Karakteristik Penelitian Kualitatif a. Menekankan pada pola berpikir induktif Melihat pada Memahami perilaku Lebih mementingkan proses penelitian daripada hasil penelitian.

4 | P a n d u a n P e n e l i t i a n K u a l i t a t i f

1.3. Karakteristik Penelitian Kualitatif a. Menekankan pada pola berpikir induktif

Pada dasarnya penelitian kualitatif berfokus untuk mengamati secara subyektif berbagai tema dari sebuah realita sosial, menghubungkan berbagai tema yang muncul sehingga akan menjadi sebuah pernyataan teori. Hal ini berbeda dengan penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk melakukan generalisasi, setiap hipotesis hendaknya dapat diuji kebenarannya secara deduktif - sesuai atau tidak dengan kenyataan di lapangan. Penalaran Deduksi Penalaran Induksi

b. Melihat pada

setting dan manusia sebagai satu kesatuan, secara holistik utuh. Penelitian kualitatif memandang sebuah realita sosial secara holistik, menyeluruh dan utuh, dengan menggunakan pola pikir holistik pula. Berpikir holistik berarti berpikir dengan menggunakan berbagai aspek dengan menyadari aktivitas berpikir sebagai aktivitas gabungan antara dimensi-dimensi spiritual moral, etika, tujuan hidup, psikososial motivasi, empati, rasional dan fisikal eksekusi, implementasi, menerima feedbacks. Kecerdasan pada dimensi- observasi observasi teori teori 5 | P a n d u a n P e n e l i t i a n K u a l i t a t i f dimensi tersebut dilabeli dengan istilah SQ spiritual, EQ emosional, IQ rasional, dan PQ fisikal. http:www.itpin.comblog. Berbeda dengan penelitian kuantitatif yang berdasarkan pada pola pikir reduktif, melakukan penyederhanaan pada sebuah sistem sosial yang sebenarnya amatlah kompleks.

c. Memahami perilaku

manusia dari sudut pandang mereka sendiri-verstehen. Hal ini di lakukan dengan cara melakukan empati pada orang yang di teliti dalam upaya memehami bagaimana mereka melihat berbagai hal dalam kehidupan Pemahaman mengandung makna pemahaman dari dalam verstehen yang mempunyai arti bahwa peneliti dalam melakukan penelitian hendaknya memahami permasalahan dari dalam konteks masalah yang diteliti, oleh karena itu peneliti kualitatif tidak mengambil jarak dengan yang diteliti

d. Lebih mementingkan proses penelitian daripada hasil penelitian.

Bukan pemahaman yang di cari melainkan pemahaman mendalam tentang kehidupan sosial. Proses awal, getting in, mendekati informan, mencoba memahami latar belakangnya dan mengapa informan berpendapat atau berperilaku demikian. Terlebih lagi pada proses getting along, ber-relasi untuk dapat menjaga kepercayaan sehingga memahami benar-benar obyek yang diteliti adalah lebih penting daripada hasil penelitian itu sendiri. Misalnya, penelitian Yuhertiana, 2004, menemukan bahwa terdapat kecenderungan untuk menciptakan budgetary slack pada para birokrat di Jawa Timur. Namun, lebih penting untuk mengetahui apa alasan 6 | P a n d u a n P e n e l i t i a n K u a l i t a t i f mereka cenderung memark-up anggaran, apakah karena budaya, kalau iya, budaya seperti apa?

e. Bersifat humanities. Peneliti mencoba memahami secara