5. Lingkup Gerak Sendi
Kemampuan sendi untuk membantu gerak tubuh dan mengarahkan gerakan terutama saat gerakan yang memerlukan keseimbangan yang tinggi.
2.1.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keseimbangan
1. Pusat Gravitasi Center Of Gravity-COG
Pusat gravitasi terdapat pada semua obyek dan terletak tepat di tengah benda tersebut. Pusat gravitasi adalah titik utama pada tubuh yang akan
mendistribusikan massa tubuh secara merata. Bila tubuh selalu ditopang oleh titik ini, maka tubuh dalam keadaan seimbang. Pada manusia pusat gravitasi berpindah
sesuai dengan arah atau perubahan berat. Pusat gravitasi manusia ketika berdiri tegak adalah tepat diatas pinggang diantara depan dan belakang vertebra sakrum
ke dua Nugroho, 2011. Semakin rendah atau dekat letak pusat gravitasi ini terhadap bidang
tumpuan akan semakin stabil posisi tubuh. Pada posisi berbaring pusat gravitasi tubuh akan rendah, yakni letaknya dekat bidang tumpuan, dibandingkan dalam
posisi duduk, berdiri atau melompat ke atas, sehingga posisi tubuh berbaring akan lebih stabil dibandingkan dengan posisi duduk atau berdiri Nala, 2011.
Letak pusat gravitasi berbeda-beda, dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti Indeks Massa Tubuh IMT, umur, dan jenis kelamin Soedarminto, 1992.
a. Indeks Massa Tubuh
Tinggi badan dan berat badan seseorang mencerminkan proporsi tubuh orang yang bersangkutan. Keadaan ini berkaitan dengan
keseimbangan dimana menurut Pate 1993 benda dengan massa yang
lebih besar mempunyai keseimbangan yang lebih besar daripada benda berukuran sama yang lebih ringan. Benda-benda yang berat lebih kuat
menolak pengaruh gaya dari luar daripada lawan yang lebih ringan. Terkait dengan tinggi pendek dan berat ringan seseorang akan berbeda
letak titik gravitasi yang mempengaruhi keseimbangan. Proporsi tubuh dapat diketahui dengan menghitung indeks massa tubuh yaitu melalui
rumus berat badan dalam kilogram dibagi tinggi badan dalam meter kuadrat.
b. Umur Letak titik gravitasi tubuh berkaitan dengan pertumbuhan usia
pada kanak-kanak letaknya lebih tinggi karena relative kepalanya lebih besar dari kakinya lebih kecil Soedarminto, 1992. Keadaan ini akan
berpengaruh pada keseimbangan tubuh, semakin rendah letak titik berat terhadap bidang tumpuan akan semakin stabil posisi tubuh Nala, 2011
c. Jenis Kelamin Perbedaan keseimbanga tubuh antara pria dan wanita
disebabkan oleh adanya perbedaan letak titik berat. Pada pria letaknya kira-kira 50 dari tinggi badannya sedangkan pada wanita letaknya
kira-kira 55 dari tinggi badannya, pada wanita letaknya rendah karena panggul dan paha relatif lebih berat dan tungkainya pendek
Soedarminto, 1992.
2. Garis Gravitasi Line Of Gravity
Garis gravitasi Line Of Gravity adalah garis imajiner yang berada vertikal melalui pusat gravitasi. Derajat stabilitas tubuh ditentukan oleh hubungan
antara garis gravitasi, pusat gravitasi dengan base of support bidang tumpu. Garis gravitasi dijabarkan pada gambar 2.1.
Gambar 2.1 Garis Gravitasi Army, 2012
3. Bidang Tumpu Base Of Support-BOS
Bidang tumpu merupakan bagian dari tubuh yang berhubungan dengan permukaan tumpuan. Ketika garis gravitasi tepat berada di bidang tumpu, tubuh
dalam keadaan seimbang. Stabilitas yang baik terbentuk dari luasnya area bidang tumpu. Semakin besar bidang tumpu, semakin tinggi stabilitas. Misalnya berdiri
dengan kedua kaki akan lebih stabil dibanding berdiri dengan satu kaki. Semakin dekat bidang tumpu dengan pusat gravitasi, maka stabilitas tubuh makin tinggi.
Posisi keseimbangan statis memiliki base of support yang luas, ketika tumpuan
dipersempit cenderung sulit untuk menjaga garis gravitasi selama hal tersebut dilakukan. Berdiri menggunakan satu kaki akan sulit jika dibandingkan dengan
berdiri dua kaki. Hal tersebut terjadi karena garis gravitasi yang terkonsentrasi langsung di bawah satu kaki tersebut Piscopo and Baley, 1981. Bidang tumpu
dijabarkan pada gambar 2.2.
Gambar 2.2 Bidang Tumpu William, 2012 2.1.4 Strategi Motorik Untuk Menjaga Keseimbangan
Untuk mempertahankan keseimbangan, tubuh secara terus menerus menyesuaikan posisinya dalam ruang untuk menjaga COM di atas BOS atau
membawa COM ke posisinya setelah mengalami gangguan Kisner and Colby, 2007. Stabilitas yang baik dari core muscle sangat diperlukan agar hal tersebut
bisa tetap berlangsung dengan baik. Aktivasi pada core muscle memungkinkan distribusi yang tepat dari kekuatan, kontrol gerakan yang tepat dan efisien,
penyerapan tekanan dan gesekan yang memadai pada rantai kinetic. Transver abdominalis dan multividus dianggap sebagai stabilizing muscle otot yang
termodulasi secara terus menerus oleh system saraf pusat dan memberikan unpan
baik tentang posisi sendi. Kontraksi pada kedua otot tersebut telah terjadi sebelum terjadinya gerakan pada anggota gerak. Transver abdomalis akktif 30
detik sebelum gerakan gelang bahu dan 110 detik sebelu gerakan kaki
Fredericson and Moore, 2005.
Ada tiga strategi utama yang digunakan tubuh untuk memulihkan keseimbangan dalam menanggapi adanya gangguan tiba-tiba dari permukaan
tumpuan. Ankle strategis, gerakan dari pergerakan kaki untuk mengembalikan COM ke posisi yang stabil dalam posisi yang tenang dan gangguan kecil. Hip
strategis, menggunakan gerakan cepat fleksi dan ekstensi panggul untuk memindahkan COM dalam BOS untuk gangguan yang cepat dan besar atau
gerakan dari COG dekat dengan batas stabilitas. Stepping strategies, melangkah ke depan atau belakang untuk untuk memperlebar BOS dan mengembalikan
kontrol keseimbangan jika ada kekuatan besar yang menggeser COM keluar dari batas stabilitas Kisner and Colby, 2007.
2.2 Tahap Perkembangan Anak