Model Berpikir Induktif Inductive Thinking Model

Modul 4 4. 9

4.4 Model Berpikir Induktif Inductive Thinking Model

Model berpikir induktif dipopulerkan oleh Hilda Taba sekitar empat puluhan tahun ya g lalu, tepat ya tahu 1966 elalui istilah strategi e gajar teaching strategy. Hasil kerjanya berupa contoh strategi mengajar yang dirancang untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menangani informasi. Model ini memungkinkan untuk merancang suatu program, satuan pelajaran, dan pelajaran yang memadukan pengajaran berpikir dengan pengajaran konten. Ada tiga asumsi tentang berpikir, yaitu: a berpikir dapat diajarkan, b berpikir merupakan suatu transaksi aktif antara individu dan data, dan c proses berpikir berkembang dengan suatu urutan yang sah secara hukum lawful tidak bisa dibolak-balik. Taba mengidentifikasi tiga keterampilan berpikir induktif dan menjelaskan tiga strategi mengajar untuk mengembangkan berpikir induktif. Pertama, pembentukan konsep concept formation sebagai strategi mengajar dasar. Kedua, interpretasi data interpretation of data, dan ketiga adalah aplikasi prinsip application of principles. Kegiatan-kegiatan siswa pada tahap pembentukan konsep meliputi: 1 Mengidentifikasi dan menyebutkan data yang relevan dengan topik atau masalah; 2 Mengelompokkan item- item tersebut ke dalam kategori yang anggota-anggotanya memiliki atribut umum yang biasa; dan 3 Mengembangkan label-label untuk kategori-kategori tersebut. Pada tahap interpretasi data, kegiatan-kegiatan yang dilakukan siswa meliputi: 1 Mengidentifikasi aspek-aspek penting dari data; 2 Menggali atau mengeksplorasi hubungan-hubungan; dan 3 Membuat kesimpulan. Kegiatan-kegiatan siswa pada tahap aplikasi adalah: 1 Memprediksi konsekuensi-konsekuensi, menjelaskan data yang tidak familier, atau berhipotesis; 2 Berupaya untuk menjelaskan atau mendukung prediksi- prediksi atau hipotesis; dan 3 Memverifikasi prediksi-prediksi atau mengidentifikasi kondisi-kondisi yang akan membuktikan prediksi-prediksi tersebut. Sintakmatik Berdasarkan pada pemikiran Taba di atas, maka sintakmatik model pembelajaran berpikir induktif dalam pembelajaran memuat tiga strategi mengajar yang setiap strategi tersebut memuat fase-fase atau tahap-tahap pembelajaran, yang semuanya dapat Anda ikuti seperti berikut. Strategi Satu: Pembentukan konsep Concept formation Fase Satu: Pencacahan dan pencatatan enumeration and listing Modul 4 4. 10 Fase Dua: Pengelompokkan grouping Fase Tiga: memberi label labeling, mengkategorikan categorizing Strategi Dua: Interpretasi data Interpretation of data Fase Empat: Mengidentifikasi hubungan-hubungan yang penting Identifying critical relationships Fase Lima: Mengeksplorasi hubungan-hubungan Exploring relationships Fase Enam: Membuat kesimpulan Making Inferences Strategi Tiga: Aplikasi prinsip Application Principles Fase Tujuh: Memprediksi konsekuensi Predicting Consequences Fase Delapan: Menjelaskan danatau mendukung prediksi dan hipotesis Explaining andor Supporting the Predictions and Hypotheses Fase Sembilan: Memverivikasi prediksi Verifying the Prediction Sistem Sosial Semua strategi dalam model ini adalah memerlukan lingkungan kelas kooperatif, dengan aktivitas siswa yang baik. Hal ini menunjukkan bahwa model ini mempunyai struktur yang cukup tinggi. Struktur itu adalah bekerja sama, tetapi guru berperan sebagai inisiator dan pengontrol aktivitas. Prinsip Reaksi Dalam mengimplementasikan model ini, Taba menetapkan guru dengan petunjuk atau pedoman yang agak jelas untuk bereaksi dan merespon di dalam setiap fase. Untuk itu prinsip reaksi yang diperlukan dalam model ini adalah: guru mencocokkan tugas-tugas pada tingkat aktivitas kognitif siswa dan menentukan juga kesiapan siswa. Sistem Pendukung Strategi-strategi ini dapat digunakan pada setiap pembelajaran yang mempunyai jumlah data mentah besar yang dibutuhkan untuk diorganisir. Untuk itu, dalam mendukung proses pembelajaran dengan model ini siswa perlu data mentah untuk mengatur dan menganalisis. Tugas guru adalah membantu siswa dalam pemrosesan data dengan cara-cara Modul 4 4. 11 yang kompleks, dan pada saat yang sama untuk meningkatkan kapasitas umum sistemnya untuk memproses data. Dampak Instruksional dan Pengiring Dampak instruksional pada model berpikir induktif adalah pembentukan informasi, konsep, keterampilan, dan hipotesis, dan, secara bersamaan mengajarkan konsep, sistem konseptual dan aplikasinya. Dampak pengiring model ini adalah spirit untuk meneliti, kesadaran terhadap sifat pengetahuan, dan berpikir logis. Kedua dampak tersebut dapat dibagankan seperti Gambar 4. Gambar 4. Dampak instruksional dan pengiring model berpikir induktif Inductive thinking model Joyce Weil, 2000

4.5 Model Pemandu Awal Advance Organizers Model