16
2.2 Tuberkulosis Paru-paru
2.2.1 Definisi Tuberkulosis Paru-paru
Tuberculosis paru merupakan penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman TB Mycoacterium tuerculosis.
Sebagian besar kuman TB menyerang paru, tetapi dapat juga menyerang organ tubuh lainnya.
2.2.2 Mycobacterium Tuberculosis
Mycoacterium tuerculosis merupakan jenis kuman berbentuk batang berukuran 2-4 μ x 0,2-0,5 μm, bentuknya
seragam, tidak berspora, dan tidak bersimpai. Dinding selnya mengandung lipid sampai hampir 60 dari berat seluruhnya,
kandungan lipid yang tinggi pada dinding sel menyebabkan bakteri ini sangat tahan terhadap asam, basa, dan kerja antibiotik
bakterisidal. uman TB memerlukan oksigen untuk tumbuh dan
kelangsungan hidupnya oligat aero oligat. Energi diperoleh dari hasil oksidasi senyawa karbon sederhana. arbon dioksida
CO
2
dapat merangsang pertumbuhan. Suhu pertumbuhan 30- 40
o
C dan suhu optimum 37-38
o
C. Bakteri akan mati pada suhu 60
o
selama 15-20 menit. Pada suhu 30
o
C atau 40-45
o
C, bakteri sukar
1 tumbuh atau bahkan tidak dapat tumbuh. Pengurangan oksigen
menurunkan metabolisme bakteri.
2.2.3 Patofisiologi
Infeksi diawali karena seseorang menghirup basil M. tuerculosis. Bakteri menyebar melalui jalan napas menuju alveoli
lalu berkembang biak dan terlihat tertumpuk. Menguapnya droplet bakteri ke udara dibantu dengan pergerakan angin akan membuat
bakteri tuerculosis yang terkandung dalam droplet nuclei terbang ke udara. Apabila bakteri terhirup oleh orang sehat, maka orang itu
berpotensi terkena infeksi bakteri tuerculosis. Penularan lewat udara disebut dengan istilah air-one infection.
2.2.4 Penatalaksanaan Medis a. Pemeriksaan Fisik
Pada tahap dini sulit diketahui. Ronchi basah, kasar, dan nyaring.
Hipersonor timpani bila terdapat kavtas yang cukup dan
pada auskultasi memberikan suara umforik.
Pada keadaan lanjut terjadi atropi, retraksi interkostal, dan
fibrosis.
Bila mengenai pleura terjadi efusi pleura perkusi
memberikan suara pekak.
b. Pemeriksaan Tambahan