2. Permasalahan Pelanggaran Dalam Kampanye

55 anggota panitia pemilihan bagian pendataan yang tidak melakukan pendataan secara langsung kerumah masyarakat, namun hanya melakukan pendataan pemilih dengan cara melihat data penduduk lama yang berasal dari perangkat Desa. Sehingga banyak masyarakat yang tidak terdaftar sebagai daftar pemilih dan mengakibatkan kekecewaan pada masyarakat desa Huta Ibus. Ketua panitia pemiliha Bapak Holiluddin Hasibuan juga mengatakan bahwa kekecewaan masyarakat yang tidak ikut memilih ini dikarenaka kurangnya partisipasi masyarakat atau kepedulian masyarakat dalam melakukan pemeriksaan terdahap daftar sebagai pemilih di balai desa, dan tidak melaporkannya kepada panitia pemilih yang mendata kemasyarakat apabila namanya belum tercantum sebagai pemilih pada pemilihan kepala desa Huta Ibus. Akibat dari permasalahan pendataan pemilihan dalam pemilihan kepala desa Huta Ibus tersebut menimbulkan konflik yang terjadi terhadap masyarakat dan tim sukses calon kepala desa yang menimbulkan perpecahaan dalam masyarakat pendukung calon kepala desa tersebut. Tetapi permaralahan tersebut dapat diselesaikan dengan musyawarah yang dilakukan oleh panitia pemilih, aparat desa, kecamatan dan daera, sekaligus masyarakat desa tersebut dengan tetap berpegang kepada hasil dari daftar pemilih tetap yang telah disahkan oleh panitia. 29

B. 2. Permasalahan Pelanggaran Dalam Kampanye

Permasalaha pelanggaran dalam kampanye dalam pemilihan kepala desa Huta Ibus yang dilakukan oleh calon-calon kepala desa Huta Ibus sekaligus tim- tim sukses dari para calon kepala desa pada waktu kampanye adalah adanya penghasutan yang dilakukan tim sukses para calon kepala desa kepada masyarakat dengan cara menjelek-jelekkan para calon kepala desa yang lain bila terpilih menjadi kepala desa agar masyarakat tidak memilih calon kepala desa yang dia jelek-jelekkan tersebut. 29 Wawancara Dengan Bapak Putra Hasibuan, Warga Masyarakat Desa Huta Ibus, Tanggal 17 Juli 2013 Universitas Sumatera Utara 56 Dan ada juga penghasutan yang diberikan para calon kepada masyarakat yang ekoniminya lemah, apabila tidak mau memilih kandidat para calon kepala desa tersebut, maka calon tersebut terpilih menjadi kepala desa dan masyarakat yang ekonominya lemah yang tidak mau memilihnya tadi, calon kepala desa ini nanti tidak mau memasukan masyarakat tersebut ke daftar masyarakat yang berhak menerima bantua dari pemerintah seperti pembagian raskin. Selain dari penghasutan pelanggaran yang dilakukan para calon kepala desa dalam waktu kampanye, ada juga calon kepala desa yang melakukan money politic dengan memberikan uang secara langsung pada masyarakat sejumlah Rp.20.000,- perorang dengan tujuan agar masyarakat mau memilihnya dalam pemilihan kepala desa 15 november 2012 nantinya. 30 Sementara menurut ketua panitia pemilihan Holiluddin Hasibuan mengatakan bahwa pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan calon kepala desa Huta Ibus waktu kegiatan kampanye, ini disebabkan karena kurangnya pengawasan yang dilakukan panitia pemilihan, dikarenakan keterbatasan anggota panitia pemilihan kepala desa Huta Ibus, sehingga pengawasan yang dilakukan panitia tidak semaksimal mungkin, tetapi apabila panitia pemilihan mendapatkan secara langsung laporan dari masyarakat desa, maka para calon kepala desa yang terdapat melakukan pelanggaran pada waktu kampanye, panitia pemilihan kepala desa memberikan teguran bagi para calon kepala desa. 30 Wawancara Dengan Bapak Syahban, Warga Masyarakat Desa Huta Ibus, Tanggal 20 Juli 2013 Universitas Sumatera Utara 57 BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan