Identifikasi Model Prosedur Pembentukan dengan Analisis Model Vector Error Correction

29 Pada model VAR1 bivariate yang mengandung kointegrasi dengan nilai kointegrasi 1 akan berbentukLu tkepohl,2005: 258. Model VAR 1 bivariate nilai kointegrasi1 dapat dinotasikan sebagai berikut Lu tkepohl,2005: 260: Sehingga model VEC dengan nilai kointegrasi1 dapat dinotasikan Lu tkepohl,2005: 260: [ ] dimana [ ] Estimasi parameter merupakan penduga nilai dari parameter populasi dengan menggunakan nilai dari sampel. Model VEC memuat proses perhitungan untuk mendapatkan nilai parameter dari model VEC.

B. Prosedur Pembentukan dengan Analisis Model Vector Error Correction

VEC Analisis model VEC merupakan analisis runtun waktu yang sering digunakan untuk menganalisis jangka panjang suatu data. Prosedur yang dilakukan dalam metode tersebut adalah

1. Identifikasi Model

a. Stasioneritas

Langkah awal yang dilakukan dalam pembentukan model VEC adalah mengidentifikasi data dengan plot data runtun waktu. Pembuatan plot runtun waktu dilakukan untuk menduga kestasioneran data. Selanjutnya kestasioneran dapat diuji denganuji transformasi Box-Cox untuk mengetahui stasioner dalam 30 varians dan uji unit root salah satu metode menggunakan uji Augmented Uji Dickey Fuller ADF.Adapun hipotesisnya: H : data stasioner H 1 : data tidak stasioner Data dikatakan mengandung unit root jika |nilai ADF| lebih kecil dari nilai kritis dari |tabel ADF|. Jika data mengandung unit root maka data dapat dilakukan differencing sampai data stasioner tidak mengandung unit root.

b. Uji Kointegrasi Johansen

Kointegrasi adalah suatu hubungan jangka panjang antar variabel. Konsep kointegrasi dikemukakan pertama kali oleh Engle dan Granger 1987. Tahun 1988 dikembangkan oleh Johansen dan disempurnakan oleh Johansen dan Juselius di tahun 1990. Pada konsep kointegrasi yang dipaparkan Johansen jika dua variabel yang tidak stasioner sebelum differencing namun stasioner pada differencing pertama, besar kemungkinan akan terjadi kointegrasi atau hubungan jangka panjang. Salah satu menguji kointegrasi adalah dengan uji Johansen. Uji kointegrasi digunakan untuk variabel yang terintegrasi pada orde 1 dan orde 0 .Hipotesis yang digunakan pada uji kointegrasi Johansen yaitu H : ,dengan r=0,1,…k-1terdapat nilai kointegrasi H 1 : tidak terdapat nilai kointegrasi Untuk menguji hipotesis ini dapat menggunakan statistik uji trace Rosadi, 2010: 220. | ∑ 31 dengan T = banyak pengamatan k = lag input pada model VEC r = nilai kointegrasi = nilai eigen terbesar terbesar ke i dan menguji hipotesis ini dapat menggunakan statistik uji maximum eigen value Rosadi, 2010: 220: | | | untuk r= 0, 1, …, k-1 Kriteria keputusan adalah tolak H jika LR tr nilai kritis taraf nyata 5.

c. Penentuan Lag Optimal

Untuk memilih orde lag p dapat digunakan kriteria informasi information criteria yaitu Hannan Quinn Criteria HQC yang dapat didefinisikan sebagai ̂ dengan p = orde pada model VEC T = banyak pengamatan k = laginput pada model VEC ̂ = estimator varian kovarian error Dengan nilai p dipilih sebagai p yang meminimalkan kriteria informasi dalam interval 1,…, p max atau dengan kata lain kriteria informasi dipilih yang terkecil Rosadi, 2011: 20 . 32

2. Estimasi Parameter