Negeri 6 Surakarta
Gambar 3. Struktur Organisasi Perpustakaan SMA Negeri 6 Surakarta
B. Deskripsi Hasil Penelitian
Suatu buku teks harus memenuhi prinsip konsistensi dan prinsip kecukupan. Prinsip konsistensi artinya keajegan. Jika kompetensi dasar yang
harus dikuasai siswa empat macam, maka bahan ajar yang harus diajarkan juga harus meliputi empat macam. Misalnya kompetensi dasar yang harus dikuasai
siswa adalah mendeskripsikan pengertian, menganalisis peranan, menunjukkan sikap, menganalisis upaya, maka materi yang harus diajarkan sesuai dengan
kompetensi dasar tersebut. Prinsip kecukupan berarti materi yang diajarkan hendaknya cukup
memadai dalam membantu siswa menguasai kompetensi dasar yang diajarkan. Materi tidak boleh terlalu sedikit, dan tidak boleh terlalu banyak. Jika terlalu
sedikit akan kurang membantu mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar. Sebaliknya, jika terlalu banyak akan membuang-buang waktu dan tenaga
yang tidak perlu untuk mempelajarinya. Dalam penelitian ini peneliti menguji prinsip konsistensi dan prinsip
kecukupan pada materi sistem hukum dan peradilan nasional. Materi ini merupakan materi pokok bahasan kedua untuk mata pelajaran kewarganegaraan
yang diberikan pada siswasiswi pada jenjang pendidikan menengah khususnya kelas X berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP.
Kepala Sekolah
Karyawan
pelayanan pengolahan
pengadaan
commit to user
62
Adapun buku teks yang diteliti adalah buku Kewarganegaraan untuk SMA kelas X terbitan Erlangga karangan Budiyanto dan buku Kewarganegaraan
SMA kelas X terbitan Ganeca karangan Sujiyanto Muhlisin. Peneliti menggunakan kedua buku teks tersebut karena kedua buku teks tersebut
digunakan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan. Dalam meneliti prinsip konsistensi dan prinsip kecukupan bahan ajar
materi sistem hukum dan peradilan nasional pada buku teks kelas X di SMA Negeri 6 Surakarta, peneliti menggunakan metode pengumpulan data analisis
data, observasi dan FGD Focus Group Discusion. Melalui teknik Focus Group Discusion FGD peneliti melakukan penilaian terhadap buku Pendidikan
Kewarganegaraan dengan menggunakan instrument penilaian dan sebagai responden guru PKN kelas X yang ada di SMA Negeri 6 Surakarta dan seorang
ahli materi dalam penulisan buku. Peneliti menyediakan 9 butir pernyataan untuk prinsip kecukupan dan 3 butir pernyataan untuk prinsip konsistensi. Dan setiap
butir pernyataan terdapat skor 1 sampai dengan 4, dimana: Skor 4 berarti sangat baik
Skor 3 berarti cukup baik Skor 2 berarti kurang baik
Skor 1 berarti sangat tidak baik. Hasil penelitian yang telah peneliti lakukan sebagai berikut:
Tabel 2. Prinsip Kecukupan untuk Buku Ganeca pada Materi Sistem Hukum dan Peradilan Nasional.
No Butir Skor
Rata- rata
Komponen Ahli
Guru 1 Guru 2
Peneliti
A 1
Cakupan Materi Memuat pengetahuan, sikap, dan
keterampilan Kewarganegaraan secara
komprehensif 3 3 4 3
3,25
B Kedalaman Materi
commit to user
63
2 Materi dimulai dari pengenalan
fakta, konsepteori, prinsiphukum, prosedur,
nilainorma sampai hubungan antarkonsep yang mencakup
sesuai dengan SK dan KD tiap-tiap satuan pendidikan.
3 3 4 4 3,5
C 3
Keterkaitan dengan Panca sila Pembahasan materi dikaitkan
dengan nilai-nilai Pancasila
4 3 4 3 3,5
D 4
Ketepatan Fakta Fakta yang disajikan sesuai
dengan kenyataan empiris dan sesuai dengan materi
Sajian 3 3 3 3 3
E 5
Ketepatan Konsep Konsep yang disajikan tidak
menimbulkan salah pengertian dan sesuai dengan kajian
kewarganegaraan 3 3 3 3
3
F 6
Ketepatan Teori Teori yang disajikan dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya sesuai dengan
kajian kewarganegaraan 2 3 4 3
3
G 7
Ketepatan Prinsip Prinsiphukum yang disajikan
memiliki legitimasi keilmuan sesuai dengan kajian
3 4
4 4 3,75
commit to user
64
kewarganegaraan
H 8
Ketepatan Prosedur Prosedur yang disajikan runtut
memiliki tahapan yang logis dan sistematis dan
sesuai dengan kajian kewarganegaraan
2 3
4 2 2,75
I 9
Kebenaran Nilai Nilai yang disajikan sesuai
dengan filosofi bangsa Pancasila dan sesuai dengan
pokok bahasan tiap babsubbab 3 4 3 3
3,25
Rata-rata 3,22
Sumber: BSNP 2007 Dari penilaian yang diberikan oleh para informan dapat disimpulkan
bahwa didalam buku Ganeca belum sepenuhnya memuat prinsip kecukupan karena teori yang disajikan belum tepat dengan kajian kewarganegaraan dan
prosedur yang disajikan belum runtut dan sesuai dengan kajian kewarganegaraan Pada buku Pendidikan Kewarganegaraan terbitan Ganeca seluruh butir
memuat prinsip kecukupan memiliki nilai rata-rata 3,22 yang berarti kategori baik. Dari tabel dapat dilihat skor tertinggi adalah 3,75 dan skor terendah adalah
2,75. Skor tertinggi pada terdapat pada butir ke-7 yang berisi tentang prinsip hukum yang disajikan memiliki legitimasi keilmuan sesuai dengan kajian
Kewarganegaraan, sedangkan skor terendah terdapat pada butir ke-8 yang berisi tentang prosedur yang disajikan runtut memiliki tahapan yang logis dan
sistematis dan sesuai dengan kajian Kewarganegaraan. Para informan memberikan skor tertinggi pada butir ke- 7 memiliki
pendapat tersendiri, adapun pendapat mereka yang diambil dari wawancara yang dilakukan oleh peneliti pada hari Sabtu tanggal 4 September 2010. Menurut
commit to user
65
Informan ahli, ”pada butir ke-7 memberikan skor 3 karena materi hukum yang disajikan diambil dari sumber-sumber pokok”. Menurut informan Guru I,
menjelaskan bahwa: Pada butir ke-7 jika dilihat dari daftar pustaka yang ada pada buku
Ganeca, buku rujukan yang digunakan bersumber pada buku-buku induk buku yang membahas khusus materi hukum atau politik sehingga
prinsip hukum yang disajikan benar-benar memiliki legitimasi keilmuan sesuai dengan kajian kewarganegaraan.
Menurut informan Guru II, menjelaskan bahwa: Pada butir ke-7 dilihat dari materi yang disajikan dengan menggunakan
pendapat para tokoh ilmu hukum didalamnya sudah pasti buku Ganeca ini menggunakan rujukan buku yang pengarangnya sudah ahli dalam
bidangnya, jika kita lihat didaftar pustakanya terdapat buku karangan Miriam Budiardjo yang menulis buku tentang dasar-dasar ilmu politik,
kemudian Chainur Arrasyid yang menulis tentang dasar-dasar ilmu hukum.
Dari hasil wawancara para responden, peneliti dapat menyimpulkan bahwa pada butir ke-7 ini mendapat skor tertinggi karena teori atau sumber
digunakan telah merujuk pada sumber-sumber primer atau sumber pokok dari materi tersebut, kemudian prinsiphukum yang disajikan memiliki legitimasi
keilmuan sesuai dengan kajian kewarganegaraan hal ini dapat dilihat pada daftar pustaka yang ada dalam buku Pendidikan Kewarganegaraan terbitan Ganeca
buku-buku rujukan materi yang diambil berasal dari buku-buku yang digunakan oleh para mahasiswa PPKn dalam perkuliahan.
Para responden memberikan skor terendah pada butir ke- 8 memiliki pendapat tersendiri, adapun pendapat mereka yang diambil dari wawancara yang
dilakukan oleh penulis. Menurut informan ahli menjelaskan bahwa ” pada butir ke-8 ini penjelasan pada buku Ganeca ini belum komprehensif dalam perspektif
kewarganegaraan, dalam artian belum mencakup tentang civic knowledge, civic skill, dan civic disposition”. Informan Guru I menjelasakn bahwa, ”Pada buku
Ganeca ini penyajian materinya sudah urut namun kesesuaian dalam kajian kewarganegaraannya masih kurang.” Menurut informan Guru II, menjelaskan
bahwa: ” Materi pada buku ini sudah bagus dalam penyajiannya runtut dari bahasan fakta, konsep, prinsip, prosedur, dan kajiannya sudah sesuai dengan
commit to user
66
kajian kewarganegaraan karena merujuk pada sumber-sumber buku yang membahas khusus tentang materi tersebut”.
Dari hasil wawancara para informan, peneliti dapat menyimpulkan bahwa pada butir ke-8 ini mendapat skor terendah dikarenakan penjelasan belum
komprehensif dalam perspektif kewarganegaraan yaitu tiga komponen utama yang perlu dipelajari dalam PKn, yaitu civic knowledge, civic skills, dan civic
dispositions disamping itu penyajian materi dalam buku Pendidikan Kewarganegaraan terbitan Ganeca prosedur yang disajikan sudah runtut.
Tabel 3. Prinsip Kecukupan pada Buku Erlangga pada Materi Sistem Hukum dan Peradilan Nasional.
No Butir Skor
Rata- rata
Komponen Ahli
Guru 1 Guru 2 Peneliti
A 1
Cakupan Materi Memuat pengetahuan, sikap,
dan keterampilan Kewarganegaraan secara
komprehensif 3 3 4 3 3,25
B 2
Kedalaman Materi Materi dimulai dari pengenalan
fakta, konsepteori, prinsiphukum, prosedur,
nilainorma sampai hubungan antarkonsep yang mencakup
sesuai dengan SK dan KD tiap-tiap satuan
pendidikan. 2 4 4 4 3,5
C 3
Keterkaitan dengan Pancasila Pembahasan materi dikaitkan
dengan nilai-nilai 3 4 4 3 3,5
commit to user
67
Pancasila D
4 Ketepatan Fakta
Fakta yang disajikan sesuai dengan kenyataan empiris dan
sesuai dengan materi sajian
2 4 4 3 3,25
E 5
Ketepatan Konsep Konsep yang disajikan tidak
menimbulkan salah pengertian dan sesuai dengan kajian
kewarganegaraan 2 3 4 2 2,75
F 6
Ketepatan Teori Teori yang disajikan dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya sesuai dengan
kajian kewarganegaraan 3 4 4 3 3,5
G 7
Ketepatan Prinsip Prinsiphukum yang disajikan
memiliki legitimasi keilmuan sesuai dengan kajian
kewarganegaraan 3 4 4 3 3,5
H 8
Ketepatan Prosedur Prosedur yang disajikan runtut
memiliki tahapan yang logis dan sistematis dan
sesuai dengan kajian kewarganegaraan
3 4
4 4 3,75
commit to user
68
I 9
Kebenaran Nilai Nilai yang disajikan sesuai
dengan filosofi bangsa Pancasila dan sesuai dengan
pokok bahasan tiap babsubbab 3 4 4 3 3,5
Rata-rata 3,49
Sumber: BSNP 2007 Dari penilaian yang diberikan oleh para informan dapat disimpulkan
bahwa buku Erlangga belum memenuhi prinsip kecukupan karena materi belum diurutkan sesuai dengan fakta, konsep, prinsip hukum, prosedur, nilai dan terdapat
kesalahan dalam penulisan konsep sehingga dapat menimbulkan salah pengertian Pada buku pendidikan Kewarganegaraan terbitan Erlangga seluruh butir
memuat prinsip kecukupan memiliki nilai rata-rata 3,49 yang berarti kategori baik. Dari tabel dapat dilihat skor tertinggi adalah 3,75 dan skor terendah adalah
2,75. Skor tertinggi terdapat pada butir ke-8 yang berisi tentang prosedur yang disajikan runtut memiliki tahapan yang logis dan sistematis dan sesuai dengan
kajian Kewarganegaraan, sedangkan skor terendah terdapat pada butir ke-5 yang berisi tentang konsep yang disajikan tidak menimbulkan salah pengertian dan
sesuai dengan kajian Kewarganegaraan. Para informan memberikan skor tertinggi pada butir ke- 8 memiliki
pendapat tersendiri, adapun pendapat mereka yang diambil dari wawancara yang dilakukan oleh peneliti hari Sabtu tanggal 4 September 2010. Menurut informan
ahli menjelaskan bahwa,”Pada butir ke-8 ini penjelasan pada buku Erlangga ini belum komprehensif dalam perspektif kewarganegaraan, dalam artian belum
mencakup tentang civic knowledge, civic skill, dan civic disposition”. Menurut informan Guru I menjelaskan bahwa, ”Penyajian materinya sudah urut dan
kesesuaian dalam kajian kewarganegaraannya lebih baik dibandingkan dengan buku Ganeca.” Menurut informan Guru II menjelaskan bahwa, ”Sama dengan
pendapat saya yang tadi, bahwa buku Erlangga sama halnya dengan buku Ganeca keduanya telah memiliki penyajian materi yang urut dan sesuai dengan kajian
kewarganegaraan”.
commit to user
69
Dari hasil wawancara para informan, peneliti dapat menyimpulkan bahwa pada butir ke-8 ini mendapat skor tertinggi karena materi yang disajikan
sudah urut yakni mulai dari fakta, konsep, prosedur, hingga prinsip selain itu penjelasan dalam buku Erlangga cakupan perspektif kewarganegaraan yaitu tiga
komponen utama yang perlu dipelajari dalam PKn, yaitu civic knowledge, civic skills, dan civic disposition lebih baik.
Para informan memberikan skor terendah pada butir ke-5 memiliki pendapat tersendiri, adapun pendapat mereka yang diambil dari wawancara yang
dilakukan oleh peneliti hari Sabtu tanggal 4 September 2010. Menurut informan ahli, ”konsep yang disajikan pada buku Erlangga tidak kontekstual tidak sesuai
dengan dinamika yang berkembang dan dimungkinkan dapat mengakibatkan pemahaman siswa keliru”. Menurut informan Guru I, ” konsep yang disajikan
pada buku erlangga secara menyeluruh sudah bagus, namun penulis buku harus lebih teliti dalam menulis atau dalam membuat peta konsep
”. Menurut informan
Guru II, ”konsep yang disajikan pada buku ini sudah bagus karena pengarang bukunya juga mengutip dari sumber-sumber yang dapat dipercaya”.
Dari hasil wawancara para informan peneliti dapat menyimpulkan skor terendah terdapat pada butir ke-5 dikarenakan konsep yang disajikan tidak
kontekstual dan tidak sesuai dengan dinamika yang berkembang selain itu terdapat beberapa kesalahan dalam penulisan dalam peta konsep sehingga
dimungkinkan dapat menimbulkan pemahaman yang keliru pada siswa. Tabel 4. Prinsip Konsistensi pada Buku Ganeca pada Materi Sistem Hukum dan
Peradilan Nasional.
No Butir Skor
Rata- rata
Komponen Ahli
Guru 1 Guru 2 Peneliti
A 1
Keseimbangan Materi Uraian substansi
antarbab dan antarsubbab
proporsional dengan 2
4 4 3 3,25
commit to user
70
mempertimbangkan SK dan KD.
B 2
Keluasan Materi Materi yang disajikan
mencerminkan jabaran substansi materi yang
terkandung dalam Standar Kompetensi
SK dan Kompetensi Dasar KD tiap-tiap
satuan pendidikan . 2
4 4 4 3,5
C 3
Penyajian Materi Penyajian materi
bersifat interaktif dan partisipatif yang
memotivasi peserta didik terlibat secara
mental dan emosional untuk belajar secara
mandiri dan kelompok dalam pencapaian SK
dan KD. 3
4 4 3 3,5
Rata-rata 3,42
Sumber: BSNP 2007 Dari penilaian yang diberikan oleh para informan dapat disimpulkan
bahwa pada buku Ganeca prinsip konsistensi belum terpenuhi karena uraian substansi antarbab dan antarsubbab belum proporsional dan materi yang
dijabarkan belum sesuai dengan SK dan KD. Pada buku Pendidikan Kewarganegaraan terbitan Ganeca seluruh butir
yang memuat prinsip konsistensi memiliki nilai rata-rata 3,42 yang berarti
commit to user
71
kategori baik. Dari tabel dapat dilihat skor tertinggi adalah 3,5 dan skor terendah adalah 3,25. Skor tertinggi terdapat pada butir ke-2 yang berisi tentang materi
yang disajikan mencerminkan jabaran substansi materi yang terkandung dalam Standar Kompetensi SK dan Kompetansi Dasar KD tiap-tiap satuan
pendidikan dan butir ke-3 yakni penyajian materi bersifat interaktif dan partisipatif yang memotivasi peserta didik terlibat secara mental dan emosional
untuk belajar secara mandiri dan kelompok dalam pencapaian SK dan KD, sedangkan skor terendah terdapat pada butir ke-1 yang berisi tentang uraian
substansi antar bab dan antar sub bab proporsional dengan mempertimbangkan SK dan KD.
Para informan memberikan skor tertinggi pada butir ke-2 dan 3 memiliki pendapat tersendiri, adapun pendapat mereka yang diambil dari wawancara yang
dilakukan oleh peneliti pada hari Sabtu tanggal 4 September 2010. Menurut informan ahli, ” Pada butir ke- 2 materi belum mencakup kompetensi sehingga
diberi skor 2 kemudian pada butir ke 3 penyajian materi masih kaku dan monoton”. Menurut informan Guru I, ” Pada butir ke-2 dan butir ke- 3 diberi nilai
4 pada buku Ganeca materi yang disajikan sudah cukup menjabarkan SK dan KD yang telah ditentukan selain itu buku ganeca ini telah berusaha memberkan materi
yang dapat menambah keinginan siswa untuk belajar”. Menurut informan Guru II, menjelaskan bahwa:
Setiap penulis buku pelajaran pasti memperhatikan SK dan KD tentang materi yang akan ditulis jadi sudah dapat dipastikan bahwa pada buku
ganeca ini materinya sesuai SK dan KD yang telah ditentukan. Kemudian untuk butir ke-3 dengan adanya peta konsep kemudian ada cetak biru
untuk poin-poin tambahan yang dianggap penting ini membuktikan bahwa buku Ganeca berusaha untuk menyajikan materi yang bersifat
interaktif dan partisipatif.
Dari hasil wawancara para informan, peneliti dapat menyimpulkan bahwa pada butir ke-2 dan ke-3 ini mendapat skor tertinggi karena penyajian
materi dengan adanya peta konsep, kolom fokus kewarganegaraan dengan cetakan berwarna, dapat menambah keinginan siswa untuk mempelajari materi sistem
hukum dan peradilan nasional dan materi yang ditulis dibuku Pendidikan Kewarganegaraan terbitan Ganeca tersebut telah disesuaikan dengan standar
commit to user
72
kompetensi dan kompetensi dasar yang telah ditetapkan pada tiap-tiap satuan pendidikan.
Para informan memberikan skor terendah pada butir ke-1 memiliki pendapat tersendiri, adapun pendapat mereka yang diambil dari wawancara yang
dilakukan oleh peneliti pada hari Sabtu tanggal 4 September 2010. Menurut informan ahli, ”Pada buku Ganeca ini kurang cukup mencakup konsistensi dan
indikator yang terdapat dalam buku tersebut harus lebih rinci dan bisa ditambahkan”. Menurut informan Guru I, ”Untuk masalah uraian setiap substansi
antar sub babnya sudah proporsional karena sudah berpatokan pada SK dan KD yang benar”. Menurut informan Guru II, ”Substansi antar sub bab sudah bagus
penjabarannya pun sudah proporsional tidak ada yang berlebihan”. Dari hasil wawancara informan peneliti dapat menyimpulkan bahwa skor
terendah terdapat pada butir ke-1 dikarenakan uraian substansi antar subbab kurang mencakup konsistensi dan kurang proporsional, sehingga harus
disesuaikan dengan kajian kewarganegaraan. Tabel 5. Prinsip Konsistensi pada buku Erlangga pada Materi Sistem Hukum dan
Peradilan Nasional.
No Butir Skor
Rata- rata
Komponen Ahli Guru 1
Guru 2 Peneliti
A 1
Keseimbangan Materi Uraian antarsubbab
proporsional dengan mempertimbangkan SK
dan KD. 2 4 4
3 3,25
B 2
Keluasan Materi Materi yang disajikan
mencerminkan jabaran substansi materi yang
terkandung dalam Standar Kompetensi
3 4 4 3
3,5
commit to user
73
SK dan Kompetensi Dasar KD tiap-tiap
satuan pendidikan . C
3 Penyajian Materi
Penyajian materi bersifat interaktif dan
partisipatif yang memotivasi peserta
didik terlibat secara mental dan emosional
untuk belajar secara mandiri dan kelompok
dalam pencapaian SK dan KD.
2 4 4 3
3,25
Rata-rata 3,25
Sumber: BSNP 2007 Dari penilaian yang diberikan oleh para informan dapat disimpulkan
bahwa Buku Erlangga belum sepenuhnya memenuhi prinsip konsistensi karena materi belum bersifat interaktif dan komunikatif hal ini dapat dilihat dari
penyajiannya yang masih bersifat naratif. Pada buku Pendidikan Kewarganegaraan terbitan Erlangga seluruh butir
memuat prinsip konsistensi memiliki nilai rata-rata 3,25 yang berarti kategori baik. Dari tabel dapat dilihat skor tertinggi adalah 3,5 dan skor terendah adalah
3,25. Skor tertinggi terdapat pada butir ke-2 yang berisi tentang, materi yang disajikan mencerminkan jabaran substansi materi yang terkandung dalam Standar
Kompetensi SK dan Kompetansi Dasar KD pada tiap-tiap satuan pendidikan. Sedangkan skor terendah terdapat pada butir ke- 1 yakni uraian substansi antar
bab dan antar subbab proporsional dengan mempertimbangkan SK dan KD dan butir ke-3 yang berisi tentang penyajian materi bersifat interaktif dan partisipatif
yang memotivasi peserta didik terlibat secara mental dan emosional untuk belajar secara mandiri dan kelompok dalam pencapaian SK dan KD.
commit to user
74
Para informan memberikan skor tertinggi pada butir ke-2 memiliki pendapat tersendiri, adapun pendapat mereka yang diambil dari wawancara yang
dilakukan oleh peneliti pada hari Sabtu tanggal 4 September 2010. Menurut informan ahli, ”Materi yang disajikan pada buku Erlangga sudah lebih baik
dibandingkan dengan buku Ganeca tapi tetap perlu adanya penambahan indikator sehingga materinya pun dapat lebih berkembang.” Menurut informan Guru I,
”Untuk masalah uraian setiap substansi antarsubbabnya sudah proporsional karena sudah berpatokan pada SK dan KD yang benar”. Menurut informan Guru II,
”Substansi antarsubbab sudah bagus penjabarannya pun sudah proporsional tidak ada yang berlebihan.”
Dari hasil wawancara para informan, peneliti dapat menyimpulkan bahwa pada butir ke-2 ini mendapat skor tertinggi karena pada buku Pendidikan
Kewarganegaraan terbitan Erlangga materi yang dijabarkan sudah mencakup standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah ditetapkan pada tiap-tiap
satuan pendidikan. Para informan memberikan skor terendah pada butir ke- 1 dan ke-3
memiliki pendapat tersendiri, adapun pendapat mereka yang diambil dari wawancara yang dilakukan oleh peneliti pada hari Sabtu tanggal 4 September
2010. Menururt informan Ahli menjelaskan bahwa: Pada butir ke-1 keterkaitan antar sub bab kurang tampak dan butir ke-3
pada buku Erlangga sama halnya dengan buku Ganeca penyajiannya masih bersifat kaku dan monoton hal ini dapat dilihat dari cara bertutur
dalam menyajikan materi dan diharapkan dalam penyajiannya disesuaikan dengan cara berpikir siswa.
Menurut informan Guru I, menjelaskan bahwa: Pada butir ke- 1 uraian substansi antar subbabnya sudah proporsional,
sama dengan buku Ganeca tadi bahwa butir ke- 3 diberi nilai 4 karena pada buku Erlangga materi yang disajikan sudah cukup menjabarkan SK
dan KD yang telah ditentukan selain itu buku ganeca ini telah berusaha memberikan materi yang dapat menambah keinginan siswa untuk belajar.
Menurut informan Guru II, menjelaskan bahwa: Untuk uraian substansi antar subbabnya sudah cukup proporsional sudah
sesuai dngan SK dan KD, untuk yang butir ke- 3 sama aja dengan
commit to user
75
komentar pada buku Ganeca tadi bedanya kalau dibuku Ganeca dicetak biru kalau di buku Erlangga dicetak hijau.Warna-warna tersebut secara
tidak langsung dapat menambah minat siswa dalam membaca buku tersebut.
Dari hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa skor terendah terdapat pada butir ke-1 dan ke-3 dikarenakan uraian substansi antar sub bab kurang
proporsional hal ini dapat dilihat dengan banyaknya pembahasan tentang KD 1 dan KD 2 dibandingkan dengan KD 3,4,dan 5, selain itu penyajiannya masih
bersifat kaku dan monoton hal ini dapat dilihat dari cara bertutur dalam menyajikan materi.
Dari hasil analisis buku yang berpedoman dengan prinsip konsistensi dan prinsip kecukupan, pada buku terbitan Ganeca mempunyai beberapa poin yang
perlu dikaji dalam penyajiannya antara lain sebagai berikut: 1. Keterkaitan dengan kajian kewarganegaraan. Seperti pendapat informan ahli
dengan informan Guru I bahwa buku Ganeca belum mencakup kajian kewarganegaraan secara komprehensif, berdasarkan kompetensi
kewarganegaraan yang diperlukan, terdapat tiga komponen utama yang perlu dipelajari dalam PKn, yaitu civic knowledge, civic skills, dan civic disposition.
Pada buku Ganeca yang ditonjolkan adalah civic knowledge dan civic disposition. Sedangkan civic skillnya belum sepenuhnya disajikan.
a. Civic knowledge pengetahuan kewarganegaraan berkaitan dengan kandungan atau apa yang seharusnya diketahui oleh warganegara. Pada sub
bab pengertian sistem hukum dan peradilan nasional sudah mencakup tentang pengetahuan kewarganegaraan yang seharusnya diketahui tentang
seluruh materi yang berkaitan dengan sistem hukum dan peradilan nasional. b. Civic disposition, dimana watak kewarganegaran mengisyaratkan pada
karakter publik maupun privat yang penting bagi pemeliharaaan dan pengembangan demokrasi konstitusional. Karakter privat seperti tanggung
jawab moral, disiplin diri dan penghargaan terhadap harkat dan martabat manusia dari setiap individu adalah wajib. Karakter publik seperti
kepedulian sebagai warga negara, kesopanan, mengindahkan aturan main
commit to user
76
rule of law, berpikir kritis, dan kemauan untuk mendengar, bernegosiasi, dan berkompromi merupakan karakter yang sangat diperlukan agar
demokrasi berjalan sukses. Pada buku Ganeca civic disposition ditunjukkan pada sub bab sikap terhadap hukum yang berlaku namun pada pembahasan
materi sub bab tersebut tidak menunjukkan kesesuaian dari sub bab tersebut. c. Civic skill merupakan kecakapan kewarganegaraan yang terdiri dari,
kecakapan-kecakapan intelektual dan partisipatoris yang relevan. Didalam buku Ganeca pada sub bab peran serta masyarakat dalam pemberantasan
korupsi, kolusi, dan nepotisme tidak menunjukkan adanya kecakapan kewarganegaraan, melainkan hanya sebatas pengetahuan tentang
pencegahan dan pemberantasan korupsi. 2. Pada Ganeca kurang mencakup prinsip konsistensi. Prinsip konsistensi berarti
ajeg, taat asas pada Pendidikan Kewarganegaraan antar kompetensi dasar, indikator, dan materi pembelajaran. Dapat dilihat perbandingannya sebagai
berikut: Tabel 6. Silabus PKn Kelas X
Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran Indikator
Mendeskripsikan pengertian sistem
hukum dan peradilan
Nasional a. Pengertian Hukum
b. Tata Hukum Indonesia
c. Penggolongan Hukum
d. Sumber Hukum e. Dasar hukum
lembaga-lembaga peradilan
a. Mendeskripsikan
pengertian hukum b. Menentukan macam-
macam penggolongan hukum
c. Mendeskripsikan
sumber hukum formal dan material
d. Menjelaskan sistem tata hukum Indonesia
e. Mendeskripsikan
pengertian lembaga peradilan nasional
commit to user
77
f. Menguraikan dasar
hukum lembaga-lembaga peradilan nasional.
Tabel 7. Materi pada buku PKn Kelas X penerbit Ganeca karangan Sujiyanto Standar
Kompetensi Lulusan
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran
Menganalisis sikap positif terhadap
penegakan hukum, peradilan nasional,
dan tindakan anti korupsi
Menampilkan sikap positif
terhadap sistem
hukum dan peradilan
nasional. Mendeskripsikan
pengertian sistem hukum
dan peradilan Nasional
a. Pengertian sistem hukum
b. Sistem hukum Indonesia
c. Jenis-jenis hukum
Nasional d. Peradilan
Nasional Pada materi pembelajaran ”Peradilan Nasional” dalam buku terbitan Ganeca
hanya menguraikan dasar hukum lembaga-lembaga peradilan nasional, tanpa adanya materi yang mendiskripsikan pengertian lembaga peradilan nasional
dengan demikian buku tersebut tidak sesuai dengan indikator yang telah ditentukan pada Silabus.
Dari hasil analisis buku yang berpedoman dengan prinsip konsistensi dan prinsip kecukupan, pada buku terbitan Erlangga mempunyai beberapa poin yang
perlu dikaji dalam penyajiannya antara lain sebagai berikut: 1.
Keterkaitan dengan kajian Kewarganegaraan. Menurut informan ahli menjelaskan bahwa, ”penjelasan pada buku Erlangga ini belum komprehensif
dalam perspektif kewarganegaraan, dalam artian belum mencakup tentang civic knowledge, civic skill, dan civic disposition”. Berdasarkan kompetensi
kewarganegaraan yang diperlukan, terdapat tiga komponen utama yang perlu
commit to user
78
dipelajari dalam PKn, yaitu civic knowledge, civic skills, dan civic disposition.
a. Civic knowledge pengetahuan kewarganegaraan berkaitan dengan kandungan atau apa yang seharusnya diketahui oleh warganegara. Pada
buku Erlangga civic knowledge ditunjukkan pada sub bab sistem hukum dan peradilan nasional.
b. Civic disposition, dimana watak kewarganegaran mengisyaratkan pada karakter publik maupun privat yang penting bagi pemeliharaaan dan
pengembangan demokrasi konstitusional. Civic disposition pada buku Erlangga ditunjukkan pada sub bab menunjukkan sikap dan ketentuan
hukum yang berlaku. c. Civic skill merupakan kecakapan kewarganegaraan yang terdiri dari,
kecakapan-kecakapan intelektual dan partisipatoris yang relevan. Kecakapan tersebut didalam buku Erlangga terdapat pada sub bab peran
serta dalam upaya pemberantasan korupsi di Indonesia, namun pembahasan materi pada sub bab tersebut belum menunjukkan peran serta siswa secara
konkret sehingga didalam sub bab tersebut masih sebatas pengetahuan. 2. Penyajian konsep. Sesuai yang dijelaskan oleh ahli bahwa di dalam buku
Erlangga konsep yang disajikan pada tidak kontekstual tidak sesuai dengan dinamika yang berkembang dan dimungkinkan dapat mengakibatkan
pemahaman siswa keliru. Beberapa contoh konsep yang dapat menyebabkan pemahan siswa keliru, yakni sebagai berikut:
a. Di dalam info kewarganegaraan pada halaman 45 terdapat penjelasan tentang Tata urutan perundang-undangan, di dalam buku Erlangga
dituliskan tata urutan peraturan perundang-undangan yang lama yakni: TAP MPR No. IIIMPR2003, sebenarnya sudah terdapat tata urutan perundang-
undangan yang baru, yaitu: Undang-undang Nomor 10 Tahun 2004. Konsep tersebut menunjukkan bahwa konsep yang disajikan tidak sesuai dengan
dinamika yang berkembang. b. Kesalahan penulisan pada peta konsep, terdapat beberapa kesalahan sebagai
berikut:
commit to user
79
1 Penulisan konsep pada halaman 47 dijelaskan bahwa, ”penggolongan
hukum berdasarkan tugas dan fungsinya dibagi menjadi 2, yaitu:a hukum material, b hukum formal, dibagi menjadi 2 yakni: 1 hukum
waris, 2 hukum waris”. Konsep yang benar adalah sebagai berikut:
Penggolongan hukum berdasarkan tugas dan fungsinya dibagi menjadi 2 yaitu:
a Hukum material, terdiri dari: Hukum Dagang, Hukum Pidana,
Hukum Perdata. b
Hukum formal, terdiri dari: Hukum Acara Pidana, Hukum Acara Perdata, dan Hukum Acara Peradilan Tata Usaha Negara.
2 Penulisan konsep pada halaman 51 di dalam bagan susunan badan atau
lembaga terdapat kesalahan sebagai berikut:
Gambar 4. Bagan susunanlembaga peradilan yang ada di Indonesia Penulisan bagan susunan badan atau lembaga yang benar adalah
sebagai berikut: Mahkamah Agung
Pengadilan Tinggi
Umum Sipil
Pengadilan Tinggi
Pengadilan Tinggi
Militer Pengadilan
Tinggi Tata Usaha
Negara
commit to user
80
Gambar 5. Bagan susunanlembaga peradilan yang ada di Indonesia 3.
Materi tidak proporsional, di dalam buku terbitan Erlangga materi yang dijabarkan pada Standar Kompetensi Mendeskripsikan pengertian sistem
hukum dan peradilan nasional melebihi materi pembelajaran yang telah ditentukan oleh silabus, hal ini menyebabkan buku tersebut tidak memenuhi
prinsip konsistensi. Perbandingan materi pembelajaran dapat dilihat sebagai berikut.
Tabel 8. Materi Pembelajaran pada Silabus dan pada buku terbitan Erlangga Materi Pembelajaran pada Silabus Materi Pembelajaran Pada buku terbitan
Erlangga a.
Pengertian Hukum b.
Tata hukum Indonesia c.
Penggolongan Hukum d.
Sumber Hukum e.
Dasar hukum lembaga- lembaga peradilan.
a. Pengertian sistem hukum b. Tujuan hukum
c. Sumber hukum d. Penggolongan hukum
e. Sanksi hukum f. Perbedaan hukum pidana dan
hukum perdata g. Peradilan Nasional
Mahkamah Agung
Pengadilan Tinggi
Agama Pengadilan
Umum Pengadilan
Tinggi Militer
Pengadilan Tinggi Tata
Usaha Negara
commit to user
81
C. Temuan Studi