Objek dan Subjek Pajak Bumi dan Bangunan Pendaftaran Objek Pajak dan Subjek Pajak Bumi dan Bangunan

BAB III GAMBARAN UMUM PAJAK BUMI DAN BANGUNAN

A. Objek dan Subjek Pajak Bumi dan Bangunan

Objek Pajak Bumi dan Bangunan adalah Bumi atau Bangunan. Bumi adalah permukaan bumi dan tubuh bumi yang ada dibawahnya. Permukaan bumi meliputi tanah dan perairan pedalaman serta laut wilayah Indonesia. Sedangkan Bangunan adalah konstruksi teknis yang ditanamkan atau dilekatkan secara tetap pada tanah atau perairan. Termasuk dalam pengertian bangunan adalah: 1. Tanah dan Pagar Mewah 2. Kolam Renang 3. Tempat Olahraga 4. Jalan Tol 5. Galangan Kapal Dermaga 6. Tanah Mewah 7. Tempat PenampunganKilang Minyak, air, gas, dan pipa minyak 8. Fasilitas lain yang memberikan manfaat 9. Jalan lingkungan yang terletak dalam suatu komplek bangunan seperti hotel, pabrik, dan emplasemennya dan lain-lain yang merupakan satu kesatuan dengan komplek bangunan tersebut. Menurut Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 3 Tahun 2011 Tentang Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan, Objek Pajak yang tidak dikenakan Pajak Bumi dan Bangunan adalah: 1. Digunakan oleh Pemerintah Daerah untuk penyelenggaraan pemerintahan. Ubiversitas Sumatera Utara 2. Digunakan semata-mata untuk kepentingan umum dibidang ibadah, social, kesehatan, pendidikan, dan kebudayaan social yang tidak dimaksudkan untuk memperoleh keuntungan. 3. Perkuburan, peninggalan purbakala, dan lain-lain yang sejenis. 4. Hutan lindung, hutan suaka alam, hutan wisata, taman nasional, tanah pengembalaan yang dikuasai oleh desa, dan tanah negara yang belum dibebani suatu hak. 5. Digunakan oleh perwakilan diplomatik, konsulat berdasarkan asas perlakuan timbal balik. 6. Digunakan oleh badan atau perwakilan organisasi internasional yang ditentukan oleh menteri keuangan. Yang menjadi Subjek Pajak adalah mereka orang atau badan yang: 1. Mempunyai hak atas bumi atau tanah. 2. Memperoleh manfaat atas bumi atau tanah. 3. Memiliki, meguasai, atas bangunan. 4. Memperoleh manfaat atas bangunan.

B. Pendataan Objek dan Subjek Pajak Bumi dan Bangunan

Pendataan objek dan subjek pajak bumi dan bangunan dilakukan oleh petugas mengingat besarnya jumlah objek pajak dan beragamnya tingkat pendidikan dan pengetahuan wajib pajak, maka belum seluruhnya wajib pajak dapat melaksanakan kewajibannya untuk mendaftarkan objek pajak yang dikuasaidimilikidimanfaatkannya. Oleh karena itu untuk memberikan pelayanan yang lebih baik kepada wajib pajak maka Dinas Pendapatan Daerah mengadakan kegiatan pendataan objek dan subjek pajak atau bekerja sama dengan pihak lainpihak ketiga yang telah ditentukan oleh pihak Dinas Pendapatan Daerah tersebut. Pendataan dilakukan oleh Dinas Pendapatan dengan menuangkan hasilnya dalam formulir Surat Pemberitahuan Subjek Pajak SPOP. Pendataan dapat dilakukan dengtan 4 alternatif sebagai berikut:

1. Pendataan dengan Cara Penyampaian dan Pemantauan Pengembalian SPOP

Pendataan dengan cara penyampaian dan pemantauan pengembalia SPOP pada umumnya dilakukan untuk daerah-daerah terpencil, belum mempunyai peta, dan potensi pajaknya kecil. Pendataan dengan cara ini mirip seperti pelaksanaan pendaftaran objek dan Ubiversitas Sumatera Utara subjek pajak. Perbedaannya terletak pada aktifitas masing-masing pihak. Pada pelaksanaan pendaftaran objek dan subjek pajak aktifitas dari subjek pajak sangat dominan, sedangkan pada pendataan penyampaian pengembalian SPOP aktifitas dari petugas pajak yang lebih dominan. Para petugas pajak yang ditugaskan untuk melaksanakan pendataan dengan cara ini mendatangi desakelurahan yang akan dilakukan pendataan sambil membawa formulir SPOP. Kemudian dengan bantuan aparat desa kelurahan formulir SPOP tersebut disebarkan kepada subjek pajak yang ada di desakelurahan tersebut. Setelah formulir diisi secara jelas, benar, lengkap dan ditandatangani oleh subjek pajak atau kuasanya, maka para petugas pajak akan mengambil kembali formulir tersebut dari para aparat desakelurahan untuk dibawa ke Kantor Dinas Pendapatan daerah guna dilakukannya perekaman data.

2. Identifikasi Objek Pajak

Pendataan dengan alternative ini dapat dilaksanakan pada daerahwilayah yang sudah mempunyai peta garispeta foto yang dapat menentukan posisi relative objek pajak tetapi tidak mempunyai data administrasi pembukuan Pajak Bumi dan Bangunan. Data tersebut merupakan hasil pendataan secara lengkap tiga tahun terakhir.

3. Verifikasi Data Objek Pajak

Pendataan dengan alternatif ini dapat dilaksanakan pada daerahwilayah yang sudah mempunyai peta garispeta foto dan sudah mempunyai data adminsitrasi pembukuan PBB hasil pendataan tiga tahun terakhir secara lengkap.

4. Pengukuran Bidang Objek Pajak

Pendataan dengan alternatif ini dapat dilakukan pada daerahwilayah yang hanya mempunyai sket peta desakelurahan danatau peta garispeta foto tetapi belum dapat digunakan untuk menentukan posisi relative objek pajak. Ubiversitas Sumatera Utara

C. Pendaftaran Objek Pajak dan Subjek Pajak Bumi dan Bangunan

Pendaftaran dilakukan oleh subjek pajak orang atau badan dengan cara mengisi SPOP dengan ketentuan sebagai berikut: 1. Jelas. Maksudnya adalah penulisan data yang diminta dalam SPOP harus dinyatakan dengan jelas sehingga tidak menimbulkan salah tafsir yang merugikan negara maupun wajib pajak. 2. Benar. Maksudnya adalah data yang dilaporkandituliskan harus sesuai dengan keadaan yang sebenarnya seperti luas tanah danatau bangunan, tahun dan harga perolehan, letak tanah atau bangunan, serta peruntukkan atau penggunaannya yang dilaporkan atau dituliskan dalam SPOP harus sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. 3. Lengkap. Maksudnya adalah semua kolom dalam SPOP baik yang menyangkut subjek pajak atau wajib pajak maupun data tanah atau bangunan sudah harus diisi sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Kemudian SPOP tersebut harus diberi tanggal pengisian surat dan ditandatangani oleh wajib pajak serta mencantumkan NPWP dalam kolom yang tersedia dalam SPOP. 4. Tepat Waktu. Maksudnya adalah SPOP yang sudah diisi wajib pajak dengan jelas, benar dan lengkap serta ditandatangani haruslah dikembalikan ke Kantor Dinas Pendapatan Daerah tersebut diatas selambat-lambatnya 30 tiga puluh hari setelah tanggal diterimanya SPOP oleh wajib pajak. 5. Pengembalian SPOP oleh wajib pajak dapat dilaksanakan dengan cara menyerahkan langsung ke Kantor Dinas Pendapatan Daerah atau mengirimkannya melalui kantor pos tercatat. Untuk mendaftarkan objek pajaknya, maka subjek pajakwajib pajak harus memenuhi syarat- syarat sebagai berikut: 1. Mengisi Surat Permohonan 2. Mengisi blanko SPOP 3. Melampirkan foto copy identitas wajib pajak, bukti kepemilikan, dan NPWP. Ubiversitas Sumatera Utara

D. Surat Pemberitahuan Objek Pajak SPOP