Hubungan antara Pengaruh Teman dan Tingkat Konsumsi Kalsium Hubungan antara Kebiasaan Jajan dan Tingkat Konsumsi Kalsium

35 menyebutkan, tetapi belum sampai pada tingkatan yang lebih tinggi yaitu memahami dan mengaplikasikan prinsip yang diketahui tersebut Agustiani, 2010. 5.2.2.2. Hubungan antara Keterpaparan InformasiMedia Massa Mengenai Kalsium dan Tingkat Konsumsi Kalsium Pada penelitian ini terdapat hubungan antara keterpaparan informasi media massa mengenai kalsium dengan tingkat konsumsi kalsium pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Penelitian ini sejalan dengan pendapat Notoatmodjo bahwa paparan informasi dapat menimbulkan kesadaran seseorang untuk berperilaku sehat. Pusat Teknologi dan Komunikasi Universitas Indonesia menyebutkan bahwa dari penelitian, perubahan perilaku seseorang cenderung terjadi setelah seseorang memperoleh informasi sebanyak tiga kali, karena suatu informasi yang sama, senada dan berulang di dalam diri seseorang akan memberikan pengaruh kuat terhadap perubahan perilaku dibanding apabila informasi tersebut hanya sekali diterima. Penelitian oleh Reni Agustiani juga menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara keterpaparan informasi mengenai kalsium dengan tingkat konsumsi kalsium dimana hasil uji statistic diperoleh nilai P value sebesar 0,042 Agustiani, 2010.

5.2.2.3. Hubungan antara Pengaruh Teman dan Tingkat Konsumsi Kalsium

Pada penelitian ini tidak ada hubungan antara pengaruh teman dengan tingkat konsumsi kalsium pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Sama halnya dengan penelitian Reni Agustiani dimana hasil uji statistic diperoleh nilai P value sebesar 0,080. Ketika bersama teman-teman, remaja biasanya makan makanan jajanan dan mengurangi asupan utama mereka. Akibatnya mereka mungkin memenuhi kalori setiap harinya, tetapi kurang dalam vitamin dan mineral Mulyani, 2009. Universitas Sumatera Utara 36

5.2.2.4. Hubungan antara Kebiasaan Jajan dan Tingkat Konsumsi Kalsium

Pada penelitian ini tidak ada hubungan antara kebiasaan jajan makanan dengan tingkat konsumsi kalsium. Jajanan yang dipilih sebaiknya dapat menyumbang zat gizi bagi tubuh yang tidak disediakan oleh makanan utama. Remaja umumnya memilih makanan yang tinggi gula, sodium, dan lemak serta rendah vitamin dan mineral. Penelitian oleh Endang Mulyani juga menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara kebiasaan jajan dengan konsumsi sumber kalsium dimana hasil uji statistic diperoleh nilai p= 0,846 Mulyani, 2009. Universitas Sumatera Utara 37

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Kesimpulan yang didapatkan berdasarkan hasil penelitian ini, adalah sebagai berikut: 1. Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara yang angka kecukupan gizi yang kurang adalah lebih tinggi daripada mahasiswa yang angka kecukupan gizi yang cukup. 2. Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara yang mempuyai pengetahuan gizi yang baik adalah lebih tinggi daripada jumlah mahasiwa yang mempunyai pengetahuan gizi yang kurang. 3. Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara yang sering terpapar informasi mengenai kalsium lebih banyak daripada mahasiswa yang jarang terpapar informasi mengenai kalsium. 4. Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara yang tidak mempunyai pengaruh teman terhadap pemilihan makanan jajanan sumber kalsium adalah sangat tinggi dibandingkan jumlah mahasiswa yang mempunyai pengaruh teman terhadap pemilihan makanan jajanan sumber kalsium. 5. Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara yang sering jajan makanan lebih banyak daripada mahasiswa yang jarang jajan makanan. 6. Pengetahuan gizi mempunyai hubungan yang signifikan terhadap tingkat konsumsi kalsium pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. 7. Keterpaparan informasi media massa mengenai kalsium mempunyai hubungan yang signifikan terhadap tingkat konsumsi kalsium pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara