29
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Pembuatan ekstrak etanol teh hitam
Penelitian ini adalah simplisia dari teh hitam, berdasarkan hasil pengekstraksian menggunakan 500 gram teh hitam yang dimaserasi dengan
etanol, diperoleh ekstrak kental sebanyak 21,4 gram.
5.2 Pemeriksaan mutu sediaan 4.2.1
Pengamatan stabilitas sediaan
Hasil dari percobaan yang dilakukan pada sediaan yang menggunakan ekstrak etanol teh hitam dengan konsentrasi 2, 4 dan 6 tetap bening dan
tidak keruh, maka sediaan tersebut dikatakan homogen. Perlakuan yang sama juga dilakukan pada sediaan blanko tanpa ekstrak etanol teh hitam dan sediaan yang
ada dipasaran, hasil yang diperoleh menunjukkan sediaan tetap bening dan tidak keruh. Hasil pengamatan stabilitas pada saat sediaan awal selesai dibuat,
kemudian disimpan selama 12 minggu pada suhu kamar. Selanjutnya dilakukan pengamatan berupa perubahan warna, perubahan bau dan homogenitas.
Hasil dari pengamatan terhadap kestabilan sediaanhair tonic dapat dilihat pada Tabel 4.1 dibawah ini :
Universitas Sumatera Utara
30
Tabel 4.1 Data hasil pengamatan stabilitas ketiga formula pada suhu kamar
25
o
C±5
o
C selama 12 minggu.
Sediaan Minggu
Pengamatan Warna
Aroma Kejernihan
Formula 1 1
Coklat + Khas Teh
Jernih 2
Coklat + Khas Teh
Jernih 3
Coklat + Khas Teh
Jernih 4
Coklat + Khas Teh
Jernih Formula 2
1 Coklat ++
Khas Teh Jernih
2 Coklat ++
Khas Teh Jernih
3 Coklat ++
Khas Teh Jernih
4 Coklat ++
Khas Teh Jernih
Formula 3 1
Coklat +++ Khas Teh
Jernih 2
Coklat +++ Khas Teh
Jernih 3
Coklat +++ Khas Teh
Jernih 4
Coklat +++ Khas Teh
Jernih
Keterangan : Coklat + = Coklat Kekuningan
Coklat ++ = Coklat Muda Coklat +++ = Coklat tua
4.2.2 Pengukuran pH
Hasil pada pemeriksaan pH diketahui bahwa konsentrasi ekstrak etanol teh hitam yang bervariasi dapat mempengaruhi pH sediaan, hal ini dapat dilihat pada
Tabel 4.2. formula 3 yang mengandung ekstrak etanol etanol teh hitam sebesar 6 memiliki pH 5,3 dimana lebih besar apabila di bandingkan dengan pH
formula 2 yang mengandung ekstrak etanol teh hitam sebesar 4 yaitu 5,2 dan formula 1 yang mengandung ekstrak etanol teh hitam sebesar 2 yaitu 5.0.
berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa semakin besar konsentrasi ekstrak etanol teh hitam dalam sediaan Hair tonic, semakin besar pH sediaan,
namun ketiga formula hair tonic tersebut masih dalam rentang pH balance 4,5- 7,5.
Nilai pH dari suatu sediaan topikal harus berada dalam kisaran pH balance yang sesuai dengan pH kulit, yaitu 4,5- 7,5. Nilai pH tidak boleh terlalu asam
karena dapat menyebabkan iritasi kulit, dan juga tidak boleh terlalu basa karena
Universitas Sumatera Utara
31 dapat menyebabkan kulit bersisik. Dari hasil pengukuran pH awal dan akhir
sediaan hair tonic 5,0 – 5,3 ternyata nilai pH sediaan masih berada di dalam kisaran pH balance. Perubahan pH ketiga formula selama 12 minggu
penyimpanan pada suhu kamar secara umum tidak terjadi perubahan yang cukup besar dari tiap minggunya, dapat dilihat pada Tabel 4.2.
Tabel 4.2 DataHasil pemeriksaan pH ketiga formula pada penyimpanan suhu
kamar
Formula Suhu
penyimpanan pH
Minggu 1 Minggu 4
Minggu 8 Minggu 12
Formula 1 25
o
C ± 5
o
C 5,0
4,8 4,7
4,6 Formula 2
25
o
C ± 5
o
C 5,2
4,9 4,8
4,7 Formula 3
25
o
C ± 5
o
C 5,3
5,1 4,9
4,9
4.2.3 Uji iritasi
Hasil uji iritasi terhadap sukarelawan pada sediaan hair tonic ekstrak etanol teh hitam 2, 4 dan 6 dapat dilihat pada Tabel4.3 dibawah ini :
Universitas Sumatera Utara
32
Tabel 4.3 Data hasil uji iritasi sediaanhair tonic ekstrak etanol teh hitam 2, 4
dan 6
Pengamatan Sediaan
Sukarelawan 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10 11
12
Eritema Blanko
F 2 F 4
F 6
Edema Blanko
F 2 F 4
F 6 Indeks iritasi primer :024 =0,00
Keterangan: sistem skor Federal Hazardous Substance Act Barel, et al., 2009.
Indeks iritasi Eritema Skor
Indeks iritasi Edema Skor
Tidak eritema Tidak edema
Sangat sedikit eritema 1
Sangat sedikit edema 1
Sedikit eritema 2
Sedikit edema 2
Eritema sedang 3
Edema sedang 3
Eritema sangat parah 4
Edema sangat parah 4
4.2.4 Pengujian Aktivitas terhadap pertumbuhan rambut
Hasil pengamatan panjang rambut pada tiap daerah dilakukan pada hari ke-7,14 dan 21. Sebanyak 10 rambut marmut terpanjang diukur panjangnya
dengan cara manual dengan menggunakan jangka sorong, dan dengan menggunakan alat hair analyzer. Dan rata-rata panjang rambut yang diperoleh
diolah secara statistik untuk melihat apakah ada perbedaan yang bermakna antara daerah uji dengan kontrol.
Universitas Sumatera Utara
33 Pengukuran efektivitas pertumbuhan rambut dimulai dengan mengukur
panjang rambut marmut, kondisi awal punggung marmut jantan, kondisi pori marmut jantan, untuk melihat seberapa besar pengaruh hair tonic ekstrak etanol
teh hitam dalam pertumbuhan rambut. Hasil pengukuran uji efektivitas pertumbuhan rambut dapat dilihat pada Lampiran 4. Data yang diperoleh pada
setiap parameter hair analyzer dianalisis secara statistik dengan metode ANAVA lalu dilanjutkan dengan uji Post Hoc Tukey HSD dilakukan untuk melihat
perbedaan nyata dari setiap perlakuan pada marmut jantan. Pengujian Post Hoc Tukey HSD dilakukan untuk melihat kelompok formula mana yang memiliki efek
sama atau berbeda dan efek yang terkecil sampai terbesar antara satu dengan yang lainnya. Pengujian ini dilakukan terhadap semua perlakuan dari minggu ke-1
sampai minggu ke-3. Hasil statistik dapat dilihat pada Lampiran 14. Uji aktifitas pertumbuhan dilihat berdasarkan hasil satu parameter uji yaitu
rata-rata panjang rambut marmut jantan. Hasil perhitungan rata-rata panjang rambut tiap perlakuan perminggu dapat dilihat pada Tabel 4.4.
Universitas Sumatera Utara
34
Tabel 4.4. Hasil rata-rata panjang rambut tiap perlakuan pada setiap minggu
Kelompok Uji Formula
Rata-rata panjang mm ± SD Minggu ke-1
Minggu ke-2 Minggu ke-3
Kelompok 1 Kontrol normal
1,75 ± 0,283 4,31 ± 0,493
8,13± 0,320 Kelompok 2
Kontrol negatif 1,71 ± 0,288
3,90 ± 0,260 7,18± 0,365
Kelompok 3 Formula 12
1,84 ± 0,817 4,47 ± 0,394
8,10 ± 0,380 Kelompok 4
Formula 24 1,88 ± 0,285
4,92± 0,350 8,89±0,392
Kelompok 5 Formula 36
2,06 ± 0,305 5,43± 0,303
10,14± 0,334 Kelompok 6
Kontrol positif NR hair tonic
2,13 ± 0,231 5,97± 0,277
10,62± 0,368
Berdasarkan hasil data Tabel 4.4 sebagai berikut: Kelompok kontrol negatif blanko, formula 12, formula 24, formula 36, dan kontrol
positif pada minggu pertama berturut-turut adalah 1,71 ± 0,288 mm; 1,84 ± 0,281 mm; 1,88 ± 0,285 mm; 2,06 ± 0,305 mm; 2,13 ± 0,231 mm. Pada data tersebut
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata panjang rambut antara masing- masing kelompok. Hasil uji ANAVA menunjukkan adanya perbedaan bermakna
dalam rata-rata panjang rambut pada semua kelompok marmut. Uji Tukey HSD menunjukkan kontrol normal tidak berbeda signifikan dengan blanko kontrol
negatif, formula 12, formula 24 tetapi berbeda signifikan dengan formula 36 dan kontrol positif.
Pada minggu kedua dan ketiga, rata-rata panjang rambut kontrol normal berturut-turut yaitu 4,31 ± 0,493 mm dan 8,13± 0,320 mm, sedangkan kontrol
negatif berturut-turut yaitu 3,90 ± 0,260 mm dan 7,18± 0,365 mm. Perhitungan secara statistik, baik pada minggu kedua dan minggu ketiga, menunjukkan data
terdistribusi normal dan homogen sehingga uji dilanjutkan dengan uji ANAVA kemudian uji Tukey HSD. Hasil statistik menunjukkan kontrol normal tidak
Universitas Sumatera Utara
35 berbeda signifikan dengan blanko kontrol negatif, formula 1, tetapi brbeda
signifikan dengan formula 2, fomula 3, dan kontol positif. Pada minggu ketiga, data rata-rata panjang rambut kontrol negatif
blanko, formula 12, formula 24, formula 36 dan kontrol positif produk dipasaran yaitu 7,18 ± 0,365 mm, 8,41 ± 0,380 mm, 8,89 ± 0,392 mm,
10,41 ± 0,334 mm dan 10,62 ± 0,368 mm. Berdasarkan data tersebut terlihat bahwa semakin tinggi konsentrasi ekstrak etanol teh hitam, aktivitas pertumbuhan
rambut semakin meningkat. Hasil statistik dengan uji Tukey HSD menunjukkan bahwa blanko berbeda signifikan dengan kontrol normal, formula 12, formula
24, formula 36, kontrol positif. Hal ini menunjukkan bahwa semua formula hair tonic ekstrak etanol teh hitam memiliki aktivitas pertumbuhan
rambut, sedangkan formula 12, formula 24, formula 36 dengan kontrol positif, hanya kelompok formula 36 yang tidak memiliki perbedaan yang
bermakna. Sediaan hair tonic ekstrak etanol teh hitam kelompok formula 36 memiliki aktivitas pertumbuhan rambut setara dengan kontrol positif pada minggu
ketiga.
4.2.4.1 Pengujian efektivitas menggunakan hair analyzer
Hasil Pengujian efekivitas dengan menggunakan hair analyzer Aramo, parameter uji meliputi pengukuran ketebalan rambut, kondisi pori, kepadatan
rambut, rambut rontok, rambut bercabang. Pengukuran efektivitas pertumbuhan dimulai dengan mengukur kondisi awal rambut dan kulit kepala marmut bertujuan
untuk melihat seberapa besar pengaruh hair tonic ekstrak etanol teh hitam dalam membantu penyuburan rambut.
Universitas Sumatera Utara
36 Hasil pengukuran uji efektivitas pertumbuhan rambut, ketebalan rambut,
kondisi pori, kepadatan rambut, rambut rontok, rambut bercabang dapat dilihat pada Lampiran 13. Data yang diperoleh pada setiap parameter pertumbuhan
rambut lalu dianalisis secara statistik dengan metode ANAVA lalu dilanjutkan dengan uji Post Hoc Tukey HSD, dapat dilihat pada lampiran 14untuk melihat
perbedaan nyata dari setiap perlakuan pada marmut. Pengujian Post hoc Tukey dilakukan untuk kelompok formula mana yang memiliki efek sama atau berbeda
dan efek sama atau berbeda dan efek yang terkecil sampai terbesar antara satu dengan yang lainnya. Pengujian ini dilakukan terhadap semua perlakuan dari
minggu pertama sampai minggu ketiga. Hasil pengukuran dengan hair analyzer dapat dilihat pada Tabel 4.5, Gambar 4.1 sampai dengan Gambar 4.6 dan
Lampiran 13.
Universitas Sumatera Utara
37
Universitas Sumatera Utara
38
Gambar 4.1 Grafik hasil pengukuran jumlah rambut pada rambut marmut dengan
konsentrasi normal, blanko, formula 1, formula 2, formula 3, positif produk pasaran selama 3 minggu.
Gambar 4.2 Grafik hasil pengukuran ketebalan rambut pada rambut marmut
dengan konsentrasi normal, blanko, formula 1, formula 2, formula 3, positif produk pasaran selama 3 minggu
0,02 0,04
0,06 0,08
0,1 0,12
Normal Blanko
Formula 1 2
Formula 2 4
Formula 3 6
Positif Minggu 1
Minggu 2 Minggu 3
100 200
300 400
500 600
700
Normal Blanko
Formula 1 2
Formula 2 4
Formula 3 6
Positif Minggu 1
Minggu 2 Minggu 3
Universitas Sumatera Utara
39
1= minggu 1 2= minggu 2
3= minggu 3
Gambar 4.3 Grafik hasil pengukurankondisi pori pada rambut marmut
dengankonsentrasi normal, blanko, formula 1, formula 2, formula 3, positif
produk pasaran selama 3 minggu
Gambar 4.4 Grafik hasil pengukuran kepadatan rambut pada rambut marmut
dengan konsentrasi normal, blanko, formula 1, formula 2, formula 3, positif produk pasaran selama 3 minggu
1 1
1 1
1 1
2 2
2 2
2 2
3 3
3 3
3 3
0,5 1
1,5 2
2,5 3
3,5
Normal Blanko
Formula 1 2
Formula 2 4
Formula 3 6
Positif Intensive Care Needed
Care Needed Ok
1= minggu 1 2= minggu 2
3= minggu 3
1 1
1 1
1 1
2 2
2 2
2 2
3 3
3 3
3 3
0,5 1
1,5 2
2,5 3
3,5
Normal Blanko
Formula 1 2
Formula 2 4
Formula 3 6
Positif Intensive Care Needed
Care Needed Ok
1= minggu 1 2= minggu 2
3= minggu 3
Universitas Sumatera Utara
40
Gambar 4.5 Grafik hasil pengukuran rambut rontok pada rambut marmut dengan
konsentrasi normal, blanko, formula 1, formula 2, formula 3, positif produk pasaran selama 3 minggu
Gambar 4.6 Grafik hasil pengukuran rambut bercabangpada rambut marmut
dengan konsentrasi normal, blanko, formula 1, formula 2, formula 3, positif produk pasaran selama 3 minggu
1 1
1 1
1 1
2 2
2 2
2 2
3 3
3 3
3 3
0,00 0,50
1,00 1,50
2,00 2,50
3,00 3,50
Normal Blanko
Formula 1 2
Formula 2 4
Formula 3 6
Positif Intensive Care Needed
Care Needed Ok
1= minggu 1 2= minggu 2
3= minggu 3
1 1
1 1
1 1
2 2
2 2
2 2
3 3
3 3
3 3
0,00 0,50
1,00 1,50
2,00 2,50
3,00 3,50
Normal Blanko
Formula 1 2
Formula 2 4
Formula 3 6
Positif Intensive Care Needed
Care Needed Ok
1= minggu 1 2= minggu 2
3= minggu 3
Universitas Sumatera Utara
41
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian terhadap ekstrak etanol teh hitam dalam hair tonic disimpulkan uji stabilitas fisik dan aktivitas terhadap pertumbuhan rambut
dari konsentrasi bervariasi, yaitu 2, 4, dan 6, dapat disimpulkan sebagai berikut:
a. Ekstrak etanol teh hitam dapat diformulasi alam sediaan hair tonic, dan pada
konsentrasi 6 menunjukkan kestabilan fisik dan hasil pertumbuhan rambut yang paling baik pada marmut.
b. Persyaratan mutu dari hair tonic yang mengandung ekstrak etanol teh hitam
yaitu pH 5,0 - 5,3 stabil, tidak mengiritasi dan mampu menyuburkan rambut marmut.
5.2 Saran
Diharapkan kepada peneliti selanjutnya untuk dapat memformulasikan ekstrak etanol teh hitam dalam bentuk sediaan lain dan melakukan uji aktivitas
lainnya.
Universitas Sumatera Utara
4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Uraian Tanaman Teh
Tumbuhan teh Camellia sinensis familia dari Theaceae, diperkirakan berasal dari pegunungan Himalaya dan daerah – daerah pegunungan yang
berbatasan dengan Republik Rakyat Cina, India, dan Birma. Tanaman ini dapat tumbuh di daerah tropis dan subtropis, dengan menuntut cukup sinar matahari dan
hujan sepanjang tahun Spillane, 1992.
2.1.1 Klasifikasi teh
Menurut Rukmana dan Yudiracman 2015, sistematika toksonomi tumbuhan, tumbuhan teh diklasifikasikan sebagai berikut:
Kindom : Plantea
Divisio : Spermatophyta tumbuhan biji
Sub Divisio : Angiospermae tumbuhan biji terbuka
Kelas : Dicotyledoneae tumbuhan biji belah
Subkelas : Dialypetalae
Ordo bangsa : Guttiferales Clusiales
Famili suku : Camelliaceae Theaceae
Genus marga : Camellia
Spesies : Camellia sinensis L.
Varietas : Sinensis
2.1.2 Morfologi tumbuhan teh
Daun teh berbau khas aromatik, rasanya agak sepet. Selain itu daun teh mempunyai ciri–ciri morfologi sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
5 1.
Helai–helai daun yang cukup tebal, kaku, berbentuk sudip melebar sampai sudip memanjang, panjangnya tidak lebih dari 5 cm, bertangkai pendek.
2. Permukaan daun bagian atas mengkilat, pada daun muda permukaan
bawahnya berambut jika telah tua menjadi licin. 3.
Tepi daun bergerigi, agak tergulung ke bawah, berkelenjar yang khas dan terbenam Kartasapoetra, 1992.
3.1.3 Kandungan teh
1. Daun teh mengandung zat – zat yang berguna bagi tubuh. Di antaranya
polifenol, teofilin, teobromin, flavonoid, vitamin C, vitamin E, katekin, kafein, serta beberapa mineral Mangan, 2003.
2. Zat flavonoid berfungsi sebagai penangkal radikal bebas yang dapat
mengacaukan sistem keseimbangan tubuh dan memicu timbulnya kanker dan tumor. Katekin pada daun teh dapat menurunkan kolesterol darah dan
mengurangi kemungkinan terserang kanker Kartasapoetra, 1992. 4.
Meskipun bermanfaat bagi kesehatan, meminum teh secara berlebihan tidak baik. Hal ini disebabkan di dalam teh terkandung kafein meskipun tidak
setinggi yang terkandung dalam kopi. Terlalu tingginya jumlah kafein yang dikonsumsi menyebabkan gangguan, seperti insomnia, dan ketidakteraturan
kerja jantung. Minum teh sebaiknya dilakukan 2 cangkir sehari Mangan, 2003.
5. Kandungan kafein yang terdapat di dalam teh jumlahnya lebih sedikit
dibandingkan pada kopi. Meskipun demikian itu tidak mengurangi manfaat dari kafein tersebut. Kafein bersifat sebagai mild stimulant pada sistem saraf
pusat sehingga memperlancar sirkulasi darah ke otak. Dengan minum teh
Universitas Sumatera Utara
6
secara teratur akan meningkatkan daya ingat, memacu kecerdasan kognitif, dan perasaan senang Manitto, 1992.
2.2 Jenis Teh