kepentingan manajemen sehingga manajemen laba tidak akan terjadi. Komisaris independen juga dapat memberikan pengaruh terhadap nilai perusahaan karena
apabila komisaris independen menjalankan tugasnya dengan baik maka dapat meningkatkan kepercayaan investor bahwa mereka akan menerima return atas
dana yang telah mereka investasikan. Kualitas auditor berpengaruh terhadap manajemen laba karena auditor
berfungsi untuk membantu dewan komisaris dalam meningkatkan kualitas laporan keuangan sehingga manajemen laba tidak akan terjadi. Auditor juga dapat
memberikan pengaruh terhadap kinerja perusahaan karena auditor yang berjalan dengan baik dapat meningtkan kinerja perusahaan dan membuat citra perusahaan
baik di mata para investor sehingga meningkatkan kepercayaan investor bahwa mereka akan menerima return atas dana yang telah mereka investasikan.
2.3.2 Hipotesis Penelitian
Menurut Erlina 2007:41 “Hipotesis adalah proporsi yang dirumuskan dengan maksud untuk diuji secara empiris.” Hipotesis merupakan dugaan atau
jawaban sementara terhadap masalah yang akan diuji kebenarannya melalui analisis data yang relevan dan kebenarannya akan diketahui setelah dilakukan
penelitian. 1.
Kepemilikan manajerial terhadap nilai perusahaan Menurut agency teory, pemisahan antara kepemilikan dan pengelolaan
perusahaan dapat menimbulkan konflik keagenan. Konflik keagenan disebabkan prinsipal dan agen mempunyai kepentingan sendiri-sendiri
yang saling bertentangan karena agen dan prinsipal berusaha
Universitas Sumatera Utara
memaksimalkan utilitasnya masing-masing. Menurut Haruman 2007, perbedaan kepentingan antara manajemen dan pemegang saham
mengakibatkan manajemen berperilaku curang dan tidak etis sehingga merugikan pemegang saham. Oleh karena itu diperlukan suatu
mekanisme pengendalian yang dapat mensejajarkan perbedaan kepentingan antara manajemen dengan pemegang saham. Manajer
yang sekaligus pemegang saham akan meningkatkan nilai perusahaan karena dengan meningkatkan nilai perusahaan, maka nilai
kekayaannya sebagai pemegang saham akan meningkat juga. Penelitian yang mengkaitkan kepemilikan manajemen dengan nilai
perusahaan telah banyak dilakukan namun dengan hasil yang berbeda- beda pula. Penelitian yang dilakukan oleh Jensen dan Meckling 1976
menemukan bahwa semakin besar kepemilikan saham oleh manajemen maka berkurang kecenderungan manajemen untuk mengoptimalkan
penggunaan sumber daya sehingga mengakibatkan kenaikan nilai perusahaan.
Sedangkan Siallagan dan Machfoedz 2003 menyimpulkan bahwa dengan kepemilikan manajemen yang tinggi
akan menurunkan nilai perusahaan. Oleh sebab itu hipotesis dari penelitian ini adalah
H1 : Kepemilikan Manajemen berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan
Universitas Sumatera Utara
2. Kepemilikan institusional terhadap nilai perusahaan
Kepemilikan institusional, dimana umumnya dapat bertindak sebagai pihak yang memonitor perusahaan. Semakin besar kepemilikan
institusional maka semakin efisien pemanfaatan aktiva perusahaan dan diharapkan juga dapat bertindak sebagai pencegahan terhadap
pemborosan yang dilakukan oleh manajemen Faizal, 2004. Permanasari 2010 menyatakan bahwa jumlah pemegang saham
besar mempunyai arti penting dalam memonitor perilaku manajer dalam perusahaan. Dengan adanya kepemilikan institusional akan
dapat memonitor tim manajemen secara efektif dan dapat meningkatkan nilai perusahaan. Namun penelitian diatas berbeda
dengan penelitian Jennings 2005 menunjukkan bahwa kepemilikan institusional tidak berhasil meningkatkan nilai perusahaan, karena
kepemilikan institusional menurunkan nilai perusahaan. Hal ini disebabkan investor institusional bukan pemilik mayoritas sehingga
tidak mampu memonitor kinerja manajer secara baik. Keberadaan institusional justru menurunkan kepercayaan publik terhadap
perusahaan. Akibatnya pasar saham mereaksi negatif yang berupa turunnya volume perdagangan saham dan harga saham, sehingga
menurunkan nilai pemegang saham. Dengan demikian, hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
H2 : Kepemilikan Institusional berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan
Universitas Sumatera Utara
3. Kepemilikan asing terhadap nilai perusahaan
Kepemilikan saham asing adalah jumlah saham yang dimiliki oleh pihak asing luar negeri baik oleh individu maupun lembaga terhadap
saham perusahaan di Indonesia. Perusahaan dengan kepemilikan saham asing biasanya lebih sering menghadapi masalah asimetri
informasi dikarenakan alasan hambatan geografis dan bahasa. Oleh karena itu, perusahaan dengan kepemilikan saham asing yang besar
akan terdorong untuk melaporkan atau mengungkapkan informasinya secara sukarela dan lebih luas Huafang dan Jianguo, 2007.
Berdasarkan uraian diatas maka hipotesis penelitian ini adalah
H3 : Kepemilikan Asing Berpengaruh Terhadap Nilai Perusahaan
4. Komisaris independen terhadap nilai perusahaan
Komisaris independen mempunyai peran penting dalam aktivitas pengawasan perusahaan. Komisaris independen dapat bertindak sebagai
penengah dalam
perselisihan yang
terjadi diantara para manajer internal, mengawasi kebijakan manajemen serta memberikan nasehat kepada
manajemen Ujiyantho dan Pramuka, 2007.
Menurut Klein 2002 dalam Herawaty 2008 membuktikan bahwa besarnya discretionary accrual lebih tinggi untuk perusahaan yang
memiliki komite audit yang terdiri dari sedikit komisaris independen dibanding perusahaan yang mempunyai komite audit yang terdiri dari
banyak komisaris independen. Herawaty 2008 menyatakan bahwa komisaris independen dapat memonitor manajemen dalam rangka
Universitas Sumatera Utara
menyelaraskan perbedaan kepentingan antara pemilik dan manajemen. Semakin besar proporsi komisaris independen, maka dapat mengurangi
aktivitas manajemen laba. Maka, hipotesis dalam penelitian ini adalah:
H4 : Komisaris Independen Berpengaruh Terhadap Nilai Perusahaan
5. Kualitas auditor terhadap nilai perusahaan
Kualitas auditor merupakan salah satu pertimbangan penting bagi investor untuk menilai kewajaran suatu laporan keuangan. Kualitas
auditor dipandang sebagai kemampuan untuk mempertinggi kualitas suatu laporan keuangan bagi perusahaan maka auditor yang berkualitas
tinggi diharapkan mampu meningkatkan kepercayaan investor. Akuntan publik sebagai auditor eksternal yang relatif lebih independen
dari manajemen dibandingkan auditor internal sejauh ini diharapkan dapat meminimalkan kasus rekayasa laba dan meningkatkan
kredibilitas informasi akuntansi dalam laporan keuangan. Meutia 2004 membuktikan tentang pengaruh independensi auditor terhadap
manajemen laba untuk KAP Big Four dan KAP Non-Big Four. Perusahaan yang diaudit oleh KAP Big Four memiliki absolute
discretionary accruals yang lebih rendah, dibandingkan dengan perusahaan yang diaudit oleh KAP Non-Big Four. Hal ini
menunjukkan bahwa KAP Big Four lebih berkualitas dalam mendeteksi berlakunya manajemen laba di dalam suatu perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
Maka, hipotesis penelitian ini adalah :
H5 : Kualitas Auditor Berpengaruh Terhadap Nilai Perusahaan
6. Corporate governance terhadap nilai perusahaan
Dalam teori keagenan, agen yang tidak menyukai resiko dan cenderung
mementingkan kepentingan diri sendiri akan mengalokasikan sumber daya yang tidak meningkatkan nilai
perusahaan. Permasalahan agensi ini akan mengindikasikan bahwa nilai perusahaan akan naik apabila pemilik perusahaan dapat
mengendalikan perilaku manajemen agar tidak menghamburkan sumber daya perusahaan Siallagan dan Machfoedz, 2006.
Corporate governance merupakan suatu sistem yang diharapkan dapat mengatur dan mengendalikan perusahaan, sehingga dapat memberikan
dan meningkatkan nilai perusahaan kepada para pemegang saham. Dengan demikian, penerapan good corporate governance dipercaya
dapat meningkatkan nilai perusahaan. Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesis penelitian ini adalah :
H6 : Corporate Governance berpengaruh Terhadap Nilai Perushaaan
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain asosiatif kausal. Menurut Umar 2003:30, penelitian asosiatif kausal adalah “penelitian yang bertujuan untuk
menganalisis hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lain.”
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian
Menurut Sugiyono 2007:55 “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari, kemudian ditarik kesimpulannya.” Populasi dalam penelitian ini adalah 30 perusahaan perbankan yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia selama tiga tahun berturut-turut yaitu pada tahun 2005, 2006, 2007, 2008 dan 2009
“Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut” Sugiyono, 2006:55. Teknik penentuan sampel yang
digunakan adalah penentuan sampel secara purposive purposive sampling. Penggunaan metode ini bertujuan untuk mendapatkan sampel yang konsisten dan
representatif, sesuai dengan kriteria-kriteria yang digunakan.
Universitas Sumatera Utara