Kelayakan Sarana Prasarana DESKRIPSI TEORI

i Mengelola Informasi

6. Kelayakan Sarana dan Prasarana TI

Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, telah disebutkan mengenai kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan. Mencakup di dalamnya adalah dasar dan tujuan, penyelenggaraan pendidikan termasuk wajib belajar. Selain itu disebutkan pula penjamin kualitas pendidikan dan peran serta masyarakat dalam sistem pendidikan nasional. Arah pembuatan kebijakan tersebut tidak lain adalah untuk menghasilkan Pendidikan Indonesia yang baik dan lulusan berkualitas di sektor jenjang pendidikan. Kebijakan tersebut dapat terlaksana, jika terlebih dahulu ditentukan standar yang menjadi acuan pelaksanaan kegiatan pendidikan. Pendukung kebijakan tersebut adalah Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan SNP. Pemerintah kemudian juga membentuk Badan Standar Nasional Pendidikan BNSP sebagai badan yang menentukan 8 standar dan kriteria pencapaian penyelenggraaan pendidikan. Standar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal mengenai sistem pendidikan di seluruh wilayah Republik Indonesia Pasal 1 PP No. 19 Tahun 2005. Hal ini diperuntukan untuk meningkatkan mutu sumber daya manusia dan pengukuran kualitas pendidikan. Standar ini bersifat statis dan berubah-ubah yang semakin lama semakin ditingkatkan. Standar pendidikan juga berfungsi sebagai pemetaan pendidikan yang bermutu. Berikut ini merupakan standar-standar yang menjadi dasar bagi penyelenggaraan pendidikan sesuai Pasal 2 Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, diantaranya adalah: a Standar Isi, b Standar Proses, c Standar Kompetensi Lulusan, d Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, e Standar Sarana dan Prasarana, f Standar Pengelolaan, g Standar Pembiayaan dan h Standar Penilaian Pendidikan. Penelitian kali ini, pembahasannya terbatas pada Standar Sarana dan Prasarana yang diterapkan oleh 7 SMK Negeri se-Kota Yogyakarta. Standar Sarana dan Prasarana adalah standar nasional pendidikan yang memiliki berhubungan dengan kriteria minimal ruang belajar, tempat berolahraga, tempat beribadah, perpustakaan, laboraturium, workshop, tempat bermain, tempat berekreasi dan sumber belajar lainnya yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran, termasuk didalamnya adalah penggunaan tekhnologi informasi dan komunikasi. Standar sarana dan prasarana ini diatur dalam Permendiknas Nomor 40 Tahun 2008 tentang Sarana dan Prasarana untuk SMKMAK. Tercantum dalam Permendiknas Nomor 40 Tahun 2008, yaitu tentang jumlah satuan pendidikan, luas lahan minimum, luas bangunan gedung minimum dan kelengkapan sarana dan prasarana. Bangunan gedung sekolah yang sesuai standar, harus memenuhi ketentuan tata bangunan yaitu rancangan, pelaksanaan dan pengawasan.