10
3. Gelombang Seismik
Gelombang  seismik  adalah  gelombang  elastik  yang  menjalar  ke  seluruh
bagian dalam bumi dan melalui permukaan Bumi akibat adanya gangguan.
Gambar 2. Komponen-komponen gaya pada medium berbentuk kubus Telford et al., 2004
Ditinjau  medium  berbentuk  kubus  yang  dikenakan  sebuah  gaya  tertentu. Tegangan
�   yang  mengenai  benda  tersebut  jika  ditinjau  pada  salah  satu permukaannya mempunyai komponen-komponen sebagai berikut:
� +
�� �
;   � +
�� �
;   � +
�� �
1 Komponen komponen tegangan di atas disebut gaya tiap satuan volume benda
pada  bidang   yang  memiliki  arah  pada  sumbu  ,  ,  dan  .  Untuk  permukaan bidang  yang  lain,  hubungan  variabel  gaya  tiap  satuan  volumenya  analog  dengan
kasus pada bidang  . Total gaya pada sumbu   yang terjadi pada benda medium berbentuk kubus adalah :
=
�� �
+
�� �
+
�� �
2
11
dengan adalah  satuan  volume  kubus.  Menurut  Hukum  II  Newton,  gaya
adalah perkalian antara massa benda   dan percepatannya �. Apabila dikaitkan
dengan persamaan densitas benda =  , maka
= � = � =
� �
3 Dengan menggunakan definisi gaya pada persamaan 3, persamaan 2 dapat
diubah menjadi persamaan 4.
� �
=
�� �
+
�� �
+
�� �
� �
=
�� �
+
�� �
+
�� �
4 Hubungan pada persamaan 4 disebut sebagai  persamaan gerak searah sumbu  .
Dengan cara yang sama, dapat diperoleh persamaan gerak pada arah lainya. Persamaan  yang  menunjukkan  hubungan  antara  tegangan
�  dan regangan adalah Telford et al., 2004:
� =
′
Δ +
,
= , , 5
� =
,
≠ 6
dengan =
=
� �
+
� �
; =
=
� �
+
� �
; =
=
� �
+
� �
7 ,  ,   menunjukkan  komponen  perpindahan  partikel,
′
adalah  konstanta  Lame, merupakan  modulus  geser
� , dan ∆ menunjukkan regangan volume atau dilatasi dengan definisi pada persamaan 8.
∆= +
+ =
� �
+
� �
+
� �
8 Dengan menerapkan persamaan 5, 6, dan 7 maka persamaan 4 dapat
diubah menjadi persamaan 9 :
12
� �
=
′
+
�Δ �
+ 9
dengan =
� �
+
� �
+
� �
. Dengan menggunakan cara yang sama, persamaan 9 dapat diterapkan pada
kasus pergerakan partikel searah sumbu   dan   sebagai berikut.
� �
=
′
+
�Δ �
+ 10
� �
=
′
+
�Δ �
+ 11
dengan  , ,  secara berurutan menunjukkan pergeseran partikel pada arah sumbu , sumbu  , dan sumbu  .
Gelombang merambat pada suatu medium ke segala arah. Secara tiga dimensi arah  perambatan  gelombang  dinyatakan  dengan  sumbu
, ,  dan
.  Untuk menentukan  persamaan  gelombang  dilakukan  diferensiasi  pada  persamaan  9,
10,  dan  11  masing-masing  terhadap  ,  ,  dan  .  Berdasarkan  persamaan  9 dapat diperoleh persamaan 12.
� +
� +
� =
′
+ Δ
+ Δ
+ Δ
+
� +
� +
�
Δ =
′
+ Δ
′
+ � Δ
�
= Δ
12 Persamaan 12 merupakan persamaan gelombang longitudinal. Berdasarkan
persamaan  gelombang  tersebut  diperoleh  kecepatan  gelombang  seismik longitudinal atau dikenal dengan kecepatan gelombang-P
sebagai:
13
=
′
+
13 Untuk  mendapatkan  persamaan  gelombang  transversal  atau  gelombang
seismik  S,  persamaan  10  didiferensialkan  terhadap dan  persamaan  11
didiferensialkan terhadap y. Hasil pendiferesialan persamaan 10 dikurangi dengan hasil pendiferensialan persamaan 11 menghasilkan:
� �
� �
−
� �
=
� �
−
� �
14 Komponen  regangan  benda  yang  mengalami  perpindahan  secara  rotasional
didefinisikan pada persamaan 15 sebagai Telford et al., 2004: � =
� �
−
� �
;   � =
� �
−
� �
;    � =
� �
−
� �
15 Dengan menerapkan persamaan 15 pada persamaan 14, didapatkan persamaan:
� � �
= � 16
�  mengambarkkan gerakan rotasi tegak lurus terhadap sumbu  , sedangkan arah perambatan  gelombangnya  searah  dengan  sumbu  .  Untuk  kasus  arah  penjalaran
gelombang  searah  sumbu   dan  sumbu   digunakan  cara  yang  sama,  sehingga diperoleh persamaan:
� �
�  = �
17
� �
� = �
18 Persamaan  16,  17,  dan  18  menyatakan  persamaan  gelombang
transversal. Dari persamaan 16 dapat diperoleh kecepatan gelombang transversal atau dikenal dengan kecepatan gelombang-S sebagai:
14
= 19
Gelombang  seismik  dapat  diklasifikasikan  menjadi  dua  kelompok,  yaitu gelombang badan body wave dan gelombang permukaan surface wave.
a. Gelombang Badan
Menurut Waluyo 1996, gelombang badan merambat dalam badan medium. Gelombang badan dapat dibedakan menjadi dua jenis yakni:
1. Gelombang Primer P
Gelombang  primer  P  merupakan  gelombang  longitudinal  atau  gelombang kompresional, gerakan partikelnya sejajar dengan arah perambatannya. Gelombang
P mempunyai kecepatan paling tinggi, arah gerakan partikel gelombang P searah dengan arah rambat gelombangnya. Gelombang menjalar pada semua medium baik
padat, cair, maupun gas. Kecepatan penjalaran gelombang P seperti pada persamaan 13.
2. Gelombang Sekunder S
Gelombang  sekunder  menjalar  lebih  lambat  daripada  gelombang  P.  Arah gerakan  partikel  gelombang  S  tegak  lurus  dengan  arah  rambat  gelombangnya
seperti pada Gambar 3b. Gelombang S hanya dapat menjalar pada medium padat. Gelombang S terbagi menjadi dua yaitu komponen horizontal SH dan komponen
vertikal SV. Kecepatan gelombang S seperti pada persamaan 19.
15
Gelombang  SV  adalah  gelombang  S  yang  gerakan  partikelnya  terpolarisasi pada bidang vertikal. Gelombang SH adalah gelombang S yang gerakan partikelnya
terpolarisasi pada bidang horizontal.
Gambar 3. Ilustrasi gerakan partikel a gelombang P, b gelombang S Braile, 2006
b. Gelombang permukaan
Gelombang  permukaan  merupakan  gelombang  elastik  yang  menjalar sepanjang permukaan bumi. Gelombang ini memiliki frekuensi yang lebih rendah
dibandingkan  dengan  gelombang  badan,  sehingga  gelombang  permukaan berpotensi  menimbulkan  kerusakan  pada  bangunan  daripada  gelombang  badan.
Amplitudo  gelombang  permukaan  akan  mengecil  dengan  cepat  terhadap kedalaman. Hal ini diakibatkan oleh adanya dispersi pada gelombang permukaan,
yaitu  penguraian  gelombang  berdasarkan  panjang  gelombangnya  sepanjang
a. mmmm
b.
16
perambatan  gelombang  Ibrahim  dan  Subardjo,  2005.  Gelombang  permukaan terdiri dari beberapa tipe, yaitu
Gelombang  Love  :  gelombang  ini  merambat  pada  permukaan  bebas  medium berlapis, dengan arah gerakan sama dengan gelombang SH.
Gelombang  Rayleigh  :  gelombang  ini  menjalar  pada  permukaan  bebas  pada medium berlapis maupun medium homogen, dengan gerakan partikel berbentuk
ellipsoid vertikal, yang sejajar dengan arah gerak gelombang.
Gelombang  Stonely  :  gelombang  merambat  pada  bidang  batas  antara  dua medium  gelombang  antar  permukaan  atau  interface  wave  dengan  gerakan
partikel sama dengan gelombang SV.
4. Sesar