Umum Perhitungan Momen Inersia Motor DC Kompon Panjang Perhitungan Rugi-Rugi Rotasi Motor DC Kompon Panjang

61 9. Data Pembebanan Generator DC saat dikopel pada Pengujian Pembebanan Motor DC Kompon Panjang pada Metode Perlambatan Beban Vt Ia Ish N ¼ beban penuh 185 2.40 0,46 1380 ½ beban penuh 170 4,64 0,46 1350 ¾ beban pehuh 156 5,66 0,46 1310 Beban penuh 138 8,59 0,46 1290 Tabel 4.9 Data Hasil Pembebanan Generator DC saat dikopel dengan Motor DC Kompon Panjang pada Metode Perlambatan

4.2 Analisa Data

4.2.1 Umum

Dari data hasil pengukuran parameter motor dc kompon panjang pada tabel data hasil percobaan 4.5, 4.6 dan 4.7 diketahui besarnya tahanan jangkar motor sebesar 3.8 ohm, tahanan kumparan medan seri sebesar 0,6 ohm dan tahanan medan shunt sebesar 1243 ohm. Untuk menaikkan putaran motor dc kompon panjang, maka tahanan Rfs ditempatkan seri terhadap kumparan jangkar yang besar tahanannya sebesar 100 Ohm. Sedangkan tahanan RL yang digunakan beban lampu pijar 20x45 Watt dan dikelompokkan seri menjadi 4 bagian menjadi 5x45 Watt, dimana untuk mencapai beban penuh motor nilai RL akan terus berubah. Dalam pengujian pembeban motor dc kompon panjang, penulis menentukan pembagian dari ¼ beban penuh sampai beban penuh.

4.2.2 Perhitungan Momen Inersia Motor DC Kompon Panjang

Pada data hasil pengujian tabel 4.1 dan tabel 4.2 dapat ditentukan besarnya nilai momen inersia jangkar motor. Sebagaimana telah dipaparkan pada sub bab Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 62 sebelumnya, dimana momen inersia jangkar motor dapat dihitung dengan persamaan : � = � � − Dimana: J =Momen Inersia jangkar motor Kgm² J1 =Momen Inersia roda pejal yang dihitung dengan persamaan J1 = �² Kgm² t1 = selang waktu yang dibutuhkan untuk penurunan kecepatan jangkar motor dengan rotor sendiri dalam kondisi tanpa eksitasi detik t2 = selang waktu yang dibutuhkan untuk penururan kecepatan jangkar motor dengan roda pejal dalam kondisi tanpa eksitasi detik Untuk J1 : J1 = �² J1 = 6,50,13² J1 = 3,250,13² J1 = 0,0549 J1 = 0,055 Kgm² Untuk J : Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 63 � = � � − J = 0,055x , , − , J = 0,055x , , J = 0,055x0,567 J = 0,0312 Kgm²

4.2.3 Perhitungan Rugi-Rugi Rotasi Motor DC Kompon Panjang

Setelah diketahui momen inersia jangkar motor maka dapat dihitung rugi- rugi rotasi motor sebagai berikut : Berdasarkan data hasil percobaan pada tabel 4.1 atau 4.2 dapat dicari rugi-rugi gesek dan angin motor, yaitu : W g+a = 0.011x J x n x atau W g+a = 0,011x J+J1 x n x  W g+a = 0.011x J x n x = 0,011x0,0312x1400x − , = 0,011x0,0312x1400x113,64 = 54,60 Watt Atau :  W’ g+a = 0,011x J+J1 x n x = 0,011x0,0312+0,055x1400x − , Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 64 = 0,011x0,0862x1400x41,15 = 54,63 Watt Jadi : W g+a rata-rata = W +W′ = , + , = , = 54,61 Watt Dari hasil perhitungan diatas diperoleh nilai rugi-rugi gesek dan angin motor rata-rata 54,61 Watt. Dan dari data hasil percobaan pada tabel 4.3 atau 4.4 dapat dicari rugi-rugi rotasi motor sebagai berikut : W rot = 0,011x J x n x atau W rot = 0,011x J+J1 x n x  W rot = 0,011x J x n x = 0,011x0,0312x1400x − , = 0,011x0,0312x1400x285,72 =137,28 Watt Atau :  W’ rot = 0,011x J+J1 x n x = 0,011x0.0312+0,055x1400x − , = 0,011x0,0862x1400x106,4 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 65 = 141,21 Watt Jadi : W rot rata-rata = + ′ = , + , = , = 139,25 Watt Berdasarkan perhitungan diatas didapat rugi-rugi rotasi motor rata-rata 139,25 Watt. Jadi dapat dihitung rugi-rugi inti di dalam motor, yaitu : Winti = Wrot-Wg+a = 139,25-54,61 = 84,64 Watt 4.2.4 Perhitungan Rugi-Rugi Konstan Wc Wc = Wrot + Wsh, dimana : Wsh = Ish²xRsh = 0,177²1243 = 38,94 Watt Maka : Wc = 139,25+38.94 = 178,20 Watt Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 66

4.2.5 Perhitungan Rugi-Rugi dan Efisiensi Motor DC Kompon Panjang 1 Pada Saat Beban ¼ Beban Penuh I