ANALISIS PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS) DAN HARGA SAHAM TERHADAP DIVIDEN KAS PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2006-2008

(1)

ABSTRACT

INFLUENCE ANALYSIS OF EARNING PER SHARE (EPS) AND SHARE PRICE TOWARDS DIVIDEN MONEY OF MANUFACTURING OMPANY

AT INDONESIA’S STOCK EXCHANGE ON 2006-2008 BY

ADERINA K. HARAHAP

Investment activity is activity that aimed in assorted risk and uncertainty that often difficult to be predicted by investors. In this time, the fast of Indonesia’s stock exchange can not be separated from investors that do transaction at Indonesia’s stock exchange. Capital market is tool of companies to increase long-range need with selling share or take outside debenture. Companies choosing are to pay money supply dividend to stockholder and furthermore choice for increasing dividend, decrease dividend or keep it in same total be one challenge and difficult from company's finance wisdom. This research canvasses about factors that influence money supply dividend in Manufacture Company and free variable in this research is earning per share and share price.

This research aims to detect whether Earning per Share (EPS) and influential share price towards money supply dividend and how big the influence of it. Hypothesis in this research is EPS and share price partially and influential simultaneous towards money supply dividend. Data source is got from Indonesian Capital Market Directory (ICMD) manufacturing company on 2006-2008. Data analysis method that used in this research based on data cross section with total sample of companies as much as 14 companies.

Based on calculation result, doubled linear analysis got that first hypothesis in this research acceptable, EPS influential and significant towards money supply dividend. Second hypothesis in this research acceptable, influential share price and significant towards money supply dividend. Third hypothesis in this watchfulness is accepted, as together EPS and share price influence and significant towards money dividend of manufacturing company on 2006-2008.


(2)

ABSTRAK

ANALISIS PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS) DAN HARGA SAHAM TERHADAP DIVIDEN KAS PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI

BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2006-2008

Oleh

ADERINA K. HARAHAP

Aktivitas investasi merupakan aktivitas yang dihadapkan pada berbagai macam resiko dan ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksi oleh para investor. Pesatnya perkembangan Bursa Efek Indonesia (BEI) saat ini tidak dapat dipisahkan dari peran investor yang melakukan transaksi di BEI. Pasar modal merupakan sarana perusahaan untuk meningkatkan kebutuhan jangka panjang dengan menjual saham atau mengeluarkan obligasi. Pilihan perusahaan untuk membayar dividen kas kepada pemegang saham dan pilihan lebih lanjut untuk menambah dividen, mengurangi dividen ataupun menjaganya pada jumlah yang sama merupakan salah satu bidang yang menantang dan menyulitkan dari kebijakan keuangan perusahaan. Penelitian ini meneliti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi dividen kas pada perusahaan Manufakur dan variabel bebas pada penelitian ini adalah Earning Per Share dan harga saham.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah EPS dan Harga Saham berpengaruh terhadap dividen kas dan seberapa besar pengaruhnya. Hipotesis dalam penelitian ini adalah EPS dan harga saham secara parsial dan simultan berpengaruh terhadap dividen kas. Sumber data diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory (ICMD) perusahaan Manufaktur tahun 2006-2008. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan data crossection dengan jumlah sampel perusahaan sebanyak 14 perusahaan.

Berdasarkan hasil perhitungan berdasarkan analisis linier berganda diperoleh bahwa hipotesis pertama pada penelitian ini dapat diterima, EPS berpengaruh dan signifikan terhadap Dividen kas. Hipotesis kedua dalam penelitian ini dapat diterima, Harga Saham berpengaruh dan signifikan terhadap Dividen Kas. Hipotesis ketiga dalam penelitian ini diterima, secara bersama-sama EPS dan Harga Saham berpengruh dan signifikan terhadap dividen kas perusahaan manufaktur tahun 2006-2008.


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Berdasarkan hasil perhitungan analisis regresi linier berganda diperoleh bahwa variabel EPS berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap dividen pada perusahaan Manufaktur di BEI Tahun 2006-2008. Dari hasil perhitungan diperoleh t-hitung 4,127 > t-tabel 2,201 dengan sig-t 0,002 < 0,025. Hipotesis pertama yang menyatakan bahwa ada pengaruh EPS terhadap dividen diterima. Ho ditolak dan Ha diterima artinya Earning Per Share secara parsial mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap Dividen Kas. Hal ini mengindikasikan bahwa Earning Per Share dipertimbangkan oleh manajemen dalam pembayaran dividen kas.

2. Berdasarkan hasil perhitungan analisis regresi linier berganda diperoleh bahwa Harga Saham berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap dividen pada perusahaan Manufaktur di BEI Tahun 2006-2008. Dari hasil perhitungan diperoleh t-hitung 3,414 > t-tabel 2,201 dengan sig-t 0,006<0,025. Berdasarkan Hasil perhitungan maka hipotesis 2 dalam penelitian ini terbukti secara signifikan, ada pengaruh Harga Saham Terhadap Dividen. Dapat disimpulkan bahwa kenaikan dan penurunan Harga Saham berpengaruh terhadap besarnya Dividen kas yang dibagikan.


(4)

3. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh Hasil bahwa secara simultan EPS dan Harga Saham berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap dividen kas pada perusahaan Manufaktur di BEI Tahun 2006-2008. Dari hasil perhitungan diperoleh F hitung sebesar 12,751 dengan sig-F sebesar 0,001. Berdasarkan Hipotesis Ketiga pada penelitian ini yang menyatakan bahwa EPS dan Harga Saham secara simultan berpengaruh terhadap Dividen dapat diterima. Maka Ha diterima dan Ho ditolak. Dari hasil perhitungan dapat disimpulkan bahwa secara simultan variabel EPS, dan Harga Saham berpengaruh positif dan signifikan terhadap dividen pada perusahaan Manufaktur di BEI tahun 2006-2008.

4. Dari hasil perhitungan dapat diketahui koefisien determinasi (R square) rata-rata dari tahun 2006-2008 sebesar 0,699. Dari hasil perhitungan tersebut maka dapat diartikan bahwa sebesar 69,9% Cash dividen dapat dijelaskan oleh kedua variabel bebas yang terdiri dari Earning Per Share dan Harga Saham dan sisanya sebesar 30,1% dapat dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini.


(5)

5.2 SARAN

1. Bagi investor dan calon investor yang bertujuan jangka panjang dan akan melaksanakaan investasi, sebaiknya memperhatikan variable-variabel yang akan memberikan keuntungan bagi investor baik berupa Earning Per Share, Harga Saham maupun Dividen. Informasi semacam ini perlu disebarkan dan dikuasai sebagai bahan analisis.

2. Perusahaan atau Emiten dalam menentukan kebijakan dividennya harus memperhatikan konsekuensi dari kebijakan dividen yang diambilnya yang mengacu pada kebijaksanaan dividen yang optimal. Kebijakan dividen yang berusaha senantiasa untuk menaikkan pembayaran dividennya merupakan sinyal bagi investor bahwa perusahaan memperkirakan adanya peningkatan aliran kas perusahaan di masa yang akan datang. Perusahaan sebaiknya dalam pengambilan keputusan dalam membagikan dividen mempertimbangkan kemungkinana risiko yang terjadi dimasa yang akan datang.

3. Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk meneliti perusahaan yang tidak membagikan Dividen dan mengambil variabel-variabel lain yang mempengaruhi dividen serta memperpanjang waktu penelitian.


(6)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Aktivitas investasi merupakan aktivitas yang dihadapkan pada berbagai macam resiko dan ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para investor. Pesatnya perkembangan Bursa Efek Indonesia (BEI) saat ini tidak dapat dipisahkan dari peran investor yang melakukan transaksi di BEI. Sebelum seorang investor memutuskan akan menginvestasikan dananya di pasar modal, ada kegiatan penting yang perlu untuk dilakukan, yaitu penilaian dengan cermat terhadap emiten. Investor mempunyai tujuan utama dalam menanamkan dananya kedalam perusahaan yaitu untuk mencari pendapatan atau tingkat kembalian investasi (return) baik berupa pendapatan dividen (dividend yield) maupun pendapatan dari selisih harga jual saham terhadap harga belinya (capital gain).

Pasar modal merupakan sarana perusahaan untuk meningkatkan kebutuhan jangka panjang dengan menjual saham atau mengeluarkan obligasi. Pasar modal dapat digunakan sebagai sarana tidak langsung pengukur kualitas manajemen, jika pasar modal sifatnya efisien harga dari surat berharga juga mencerminkan penilaian dari investor terhadap prospek laba perusahaan di masa yang akan datang. Pasar modal mempunyai fungsi sebagai alokasi dana yang produktif untuk memindahkan dana dari pemberi pinjaman ke peminjam (jogiyanto 2003 : 11).


(7)

Pada penelitian ini penulis tertarik untuk menggunakan objek saham manufaktur yang aktif di Bursa Efek Indonesia (BEI). Berikut ini adalah grafik saham manufacturing yang mencerminkan aktifitas saham yamg diperjualbelikan Sampai dengan periode tahun 2008:


(8)

Indek Harga Saham Gabungan (IHSG) meliputi pergerakan-pergerakan harga untuk saham biasa dan saham preferen, seluruh aktifitas saham-saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) akan tercetrmin dari pada IHSG. Berikut ini gambar grafik pergerakan IHSG:

Pilihan perusahaan untuk membayar atau tidak membayar dividen kas kepada pemegang saham dan pilihan lebih lanjut untuk menambah dividen, mengurangi dividen ataupun menjaganya pada jumlah yang sama, merupakan salah satu bidang yang menantang dan menyulitkankan dari kebijakan keuangan perusahaan. Para investor umumnya menginginkan pembagian dividen yang relatif stabil, karena dengan stabilitas deviden dapat meningkatkan kepercayaan investor terhadap perusahaan sehingga mengurangi ketidakpastian investor dalam menanamkan dananya kedalam perusahaan.

Sebagaimana hasil penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa variabel-variabel yang berpengaruh terhadap kebijakan dividen terdiri dari profitabilitas, likuiditas, investasi dan pembiayaan (Hartadi :2006). Sementara berdasarkan laporan keuangan variabel-variabel tersebut


(9)

dapat diidentifikasi sebagai berikut: (1) profitabilitas (diukur dengan laba bersih setelah pajak), (2) likuiditas (diukur dari cash ratio dan current ratio), (3) investasi (diukur dari jumlah dana yang ditanamkan pada aktiva tetap operasi), dan (4) pembiayaan (terutama dana yang diperoleh dari utang jangka panjang plus utang jangka pendek) yang diukur dengan rasio leverage. Sementara earning dapat dilihat dari earning per share (EPS), sedangkan dividen (terutama cash dividend) merupakan tujuan yang diinginkan oleh investor dalam rangka memperoleh pendapatan dari hasil investasinya (Riyanto:1995). Perusahaan yang menunjukkan kendala pembayaran (kekurangan likuiditas) mengarahkan manajemen untuk membatasi pertumbuhan dividen., sehingga perlu dilakukan penelitian hubungan antara ROI dengan dividen serta hubungan antara cash ratio dan current ratio dengan dividen. Terlebih hasil penelitian terdahulu, pengujiannya tidak didasarkan dari kinerja keuangan perusahaan, tetapi lebih ditekankan pada respon (tanggapan) manajemen dalam kebijakan dividen.

Alasan peneliti mengambil tingkat earning per share dan Harga Saham sebagai variabel adalah sebagai berikut: pertama, semakin berkembangnya pasar modal di Indonesia menuju ke arah yang efisien dimana semua informasi yang relevan bisa dipakai sebagai masukan untuk menilai harga saham. Kedua, kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih per lembar saham dan kemampuan perusahaan membagikan dividen merupakan indikator fundamental keuangan perusahaan, yang seringkali dipakai sebagai acuan untuk mengambil keputusan investasi dalam saham. Dan sebelum memutuskan investasi untuk membeli saham suatu perusahaan, investor memerlukan berbagai informasi yang akan dianalisis guna pengambilan keputusan yang tepat, Dua jenis informasi yang merupakan sinyal penting untuk menilai prospek perusahaan yaitu laba dan dividen. Informasi yang berkaitan dengan dividen meliputi dividend per share dan dividend payout ratio.


(10)

Dividend merupakan bagian keuntungan yang dibagikan perusahaan kepada pemegang saham sebagai imbalan karena memiliki suatu saham tertentu. Sebelum memutuskan investasi untuk membeli saham suatu perusahaan, investor memerlukan berbagai informasi yang akan dianalisis guna pengambilan keputusan yang tepat. Informasi ini berguna sebagai pertimbangan untuk menentukan tingkat keuntungan beserta resiko saham yang di beli atau di jual. Dua jenis informasi yang merupakan sinyal penting untuk menilai prospek perusahaan yaitu laba dan deviden. Kinerja perusahaan dianggap baik diantaranya jika perusahaan mampu membayar deviden lebih tinggi dari yang diharapkan pemegang saham.

Berdasarkan pertimbangan dan tujuan investasi dari investor, maka perlu dilakukan perluasan penelitian untuk mengkaji faktor-faktor yang berpengaruh terhadap dividen berdasarkan informasi keuangan yang dipublikasikan oleh perusahaan, dan bukan didasarkan pada kebijakan yang ditempuh oleh manajemen perusahaan. Berdasarkan uraian diatas dan untuk mengetahui lebih lanjut faktor-faktor yang mempengaruhi dividen kas, oleh sebab itu penulis mengambil judul : “Analisis Pengaruh EPS dan Harga Saham Terhadap Dividen Kas pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2008”.

1.2. Permasalahan

Dalam perkembangan dunia perekonomian yang global, sebagai pelaku dari perekonomian tersebut sebuah perusahaan dituntut untuk mampu bersaing dengan perusahaan yang lainnya, sehingga sebuah perusahaan harus dapat melakukan investasi untuk meningkatkan pertumbuhan perusahaan untuk kelangsungan hidup perusahaan. Disisi lain perusahaan juga mempunyai kepentingan terhadap pemegang saham. Kepentingan pemegang saham diukur dari seberapa besar pembayaran deviden yang dilakukan oleh perusahaan dan dengan melihat harga saham di


(11)

pasar modal, sedangkan pertumbuhan perusahaan juga di perlukan dana untuk investasi kembali. Sebagaimana diuraikan dimuka, bahwa yang terpenting bagi investor adalah memperoleh tingkat kembalian (return) dari hasil investasinya baik berupa dividen kas maupun capital gain. Beberapa kendala yang dihadapi oleh perusahaan dalam membagikan deviden antara lain sebagai berikut:

1. Kas yang tidak mencukupi

Dana perusahaan yang likuid harus dikaitkan dengan utang-utang dan persediaan, jika tidak maka perusahaan akan mengalami kesulitan likuiditas pada saat perjanjian telah ditetapkan. 2. Investor ada yang menyukai dividen ada juga yang tidak. Sebagian besar dari investor menyukai deviden yang tinggi karena jumlah tertentu yang diterima sebagai deviden saat ini dianggap lebih berharga dibandingkan dengan capital gain yang akan diperoleh di waktu yang akan datang. Di samping itu, ada juga investor yang lebih menyukai return earning dibandingkan dengan dividen. Investor yang memiliki sebagian besar saham mungkin lebih suka perusahaan menahan dan menanamkan kembali laba kedalam perusahaan karena pembagian dividen dikenakan pajak. Keputusan pembagian deviden harus dipertimbangkan kelangsungan hidup perusahaan, laba yang diperoleh sebaiknya tidak seluruhnya dibagikan sebagai deviden tetapi harus ditahan sejumlah tertentu untuk mendanai investasi perusahaan.

Berdasarkan penelitian-penelitian terdahulu seperti yang dilakukan oleh Tsaniyah (2008) bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi dividen adalah Earning Per Share (EPS), ROI, Cash Ratio dan Harga Saham. Hasil penelitian menunjukkan bahwa EPS, ROI, Cash Ratio dan harga saham secara simultan berpengaruh signifikan terhadap dividen sebesar 68,1% dan sisanya sebesar 31,9% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak termasuk dalam model penelitian ini.


(12)

Sebagaimana diuraikan dimuka, bahwa yang terpenting bagi investor adalah memperoleh tingkat kembalian (return) dari hasil investasinya baik berupa dividen kas maupun capital gain. Berdasarkan analisis laporan keuangan dan indentifikasi sementara yang telah diuraikan di muka, maka variabel-variabel yang mungkin berpengaruh terhadap dividen adalah: Earning Per Share dan Harga Saham

1.3. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian tersebut, maka perumusan masalah pada penelitian terdiri dari:

1. Apakah EPS dan Harga Saham secara parsial berpengaruh terhadap Dividen Kas pada Perusahaan Manufaktur yang listing di BEI Tahun 2006-2008?

2. Apakah EPS dan Harga Saham secara simultan berpengaruh terhadap Dividen Kas pada Perusahaan Manufaktur yang listing di BEI Tahun 2006-2008?

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang dibuat maka tujuan dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk menguji besarnya pengaruh faktor-faktor EPS dan Harga Saham secara individual (parsial) terhadap Dividen Kas pada Perusahaan Manufaktur yang listing di BEI Tahun 2006-2008?

2. Untuk menguji besarnya pengaruh faktor-faktor EPS dan Harga Saham secara bersama-sama (simultan) terhadap Dividen Kas pada Perusahaan Manufaktur yang listing di BEI Tahun 2006-2008?


(13)

1.5 Manfaat penelitian

Penelitian ini bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan terutama investor sebagai bahan pertimbangan yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan investasi di pasar modal. Secara terperinci manfaat penelitian dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Bagi manajemen perusahaan dapat dijadikan pertimbangan dalam penentuan kebijakan dividen. Perhitungan kuantitatif diharapkan dapat menunjukkan hubungan atau pengaruh faktor-faktor fundamental seperti EPS dan Harga Saham terhadap kebijakan dividen. Faktor-faktor tersebut diharapkan dapat membantu manajer keuangan dalam pengambilan keputusan untuk menentukan besarnya dividen yang dibayarkan terutama dalam bentuk dividen kas.

2. Kalangan akademis penelitian ini dapat memberikan bukti empiris mengenai Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pembayaran dividen perlembar saham sehingga dapat memberikan wawasan dan pengetahuan yang lebih mendalam serta sebagai dasar penelitian selanjutnya tentang kebijakan dividen.

3. Bagi investor sebagai bahan pertimbangan yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan investasi di pasar modal (khususnya instrument saham). Dengan menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pembayaran dividen per lembar saham di harapkan investor dapat melakukan prediksi dividen (terutama dividen kas) yang akan diterima oleh para pemegang saham biasa. Memberikan sumbangan pemikiran yang bermanfaat bagi perusahaan dalam menjalankan kegiatan usaha selanjutnya.


(14)

1.6 Kerangka pemikiran

Perusahaan yang go public dapat menjualbelikan saham secara luas di pasar sekunder. Harga saham di pasar sekunder ditentukan oleh demand dan supply antara pembeli dan penjual. Biasanya demand dan supply ini dipengaruhi baik faktor internal maupun eksternal perusahaan. Faktor internal merupakan faktor yang berhubungan dengan tingkat kinerja perusahaan yang dapat dikendalikan oleh manajemen perusahaan, seperti besarnya dividen yang dibagi, kinerja manajemen perusahaan, prospek di masa yang akan datang, rasio utang dan equity. Faktor eksternal yaitu hal-hal di luar kemampuan manajemen perusahaan untuk mengendalikannya, seperti munculnya gejolak politik, perubahan kurs, laju inflasi yang tinggi, tingkat suku bunga deposito dan lain-lain.

Investor yang menanamkan dananya pada saham-saham perusahaan sangat berkepentingan terhadap laba saat ini dan laba yang diharapkan di masa yang akan datang serta adanya stabilitas laba. Sebelum menanamkan dananya investor melakukan analisis terhadap kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba. Mereka berkepentingan atas informasi yang berhubungan dengan kondisi keuangan yang berdampak pada kemampuan perusahaan untuk membayar dividen untuk menghindari kebangkrutan. Oleh karena itu, investor hanya akan menginvestasikan dananya kepada perusahaan yang mempunyai reputasi baik. Perusahaan yang mempunyai reputasi baik adalah perusahaan yang mampu memberikan dividen secara konstan kepada pemegang saham. Semakin meningkatnya laba yang diterima perusahaan maka semakin tinggi pula kemampuan membayar dividen perusahaan kepada pemegang saham.


(15)

Setiap perubahan dalam kebijakan pembayaran dividen akan memiliki dua dampak yang berlawanan. Apabila dividen akan dibayarkan semua, kepentingan cadangan akan terabaikan. Sebaliknya apabila laba akan ditahan semua, maka kepentingan pemegang saham akan uang kas akan terabaikan. Pembagian dividen sebagian besar dipengaruhi oleh perilaku investor yang lebih memilih dividen tinggi yang mengakibatkan retained earning menjadi rendah. Investor beranggapan bahwa dividen yang diterima saat ini lebih berharga dibandingkan capital gain yang diperoleh dikemudian hari.

Teknik analisis yang umumnya digunakan untuk menilai kinerja keuangan suatu perusahaan adalah analisis teknikal dan analisis fundamental. Analisis teknikal berdasarkan pada pergerakan indikator pasar seperti harga saham, deviden, PER, EPS dan lainnya. Analisis teknikal dianalisisdengan menilai tingkat hasil pengembalian saham dan tingkat resiko saham perusahaan yang bersangkutan. Analisis fundamental didasarkan pada rasio-rasio keuangan perusahaan, perubahan earning per share perusahaan, dengan kata lain analisis fundamental mempelajari penyebab pergerakan pasar sedangkan analisis teknikal mempengaruhi akibat dari pergerakan saham tersebut. Untuk memahami permasalahan yang ada, maka penulis membuat kerangka pemikiran dapat dilihat pada gambar:


(16)

Gambar 1. Kerangka pemikiran

1.7 Hipotesis

Latar belakang permasalahan, tujuan penelitian dan kerangka pemikiran dijadikan dasar penulis merumuskan hipotesis, yaitu :

H1 : Earning Per Share (EPS) berpengaruh terhadap dividen .” H2 : Harga Saham berpengaruh terhadap dividen .”

H3 : Earning Per Share (EPS) Dan Harga Saham secara bersama-sama berpengaruh terhadap dividen

Kinerja Keuangan

Kebijakan Dividen

CASH DIVIDEN

HARGA SAHAM Earning Per Share (EPS)


(1)

pasar modal, sedangkan pertumbuhan perusahaan juga di perlukan dana untuk investasi kembali. Sebagaimana diuraikan dimuka, bahwa yang terpenting bagi investor adalah memperoleh tingkat kembalian (return) dari hasil investasinya baik berupa dividen kas maupun capital gain. Beberapa kendala yang dihadapi oleh perusahaan dalam membagikan deviden antara lain sebagai berikut:

1. Kas yang tidak mencukupi

Dana perusahaan yang likuid harus dikaitkan dengan utang-utang dan persediaan, jika tidak maka perusahaan akan mengalami kesulitan likuiditas pada saat perjanjian telah ditetapkan. 2. Investor ada yang menyukai dividen ada juga yang tidak. Sebagian besar dari investor menyukai deviden yang tinggi karena jumlah tertentu yang diterima sebagai deviden saat ini dianggap lebih berharga dibandingkan dengan capital gain yang akan diperoleh di waktu yang akan datang. Di samping itu, ada juga investor yang lebih menyukai return earning dibandingkan dengan dividen. Investor yang memiliki sebagian besar saham mungkin lebih suka perusahaan menahan dan menanamkan kembali laba kedalam perusahaan karena pembagian dividen dikenakan pajak. Keputusan pembagian deviden harus dipertimbangkan kelangsungan hidup perusahaan, laba yang diperoleh sebaiknya tidak seluruhnya dibagikan sebagai deviden tetapi harus ditahan sejumlah tertentu untuk mendanai investasi perusahaan.

Berdasarkan penelitian-penelitian terdahulu seperti yang dilakukan oleh Tsaniyah (2008) bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi dividen adalah Earning Per Share (EPS), ROI, Cash Ratio dan Harga Saham. Hasil penelitian menunjukkan bahwa EPS, ROI, Cash Ratio dan harga saham secara simultan berpengaruh signifikan terhadap dividen sebesar 68,1% dan sisanya sebesar 31,9% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak termasuk dalam model penelitian ini.


(2)

Sebagaimana diuraikan dimuka, bahwa yang terpenting bagi investor adalah memperoleh tingkat kembalian (return) dari hasil investasinya baik berupa dividen kas maupun capital gain. Berdasarkan analisis laporan keuangan dan indentifikasi sementara yang telah diuraikan di muka, maka variabel-variabel yang mungkin berpengaruh terhadap dividen adalah: Earning Per Share dan Harga Saham

1.3. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian tersebut, maka perumusan masalah pada penelitian terdiri dari:

1. Apakah EPS dan Harga Saham secara parsial berpengaruh terhadap Dividen Kas pada Perusahaan Manufaktur yang listing di BEI Tahun 2006-2008?

2. Apakah EPS dan Harga Saham secara simultan berpengaruh terhadap Dividen Kas pada Perusahaan Manufaktur yang listing di BEI Tahun 2006-2008?

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang dibuat maka tujuan dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk menguji besarnya pengaruh faktor-faktor EPS dan Harga Saham secara individual (parsial) terhadap Dividen Kas pada Perusahaan Manufaktur yang listing di BEI Tahun 2006-2008?

2. Untuk menguji besarnya pengaruh faktor-faktor EPS dan Harga Saham secara bersama-sama (simultan) terhadap Dividen Kas pada Perusahaan Manufaktur yang listing di BEI Tahun 2006-2008?


(3)

1.5 Manfaat penelitian

Penelitian ini bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan terutama investor sebagai bahan pertimbangan yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan investasi di pasar modal. Secara terperinci manfaat penelitian dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Bagi manajemen perusahaan dapat dijadikan pertimbangan dalam penentuan kebijakan dividen. Perhitungan kuantitatif diharapkan dapat menunjukkan hubungan atau pengaruh faktor-faktor fundamental seperti EPS dan Harga Saham terhadap kebijakan dividen. Faktor-faktor tersebut diharapkan dapat membantu manajer keuangan dalam pengambilan keputusan untuk menentukan besarnya dividen yang dibayarkan terutama dalam bentuk dividen kas.

2. Kalangan akademis penelitian ini dapat memberikan bukti empiris mengenai Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pembayaran dividen perlembar saham sehingga dapat memberikan wawasan dan pengetahuan yang lebih mendalam serta sebagai dasar penelitian selanjutnya tentang kebijakan dividen.

3. Bagi investor sebagai bahan pertimbangan yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan investasi di pasar modal (khususnya instrument saham). Dengan menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pembayaran dividen per lembar saham di harapkan investor dapat melakukan prediksi dividen (terutama dividen kas) yang akan diterima oleh para pemegang saham biasa. Memberikan sumbangan pemikiran yang bermanfaat bagi perusahaan dalam menjalankan kegiatan usaha selanjutnya.


(4)

1.6 Kerangka pemikiran

Perusahaan yang go public dapat menjualbelikan saham secara luas di pasar sekunder. Harga saham di pasar sekunder ditentukan oleh demand dan supply antara pembeli dan penjual. Biasanya demand dan supply ini dipengaruhi baik faktor internal maupun eksternal perusahaan. Faktor internal merupakan faktor yang berhubungan dengan tingkat kinerja perusahaan yang dapat dikendalikan oleh manajemen perusahaan, seperti besarnya dividen yang dibagi, kinerja manajemen perusahaan, prospek di masa yang akan datang, rasio utang dan equity. Faktor eksternal yaitu hal-hal di luar kemampuan manajemen perusahaan untuk mengendalikannya, seperti munculnya gejolak politik, perubahan kurs, laju inflasi yang tinggi, tingkat suku bunga deposito dan lain-lain.

Investor yang menanamkan dananya pada saham-saham perusahaan sangat berkepentingan terhadap laba saat ini dan laba yang diharapkan di masa yang akan datang serta adanya stabilitas laba. Sebelum menanamkan dananya investor melakukan analisis terhadap kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba. Mereka berkepentingan atas informasi yang berhubungan dengan kondisi keuangan yang berdampak pada kemampuan perusahaan untuk membayar dividen untuk menghindari kebangkrutan. Oleh karena itu, investor hanya akan menginvestasikan dananya kepada perusahaan yang mempunyai reputasi baik. Perusahaan yang mempunyai reputasi baik adalah perusahaan yang mampu memberikan dividen secara konstan kepada pemegang saham. Semakin meningkatnya laba yang diterima perusahaan maka semakin tinggi pula kemampuan membayar dividen perusahaan kepada pemegang saham.


(5)

Setiap perubahan dalam kebijakan pembayaran dividen akan memiliki dua dampak yang berlawanan. Apabila dividen akan dibayarkan semua, kepentingan cadangan akan terabaikan. Sebaliknya apabila laba akan ditahan semua, maka kepentingan pemegang saham akan uang kas akan terabaikan. Pembagian dividen sebagian besar dipengaruhi oleh perilaku investor yang lebih memilih dividen tinggi yang mengakibatkan retained earning menjadi rendah. Investor beranggapan bahwa dividen yang diterima saat ini lebih berharga dibandingkan capital gain yang diperoleh dikemudian hari.

Teknik analisis yang umumnya digunakan untuk menilai kinerja keuangan suatu perusahaan adalah analisis teknikal dan analisis fundamental. Analisis teknikal berdasarkan pada pergerakan indikator pasar seperti harga saham, deviden, PER, EPS dan lainnya. Analisis teknikal dianalisisdengan menilai tingkat hasil pengembalian saham dan tingkat resiko saham perusahaan yang bersangkutan. Analisis fundamental didasarkan pada rasio-rasio keuangan perusahaan, perubahan earning per share perusahaan, dengan kata lain analisis fundamental mempelajari penyebab pergerakan pasar sedangkan analisis teknikal mempengaruhi akibat dari pergerakan saham tersebut. Untuk memahami permasalahan yang ada, maka penulis membuat kerangka pemikiran dapat dilihat pada gambar:


(6)

Gambar 1. Kerangka pemikiran

1.7 Hipotesis

Latar belakang permasalahan, tujuan penelitian dan kerangka pemikiran dijadikan dasar penulis merumuskan hipotesis, yaitu :

H1 : Earning Per Share (EPS) berpengaruh terhadap dividen .” H2 : Harga Saham berpengaruh terhadap dividen .”

H3 : Earning Per Share (EPS) Dan Harga Saham secara bersama-sama berpengaruh terhadap dividen

Kinerja Keuangan

Kebijakan Dividen

CASH DIVIDEN

HARGA SAHAM Earning Per Share (EPS)


Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Profitabilitas, Leverage dan Earning Per Share terhadap Harga Saham Perusahaan Basic Industry And Chemicals yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2012

2 60 104

Pengaruh Arus Kas Operasi, Earning per Share, dan Profitabilitas terhadap Dividen Kas pada Perusahaan Property, Real Estate, dan Building Construction di Bursa Efek Indonesia

3 68 90

Pengaruh Earning Per Share dan Dividend Per Shara Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Perbankan di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2012

1 43 69

Analisis Relevansi Dividend Yield dan Earning Per Share Terhadap Penilaian Harga Saham Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI

2 67 127

Pengaruh Dividen Payout Ratio (DPR) Dan Earning Per Share (EPS) Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI

12 156 59

Analisis Pengaruh Earning Per Share, Dividend Per Share dan Pertumbuhan Penjualan Terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2006-2009.

0 47 93

Pengaruh Earning Per Share, Dividend Per Share, dan Financial Leverage Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Food &amp; Beverage Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

9 67 115

Pengaruh Kebijakan Leverage, Kebijakan Dividen dan Earnings Per Share terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

0 33 92

Pengaruh Earning Per Share dan Dividend Per Share terhadap Harga Saham pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

12 85 93

Pengaruh Rasio Profitabilitas, Solvabilitas Dan Dividen Per Share Terhadap Harga Saham Emiten Perbankan Di Bursa Efek Indonesia

0 33 73