Sterilizer Perebusan Stasiun Sterilizer

2.4.4.1 Loading Ramp

TBS yang telah ditimbang kemudian buahnya dituang kedalam loading ramp.Loading ramp adalah suatu bangunan bidang T dengan sudut kemiringan 45 . Pada loading ramp dilengkapi dengan pintu-pintu sebanyak 52 pintu dimana samping kiri kanan yaitu 1414 dan depan 24 pintu yang digerakkan secara hidrolik agar memudahkan memasukkan TBS kedalam lori. Dilantai loading ramp, perlu diperhatikan agar buah jangan berserakan dilantai dengan tujuan agar brondolan jangan sampai tergilas oleh truk, karena buah yang tergilas tersebut akan mengakibatkan tingginya lossis pada kondensat, walaupun minyak tersebut dapat diambil dari recovery fat pit, tetapi asam lemak bebas akan meningkat, untuk itu sebaiknya hal ini dapat dicegah.

2.4.4.2 Lori

Dari loading ramp dengan alat hidrolid pump, TBS dikeluarkan dari lori rebusan yang berkapasitas 10 ton lori. Dalam mengisi lori harus dihindari pengisian terlalu penuh karena dapat mengakibatkan packing pintu bergeser dan buah jatuh dari lori. Lori didorong ke sterilizer rebusan dengan menggunakan bantuan tali capstand.

2.4.4.3 Transfer Carriage

Transfer Carriage berfungsi untuk memindahkan lori yang berisi atau kosong ke jalur sterilizer yang diinginkan.

2.4.5 Stasiun Sterilizer

2.4.5.1 Sterilizer Perebusan

Tahap selanjutnya setelah TBS yang telah ditimbang dan dimasukkan kedalam lori adalah tahap perebusan. Kapasitas satu unit rebusan adalah 6 lori berarti 60 ton. Steam yang digunakan untuk merebus adalah dari BPV Header dengan ketentuan sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 1. Temperatur 110 – 140 C 2. Waktu sekitar 85 – 90 menit Dalam Perebusan ada sistem 3 puncak triple peak 1. Puncak 1 : dengan tekanan 1,50 bar dengan temperatur 127 dan dilakukan pembuangan kondensat serta tekanan akan kembali seperti semula 0,0. Tujuan pembuangann kondensat pada puncak 1 adalah untuk membuang deaerasi yang terjebak didalam sterilizer ,membuang kondensat karena udara adalah konduktor terburuk dalam perebusan buah serta membuang air, dan menonaktifkan enzim lipase. 2. Puncak 2 : dengan tekanan 2,20 bar dan temperatur 135 dan dilakukan pembuangan kondensat sampai tekanan kembali seperti semula 0,0. Tujuan pembuangan kondensat pada puncak 2 adalah untuk membuang air. 3. Puncak 3 : dengan tekanan 2,85 bar dan temperatur 110 - 120 dan dilakukan penahanan sebelum pembuangan kondensat selama 25 sampai 30 menit yang bertujuan untuk mempermudah lepasnya inti dari cangkang. Tujuan dilakukan perebusan sterilizer adalah :  Mematikanmenonaktifkan enzim lipase  Mengurangi kadar air  Mempermudah lepasnya brondolan dari janjangan  Membantu proses pelepasan inti dari cangkang Langkah – langkah perebusan yaitu : - Saat buah masuk, exhaust dan kondensat dibuka - Exhaust ditutup, Inlet dibuka sampai tekanan 1,5 bar - Setelah 1 menit inlet dibuka, Kondensat ditutup - Setelah mencapai 1,5 bar, inlet ditutup dan kondensat dibuka - Setelah 1 menit kondensat dibuka, exhaust dibuka hingga tekanan mencapai 0,0.. - Exhaust kembali ditutup, Inlet dibuka sampai tekanan 2,2 bar - Setelah 1 menit inlet dibuka, Kondensat ditutup - Setelah mencapai 2,2 bar, inlet ditutup dan kondensat dibuka Universitas Sumatera Utara - Setelah 1 menit kondensat dibuka, Exhaust dibuka hingga tekanan mencapai 0,0.. - Exhaust kembali ditutup, Inlet dibuka sampai tekanan 2,8 bar - Setelah 1 menit inlet dibuka, Kondensat ditutup - Setelah mencapai 2,8 bar, Kondensat dan Exhaust tetap tertutup dan secara auto terjadi penahanan selama 25 menit dengan tekanan tetap 2,8 bar. - Setelah penahanan, Inlet ditutup dan Kondensat dibuka - Setelah tekanan 2,0 bar atau ± 3 menit, Exhaust dibuka hingga tekanan mencapai 0,0.. - Dibuka pintu sterilizer dan lori dikeluarkan

2.4.6 Stasiun Tipler