BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri
Berkembangnya kehidupan manusia yang mempunyai tujuan sama membentuk lembaga pemeritahan. Dimulai dengan terbentuknya kerajaan sampai dengan pemerintahan
modern yang bercirikan demokrasi. Setiap bentuk pemerintahan membutuhkan biaya untuk memajukan dan mengembangkan pembangunannya. Karena pemerintahan tidak bisa berjalan
tanpa adanya sumber pendapatan yang tetap, maka untuk menunjang berlangsungnya suatu pemerintahan diperlukan pungutan yang bersifat wajib. Oleh karena itu pengenaan pajak
merupakan sumber dana yang ideal bagi pemerintahan. Salah satu sumber pendapatan bagi negara yang sangat potensial adalah penerimaan
pajak. Maka pemerintah berupaya keras untuk memaksimalkan penerimaan di sector pajak, yang bersumber dari pusat dan daerah. Bukan hanya penghasilan yang dikenakan pajak tetapi
dapat juga berupa barang bergerak atau barang tidak bergerak. Pengenaan pajak terhadap barang bergerak misalnya adalah kendaraan bermotor sedangkan barangtidak bergerak adalah
bumi dan bangunan.
Ubiversitas Sumatera Utara
Pajak Bumi dan Bangunan PBB merupakan pajak pusat yang hanya menangani perkebunan, perhutanan, dan pertmbangan PBB-P3.Sedangkan sektor perdesaan dan perkotaan PBB-
P2 yang tertera dalam Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2011 yang sebelumnya dikelola oleh pemerintah pusat sekarang sudah dialihkan ke pemerintah daerah. Sebagaimana telah
diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah merupakan langkah yang sangat strategis untuk lebih memantapkan
kebijakan desentralisasi fiskal, khususnya dalam rangka membangun hubungan keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah yang lebih ideal.
Sebagai salah satu continuous improvement upaya yang dilakukan dalam pengembangan suatu proses, maka Undang-Undang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah
yang baru ini setidaknya memperbaiki 3 tiga hal pokok, yaitu penyempurnaan sistem pemungutan pajak daerah dan retribusi daerah, pemberian kewenangan yang lebih besar
kepada daerah dibidang perpajakan daerah Local Faxing Empowerment, serta peningkatan efektifitas pengawasan. Seluruh penerimaan dialokasikan ke pemerintah daerah dan
digunakan untuk keperluan pemerintah daerah terutama untuk pembangunan daerah. Mengingat betapa pentingnya peran masyarakat untuk membayar pajak sebagai
partisipasi dan menanggung pembiayaan negara, maka dituntut kesadaran warga negara untuk memenuhi kewajiban kewarganegaraannya.Salah satu kewajiban tersebut adalah
subjek pajak wajib mendaftarkan objek pajaknya dengan mengisi Surat Pemberitahuan Objek Pajak SPOP Bumi dan Bangunan.
Untuk itu, penulis mencoba membahas dan meneliti serta menuangkannya dalam Laporan Praktik Kerja Lapangan Mandiri dengan judul
“Tata Cara Pengisian Dan
Ubiversitas Sumatera Utara
Pelaporan Surat Pemberitahuan Objek Pajak Bumi dan Bangunan SPOPBB Sektor Perdesaan Dan Perkotaan Pada Dinas Pendapatan Kota Medan.”
B. Tujuan dan Manfaat Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM