13 |
P a n d u a n P e n e l i t i a n
K u a l i t a t i f
2.1. Proses penelitian kualitatif
Penelitian kuantitatif sifatnya linier, berurutan dimulai dengan merumuskan masalah, membuat hipotesis, menguji hipotesis
dengan fakta
di lapangan,
menganalisisnya kemudian
menyimpulkan. Berbeda dengan penelitian kuantitatif maka proses penelitian kualitatif sifatnya tidak linier, tidak ber-urutan,
sering disebut sebagai cyclical atau interplay. Eferin, et al. 2007, mengistilahkan sebagai proses yang berbalasan sambil bergerak
maju, artinya pada saat proses awal ketika peneliti melakukan observasi untuk menemukan masalah, peneliti sudah harus
melakukan observasi detil, wawancara, mentranskripsikan,
merefleksikan bahkan menganalisis untuk mengambil kesimpulan sementara, sampai kemudian topik permasalahan menjadi lebih
sempit menjadi fokus penelitian atau permasalahan. Oleh karena itu, proses penelitian bersifat fleksibel, dengan permasalahan
yang berkemungkinan untuk direvisi beberapa kali sesuai dengan temuan dan refleksi peneliti di lapangan.
Proses untuk menjawab pertanyaan penelitian perlu di cek kembali, dan kalau data belum mendukung peneliti perlu kembali
ke lapangan melakukan observasi, merefleksikan, menganalisis, menulis, membuat laporan, demikian terus menerus sampai
peneliti sendiri merasa data sudah jenuh saturasi. Perhatikan gambar berikut:
Gambar 1. Proses Penelitian Kualitatif
14 |
P a n d u a n P e n e l i t i a n
K u a l i t a t i f
Sumber: Efferin et al, 2007 Bandingkan dengan proses penelitian kuantitatif yang bersifat
linier: Gambar 2. Perbandingan Proses Penelitian Kualitatif dan
Kuantitatif
Sumber: Ratcliff, 1996
2.2. Permasalahan, Fokus dan Pertanyaan Penelitian
Permasalahan dalam sebuah penelitian adalah sangat penting, bahkan Sparingga,2004, mengatakan bahwa permasalahan
adalah jangkar penelitian. Mengapa demikian? Ya karena seluruh aktivitas dalam proses penelitian harus selalu berfokus
pada permasalahan penelitian ini, karena permasalahan inilah yang hendak dijawab melalui proses penelitian.
TOPIK Pertanyaan
Penelitian Pengumpulan
Data Analisis
Data Penulisan
Laporan
15 |
P a n d u a n P e n e l i t i a n
K u a l i t a t i f
Kamus Oxford 1995 : problem is a thing that is difficult to deal
with or understand ; a question to be answered or solved; esp. by reasoning or calculating.
Kamus besar bahasa Indonesia 2001:
masalah diartikan
sebagai sesuatu
yang harus
diselesaikan dipecahkan; soal, persoalan.
Das Sollen dan Das Sein.
Masalah dapat menjadi faktor yang dapat menyebabkan tidak tercapainya tujuan. Ketika dinyatakan “ada permasalahan”
berarti sebenarnya “ada kesenjangan” antara das sollen dan
das sein. Das sollen adalah yang ideal, yang seharusnya, yang normatif, dengan bahasa sederhana ” katanya teori”. Das sein
adalah praktiknya, senyatanya, realitanya, faktanya. Dengan
demikian, mencari das sollen dilakukan dengan menelusuri literatur atau observasi untuk mencari norma-norma yang
disepakati. Adapun das sein dilakukan dengan melakukan observasi lapangan baik dengan pengalaman sendiri maupun
dari informasi yang diperoleh dari berbagai media, seperti koran, TV, internet dan lain-lain.
Ada perbedaan antara “apa yang seharusnya” dan “apa yang ada dalam kenyataan”, antara harapan dan kenyataan, antara
“apa yang diperlukan” dan “apa yang tersedia”. Oleh karena itu langkah selanjutnya adalah merumuskan masalah. Merumuskan
masalah berarti mendeskripsikan dengan jelas masalah yang dihadapi.
Perumusan masalah
merupakan proses
penyederhanaan masalah yang rumit dan kompleks, menjadi masalah yang dapat diteliti. Rumusan masalah penelitian
16 |
P a n d u a n P e n e l i t i a n
K u a l i t a t i f
biasanya terdiri atas beberapa kalimat pertanyaan yang dibuat secara jelas dan tegas yang dapat mengarahkan solusi atau
alternatif solusinya. Dengan demikian rumusan masalah atau pertanyaan penelitian
atau fokus penelitian dari contoh di atas adalah: 1. Pertanyaan yang harus dijawab melalui penelitian
2. Pertanyaan penelitian
menekankan pada
fakta dan
pengumpulan informasi
Perumusan masalah dalam penelitian kualitatif.
Langkah awal suatu penelitian adalah merumuskan masalah.
Langkah ini sangat strategis dan penting karena rumusan masalah adalah jangkar penelitian dan digunakan reviewer jurnal internasional
untuk menilai kualitas sebuah penelitian. Karena sifatnya yang fleksibel selalu menyesuaikan dengan fenomena yang terjadi pada
realita sosial di lapangan, maka permasalahan penelitian dalam penelitian kualitatif memiliki sifat sebagai berikut:
1. Rumusan masalah penelitian bersifat tentatif dapat berubah dan disempurnakan.
2. Masalah penelitian ada di lapangan, dan perumusan masalah merupakan upaya untuk menemukan teori dari dasarnya
grounded theory 3. Rumusan masalah sering disebut “fokus penelitian” yang
dirumuskan dalam bentuk “pertanyaan penelitian”.
Bagaimana memilih masalah penelitian ?
Dalam dunia nyata banyak masalah yang harus diselesaikan dengan segera dalam waktu tertentu.
Namun tidak semua masalah tersebut
17 |
P a n d u a n P e n e l i t i a n
K u a l i t a t i f
dapat diangkat menjadi masalah penelitian. Oleh karena itu perlu dilakukan identifikasi masalah. Ada beberapa cara yang dapat
ditempuh: 1.
Analisis literatur, terutama publikasi hasil-hasil penelitian yang relevan, rekomendasi tindak lanjut hasil penelitian
2. Kerja dan kontak profesional bidang keilmuan, forum-forum
ilmiah 3.
Pernyataan pemegang otoritas, baik ilmuwan maupun birokrasi 4.
Pengamatan sepintas atas suatu kejadian atau peristiwa tertentu 5.
Pengalaman pribadi peneliti dalam bidang tertentu yang menarik untuk diteliti
Untuk memperjelas
bagaimana sebuah
permasalahan dalam
penelitian kualitatif dirumuskan, perhatikan tabel berikut. Tabel 1. Reduksi permasalahan penelitian dengan membandingkan
das solen dan das sein.
DAS SOLLEN DAS SEIN
PERTANYAAN PENELITIAN
Belkaoui 2000 : 230 organisasi
seharusnya bertindak untuk
memaksimalkan kesejahteraan sosial,
jika terjadi kontrak antara
organisasi dengan masyarakat.
Dengan demikian,
organisasi memperoleh
sejenis legitimasi
dari masyarakat.
Di Indonesia pengakomodasian unsur
tanggung jawab sosial belum dijalankan dengan
baik dan wajar. Beberapa kasus muncul, antara
lain: PT Freeport Indonesia di papua, kasus
TPST bojong di Bogor, kasus PT Newmont di
teluk Buyat, atau bahkan yang lebih fenomenal
yaitu kasus lumpur panas di ladang migas PT.
Lapindo Brantas di Sidoarjo
Bagaimana Penerapan
CSR pada PT. Semen Gresik
Sumber : Kurniawan dan Yuhertiana, 2009
18 |
P a n d u a n P e n e l i t i a n
K u a l i t a t i f
2.3.Menggunakan kata
tanya dan
cara bagaimana
mengajukan pertanyaan.
Pertanyaan penelitian dapat diawali oleh 5W 1H : what, who,
when, where, why dan how. Research question pada penelitian kualitatif lebih ditujukan untuk memperoleh pemahaman yang
lebih mendalam dan spesifik. Oleh karena itu kata tanya yang sering digunakan adalah mengapa dan bagaimana. Menurut Prof.
Parsudi Suparlan dalam Patilima, 2005, pertanyaan mengapa menuntut jawaban mengenai hakekat yang ada dalam hubungan
di antara
gejala-gejala atau
konsep-konsep sedangkan
pertanyaan apa, siapa, dimana dan kapan menuntut jawaban mengenai
identitas dan
pertanyaan bagaimana
menuntut jawaban mengenai proses-prosesnya
Karena sifatnya yang mencoba menguak realita sosial secara mendalam
biasanya penelitian
kualitatif lebih
banyak menggunakan kata tanya bagaimana dan mengapa.
Namun demikian,
dalam penelitian
kualitatif juga
dikenal tujuan
penelitian yang berbeda menurut sifatnya, apakah bertujuan untuk eksplorasi, deskripsi ataupun untuk eksplanasi. Tips
berikut membantu peneliti untuk menggunakan kata tanya yang lebih tepat.
1. Eksplorasi Penelitian ini sifatnya melakukan penggalian, oleh karena itu
perlu melakukan
penjajakan dan
identifikasi melalui
pertanyaan; apa?, siapa?, bagaimana? sifatnya masih terbatas
19 |
P a n d u a n P e n e l i t i a n
K u a l i t a t i f
2. Deskripsi Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran yang
lebih jelas, oleh karena itu perlu membuat uraian situasi dan kejadian melalui pertanyaan; bagaimana?
sifatnya lebih luas
3. Eksplanasi Penelitian ini berupaya untuk menjelaskan sebuah realita
sosial. Oleh karena itu perlu membuat penjelasan dan analisis melalui pertanyaan mengapa ?
20 |
P a n d u a n P e n e l i t i a n
K u a l i t a t i f
Latihan
Latihan ini merupakan bagian dari proyek penelitian anda, yang saling berhubungan sampai dengan akhir buku ini. Outputnya anda
akan dapat membuat proposal penelitian kualitatif.
1. Cari dan tentukan sebuah realita sosial yang menarik bagi anda untuk dijadikan topik penelitian.
2. Lakukan studi literatur buku teks, artikel, atau jurnal penelitian tentang topik tersebut untuk mencari das sollen-nya.
3. Lakukan observasi lapangan sepintas studi pendahuluan untuk menemukan das sein-nya.
4. Berdasarkan kesenjangan antara das sollen dan das sein tersebut rumuskan pertanyaan penelitian, gunakan kata tanya bagaimana
atau mengapa. Berikut
adalah lembar
kerja yang
dapat membantu
anda merumuskan masalah penelitian.
LEMBAR KERJA
IDENTIFIKASI MASALAH
SUMBER INFORMASI
Das Sollen -
Literatur, Jurnal penelitian
Das Sein OBSERVASI TIDAK LANGSUNG
media koran
internet tv
majalah OBSERVASI LANGSUNG :
Fenomena dan fakta di lapangan PERMASALAHAN
21 |
P a n d u a n P e n e l i t i a n
K u a l i t a t i f
3.1 Pengertian Desain Penelitian