Pengaruh Arus Kas Operasi, Earning per Share, dan Profitabilitas terhadap Dividen Kas pada Perusahaan Property, Real Estate, dan Building Construction di Bursa Efek Indonesia

(1)

SKRIPSI

PENGARUH ARUS KAS OPERASI, EARNING PER SHARE, DAN PROFITABILITAS TERHADAP DIVIDEN KAS PADA

PERUSAHAAN PROPERTY REAL ESTATE DAN BUILDING CONSTRUCTION

DI BURSA EFEK INDONESIA

OLEH:

NUR AISYAH FITRI 100502175

PROGRAM STUDI MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

ABSTRAK

“PENGARUH ARUS KAS OPERASI, EARNING PER SHARE, DAN PROFITABILITAS TERHADAP DIVIDEN KAS PADA

PERUSAHAAN PROPERTY REAL ESTATE DAN BUILDING CONSTRUCTION

DI BURSA EFEK INDONESIA”

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh arus kas operasi, earning per share, dan profitabilitas (net profit margin dan return on equity) terhadap dividen kas pada perusahaan property, real estate, dan building construction di Bursa Efek Indonesia.

Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari website Bursa Efek Indonesia yait sebanyak 10 perusahaan dari 54 populasi perusahaan property, real estate, dan building construction selama periode 2009-2012. Variabel penelitian ini terdiri dari dividen kas sebagai variabel terikat dan arus kas operasi, EPS, NPM, dan ROE sebagai variabel bebas. Metode analisis data menggunakan analisis regresi linier berganda.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa arus kas operasi, EPS, NPM, dan ROE secara serempak berpengaruh signifikan terhadap dividen kas pada perusahaan property, real estate, dan building construction di Bursa Efek Indonesia. Hasil uji parsial menunjukkan bahwa arus kas operasi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap dividen kas, EPS berpengaruh positif dan signifikan terhadap dividen kas. Sedangkan NPM dan ROE berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap dividen kas pada perusahaan property, real estate, dan building construction di Bursa Efek Indonesia.

Kata Kunci : Arus Kas Operasi, Earning per Share (EPS), Net Profit Margin (NPM), Return on Equity (ROE), Dividen Kas.


(3)

ABSTRACT

“THE EFFECT OF OPERATING CASH FLOW, EARNING PER SHARE, AND PROFITABILITY TO CASH DIVIDEND IN PROPERTY,

REAL ESTATE, AND BUILDING CONSTRUCTION IN INDONESIA STOCK EXCHANGE”

The purpose of this research is to identify and analyze the impact of operating cash flow, earning per share, and profitability (net profit margin and return on equity) to cash dividend in property, real estate, and building construction in Indonesia Stock Exchange.

This study use the secondary data from the website of the Indonesia Stock Exchange building construction during 2009-2012. The variable of this study consisted of cash dividend as dependent variable and operating cash flow, EPS, NPM, and ROE as independent variable. Method of data analysis using multiple linear regression analysis.

The results showed that operating cash flow, earning per share, net profit margin, and return on equity simultaneously have a significat effect to cash dividend in property, real estate, and building construction in Indonesia Stock Exchange. The partial test showed that operating cash flow has negative and significant effect to cash dividend, EPS has positive and significant effect to cash dividend. Whereas, NPM and ROE have positive and not significant effect to cash dividend in property, real estate, and building construction in Indonesia Stock Exchange.

Keywords : Operating Cash Flow, Earning per Share (EPS), Net Profit Margin (NPM), Return on Equity (ROE), Cash Dividend.


(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, Dzat yang menciptakan langit dan bumi beserta segala isinya dan Pemilik dari segala ilmu pengetahuan, karena berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul “Pengaruh Arus Kas Operasi, Earning per Share, dan Profitabilitas terhadap Dividen Kas pada Perusahaan Property, Real Estate, dan Building Construction Di Bursa Efek Indonesia”. Shalawat dan salam penulis panjatkan kepada Nabi besar Muhammad SAW. Skripsi ini disusun dalam rangka untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Program S1 Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Selama proses penyusunan skripsi ini, penulisbanyak memperoleh dukungan, bimbingan, semangat, nasehat, doa, dan bantuan dari berbagai pihak.Teristimewa Ayahanda dan Ibunda tercinta Bapak Tarwiji dan Ibu Munawwarah yang telah memberikan cinta, kasih sayang, dan doa yang tak henti-hentinya selama ini. Penulis juga ingin menyampaikan terimakasih kepada:

1. BapakProf. Dr. Azhar Maksum,M.Ec.Ac, Ak, selakuDekan Fakultas Ekonomi UniversitasSumatera Utara.

2. Ibu Dr. Isfenti Sadalia, SE, ME selaku Ketua Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara sekaligus sebagai Dosen Pembanding 1 penulis yang telah banyak memberikan masukan kepada penulis.


(5)

3. Ibu Dra. Marhayanie, M.Si selaku Sekretaris Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, SE, M.Si selaku Ketua Program Studi S1 Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara sekaligus sebagai Dosen Pembanding 2 penulis yang telah memberikan banyak masukan kepada penulis.

5. Ibu Dra. Friska Sipayung, M.Si selaku Sekretaris Program Studi S1 Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

6. Ibu Dr. Beby Karina Fawzeea, SE, MM sebagai Dosen Penasehat Akademik penulis yang telah membantu dan mengarahkan penulis selama perkuliahan. 7. Bapak Drs. Syahyunan, M.Si selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak

meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, arahan, bantuan, dan motivasi kepada penulis selama proses penyusunan skripsi ini.

8. Seluruh Dosen dan Pegawai Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara untuk semua jasa-jasanya selama masa perkuliahan.

9. Adik tersayang Fitri Handayani dan Ulfa Khairani yang selalu mendoakan, menghibur dan menyemangati penulis selama penelitian ini dilakukan.

10.Teman-teman kesayangan, Andhika Ramanda Perangin-angin, Bias Kaliswa Sembiring, Eka Yosephine Sinaga, Ika Apia Septira, Jessica Siregar, Lis Sundari, Purnama Sari Sukatendel, Raissa Nur Verina Indah Tursina Pardede, Ferina Ardiany, Halyde Edibh Hanum, Lady Silfana, dan Wilda Suraya Nasution yang selalu membantu dan menghibur.


(6)

11.Teman seperjuangan skripsi Nofriska Krissanya, Fanni Novianing Putri, yang selalu membantu dan memberi semangat kepada penulis.

12.Teman-teman sepermainan Ayu, Dita, Astri, dan teman-teman Manajemen 2010, terima kasih atas segala kerjasamanya selama masa perkuliahan.

13.Teman-teman Manajemen Fiesta 2013 dan teman-teman Himpunan Mahasiswa Manajemen FE USU serta pihak-pihak lain yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan peneliti selanjutnya.

Medan, Maret 2014 Penulis


(7)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 6

1.3 Tujuan Penelitian ... 6

1.4 Manfaat Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis ... 8

2.1.1 Laporan Arus Kas ... 8

2.1.2 Arus Kas dari Aktivitas Operasi ... 9

2.1.3 Earning per Share ... 10

2.1.4 Rasio Profitabilitas ... 10

2.1.5 Net Profit Margin ... 11

2.1.6 Return on Equity ... 11

2.1.7 Dividen Kas ... 11

2.1.8 Kebijakan Dividen ... 11

2.1.9 Teori Kebijakan Dividen ... 12

2.1.10 Faktor-faktor yang Memengaruhi Kebijakan Dividen ... 14

2.1.11 Prosedur Pembayaran Dividen ... 16

2.2 Penelitian Terdahulu ... 17

2.3 Kerangka Konseptual ... 21

2.4 Hipotesis Penelitian ... 24

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 25

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 25

3.3 Batasan Operasional ... 25

3.4 Definisi Operasional Variabel ... 26

3.5 Populasi dan Sampel ... 28

3.6 Jenis Data ... 29

3.7 Metode Pengumpulan Data ... 29

3.8 Teknik Analisis Data ... 29

3.9 Pengujian Hipotesis ... 31


(8)

3.9.2 Uji Signifikansi Parsial (t-test) ... 31

3.10 Uji Asumsi Klasik ... 33

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 36

4.2 Hasil Penelitian ... 40

4.2.1 Analisis Deskriptif ... 40

4.2.2 Uji Asumsi Klasik ... 47

4.2.3 Pengujian Hipotesis ... 53

4.3 Pembahasan ... 58

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 62

5.2 Saran ... 62


(9)

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman

1.1 Dividen Kas Perusahaan Property, Real Estate, dan

Building Construction di Bursa Efek Indonesia ... 3

1.2 Arus kas operasi, earning per share, dan profitabilitas Perusahaan Property, Real Estate, dan Building Construction ... 4

2.1 Penelitian Terdahulu ... 19

3.1 Jumlah Populasi dan Sampel ... 28

3.2 Sampel Penelitian ... 29

3.3 Kriteria Pengambilan Keputusan Uji Autokorelasi ... 35

4.1 Dividen Kas Perusahaan Property, Real Estate, dan Building Construction ... 41

4.2 Arus Kas Operasi Perusahaan Property, Real Estate, dan Building Construction ... 42

4.3 Earning per Share Perusahaan Property, Real Estate, dan Building Construction ... 43

4.4 Net Profit Margin Perusahaan Property, Real Estate, dan Building Construction ... 44

4.5 Return on Equity Perusahaan Property, Real Estate, dan Building Construction ... 46

4.6 One-Sample Kolmogorov-Sminorv Test ... 49

4.7 Uji Glejser ... 50

4.8 Uji Durbin-Watson ... 51

4.9 Uji Multikolinieritas ... 52

4.10 Hasil Uji-F (F-Test) ... 54

4.11 Hasil Uji-t (t-test) ... 56


(10)

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Halaman

2.1 Kerangka Konseptual ... 23 4.1 Histogram ... 47 4.2 Normal P-P Plot of Regression Standarized Residual .... 48 4.3 Scatter Plot ... 50


(11)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Judul Halaman

Lampiran I Daftar Perusahaan Property, Real Estate,

dan Building Construction yang Menjadi Sampel ... 66

Lampiran II Data Arus Kas Operasi Perusahaan ... 68

Lampiran III Data Earning per Share Perusahaan ... 69

Lampiran IV Data Net Profit Margin Perusahaan ... 70

Lampiran V Data Return on Equity Perusahaan ... 71

Lampiran VI Data Dividen Kas Perusahaan ... 72


(12)

ABSTRAK

“PENGARUH ARUS KAS OPERASI, EARNING PER SHARE, DAN PROFITABILITAS TERHADAP DIVIDEN KAS PADA

PERUSAHAAN PROPERTY REAL ESTATE DAN BUILDING CONSTRUCTION

DI BURSA EFEK INDONESIA”

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh arus kas operasi, earning per share, dan profitabilitas (net profit margin dan return on equity) terhadap dividen kas pada perusahaan property, real estate, dan building construction di Bursa Efek Indonesia.

Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari website Bursa Efek Indonesia yait sebanyak 10 perusahaan dari 54 populasi perusahaan property, real estate, dan building construction selama periode 2009-2012. Variabel penelitian ini terdiri dari dividen kas sebagai variabel terikat dan arus kas operasi, EPS, NPM, dan ROE sebagai variabel bebas. Metode analisis data menggunakan analisis regresi linier berganda.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa arus kas operasi, EPS, NPM, dan ROE secara serempak berpengaruh signifikan terhadap dividen kas pada perusahaan property, real estate, dan building construction di Bursa Efek Indonesia. Hasil uji parsial menunjukkan bahwa arus kas operasi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap dividen kas, EPS berpengaruh positif dan signifikan terhadap dividen kas. Sedangkan NPM dan ROE berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap dividen kas pada perusahaan property, real estate, dan building construction di Bursa Efek Indonesia.

Kata Kunci : Arus Kas Operasi, Earning per Share (EPS), Net Profit Margin (NPM), Return on Equity (ROE), Dividen Kas.


(13)

ABSTRACT

“THE EFFECT OF OPERATING CASH FLOW, EARNING PER SHARE, AND PROFITABILITY TO CASH DIVIDEND IN PROPERTY,

REAL ESTATE, AND BUILDING CONSTRUCTION IN INDONESIA STOCK EXCHANGE”

The purpose of this research is to identify and analyze the impact of operating cash flow, earning per share, and profitability (net profit margin and return on equity) to cash dividend in property, real estate, and building construction in Indonesia Stock Exchange.

This study use the secondary data from the website of the Indonesia Stock Exchange building construction during 2009-2012. The variable of this study consisted of cash dividend as dependent variable and operating cash flow, EPS, NPM, and ROE as independent variable. Method of data analysis using multiple linear regression analysis.

The results showed that operating cash flow, earning per share, net profit margin, and return on equity simultaneously have a significat effect to cash dividend in property, real estate, and building construction in Indonesia Stock Exchange. The partial test showed that operating cash flow has negative and significant effect to cash dividend, EPS has positive and significant effect to cash dividend. Whereas, NPM and ROE have positive and not significant effect to cash dividend in property, real estate, and building construction in Indonesia Stock Exchange.

Keywords : Operating Cash Flow, Earning per Share (EPS), Net Profit Margin (NPM), Return on Equity (ROE), Cash Dividend.


(14)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Setiap investor menanamkan modalnya dalam bentuk saham mempunyai tujuan untuk memaksimumkan kekayaannya melalui penerimaan dividen ataupun melalui capital gain pada saat saham tersebut dijual. Kebijakan dividen adalah keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan akan dibagi kepada pemegang saham atau ditahan perusahaan dalam bentuk laba ditahan.Kebijakan dividen sangat penting bagi investor dan keberlangsungan hidup perusahaan. Apabila perusahaan memutuskan untuk membagi laba yang diperoleh sebagai dividen, maka akan mengurangi jumlah laba yang ditahan dan kemudian akan mengurangi sumber dana intern yang akan digunakan perusahaan unuk mengembangkan perusahaan. Sebaliknya jika perusahaan tidak membagikan labanya sebagai dividen maka jumlah laba ditahan yang akan digunakan sebagai sumber dana intern akan lebih besar. Dengan demikian aspek penting dari kebijakan dividen adalah menentukan alokasi laba yang sesuai antara pembayaran laba sebagai dividen dengan laba yang ditahan di perusahaan. Pembagian dividen kas yang dilakukan oleh perusahaan perlembar sahamnya akan terlihat dari perbandingan antara dividen kas dengan jumlah saham yang beredar.

Laporan arus kas melaporkan arus kas masuk dan arus kas keluar perusahaan selama satu periode dan memberikan informasi yang berguna untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dari aktivitas


(15)

operasi, melakukan investasi, melunasi kewajiban, dan membayar dividen (Hery, 2011:231). Arus kas operasi merupakan aktivitas keluar masuknya kas yang berhubungan dengan aktivitas operasi sebuah perusahaan. Kenaikan arus kas operasi menunjukkan bahwa perusahaan berusaha dalam meningkatkan operasi dalam usahanya yang kemudian akan mempengaruhi terhadap besar kecilnya dividen yang akan dibayarkan. Earning per share (EPS)mengukur tingkat besarnya laba bersih atas setiap lembar saham biasa, yang biasanya merupakan pos terpenting bagi pemegang saham (Brigham dan Houston, 2012:93). Untuk mengukur earning per share (EPS)maka perusahaan akan melihat seberapa besar laba bersih yang dihasilkan oleh perusahaan dan melihat berapa jumlah saham biasa yang beredar. Perusahaan yang memperoleh laba bersih biasanya ada bagian yang dibagikan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen dan bisa juga disisihkan menjadi laba ditahan oleh perusahaan. Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba akan memengaruhi tingkat pertumbuhan earning per share (EPS). Investor akan tertarik terhadap earning per share (EPS)yang besar.

Net Profit Margin merupakan perbandingan antara laba bersih yang dihasilkan dengan total penjualan. Return on Equity merupakan kemampuan perusahaan dalam menentukan laba bersih terhadap tingkat pengembalian bagi pemegang saham. Net profit margin dan return on equity merupakan rasio yang termasuk ke dalam rasio profitabilitas, yang merupakan rasio yang mengukur tingkat keuntungan (Syahyunan, 2004:85). Dengan melihat seberapa besar nilai net profit margin dan return on equity maka diharapkan bisa menjadi acuan untuk melihat kemampuan perusahaan untuk membagikan dividen kepada para


(16)

pemegang saham. Jumlah pertumbuhan penduduk Indonesia mengalami peningkatan selama periode 2000-2010. Pada tahun 2000 jumlah penduduk Indonesia berjumlah 206.264.595 dan meningkat di tahun 2010 menjadi 237.641.326. Kenaikan nilai konstruksi di Indonesia juga mengalami peningkatan

periode 2009, 2010, dan 2011, yaitu senilai Rp 255.628.219.000.000,-, Rp 313.172.994.000.000,-, dan Rp 370.417.911.000.000,-.

Beberapa perusahaan yang termasuk dalam kelompok perusahaan property, real estate, dan building construction di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2009-2012 memberikan dividen kas dengan jumlah yang berbeda-beda setiap tahunnya. Perbedaan tersebut dapat dilihat di Tabel 1.1 berikut ini.

Tabel 1.1

Dividen Kas Perusahaan Property, Real Estate, dan Building Construction di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2012

No Nama Perusahaan Dividen Kas ( Rupiah )

2009 2010 2011 2012

1 Metropolitan Kentjana, Tbk. 269,64 110,02 125,03 150,03 2 Jaya Konstruksi Manggala Pratama,

Tbk.

10,49 13,9 12,9 14,9

Sumber: IDX (Data Diolah)

Pada Tabel 1.3 dapat dilihat bahwa dividen kas pada perusahaan Metropolitan Kentjana Tbk (MKPI) selama periode 2009-2012 mengalami penurunan. Sementara itu dividen kas perusahaan Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk (JKON) mengalami penurunan pada tahun 2011 dan meningkat kembali pada tahun 2012.

Pembagian dividen yang dilakukan sebuah perusahaan tergantung dari seberapa besar laba bersih yang dihasilkan oleh perusahaan. Kemampuan perusahaan dalam mengelola arus kas masuk dan arus kas keluarnya akan berpengaruh terhadap keberlangsungan hidup perusahaan, nilai dari arus kas


(17)

operasi akan menunjukkan kemampuan perusahaan dalam mengelola aktivitas operasinya. Investor biasanya akan melihat seberapa besar earning per share dan rasio profitabilitas yang dihasilkan oleh sebuah perusahaan, semakin besar earning per share dan rasio profitabilitasnya berarti perusahaan tersebut mampu mengelola perusahaannya dengan baik. Arus kas operasi, earning per share dan profitabilitas yang dilihat dengan rasio NPM dan ROE pada perusahaan property real estate dan building construction periode 2008-2011 dapat dilihat pada Tabel 1.2 berikut:

Tabel 1.2

Arus Kas Operasi, Earning per Share, dan Profitabilitas Perusahaan

Property, Real Estate, dan Building Construction

Periode 2008-2011 No. Kode

Perusahaan Periode

AKO (Juta Rp) EPS (Rp) NPM (%) ROE (%)

1 MKPI

2008 294.365 305 43,11 29,13

2009 263.853 249 34,74 27,22

2010 415.766 277,21 37,01 25,69 2011 523.644 340,65 39,1 26,89

2 JKON

2008 87.763 35 4,37 17,57

2009 305.887 43 4,67 18,97

2010 122.099 39 4,29 15,52

2011 226.389 47 4,28 15,95

Sumber: IDX (Data Diolah)

Perusahaan Metropolitan Kentjana Tbk mengalami arus kas operasi yang menurun periode 2008-2009 dan kemudian meningkat kembali pada 2010 dan 2011, perusahaan Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk mengalami fluktuasi arus kas operasi periode 2008-2011. Dari sisi earning per share, perusahaan Metropolitan Kentjana Tbk mengalami fluktuasi periode 2008-2011, perusahaan Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk mengalami fluktuasi pada earning per share periode 2008-2011. Dilihat dari sisi net profit margin, perusahaan


(18)

Metropolitan Kentjana Tbk mengalami penurunan periode 2008-2011, perusahaan Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk mengalami fluktuasi periode 2008-2011.Dari sisi return on equity,perusahaan Metropolitan Kentjana Tbk mengalami penurunan pada 2008-2011, perusahaan Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk mengalami fluktuasi pada 2008-2011.

Berdasarkan uraian tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian apakah arus kas operasi, earning per share (EPS),dan profitabilitas berpengaruh terhadap dividen kas dengan objek penelitian perusahaan Property, Real Estate, dan Building Constructionyang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2009-2012.Pemilihan kelompok perusahaan yang tergabung ke dalam perusahaan Property dan Real Etate, dan Building Construction yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebagai perusahaan yang diteliti karena perkembangan property dan pembangunan sekarang ini semakin menunjukkan peningkatan. Dengan banyaknya orang yang berminat di bisnis ini, maka itu menunjukkan bisnis ini mendapat ruang di dalam kehidupan masyarakat. Semakin tingginya pertambahan penduduk di suatu negara maka akan meningkatkan bisnis ini di suatu negara yang kemudian akan meningkatkan jumlah investor yang akan menanamkan modalnya dalam bentuk saham ke perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang Property, Real Estate, dan Building Construction dengan mengharapkan keuntungan berupa dividen.Peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Arus Kas Operasi, Earning per Share, dan Profitabilitas terhadap Dividen Kas pada Perusahaan Property, Real Estate dan Building Construction di Bursa Efek Indonesia”.


(19)

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, maka rumusan masalah penelitian adalah: Apakah arus kas operasi, earning per share, dan profitabilitas (net profit margin dan return on equity)berpengaruhterhadap dividen kas pada perusahaan property, real estate, dan building construction di Bursa Efek Indonesia?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh arus kas operasi, earning per share, dan profitabilitas terhadap dividen kas pada perusahaan property, real estate, dan building construction di Bursa Efek Indonesia.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Bagi perusahaan

Sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi perusahaan property real estate dan building construction dalam mengambil keputusan pembayaran dividen kas pada pemegang saham perusahaan.

2. Bagi Investor

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dalam proses pengambilan keputusan untuk melakukan investasi sehingga investor dapat memperoleh keuntungan sesuai dengan yang diharapkan.


(20)

3. Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan wawasan dan pengetahuan tentang pengaruh arus kas operasi, earning per share, net profit margin dan return on equity terhadap dividen kas pada perusahaan property, real estate, dan building constructiondi Bursa Efek Indonesia.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk pengembangan ilmu pengetahuan yang dijadikan sebagai bahan acuan dan referensi untuk penelitian lebih lanjut oleh para calon peneliti berikutnya.


(21)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Laporan Arus Kas

Laporan arus kas adalah laporan keuangan yang menyajikan aliran kas masuk dan aliran kas keluar suatu periode tertentu pada laporan keuangan sebuah perusahaan. Laporan arus kas tidak seperti laporan keuangan lain seperti neraca, laporan laba-rugi dan laporan perubahan ekuitas. Laporan-laporan tersebut masing-masing menyajikan kas yang terpisah-pisah dalam batasan tertentu mengenai informasi kas perusahaan selama satu periode. Misalnya neraca yang menyajikan tentang aktiva apa yang baru dibeli atau dijual dan kewajiban apa yang yang harus dibayar atau yang telah dibayar. Laporan laba rugi menyajikan hasil yang didapatkan oleh perusahaan pada suatu periode tertentu yang dapat dipergunakan untuk kegiatan usaha. Laporan perubahan ekuitas menyajikan tentang penggunaan kas untuk membayar dividen. Dari ketiga laporan keuangan tersebut tidak ada yang menyajikan tentang aliran kas masuk dan aliran kas keluar periode tertentu secara khusus.

Menurut Sucipto et al.(2007:80), Laporan arus kas terdiri dari tiga aktivitas yaitu aktivitas operasi, aktivitas investasi, dan aktivitas pendanaan. Ketiga aktivitas tersebut dapat didefinisikan sebagai berikut:

1. Aktivitas operasi, meliputi pengaruh kas dari transaksi-transaksi yang digunakan untuk menentukan laba.


(22)

2. Aktivitas investasi, meliputi pemberian dan penagihan pinjaman serta perolehan dan pelepasan investasi (baik utang maupun ekuitas).

3. Aktivitas pendanaan, meliputi perolehan sumber daya dari pemilik dengan pengembalian atas dan dari investasinya, serta pinjaman dari kreditor serta pelunanasannya.

Laporan arus kas memisahkan aktivitas menjadi tiga kategori (Brigham dan Houston, 2012:98):

1. Aktivitas operasi, yang meliputi laba bersih, penyusutan, dan perubahan dalam modal kerja selain kas dan utang jangka pendek.

2. Aktivitas investasi, yang meliputi pembelian atau penjualan aset tetap.

3. Aktivitas pendanaan, yang meliputi penerimaan kas melalui penerbitan utang jangka pendek, utang jangka panjang, saham, menggunakan kas untuk membayar dividen, membeli kembali saham atau obligasi yang beredar.

2.1.2 Arus Kas dari Aktivitas Operasi

Aliran kas operasi merupakan aliran kas yang dihasilkan oleh aktivitas bisnis, penjualan barang dan jasa termasuk ke dalam aliran kas operasi (Sjahrial, 2007: 22). Aktivitas operasi merupakan bagian dari laporan arus kas yang menghasilkan pendapatan atau beban dalam bidang usaha utama perusahaan (Horngren et al., 2006:149).

Aliran kas operasi biasanya bernilai positif, jika bernilai negatif maka perusahaan tersebut berada dalam masalah karena tidak cukup menghasilkan uang tunai untuk membayar biaya operasi (Sjahrial, 2007:24). Arus kas operasi dapat bernilai positif ataupun negatif. Arus kas operasi yang menunjukkan nilai positif


(23)

menunjukkan bahwa perusahaan sangat mengusahakan untuk meningkatkan operasi dalam usahanya. Jika arus kas operasi bernilai positif ada kemungkinan perusahaan akan membagikan dividen yang cukup besar. Arus kas operasi negatif menunjukkan berkurangnya laba yang dihasilkan oleh perusahaan dan mempunyai kemungkinan perusahaan akan membagikan dividen semakin kecil.

2.1.3 Earning Per Share (EPS)

Laba per saham (earning per share) adalah besarnya laba bersih atas setiap lembar saham biasa. Investor tertarik untuk melihat keterkaitan antara jumlah laba bersih dengan bagian kepemilikan yang dimilikinya dalam suatu perusahaan, yang kemudian akan menggunakan laba per saham sebagai ukuran dalam menetapkan akan berinvestasi atau tidak dalam sebuah perusahaan.

EPS dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut (Brigham dan Houston, 2012:94):

Earning per Share = Laba Bersih Saham Biasa Beredar

2.1.4 Rasio Profitabilitas

Menurut Syahyunan (2004:83) Rasio Profitabilitas digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba atau seberapa efektif pengelolaan perusahaan oleh manajemen. Rasio Profitabilitas terdiri dari Gross Profit Margin, Operating Profit Margin, Net Profit Margin, Return on Investment, dan Return on Equity.


(24)

2.1.5 Net Profit Margin (NPM)

Net Profit Margin digunakan untuk mengukur perbandingan antara laba bersih setelah pajak terhadap volume penjualan, yang dapat dihitung dengan rumus (Syahyunan, 2004:85):

Net Profit Margin = NetProfit Sales 2.1.6 Return on Equity (ROE)

Menurut Brigham dan Houston (2012:149) Pengembalian atas ekuitas biasa (return on commont equity-ROE) adalah rasio laba bersih terhadap ekuitas biasa, Return on Equity mengukur tingkat pengembalian atas investasi pemegang saham biasa, yang dapat dihitung dengan cara berikut:

Return on Equity = Laba Bersih Ekuitas Biasa

2.1.7 Dividen Kas

Dividen adalah bagian dari keuntungan yang diperoleh perusahaan untuk dibagikan kepada pemegang saham. Pada umumnya dividen dibayarkan dalam bentuk uang tunai, cara lain pembayaran dividen adalah dalam bentuk saham (stock dividend) (Sjahrial, 2007:259). Menurut Brealey, et al.(2008:44) dividen tunai adalah pembayaran tunai oleh perusahaan kepada para pemegang sahamnya.

2.1.8 Kebijakan Dividen

Kebijakan dividen adalah keputusan perusahaan apakah perusahaan akan membagikan laba yang dihasilkan perusahaan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen atau digunakan kembali oleh perusahaan untuk mengembangkan


(25)

perusahaan dalam bentuk laba ditahan. Kebijakan dividen yang diambil akan sangat berpengaruh terhadap perusahaan maupun investor.

Perusahaan yang sudah mapan dengan arus kas yang stabil dan peluang pertumbuhan yang terbatas biasanya akan lebih banyak mengembalikan kas kepada pemegang saham, sebaliknya perusahaan yang sedang tumbuh pesat dengan peluang investasi yang baik lebih memilih menginvestasikan sebagian besar kas yang tersedia pada proyek-proyek baru dan memiliki kemungkinan lebih kecil akan membayar dividen atau membeli saham kembali (Brigham dan Houston, 2012:209).

2.1.9 Teori Kebijakan Dividen 1. Teori dividen tidak relevan

Merton Miller dan Franco Modligiani (MM) mengemukakan bahwa kebijakan dividen tidak berdampak pada harga saham maupun biaya modal suatu perusahaan. Merton Miller dan Franco Modligiani (MM) menyatakan bahwa nilai suatu perusahaan ditentukan oleh profitabilitas dasar dan risiko usahanya. Merton Miller dan Franco Modligiani mempunyai asumsi bahwa tidak adanya pajak yang dibayarkan atas dividen, tidak adanya biaya transaksi yang dibayarkan atas saham yang dibeli ataupun yang dijual, dan setiap orang baik investor maupun manajer mempunyai informasi yang sama tentang laba perusahaan di masa depan (Brigham dan Houston, 2011:211). Merton Miller dan Franco Modligiani (MM) juga menyatakan bahwa, berdasarkan keputusan investasi perusahaan, rasio pembayaran dividen hanyalah rincian dan tidak


(26)

memengaruhi kesejahteraan pemegang saham (Horne dan Wachowicz, 2007:271).

2. Teori Bird in the Hand

Myron Gordon dan John Lintner mengemukakan bahwa tingkat pengembalian akan turun seiring dengan meningkatnya pembayaran dividen karena kepastian investor dalam menerima keuntungan modal akan turun dari keuntungan modal yang seharusnya diperoleh dari laba ditahan dibandingkan dengan penerimaan dari pembayaran dividen (Brigham dan Houston, 2011: 213).

3. Teori Perbedaan Pajak

Litzenberger dan Ramaswamy menyatakan bahwa ada pajak terhadap dividen dan capital gain. Para investor lebih menyukai capital gain karena dapat menunda pembayaran pajak. Hal ini dapat terlihat jika tarif pajak atas dividen lebih besar dibandingkan pajak atas capital gain (Sjahrial, 2009:313).

4. Teori “Signaling Hypothesis”

Bukti empiris menyebutkan bahwa jika dividen naik maka diikuti dengan kenaikan harga saham, sebaliknya jika dividen mengalami penurunan maka harga saham akan menurun. Modigliani dan Miller menyatakan bahwa kenaikan dividen biasanya suatu signal (tanda) kepada para investor bahwa manajemen perusahaan meramalkan suatu penghasilan yang baik di masa mendatang. Sebaliknya jika terjadi penurunan dividen biasanya investor meyakini adanya pertanda (signal) bahwa perusahaan menghadapi masa sulit di waktu mendatang (Sjahrial, 2009:313).


(27)

2.1.10 Faktor-faktor yang Memengaruhi Kebijakan Dividen

Faktor-faktor yang memengaruhi kebijakan dividen adalah sebagai berikut (Horne dan Wachowicz , 2007:278):

1. Aturan-aturan Hukum

a. Aturan Penurunan Nilai Modal

Pembayaran dividen dilarang jika dapat menurunkan nilai modal. b. Aturan Insolvensi

Insolvensi jika didefinisikan secara hukum adalah kewajiban total perusahaan lebih besar dari aktivanya atau ketidakmampuan perusahaan untuk membayar para kreditornya ketika kewajibannya jatuh tempo. Ketika kas terbatas, perusahaan dilarang mendahulukan kepentingan pemegang saham jika hal itu menghancurkan para kreditor.

c. Aturan Penahanan Laba yang Berlebihan

Aturan penahanan laba yang berlebihan ini bertujuan untuk mencegah perusahaan menahan laba demi menghindari pajak.

2. Kebutuhan Pendanaan Perusahaan

Kemampuan perusahaan untuk mempertahankan dividen harus dianalisis dalam kaitannya dengan distribusi probabilitas kemungkinan arus kas masa depan dan saldo arus kas.

3. Likuiditas

Pertimbangan dalam pembagian dividen akan dipengaruhi oleh likuiditas suatu perusahaan. Dividen menunjukkan arus kas keluar, semakin besar posisi kas dan likuiditas perusahaan, maka kemampuan perusahaan untuk membayar dividen


(28)

akan semakin besar. Perusahaan yang sedang bertumbuh dan menguntungkan bisa saja tidak likuid karena dananya digunakan untuk aktiva tetap dan modal kerja permanen, biasanya perusahaan seperti ini ingin mempertahankan likuiditasnya agar dapat memberikan fleksibilitas keuangan dan perlindungan terhadap ketidakpastian, jadi pihak manajemen enggan untuk membagikan dividen dalam jumlah besar.

4. Kemampuan untuk Meminjam

Perusahaan dikatakan fleksibel secara keuangan jika memiliki kemampuan untuk meminjam dalam waktu yang relatif singkat, yang bisa dipinjam dalam bentuk perjanjian kredit dari suatu bank. Kemampuan perusahaan untuk masuk ke pasar modal melalui penerbitan obligasi juga merupakan fleksibilitas keuangan. Akses perusahaan akan semakin baik jika perusahaan semakin besar dan kuat. Semakin besar fleksibelitas suatu perusahaan dalam meminjam maka akan membuat pembayaran dividen semakin besar.

5. Batasan-batasan dalam Kontrak Utang

Syarat perjanjian utang adalah pelindung dalam kesepakatan obligasi atau perjanjian pinjaman yang meliputi batasan untuk pembayaran dividen, adapun batasannya ditentukan oleh pihak pemberi pinjaman untuk menjaga kemampuan perusahaan membayar utang.

6. Pengendalian

Perusahaan yang membayar dividen dalam jumlah cukup besar perlu mengumpulkan modal di kemudian hari melalui penjualan saham agar dapat membiayai berbagai peluang investasi yang menguntungkan. Untuk peristiwa


(29)

seperti ini, pihak yang mempunyai kendali terhadap perusahaan dapat terdilusi jika pemegang saham mayoritas tidak dapat memesan saham tambahan. Biasanya para pemegang saham ini akan menginginkan dividen yang lebih rendah dan melakukan pendanaan investasi melalui laba ditahan. Kebijakan dividen ini mungkin tidak akan memaksimalkan kesejahteraan seluruh pemegang saham, tetapi menguntungkan bagi kepentingan bagi para pemegang saham mayoritas.

2.1.11 Prosedur Pembayaran Dividen

Prosedur pembayaran dividen adalah sebagai berikut (Brigham dan Houston, 2011:227):

1. Tanggal Deklarasi, yaitu tanggal di mana direksi suatu perusahaan mengeluarkan pernyataan yang mendeklarasikan dividen.

2. Tanggal pemilik tercatat, yaitu jika perusahaan menyusun daftar pemegang saham sebagai pemilik pada tanggal yang telah ditentukan saat deklarasi, maka pemegang saham tersebut akan menerima dividen.

3. Tanggal eks-dividen, yaitu tanggal di mana hak atas dividen berjalan tidak lagi dimiliki oleh suatu saham, biasanya dua hari kerja sebelum tanggal pemilik tercatat.

4. Tanggal pembayaran, yaitu tanggal di mana perusahaan benar-benar mengirimkan cek kepada pemilik tercatat.


(30)

2.2 Penelitian Terdahulu

Sandy dan Asyik (2013) melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Profitabilitas dan Likuiditas Terhadap Kebijakan Dividen Kas pada Perusahaan Otomotif”. Variabel yang digunakan adalah kebijakan dividen kas, return on assets, profit margin, return on equity, current ratio, dan quick ratio. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian adalah retur on assets berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen kas, sedangkan profit margin, return on equity, current ratio, dan quick ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen kas.

Ilat dan Budiarso (2011) melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Cash Ratio dan Earning per Share Terhadap Cash Dividendpada Perusahaan-perusahaan yang terdaftar di BEI”. Variabel yang digunakan adalahcash dividend, cash ratio, dan earning per share, dengan variabel terikat yaitu cash dividend, dan variabel bebas yaitu cash ratio dan earning per share. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian adalah cash ratio dan earning per share berpengaruh terhadap cash dividend.

Ramli dan Arfan (2011) melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Laba, Arus Kas Operasi, Arus Kas Bebas, dan Pembayaran Dividen Kas Sebelumnya Terhadap Dividen Kas yang diterima oleh Pemegang Saham. Variabel yang digunakan adalah dividen kas yang diterima pemegang saham, earning per share, arus kas operasi, dan arus kas bebas, dengan variabel terikat yaitu dividen kas yang diterima pemegang saham dan variabel bebasnya yaitu earning per share, arus kas operasi, arus kas bebas, dan dividen kas sebelumnya.


(31)

Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian adalah earning per share, arus kas bebas, dan dividen kas sebelumnya berpengaruh positif terhadap dividen kas yang diterima, sedangkan arus kas operasi berpengaruh negatif terhadap dividen kas yang diterima.

Sadalia dan Khalijah (2011) melakukan penelitian dengan judul “Analisis Faktor yang Memengaruhi Dividend per share pada Industri Barang Konsumsi di Bursa Efek Indonesia”. Variabel yang digunakan adalah dividend per share, earning per share, firm size, current ratio, debt to equity ratio dan return on assets. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian adalah firm size dan earning per share berpengaruh positif dan signifikan terhadap dividend per share, sedangkan current ratio, debt to equity ratio, dan return on assets tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap dividend per share.

Sadalia dan Saragih (2008) melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Profitability dan Investment Oppurtunity Set Terhadap Dividen Tunai pada Perusahaan Terbuka di Bursa Efek Indonesia”. Variabel yang digunakan adalah dividen tunai, return on equity, net profit margin, market to book value of assets (MVA/BVA), dan property, plant and equipment to the book value of assets (PPE/BVA). Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian adalah return on equity dan net profit margin berpengaruh positif dan signifikan terhadap dividen tunai, sedangkan market to book value of assets (MVA/BVA), dan property, plant and equipment to the book


(32)

value of assets (PPE/BVA) berpengaruh negatif tetapi tidak signifikan terhadap dividen tunai.

Lebih jelasnya, penelitian-penelitian terdahulu tersebut disajikan dalam Tabel 2.1 berikut:

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No Peneliti /

Tahun Judul Penelitian Variabel Penelitian Teknik

Analisis Hasil Penelitian 1 Sandy dan

Asyik / 2013 Pengaruh Profitabilitas dan Likuiditas Terhadap Kebijakan Dividen Kas pada Perusahaan Otomotif. Variabel Terikat: Kebijakan Dividen Kas Variabel Bebas:

1. Return on Assets 2. Profit Margin 3. Return on

Equity 4. Current

Ratio 5. Quick Ratio

Regresi Linear Berganda

1. Return on Assets berpengaruh signifikan terhadap Kebijakan Dividen Kas.

2. Profit Margin tidak berpengaruh signifikan terhadap Kebijakan Dividen Kas.

3. Return on Equity tidak berpengaruh signifikan terhadap Kebijakan Dividen Kas.

4. Current Ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap Kebijakan Dividen Kas.

5. Quick Ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap Kebijakan Dividen Kas.

2 Ilat dan Budiarso / 2011

Pengaruh Cash Ratio dan Earning per Share Terhadap Cash Dividend pada Perusahaan-Perusahaan yang terdaftar di BEI. Variabel Terikat: Cash Dividend Variabel Bebas:

1. Cash Ratio 2. Earning per

Share

Regresi Linear Berganda

1. Cash Ratio berpengaruh terhadap Cash Dividend.

2. Earning per Share berpengaruh terhadap Cash Dividend.


(33)

Lanjutan Tabel 2.1 No Peneliti /

Tahun Judul Penelitian Variabel Penelitian Teknik

Analisis Hasil Penelitian 3 Ramli dan

Arfan / 2011 Pengaruh Laba, Arus Kas Operasi, Arus Kas Bebas, dan Pembayaran Dividen Kas Sebelumnya Terhadap Dividen Kas yang diterima oleh Pemegang Saham. Variabel Terikat: Dividen Kas Variabel Bebas:

1. Earning per Share 2. Arus Kas

Operasi 3. Arus Kas

Bebas 4. Dividen Kas

Sebelumnya

Regresi Linear Berganda

1. Earning per Share berpengaruh positif terhadap dividen kas yang diterima oleh pemegang saham. 2. Arus Kas Operasi

berpengaruh negatif terhadap dividen kas yang diterima oleh pemegang saham. 3. Arus Kas Bebas

berpengaruh positif terhadap dividen kas yang diterima oleh pemegang saham. 4. Dividen Kas

sebelumnya berpengaruh positif terhadap dividen kas yang diterima oleh pemegang saham. 4 Sadalia dan

Khalijah / 2011 Analisis Faktor yang Memengaruhi Dividend per Share pada Industri Barang Konsumsi di Bursa Efek Indonesia. Variabel Terikat: Dividend per Share Variabel Bebas: 1. Firm Size 2. Earning per

Share 3. Current

Ratio 4. Debt to

Equity Ratio 5. Return on

Assets

Regresi Linier Berganda

1. Firm Size

berpengaruh positif dan signifikan terhadap Dividend per Share.

2. Earning per Share berpengaruh positif dan signifikan terhadap terhadap Dividend per Share. 3. Current Ratio tidak

berpengaruh signifikan terhadap Dividend per Share. 4. Debt to Equity Ratio

tidak berpengaruh signifikan terhadap Dividend per Share. 5. Return on Assets

tidak berpengaruh signifikan terhadap Dividend per Share.


(34)

Lanjutan Tabel 2.1 No Peneliti /

Tahun Judul Penelitian Variabel Penelitian Teknik

Analisis Hasil Penelitian 5 Sadalia dan

Saragih / 2008 Pengaruh Profitability dan Investment Oppurtunity Set Terhadap Dividen Tunai pada Perusahaan Terbuka di Bursa Efek Indonesia Variabel Terikat: Dividen Tunai Variabel Bebas:

1. Return on Equity 2. Net Profit

Margin 3. Market to

Book Value of Assets 4. Property,

Plant, and Equipment to the Book Value of Assets

Regresi Linier Berganda

1. Return on Equity berpengaruh positif dan signifikan terhadap Dividen Tunai.

2. Net Profit

Marginberpengaruh positif dan signifikan terhadap Dividen Tunai.

3. Market to Book Value of Assets berpengaruh negatif tetapi tidak

signifikan terhadap Dividen Tunai. 4. Property, Plant, and

Equipment to the Book Value of Assets berpengaruh negatif tetapi tidak

signifikan terhadap Dividen Tunai.

2.3 Kerangka Konseptual

Arus kas mencerminkan kemampuan perusahaan untuk membayar dividen secara tunai (Brigham dan Houston, 2011:226). Aliran kas dari aktivitas operasi merupakan acuan yang digunakan untuk melihat apakah kegiatan operasi dalam suatu perusahaan dapat menghasilkan pendapatan yang cukup atau tidak untuk melakukan pembayaran pinjaman, melakukan investasi dan membagikan dividen. Arus kas operasi dapat bernilai positif atau negatif. Arus kas operasi yang bernilai positif menandakan bahwa arus kas masuk dari aktivitas operasinya lebih besar daripada arus kas keluarnya. Sedangkan arus kas operasi yang bernilai negatif menandakan bahwa arus kas masuk dari aktivitas operasi lebih kecil dari arus kas keluarnya. Arus kas operasi yang bernilai positif akan menambah dana bagi


(35)

perusahaan. Jika arus kas operasi bernilai positif menandakan tersedianya laba bersih yang tersedia bagi perusahaan untuk membagikan labanya dalam bentuk dividen maupun laba ditahan dalam jumlah besar. Sebaliknya, jika arus kas operasi bernilai negatif maka kemungkinan laba ditahan dan pembagian dividen oleh perusahaan akan kecil. Dengan demikian arus kas operasi berpengaruh terhadap dividen kas.

Perusahaan akan membayar dividen jika mampu menghasilkan keuntungan bersih, dengan begitu laba bersih per saham akan memengaruhi dalam pembagian dividen (Sadalia dan Khalijah, 2011:192). Earning per Share mengukur tingkat besarnya laba bersih atas setiap lembar saham biasa. Investor tertarik untuk melihat keterkaitan antara jumlah laba bersih dengan bagian saham yang dimilikinya dalam suatu perusahaan, yang kemudian akan menggunakan laba per saham sebagai ukuran dalam menetapkan akan berinvestasi atau tidak dalam sebuah perusahaan. Tinggi rendahnya nilai earning per share akan memengaruhi terhadap keputusan investor dalam membeli saham suatu perusahaan. Investor akan tertarik untuk membeli saham tersebut jika earning per share nya semakin tinggi. Ramli dan Arfan (2011) menyatakan bahwa laba bersih berpengaruh terhadap dividen kas. Ilat dan Budiarso (2011) juga menyatakan bahwa earning per share berpengaruh terhadap cash dividend. Begitu juga penelitian yang dilakukan oleh Sadalia dan Khalijah (2011) menunjukkan bahwa earning per share berpengaruh positif dan signifikan terhadap dividend per share. Dengan demikian earning per share berpengaruh terhadap dividen kas.


(36)

Net Profit Margin digunakan untuk mengukur perbandingan antara laba bersih setelah pajak terhadap volume penjualan (Syahyunan, 2004:85). Menurut Brigham dan Houston (2012:149) Pengembalian atas ekuitas biasa (return on commont equity-ROE) adalah rasio laba bersih terhadap ekuitas biasa, Return on Equity mengukur tingkat pengembalian atas investasi pemegang saham biasa. Net Profit Margin dan Return on Equity merupakan rasio profitabilitas, yang menunjukkan hasil akhir dari seluruh kebijakan keuangan dan keputusan operasional (Brigham dan Houston, 2012:146). Kemampuan perusahaan untuk membayar dividen merupakan fungsi dari keuntungan, sehingga profitabilitas diperlukan oleh perusahaan apabila hendak membayar dividen (Sadalia dan Saragih, 2008:103). Penelitian yang dilakukan oleh Sadalia dan Saragih (2008) menunjukkan bahwa net profit margin dan return on equity mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap dividen tunai. Dengan demikian net profit margin dan return on equity berpengaruh terhadap dividen kas.

Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, maka kerangka konseptual dari penelitian ini adalah:

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual AKO (X1)

EPS (X2)

NPM (X 3)

ROE (X4)


(37)

2.4 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka konseptual, maka dihipotesiskan sebagai berikut:

“Arus kas operasi, earning per share, net profit margin, dan return on equity berpengaruh signifikan terhadap dividen kas pada perusahaan property, real estate, dan building constructiondi Bursa Efek Indonesia”.


(38)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian asosiatif, yang bertujuan untuk menganalisis hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya atau menjelaskan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia melalui media internet dengan situs www.idx.co.id.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan dari bulan Januari 2014 sampai dengan bulan Maret 2014.

3.3 Batasan Operasional

Batasan operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Variabel yang digunakan dalam penelitian terdiri dari dua bagian, yaitu:

a. Variabel bebas (independent variable), yang terdiri dari arus kas operasi, earning per share, net profit margin, dan return on equity.


(39)

2. Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari:

a. Data laporan keuangan pada perusahaan property, real estate dan building construction di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2009-2012.

b. Datayang terdapat di IDX Fact Book periode 2009-2012.

3.4 Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Variabel bebas (X) adalah variabel yang dapat memengaruhi perubahan pada variabel terikat. Adapun yang menjadi variabel bebasdari penelitian ini adalah:

a. Arus Kas Operasi (X1)

Arus kas operasi merupakan selisih bersih dari penerimaan dan pengeluaran kas dari aktivitas operasi dalam satu periode. Arus kas operasi diukur dengan rasio (Ramli dan Arfan, 2011:134):

Arus Kas Operasi = Jumlah Arus Kas Operasi Jumlah Saham Beredar b. Earning Per Share (X2)

Laba per saham (earning per share) adalah besarnya laba bersih atas setiap lembar saham biasa. EPS dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut (Brigham dan Houston, 2012:94):

Earning per Share = Laba Bersih Saham Biasa Beredar


(40)

c. Net Profit Margin(X3)

Net Profit Margin digunakan untuk mengukur perbandingan antara laba bersih setelah pajak terhadap volume penjualan, yang dapat dihitung dengan rumus (Syahyunan, 2004:85):

Net Profit Margin = Net Profit Sales d. Return on Equity(X4)

Return on Equity adalah rasio laba bersih terhadap ekuitas biasa, Return on Equity mengukur tingkat pengembalian atas investasi pemegang saham biasa, yang dapat dihitung dengan cara berikut (Brigham dan Houston, 2012:149):

Return on Equity = Laba Bersih Ekuitas Biasa

2. Variabel terikat (Y) adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Variabel terikatyang digunakan adalah dividen kas. Dividen kas (tunai) adalah pembayaran dividen secara tunai oleh perusahaan kepada para pemegang sahamnya, yang diproksikan dengan Dividend per Share dan dihitung dengan rumus (Brigham dan Houston, 2012:94):

Dividend per Share = Dividen Saham Biasa Beredar


(41)

3.5 Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan property, real estate, dan building constructionyang terdaftar (listing) di Bursa Efek Indonesia selama periode 2009-2012, yang berjumlah 54 perusahaan. Pengambilan sampel dilakukan berdasarkan suatu kriteria tertentu.

Adapun kriteria sampel dalam penelitian ini adalah:

1. Perusahaan property, real estate, danbuilding constructionyang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2012.

2. Perusahaan property, real estate, danbuilding constructionyang memiliki data laporan keuangan yang lengkap dan telah diaudit selama periode 2009-2012. 3. Perusahaan property, real estate, danbuilding constructionyang membagikan

dividen secara berturut-turut selama periode 2009-2012.

Jumlah perusahaan yang akan dijadikan sampel penelitian dapat dilihat pada tabel 3.1:

Tabel 3.1

Jumlah Populasi dan Sampel

No. Keterangan Jumlah

1 Jumlah Populasi 54

2 Perusahaan yang tidak terdaftar, tidak memiliki laporan keuangan, dan tidak membagikan dividen

(44)

3 Jumlah Sampel 10

Sumber: IDX Factbook 2009-2012 (Data Diolah)

Daftar perusahaan property, real estate, dan building construction di Bursa Efek Indonesia yang memenuhi seluruh kriteria dapat dilihat pada Tabel 3.2berikut:


(42)

Sampel Penelitian

No Kode Perusahaan Nama Perusahaan

1 ASRI Alam Sutera Reality, Tbk. 2 BSDE Bumi Serpong Damai, Tbk.

3 GMTD Gowa Makassar Tourism Development, Tbk. 4 JRPT Jaya Real Property, Tbk.

5 MKPI Metropolitan Kentjana, Tbk.

6 SMRA Summarecon Agung, Tbk.

7 ADHI Adhi Karya (Persero), Tbk.

8 JKON Jaya Konstruksi Manggala Pratama, Tbk. 9 TOTL Total Bangun Persada, Tbk.

10 WIKA Wijaya Karya (Persero), Tbk. Sumber: idx.co.id (Data Diolah)

3.6 Jenis Data

Jenis data pada penelitian ini adalah data sekunder yang merupakan hasil publikasi Bursa Efek Indonesia, buku-buku referensi, jurnal, skripsi, dan internet yang berkaitan dengan topik bahasan penelitian.

3.7 Metode Pengumpulan Data

Metode Pengumpulan data dilakukan dengan studi dokumentasi dengan mengumpulkan data pendukung dari buku-buku referensi, jurnal, dan mengumpulkan data sekunder dari laporan yang dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia.

3.8 Teknik Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dan metode analisis statistik sebagai berikut.


(43)

Analisis deskriptif merupakan suatu metode dengan menggunakan data-data yang dikumpulkan, diklasifikasikan, dan diinterpretasikan secara objektif sehingga memberikan informasi dan gambaran mengenai topik yang dibahas. 2. Analisis Statistik

Penelitian ini menggunakan analisis statistik yaitu analisis regresi linier berganda dan menggunakan program software SPSS (Statistic Product & Service Solution) for Windows. Analisis ini digunakan untuk mengetahui apakah semua variabel bebas mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat.

Adapun persamaan regresi yang digunakan adalah sebagai berikut: Yi,t = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e

Keterangan: Yi,t = Dividen kas a = Konstanta X1 = Arus kas operasi X2 = Earning per share X3 = Net profit margin X4 = Return on equity

b1 = Koefisien regresi variabel X1 b2 = Koefisien regresi variabel X2 b3 = Koefisien regresi variabel X3 b4 = Koefisien regresi variabel X4 e = Standard error


(44)

3.9.1 Uji Signifikansi Serempak (f-test)

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel-variabel bebas yang terdiri dari arus kas operasi, earning per share, net profit margin, dan return on equity secara serempak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat yaitu dividen kas. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan derajat signifikansi sebesar 5% atau 0,05.

Bentuk pengujiannya sebagai berikut:

a. H0 : b1 = b2 = b3 = b4 = 0, artinya secara serempak arus kas operasi, earning per share, net profit margin, dan return on equity berpengaruh tidak signifikan terhadap dividen kas pada perusahaan property, real estate, dan building construction yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

b. Ha : minimal satu bi ≠0, artinya secara serempak arus kas operasi, earning per share, net profit margin, dan return on equity berpengaruh signifikan terhadap dividen kas pada perusahaan property, real estate, dan building construction yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Uji ini dilakukan dengan membandingkan Fhitung dengan Ftabeldengan ketentuan sebagai berikut:

Ho diterima (Ha ditolak) jika Fhitung ≤ Ftabel pada α = 5 % Ho ditolak (Ha diterima) jika Fhitung > Ftabel pada α = 5 % 3.9.2 Uji Signifikansi Parsial (t-test)

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah setiap variabel bebas, yaitu arus kas operasi, earning per share, net profit margin, dan return on equity secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat yaitu


(45)

dividen kas. Pengujian dilakukan dengan menggunakan derajat signifikansi sebesar 5% atau 0,05. Bentuk pengujiannya sebagai berikut:

1. H0 : b1 = 0, artinya arus kas operasi berpengaruh tidak signifikan terhadap dividen kas pada perusahaan property, real estate, dan building construction yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Ha : b1 ≠ 0, artinyaarus kas operasi berpengaruh signifikan terhadap dividen kas pada perusahaan property, real estate, dan building constructionyang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

2. H0 : b2 = 0, artinya earning per share berpengaruh tidak signifikan terhadap dividen kas pada perusahaan property, real estate, dan building construction yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Ha: b2 ≠ 0, artinya earning per share berpengaruh signifikan terhadap

dividen kas pada perusahaan property, real estate, dan building constructionyang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

3. H0 : b3 = 0, artinya net profit margin berpengaruh tidak signifikan terhadap dividen kas pada perusahaan property, real estate, dan building construction yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Ha = b3 ≠ 0, artinya net profit margin berpengaruh signifikan terhadap dividen kas pada perusahaan property, real estate, dan building constructionyang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

4. H0 : b4 = 0, artinya return on equity berpengaruh tidak signifikan terhadap dividen kas pada perusahaan property, real estate, dan building construction yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.


(46)

Ha = b4 ≠ 0, artinya return on equity berpengaruh signifikan terhadap dividen kas pada perusahaan property, real estate, dan building constructionyang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Uji ini dilakukan dengan membandingkan nilai thitung dengan nilai ttabel. Kriteria pengambilan keputusannya yaitu:

Jika t-hitung < t-tabel, atau Sig. > 0,05, maka Ho diterima. Jika t-hitung > t-tabel, atau Sig. < 0,05, maka Ha diterima.

3.10Uji Asumsi Klasik

Pengujian asumsi klasik dilakukan untuk mendapatkan hasil penelitian yang bersifat BLUE (Best, Linear, Unbiased, Estimator) yang dikemukakan oleh Gauss dan Markov dalam Situmorang dan Lufti (2012:100). Dalam asumsi klasik ada kriteria yang harus dipenuhi model regresi berganda sebelum data tersebut dianalisis, yaitu:

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah distribusi data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Apabila berbentuk lonceng maka distribusi data tersebut dikatakan normal, yaitu tidak menceng ke kiri atau menceng ke kanan. Dengan adanya uji normalitas ini, maka penelitian bisa digeneralisasikan pada populasi. Ada beberapa pendekatan yang digunakan dalam melakukan uji normalitas yaitu pendekatan histogram, pendekatan grafik, dan pendekatan Kolmogorv-Smirnov(Situmorang dan Lufti, 2012:101).


(47)

Uji heterokedastisitas dilakukan untuk menguji apakah sebuah grup mempunyai varians yang sama di antara anggota grup tersebut (Situmorang dan Lufti, 2012:108). Jika varians sama maka disebut homoskedastisitas. Sedangkan, jika varians tidak sama, inilah yang disebut dengan heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heterokedastisitas. Uji ini dapat dilakukan melalui uji Glejser, dengan pengambilan keputusan jika variabel bebas signifikan secara statistik mempengaruhi variabel terikat, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas. Apabila probabilitas signifikansi diatas tingkat kepercayaan 5%, maka dianggap tidak terjadi heteroskedastisitas (Situmorang dan Lufti, 2012:116).

3. Uji Autokorelasi

Autokorelasi dapat didefinisikan sebagai sebuah istilah korelasi antara serangkaian pengamatan atau observasi yang diurutkan berdasarkan waktu (seperti dalam deret waktu) atau ruang (seperti dalam data cross-section). Pengujian autokorelasi ini dilakukan dengan tujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode sebelumnya. Autokorelasi muncul karena pengamatan yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya dan juga dikarenakan residual (kesalahan pengganggu) tidak bebas dari satu pengamatan ke pengamatan lainnya (Situmorang dan Lufti, 2012:120). Model regresi yang baik adalah model regresi yang bebas dari autokorelasi. Pengujian ini menggunakan Durbin-Watson Test.


(48)

Tabel 3.3

Kriteria Pengambilan Keputusan Uji Autokorelasi

Hipotesis Nol Keputusan Jika

Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0 < d <dl Tidak ada autokorelasi positif No decision dl ≤ d ≤ du Tidak ada korelasi negatif Tolak 4 – dl < d < 4 Tidak ada korelasi negatif No decision 4 – du ≤ d ≤ 4 – dl Tidak ada autokorelasi positif atau

negatif

Tidak ditolak du < d < 4 – du Sumber : Situmorang dan Lufti (2012:126)

4. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas digunakan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi terdapat korelasi (hubungan) di antara variabel bebas dalam model regresi (Situmorang dan Lufti, 2012:133). Jika terdapat korelasi antara variabel bebas, maka terjadi multikolinieritas. Sedangkan, jika tidak terdapat korelasi antara variabel bebas, maka tidak terjadi multikolinieritas. Pengujian terhadap ada tidaknya multikolinieritas dilakukan dengan melihat toleransi variabel dan Variance Inflation Factor (VIF) dengan membandingkan sebagai berikut:

a. Bila VIF > 10 maka diduga memiliki masalah multikolinieritas b. Bila VIF< 10 tidak terdapat masalah multikolinieritas

c. Tolerance < 0,1 maka diduga memiliki persoalan multikolinieritas d. Tolerance> 0,1 maka tidak terdapat multikolinieritas

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


(49)

1. PT Alam Sutera Reality, Tbk. (ASRI)

PT Alam Sutera Realty, Tbk. (ASRI) didirikan dengan nama PT Adhihutama Manunggal tanggal 3 November 1993. Ruang lingkup kegiatan ASRI dalam bidang pembangunan dan pengelolaan perumahan. Pada tanggal 7 Desember 2007, ASRI memperoleh pernyataan efektif untuk melakukan penawaran umum perdana atas 3.142.000.000 lembar saham kepada masyarakat. Perusahaan mencatatkan seluruh sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 18 Desember 2007.

2. PT Bumi Serpong Damai, Tbk. (BSDE)

PT Bumi Serpong Damai, Tbk. (BSDE) didirikan pada 16 Januari 1984 dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1989. Ruang lingkup kegiatan perusahaan dalam bidang pembangunan real estat. Pada tanggal 28 Mei 2008, perusahaan memperoleh pernyataan efektif untuk melakukan penawaran umum perdana atas 1.093.562.000 lembar saham kepada masyarakat. Perusahaan telah mencatatkan seluruh sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 6 Juni 2008.

3. PT Gowa Makassar Tourism Development, Tbk. (GMTD)

PT Gowa Makassar Tourism Development, Tbk. (GMTD) didirikan pada tanggal 14 Mei 1991. Kantor pusat berlokasi di Jl. Metro Tanjung Bunga Mall GTC GA-9 No. 1B Tanjung Bunga- Makassar 90134, Sulawesi Selatan. Ruang lingkup kegiatan perusahaan dalam bidang investasi dan pengembangan real estat dan properti. Pada tahun 2000 memperoleh pernyataan efektif untuk melakukan penawaran umum perdana atas 35.538.000 lembar saham kepada masyarakat.


(50)

Perusahaan telah mencatatkan seluruh sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 11 Desember 2000.

4. PT Jaya Real Property, Tbk. (JRPT)

PT Jaya Real Property, Tbk. (JRPT) didirikan pada tanggal 25 Mei 1979 dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1980. Kantor pusat terletak di CBD Emerald Blok CE/A No. 1, Boulevard Bintaro Jaya Tangerang-15227, Banten. Ruang lingkup kegiatan perusahaan adalah pengembangan kota yang meliputi pengembangan kawasan perumahan dan industri, pembangunan infrastruktur dan fasilitas umum, penyediaan jasa-jasa pendukung, serta melakukan investasi melalui anak usaha maupun patungan dengan pihak-pihak lain.

Pada tanggal 2 Juni 1994, JRPT memperoleh pernyataan efektif untuk melakukan penawaran umum perdana atas 35.000.000 lembar saham kepada masyarakat. Perusahaan telah mencatatkan seluruh sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 29 Juni 1994.

5. PT Metropolitan Kentjana, Tbk. (MKPI)

PT Metropolitan Kentjana, Tbk. (MKPI) didirikan pada 29 Maret 1972 dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1975. Kantor pusat berlokasi di Jalan Metro Duta Niaga Blok B5 Pondok Indahm Jakarta Selatan. Ruang lingkup kegiatan perusahaan meliputi bidang real estat, pembangunan, penyewaan, dan pengelolaan pusat perbelanjaan, apartemen, perkantoran, perumahan serta jasa pemeliharaan, pembersihan dan pengelolaan.


(51)

Pada tanggal 29 Juni 2009, perusahaan memperoleh pernyataan efektif untuk melakukan penawaran umum perdana atas 95.000.000 lembar saham kepada masyarakat. Perusahaan telah mencatatkan seluruh sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 10 Juli 2009.

6. PT Summarecon Agung, Tbk. (SMRA)

PT Summarecon Agung, Tbk. (SMRA) didirikan pada tanggal 26 Nopember 1975 dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1976. Ruang lingkup kegiatan perusahaan bergerak dalam bidang pengembangan real estat, penyewaan properti, dan pengelolaan fasilitas rekreasi dan restoran. Pada tanggal 1 Maret 1990, perusahaan memperoleh pernyataan efektif untuk melakukan penawaran umum perdana atas 6.667.000 lembar saham kepada masyarakat.

7. PT Adhi Karya, Tbk. (ADHI)

PT Adhi Karya (Persero), Tbk. (ADHI) didirikan pada tanggal 1 Juni 1974 dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1960. Ruang lingkup kegiatan perusahaan bergerak dalam bidang konstruksi, konsultasi manajemen dan rekayasa industri (Engineering Procurement and Construction/ EPC), real estat, dan jasa pengadaan barang. Pada tanggal 8 Maret 2004, perusahaan memperoleh pernyataan efektif untuk melakukan penawaran umum perdana atas 441.320.000 lembar saham kepada masyarakat.Perusahaan telah mencatatkan seluruh sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 18 Maret 2004.


(52)

PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama, Tbk. (JKON) didirikan pada tanggal 23 Desember 1982 dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1982. Kantor pusat perusahaan berlokasi di Taman Bintaro Jaya Gedung B, Jalan Bintaro Raya, Jakarta. Ruang lingkup kegiatan perusahaan dalam bidang pembangunan, perdagangan, perindustrian, dan jasa.

Pada tanggal 26 Nopember 2007, perusahaan memperoleh pernyataan efektif untuk melakukan penawaran umum perdana atas 300.000.000 lembar saham kepada masyarakat. Perusahaan telah mencatatkan seluruh sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 4 Desember 2007.

9. PT Total Bangun Persada, Tbk. (TOTL)

PT Total Bangun Persada, Tbk. (TOTL) didirikan dengan nama PT Tjahja Rimba Kenjtana pada tanggal 4 September 1970 dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun yang sama. Perusahaan berlokasi di Jalan Letjen. S. Parman 106, Tomang, Jakarta Barat. Ruang lingkup kegiatan perusahaan dalam bidang konstruksi. Pada tanggal 18 Mei 2006, perusahaan memperoleh pernyataan efektif untuk melakukan penawaran umum perdana atas 300.000.000 lembar saham kepada masyarakat. Perusahaan telah mencatatkan seluruh sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 25 Juli 2006.

10. PT Wijaya Karya (Persero), Tbk. (WIKA)

PT Wijaya Karya (Persero, Tbk. (WIKA) didirikan tanggal 29 Maret 1961 dengan menggabungkan Perusahaan Negara/PN Widjaja Karja dan perusahaan bangunan bekas milik Belanda yang bernama Naamloze Vennootschap


(53)

Technische handel Maatschappij en Bouwbedrijf Vis en Co. yang telah dikenakan nasionalisasi. Tanggal 22 Juli 1971, PN Widjaja Karja dinyatakan bubar dan dialihkan bentuknya menjadi Perusahaan Perseroan (Persero). Selanjutnya pada 20 Desember 1972 perusahaan dinamakan PT Wijaya Karya. WIKA mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1961. Ruang lingkup kegiatan perusahaan adalah dalam bidang konstruksi.

Pada tanggal 11 Oktober 2007, perusahaan memperoleh pernyataan efektif untuk melakukan penawaran umum perdana atas 1.846.154.000 lembar saham kepada masyarakat. Perusahaan telah mencatatkan seluruh sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 29 Oktober 2007.

4.2 Hasil Penelitian 4.2.1 Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif merupakan suatu metode dengan menggunakan data-data yang dikumpulkan, diklasifikasikan, dan diinterpretasikan secara objektif sehingga memberikan informasi dan gambaran mengenai topik yang dibahas. Berikut deskriptif variabel terikat yaitu dividen kas dan variabel bebas yaitu arus kas operasi earning per share, net profit margin, dan return on equity.

1. Dividen Kas

Tabel 4.1

Dividen Kas Perusahaan Property, Real Estate, dan Building Construction

Periode 2009-2012 (Rupiah Penuh) No Kode Perusahaan


(54)

2009 2010 2011 2012

1 ASRI 0,1239 0,5375 4,03 6,1301

2 BSDE 3,9999 5,9997 5,9999 9,9999

3 GMTD 17,918 37,8278 37,8278 37,8278

4 JRPT 16,651 23,04 31,6812 41,28

5 MKPI 269,64 110,0225 125,0256 150,0307

6 SMRA 2,9994 7,951 10,0002 21,9163

7 ADHI 11,311 27,5729 31,8002 31,3048

8 JKON 10,498 13,9977 12,9979 14,9976

9 TOTL 1,9756 6,0483 14,67 44,0029

10 WIKA 7,7871 9,7177 18,9305 17,6455

Rata-rata 34,29039 24,27151 29,29633 37,51356

Tertinggi 269,64 110,0225 125,0256 150,0307

Terendah 0,1239 0,5375 4,03 6,1301

Sumber : idx.co.id (Data Diolah)

Tabel 4.1 menunjukkan perkembangan dividen kas pada perusahaan property, real estate, dan building construction di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2012. Rata-rata dividen kas perusahaan property, real estate, dan building construction pada tahun 2009, 2010, 2011, dam 2012 adalah Rp 34,29, Rp 24,27, Rp 29,29, dan Rp 37,51.

Pada tahun 2009, 2010, 2011, dan 2012 dividen kas tertinggi dimiliki oleh Metropolitan Kentjana, Tbk yaitu sebesar Rp 269,64, Rp 110,0225, Rp 125,0256, dan Rp 150,0307. Dividen kas terendah periode 2009, 2010, 2011, dan 2012 dimiliki oleh Alam Sutera Reality, Tbk yaitu sebesar Rp 0,1239, Rp 0,5375, Rp 4,03, dan Rp 6,1301.

2. Arus Kas Operasi

Tabel 4.2

Arus Kas Operasi Perusahaan Property, Real Estate, dan Building Construction Periode 2008-2011

(Rupiah Penuh)


(55)

2008 2009 2010 2011

1 ASRI 3 7 45 79

2 BSDE 53 47 69 56

3 GMTD 27 159 476 856

4 JRPT 17 137 239 113

5 MKPI 345 278 439 552

6 SMRA 54 89 95 109

7 ADHI (2) (84) (17) 288

8 JKON 30 104 42 77

9 TOTL 58 72 34 81

10 WIKA (78) 152 36 140

Rata-rata 51 96 146 235

Tertinggi 345 278 476 856

Terendah (78) (84) (17) 56

Sumber : idx.co.id (Data Diolah)

Tabel 4.2 menunjukkan perkembangan arus kas operasi pada perusahaan property, real estate, dan building construction di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2011.Rata-rata arus kas operasi pada perusahaan property, real estate, dan building construction di Bursa Efek Indonesia periode 2008, 2009, 2010, dam 2011 adalah sebesar Rp 51, Rp 96, Rp 146, dan Rp 235.

Pada tahun 2008, arus kas operasi tertinggi dimiliki oleh Metropolitan Kentjana, Tbk yaitu sebesar Rp 345, sedangkan arus kas operasi yang terendah dimiliki oleh Wijaya Karya (Persero), Tbk yaitu sebesar (Rp 78).

Pada tahun 2009, arus kas operasi tertinggi dimiliki oleh Metropolitan Kentjana, Tbk yaitu sebesar Rp 278, sedangkan arus kas operasi terendah dimiliki oleh Adhi Karya (Persero), Tbk yaitu sebesar (Rp 84).

Pada tahun 2010, arus kas operasi tertinggi dimiliki oleh Gowa Makassar Tourism Development, Tbk yaitu sebesar Rp 476, sedangkan arus kas operasi yang terendah dimiliki oleh Adhi Karya, Tbk yaitu sebesar (Rp 17).


(56)

Pada tahun 2011, arus kas operasi tertinggi dimiliki oleh Gowa Makassar Tourism Development, Tbk yaitu sebesar Rp 856, sedangkan arus kas operasi yang terendah dimiliki oleh Bumi Serpong Damai, Tbk yaitu sebesar Rp 56.

3. Earning per Share

Tabel 4.3

Earning per Share Perusahaan Property, Real Estate, dan Building ConstructionPeriode 2008-2011

(Rupiah Penuh)

No Kode Perusahaan Tahun

2008 2009 2010 2011

1 ASRI 3 5 16,26 33,68 2 BSDE 20 28 22,54 48,05 3 GMTD 79 133 271,55 483,41 4 JRPT 54 70 100,33 131,14 5 MKPI 305 249 277,21 340,65 6 SMRA 15 26 34,76 57,04 7 ADHI 45 92 105 101 8 JKON 35 43 39 47 9 TOTL 6 19 24 36 10 WIKA 27 32 48 67 Rata-rata 59 70 94 134 Tertinggi 305 249 277 483 Terendah 3 5 16 34

Sumber : idx.co.id (Data Diolah)

Tabel 4.3 menunjukkan perkembangan earning per share pada perusahaan property, real estate, dan building construction di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2011. Rata-rata earning per share pada perusahaan property, real estate, dan building construction di Bursa Efek Indonesia periode 2008, 2009, 2010, dam 2011 adalah sebesar Rp 59, Rp 70, Rp 94, dan Rp 134.

Pada tahun 2008, 2009, dan 2010 earning per share tertinggi dimiliki oleh Metropolitan Kentjana, Tbk yaitu sebesar Rp 305, Rp 249, dan Rp 277. Earning


(57)

per share terendah pada tahun 2008, 2009, dan 2010 dimiliki oleh Alam Sutera Reality, Tbk yaitu sebesar Rp 3, Rp 5, Rp 16.

Pada tahun 2011 earning per share tertinggi dimiliki oleh Gowa Makassar Tourism Development, Tbk yaitu sebesar Rp 483, sedangkan earning per share terendah dimiliki oleh Alam Sutera Reality, Tbk yaitu sebesar Rp 34.

4. Net Profit Margin

Tabel 4.4

Net Profit Margin Perusahaan Property, Real Estate, dan Building Construction Periode 2008-2011

No Kode Perusahaan

Tahun

2008 2009 2010 2011

1 ASRI 0,1351 0,2329 0,3796 0,4364

2 BSDE 0,1612 0,2429 0,1592 0,3606

3 GMTD 0,1335 0,214 0,2327 0,2593

4 JRPT 0,2279 0,2895 0,3424 0,3881

5 MKPI 0,4311 0,3473 0,37 0,3909

6 SMRA 0,0742 0,1397 0,1377 0,1647

7 ADHI 0,0122 0,0214 0,0333 0,0272

8 JKON 0,0436 0,0466 0,0429 0,0428

9 TOTL 0,0091 0,03 0,052 0,0786

10 WIKA 0,023 0,0287 0,047 0,0504

Rata-rata 0,12509 0,1593 0,17968 0,2199

Tertinggi 0,4311 0,3473 0,3796 0,4364

Terendah 0,0091 0,0214 0,0333 0,0272

Sumber : idx.co.id (Data Diolah)

Tabel 4.4 menunjukkan perkembangan net profit margin pada perusahaan property, real estate, dan building construction di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2011. Rata-rata net profit margin pada perusahaan property, real estate, dan building construction di Bursa Efek Indonesia periode 2008, 2009, 2010, dam 2011 adalah sebesar 0,12509, 0,1593, 0,17968, dan 0,2199.


(58)

Pada tahun 2008, net profit margin tertinggi dimiliki oleh Metropolitan Kentjana, Tbk yaitu sebesar 0,4311, sedangkan yang terendah dimiliki oleh Total Bangun Persada, Tbk yaitu sebesar 0,0091.

Pada tahun 2009, net profit margin tertinggi dimiliki oleh Metropolitan Kentjana, Tbk yaitu sebesar 0,3473, sedangkan yang terendah dimiliki oleh Adhi Karya, Tbk yaitu sebesar 0,0214.

Pada tahun 2010, net profit margin tertinggi dimiliki oleh Alam Sutera Reality, Tbk yaitu sebesar 0,3796, sedangkan yang terendah dimiliki oleh Adhi Karya, Tbk yaitu sebesar 0,0333.

Pada tahun 2011, net profit margin tertinggi dimiliki oleh Alam Sutera Reality, Tbk yaitu sebesar 0,4364, sedangkan yang terendah dimiliki oleh Adhi Karya, Tbk yaitu sebesar 0,0272.

5. Return on Equity

Tabel 4.5

Return on Equity Perusahaan Property, Real Estate, dan Building Construction Periode 2008-2011

No Kode Perusahaan Tahun

2008 2009 2010 2011

1 ASRI 0,033 0,0487 0,1315 0,2162


(59)

3 GMTD 0,0864 0,129 0,215 0,283

4 JRPT 0,1197 0,1419 0,1738 0,1824

5 MKPI 0,2822 0,21 0,2046 0,2169

6 SMRA 0,0599 0,0974 0,1091 0,1569

7 ADHI 0,1394 0,2263 0,22 0,1844

8 JKON 0,1757 0,1897 0,1552 0,1595

9 TOTL 0,039 0,1057 0,1446 0,1833

10 WIKA 0,1126 0,1234 0,1581 0,1761

Rata-rata 0,11555 0,1404 0,15762 0,18812

Tertinggi 0,2822 0,2263 0,22 0,283

Terendah 0,033 0,0487 0,0643 0,1225

Sumber : idx.co.id (Data Diolah)

Tabel 4.5 menunjukkan perkembangan return on equity pada perusahaan property, real estate, dan building construction di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2011. Rata-rata return on equity pada perusahaan property, real estate, dan building construction di Bursa Efek Indonesia periode 2008, 2009, 2010, dam 2011 adalah sebesar 0,1155, 0,1404, 0,1576, dan 0,1881.

Pada tahun 2008, return on equity tertinggi dimiliki oleh Metropolitan Kentjana, Tbk yaitu sebesar 0,2822, sedangkan yang terendah dimiliki oleh Alam Sutera Reality, Tbk yaitu sebesar 0,033.

Pada tahun 2009, return on equity tertinggi dimiliki oleh Adhi Karya, Tbk yaitu sebesar 0,2263, sedangkan yang terendah dimiliki oleh Alam Sutera Reality, Tbk yaitu sebesar 0,0487.

Pada tahun 2010, return on equity tertinggi dimiliki oleh Adhi Karya, Tbk yaitu sebesar 0,22, sedangkan yang terendah dimiliki oleh Bumi Serpong Damai, Tbk yaitu sebesar 0,0643.


(60)

Pada tahun 2011, return on equity tertinggi dimiliki oleh Gowa Makassar Tourism Development, Tbk yaitu sebesar 0,283, sedangkan yang terendah dimiliki oleh Bumi Serpong Damai, Tbk yaitu sebesar 0,1225.

4.2.2 Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah distribusi data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Distribusi data dikatakan normal jika berbentuk lonceng, yaitu tidak menceng ke kiri atau ke kanan. Uji normalitas dilakukan dengan beberapa pendekatan, yaitu pendekatan histogram, pendekatan grafik, dan pendekatan Kolmogorov-Smirnov.

a. Pendekatan Histogram

Sumber: Hasil Penelitian, 2014 (Data Diolah)

Gambar 4.1. Histogram Variabel Terikat (Dividend per Share)

Gambar 4.1 pada grafik histogram terlihat bahwa variabel dividen kas berdistribusi normal. Hal ini ditunjukkan oleh distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau ke kanan.


(61)

b. Pendekatan Grafik

Sumber: Hasil Penelitian, 2014 (Data Diolah)

Gambar 4.2. Normal P-P Plot of Regression Standarized Residual Variabel TerikatDividend per Share

Gambar 4.2 menunjukkan titik-titik pada scatter plot mengikuti data di sepanjang garis diagonal. Hal ini menunjukkan bahwa data berdistribusi normal.

c. Pendekatan Kolmogorov-Smirnov

Tabel 4.6

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


(62)

Unstandardized Residual

N 40

Normal Parametersa,b Mean .0000000

Std. Deviation 32.06004820

Most Extreme Differences Absolute .161

Positive .161

Negative -.102

Kolmogorov-Smirnov Z 1.021

Asymp. Sig. (2-tailed) .248

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Sumber: Hasil Penelitian, 2014 (Data Diolah)

Pada Tabel 4.6terlihat bahwa nilai Asymp.Sig. (2-tailed) adalah 0,248, lebih besar dari nilai signifikan (0,05). Hal ini berarti variabel residual berdistribusi normal.

2. Uji Heteroskedastisitas

Uji heterokedastisitas dilakukan untuk menguji apakah sebuah grup mempunyai varians yang sama di antara anggota grup tersebut (Situmorang dan


(63)

Lufti, 2012:108). Jika varians sama maka disebut homoskedastisitas. Sedangkan, jika varians tidak sama, inilah yang disebut dengan heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heterokedastisitas. Uji ini dapat dilakukan melalui uji Glejser, dengan pengambilan keputusan jika variabel bebas signifikan secara statistik mempengaruhi variabel terikat, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas. Apabila probabilitas signifikansi diatas tingkat kepercayaan 5%, maka dianggap tidak terjadi heteroskedastisitas (Situmorang dan Lufti, 2012:116)

a. Grafik Scatterplot

Sumber: Hasil Penelitian, 2014 (Data Diolah)

Gambar 4.3.Scatterplot variabel terikat (Dividend per Share)

Gambar 4.3 menunjukkan bahwa titik-titik menyebar secara acak, tidak membentuk sebuah pola tertentu, dan tersebar baik di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.

b. Uji Glejser

Tabel 4.7 Uji Glejser


(64)

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -8.342 9.511 -.877 .386

AKO -.021 .040 -.153 -.524 .603 .161 6.209

EPS .135 .080 .588 1.695 .099 .113 8.822

NPM 25.364 23.939 .142 1.060 .297 .757 1.320

ROE 97.079 71.895 .235 1.350 .186 .450 2.220

a. Dependent Variable: ABSUT

Sumber: Hasil Penelitian, 2014 (Data Diolah)

Pada Tabel 4.7menunjukkan tidak satupun variabel bebas yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel terikat absolut Ut (absut). Hal ini terlihat dari nilai signifikansi variabel AKO, EPS, NPM, dan ROE masing-masing di atas atau lebih besar dari 5%, dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala heteroskedastisitas dalam model regresi ini.

3. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi dilakukan untuk menguji apakah model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode sebelumnya. Pengujian ini menggunakan Durbin-Watson Test.

Tabel 4.8 Uji Durbin-Watson


(1)

LAMPIRAN VI

Data Dividen Kas Perusahaan

No

Kode Perusahaan

Tahun

2009

2010

2011

2012

1

ASRI

0,1239

0,5375

4,03

6,1301

2

BSDE

3,9999

5,9997

5,9999

9,9999

3

GMTD

17,918

37,8278

37,8278

37,8278

4

JRPT

16,651

23,04

31,6812

41,28

5

MKPI

269,64

110,0225 125,0256 150,0307

6

SMRA

2,9994

7,951

10,0002

21,9163

7

ADHI

11,311

27,5729

31,8002

31,3048

8

JKON

10,498

13,9977

12,9979

14,9976

9

TOTL

1,9756

6,0483

14,67

44,0029


(2)

LAMPIRAN VII

Data Hasil SPSS


(3)

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 40

Normal Parametersa,b Mean .0000000

Std. Deviation 32.06004820

Most Extreme Differences Absolute .161

Positive .161

Negative -.102

Kolmogorov-Smirnov Z 1.021

Asymp. Sig. (2-tailed) .248

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.


(4)

Hasil Uji Glejser

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -8.342 9.511 -.877 .386

AKO -.021 .040 -.153 -.524 .603 .161 6.209

EPS .135 .080 .588 1.695 .099 .113 8.822

NPM 25.364 23.939 .142 1.060 .297 .757 1.320

ROE 97.079 71.895 .235 1.350 .186 .450 2.220

a. Dependent Variable: ABSUT

3.

Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R

R Square Adjuste d R Square Std. Error of the Estima te Change Statistics Durbin-Watson R Square Change F

Change df1 df2

Sig. F Change

1 .772a .596 .550 33.842 50

.596 12.920 4 35 .000 1.790

a. Predictors: (Constant), ROE, NPM, AKO, EPS


(5)

4.

Uji Multikolinieritas

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -20.687 17.722 -1.167 .251

AKO -.151 .074 -.545 -2.036 .049 .161 6.209

EPS .462 .149 .989 3.101 .004 .113 8.822

NPM 83.356 44.606 .231 1.869 .070 .757 1.320

ROE 109.319 133.966 .131 .816 .420 .450 2.220

a. Dependent Variable: DPS

5.

Uji F (F-

test

)

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 59190.644 4 14797.661 12.920 .000a

Residual 40086.021 35 1145.315

Total 99276.665 39

a. Predictors: (Constant), ROE, NPM, AKO, EPS b. Dependent Variable: DPS


(6)

6.

Uji t (t-

test

)

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) -20.687 17.722 -1.167 .251

AKO -.151 .074 -.545 -2.036 .049

EPS .462 .149 .989 3.101 .004

NPM 83.356 44.606 .231 1.869 .070

ROE 109.319 133.966 .131 .816 .420

a. Dependent Variable: DPS

7.

Uji Koefisien Determinasi (R

2

)

Model Summaryb

Mo

del R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .772a .596 .550 33.84250

a. Predictors: (Constant), ROE, NPM, AKO, EPS


Dokumen yang terkait

Pengaruh Set Kesempatan Investasi, Laba Per Saham, Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Harga Saham Perusahaan property Dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 61 93

Pengaruh Komponen Laporan Arus Kas Dan Dividen Payout Ratio Terhadap Return Saham Dengan Earning Per Share Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia

1 39 114

Pengaruh Laba Bersih dan Arus Kas Operasi terhadap Dividen Kas Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

23 155 93

Pengaruh Arus Kas Operasi Terhadap Tingkat Likuiditas pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

25 123 82

Pengaruh Dividen Kas, Arus Kas Bersih, Leverage Ratio Dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 40 143

Pengaruh Komponen Laporan Arus Kas Dan Earning Per Share Terhadap Return Saham Perusahaan Barang-Barang Konsumsi Di Bursa Efek Indonesia

1 31 104

PENGARUH EARNING PER SHARE, ARUS KAS OPERASI, ECONOMIC VALUE ADDED, DAN MARKET VALUE ADDED TERHADADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN PROPERTY DAN REAL ESTATE TAHUN 2010-2013.

0 0 17

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Laporan Arus Kas - Pengaruh Arus Kas Operasi, Earning per Share, dan Profitabilitas terhadap Dividen Kas pada Perusahaan Property, Real Estate, dan Building Construction di Bursa Efek Indonesia

0 0 17

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Arus Kas Operasi, Earning per Share, dan Profitabilitas terhadap Dividen Kas pada Perusahaan Property, Real Estate, dan Building Construction di Bursa Efek Indonesia

0 0 7

ABSTRAK “PENGARUH ARUS KAS OPERASI, EARNING PER SHARE, DAN PROFITABILITAS TERHADAP DIVIDEN KAS PADA PERUSAHAAN PROPERTY REAL ESTATE DAN BUILDING CONSTRUCTION DI BURSA EFEK INDONESIA”

0 0 11