Cara pandang sifat realita Peranan nilai. Fleksibiltas dalam pengumpulan data

2 | P a n d u a n P e n e l i t i a n K u a l i t a t i f  Tidak menggunakan analisis statistik atau kuantitatif  Data bersifat deskriptif berupa tulisan yang mencatat ungkapan lisan atau perilaku manusia  Setting alamiah, yaitu mengamati manusia menurut dirinya apa adanya  Analisis data secara induktif  Bertujuan untuk menemukan teori  Realita tidak hanya yang tampak terlihat tetapi yang lebih penting apa makna dibalik realita empiris tadi.

1.2. Perbedaan Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif.

Perbedaan pokok penelitian kualitatif dengan penelitian kuantitatif adalah :

a. Cara pandang sifat realita

Realita adalah kenyataan atau fakta. Perspektif penelitian kuantitatif beranggapan bahwa realita, fakta dan data terbatas pada sesuatu yang empiri sensual teramati secara indrawi, sedangkan dalam paradigma kualitatif selain yang empiri sensual, juga mencakup apa yang ada di balik yang empiri sensual fenomena dan nomena. Contohnya, menangis adalah sebuah fakta, fenomena, kondisi empiri sensual. Tetapi menangis punya beberapa nomena, karena menangis tidak hanya diartikan sebagai sebuah kesedihan, tetapi menangis bisa berarti lapar, sakit bahkan seseorang yang sedang berbahagia bisa teramati secara inderawi sedang menangis karena mengeluarkan airmata. Sering dijumpai seorang ibu menangis di upacara wisuda atau pernikahan putra-putrinya. 3 | P a n d u a n P e n e l i t i a n K u a l i t a t i f

b. Peranan nilai.

Nilai yang dimaksud disini adalah “human value”, yang didefinisikan sebagai keyakinan mengenai cara bertingkah laku dan tujuan akhir yang diinginkan individu, dan digunakan sebagai prinsip atau standar dalam hidupnya. Penelitian kuantitatif menekankan obyektifitas maka sifatnya adalah bebas nilai value-free. Oleh karena itu emosi seseorang dapat direduksi dan diukur melalui angka-angka satu sampai lima dalam skala Likert. Tidak demikian dengan penelitian kualitatif yang tidak bersifat bebas-nilai. Tidaklah mungkin tingkat emosi seseorang dapat diukur karena banyak sekali alasan ketika seorang menangis bisa karena sedih, marah, kecewa atau justru karena bahagia dan terharu. Oleh karena itu peneliti kuantitatif senantiasa akan menjaga obyektifitasnya sedangkan peneliti kualitatif akan berpijak pada netralitas yang berempati.

c. Fleksibiltas dalam pengumpulan data

Penelitian kualitatif tidak bersifat baku tetapi selalu di sesuaikan dengan keadaan di lapangan demikian pula hubungan antara peneliti dengan yang di teliti bersifat interaktif dantidak dapat di pisahkan,sedangkan dalam penelitian kuantitatif prosedur pengumpilan data di standardisasi dan menganggap bahwa hubungan peneliti dengan yang di teliti adalah independen dan dapat di pisahkan 4 | P a n d u a n P e n e l i t i a n K u a l i t a t i f

1.3. Karakteristik Penelitian Kualitatif a. Menekankan pada pola berpikir induktif