4
Dari dua wilayah yang dipilih tersebut, nasional Jakarta dan Yogyakarta, kami mengumpulkan dan menganalisis informasi dari beberapa partai politik yang terwakili di DPR
RI. Partai tersebut adalah: Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan PDIP, Partai Golongan Karya, dan Partai Kebangkitan Bangsa PKB. Ketiga partai politik ini dipilih berdasarkan
sebaran konstituennya yang dominan di beberapa daerah di Indonesia. PDIP merupakan partai peraih suara terbesar pada pemilu 2014 yang lalu dengan 23.681.471 suara 18,95, dan
konstituen terbesarnya berasal dari wilayah Jawa dan Bali. Partai Golkar meraih suara terbanyak kedua sebesar 18.432.312 suara 14.75 dengan sebaran yang lebih luas di berbagai wilayah di
Indonesia termasuk wilayah timur Sulawesi, Kalimantan. Partai ini juga diuntungkan dengan keberadaannya yang jauh lebih lama dan mendominasi di masa pemerintahan Soeharto 1966-
1998. Sementara itu PKB dipilih juga karena merupakan partai yang berafiliasi pada agama Islam dan memiliki basis akar rumput yang kuat di wilayah pesantren tradisional terutama di
Jawa timur. Diantara beberapa partai islam yang ada di Indonesia, PKB merupakan partai islam yang mengalami kenaikan jumlah suara yang cukup signifikan dibanding dengan partai islam
lain, yang cendrung stagnan atau tidak naik secara signifikan. Pada tahun 2009, PKB mendapat suara sebesar 5.146.122 4,98. Sedangkan pada pemilu tahun 2014, jumlah suara PKB naik
menjadi 11.298.957 9,04, atau secara presentase jumlah suara naik sebesar 4,06. KPU, Republik Indonesia
D. Keluaran
Hasil dari kegiatan tinjauan ini adalah laporan hasil evaluasi terhadap penguatan peran parpol selama ini. BAPPENAS akan menggunakan laporan tinjauan ini untuk:
a. Bahan penyusunan dan masukanumpan balik dalam perencanaan programkegiatan dan
penganggaran tahun-tahun berikutnya, khususnya pada sub-bidang politik dalam negeri. b.
Masukan berkenaan dengan efektifitas programkegiatan dalam mencapai targetsasaran pembangunan khususnya sub-bidang politik dalam negeri, sebagaimana diamanatkan oleh
RPJMN 2015-2019 dan RKP 2015.
5
E. Metodologi
Tinjauan ini merupakan asesmen atau penilaian dan analisis terhadap situasi penguatan parpol yang dilakukan oleh BAPPENAS sebagai upaya memformulasi rekomendasi kebijakan
terutama bagi Pemerintah. Informasi yang dikumpulkan untuk kebutuhan ini bersifat kualitatif melalui pertanyaan-pertanyaan terbuka, mengumpulkan data yang spesifik dari para partisipan
dan menganalisis serta menyajikan data yang dapat menggambarkan situasi secara detail dan eksploratif. Tim peneliti mengumpulkan data kualitatif melalui berbagai sumber primer dan
sekunder. Penelitian kualitatif memiliki kelebihan dalam memahami suatu fenomena dalam konteks sosial secara alamiah dengan mengedepankan suatu proses interaksi komunikasi yang
mendalam antara peneliti dengan fenomena yang diteliti.
2
Informasi dan relasi yang terbangun menjadi keuntungan bagi analisis dan hasil kajian ini.
F. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, jenis data yang dikumpulkan terdiri dari dua macam yakni data primer dan sekunder. Tim peneliti mengumpulkan data primer dengan wawancara mendalam dan
focused group discussion FGD. Untuk metode wawancara ini, informan utamanya adalah pengurus Partai Politik, baik di tingkat nasional maupun daerah pengurus di Dewan Pengurus
Pusat—DPP—dan Dewan Pengurus Daerah --DPD--dalam hal ini Yogyakarta. Selain itu, tim juga melakukan wawancara terhadap beberapa peneliti atau akademisi untuk mendapatkan
masukan atas peran ideal partai politik dan kesenjangan yang ada, serta bagaimana mengisi kesenjangan tersebut. Selanjutnya, tim juga melakukan FGD untuk rekonsiliasi data, serta
mengklarifikasi informasi mengenai capaian penguatan peran parpol. Informan dan narasumber yang akan dilibatkan dalam FGD ini termasuk peneliti dan ahli yang fokus kajiannya terhadap
partai politik, dan penguruskader parpol. Narasumber ini termasuk dari perwakilan lembaga riset, lembaga swadaya masyarakat, akademisi, serta otoritas pemerintahan terkait. Sepanjang
6
pengumpulan data, tim melakukan dua kali FGD, masing-masing di Jakarta dan Yogyakarta daftar narasumber terlampir.
Sedangkan tim peneliti mendapatkan data sekunder dari beberapa laporan penelitian, buku-buku, skripsi, tesis, makalah atau karya tulis yang relevan dengan materi penelitian. Selain
itu sumber data sekunder lainnya adalah dokumen-dokumen perencanaan nasional, renstra dan renja kementerian lembaga Kemendagri, Ditjen Politik dan Pemerintahan Umum, Dokumen-
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga parpol serta dokumen terkait lainnya.
G. Analisis Data