Identifikasi model struktural Persamaan Struktural

dengan justifikasi teori yang cukup kuat karena kedua indikator tersebut membentuk satu variabel laten yang sama yaitu kinerja. Nilai P-value adalah di atas 0,05 dan RMSEA di bawah 0,08 yang menunjukkan bahwa model pengukuran variabel kinerja adalah fit. Berikut adalah hasil CFA variabel kinerja pada penelitian ini: Gambar 4.3 CFA Kinerja Sumber: Data primer diolah, 2008

4.3.2. Identifikasi model struktural

Setelah diperoleh model pengukuran yang fit, maka dilakukan identifikasi model struktural. Estimasi ini juga sekaligus untuk menguji persyaratan statistik yang diperlukan dan menguji hipotesis penelitian. Tampak pada gambar di bawah bahwa nilai chi square adalah sebesar 327,48 pada df sebesar 290 dengan P-value sebesar 0,06411 dan RMSEA KN1 0.27 KN2 0.27 KN3 0.18 KN4 0.16 KN5 0.15 KN6 0.15 KN 1.65 Chi-Square=14.55, df=8, P-value=0.06857, RMSEA=0.079 1.00 1.06 1.11 1.13 1.10 1.06 0.12 sebesar 0,032. Tampak bahwa nilai P-value di atas 0,05 dan RMSEA di bawah 0,08 yang menunjukkan bahwa model struktural adalah fit. Model tersebut dilakukan dengan menambahkan error antara DA4 dengan DA5, DA7 dengan DA8 dan KN1 dengan KN2 yang merupakan indikator dalam satu kontruk laten yang sama. Berikut adalah hasil estimasi untuk identifikasi model struktural. Gambar 4.4 Path Diagram Full Model Sumber: Data primer diolah, 2009 LC1 0.11 LC2 0.14 LC3 0.14 LC4 0.15 LC5 0.17 LC DA TI KN DA1 0.28 DA2 0.25 DA3 0.22 DA4 0.26 DA5 0.24 DA6 0.24 DA7 0.22 DA8 0.23 DA9 0.19 DA1 0.20 DA1 0.23 DA1 0.23 TI1 0.20 TI2 0.11 TI3 0.15 KN1 0.27 KN2 0.27 KN3 0.18 KN4 0.16 KN5 0.15 KN6 0.15 Chi-Square=327.48, df=290, P-value=0.06411, RMSEA=0.032 1.00 1.04 1.05 1.00 1.02 1.06 0.97 0.99 1.05 1.04 1.02 1.04 1.00 1.02 1.03 1.00 1.06 1.11 1.12 1.10 1.05 1.00 0.98 0.99 0.97 0.99 -0.14 -0.28 -0.22 0.18 0.06 -0.21 0.08 0.10 0.12

4.3.3. Persamaan Struktural

4.4.3.1 Persamaan model pengukuran Persamaan model pengukuran dibentuk dari loading factor dan variance error pada masing-masing indikator terhadap konstruk yang dibentuknya. DA1 = 1.00DA, Errorvar.= 0.28 , R² = 0.88 0.037 7.48 DA2 = 1.04DA, Errorvar.= 0.25 , R² = 0.90 0.046 0.034 22.63 7.37 DA3 = 1.05DA, Errorvar.= 0.22 , R² = 0.91 0.045 0.031 23.30 7.27 DA4 = 1.00DA, Errorvar.= 0.26 , R² = 0.89 0.045 0.035 22.10 7.40 DA5 = 1.02DA, Errorvar.= 0.24 , R² = 0.90 0.045 0.032 22.71 7.33 DA6 = 1.06DA, Errorvar.= 0.24 , R² = 0.91 0.046 0.033 23.12 7.30 DA7 = 0.97DA, Errorvar.= 0.22 , R² = 0.90 0.043 0.030 22.56 7.35 DA8 = 0.99DA, Errorvar.= 0.23 , R² = 0.90 0.044 0.032 22.55 7.35 DA9 = 1.05DA, Errorvar.= 0.19 , R² = 0.92 0.044 0.027 24.03 7.13 DA10 = 1.04DA, Errorvar.= 0.20 , R² = 0.91 0.044 0.028 23.64 7.21 DA11 = 1.02DA, Errorvar.= 0.23 , R² = 0.90 0.045 0.032 22.88 7.33 DA12 = 1.04DA, Errorvar.= 0.23 , R² = 0.91 0.045 0.031 23.15 7.29 TI1 = 1.00TI, Errorvar.= 0.20 , R² = 0.90 0.033 5.95 TI2 = 1.02TI, Errorvar.= 0.11 , R² = 0.95 0.038 0.027 27.18 4.13 TI3 = 1.03TI, Errorvar.= 0.15 , R² = 0.93 0.040 0.030 25.90 5.05 KN1 = 1.00KN, Errorvar.= 0.27 , R² = 0.86 0.038 7.19 KN2 = 1.06KN, Errorvar.= 0.27 , R² = 0.87 0.040 0.039 26.67 7.09 KN3 = 1.11KN, Errorvar.= 0.18 , R² = 0.92 0.050 0.028 22.31 6.51 KN4 = 1.12KN, Errorvar.= 0.16 , R² = 0.93 0.049 0.025 22.96 6.20 KN5 = 1.10KN, Errorvar.= 0.15 , R² = 0.93 0.048 0.024 23.00 6.18 KN6 = 1.05KN, Errorvar.= 0.15 , R² = 0.93 0.046 0.023 22.71 6.33 LC1 = 1.00LC, Errorvar.= 0.11 , R² = 0.95 0.018 5.86 LC2 = 0.98LC, Errorvar.= 0.14 , R² = 0.93 0.030 0.022 32.39 6.45 LC3 = 0.99LC, Errorvar.= 0.14 , R² = 0.94 0.031 0.022 32.54 6.42 LC4 = 0.97LC, Errorvar.= 0.15 , R² = 0.93 0.031 0.022 31.75 6.56 LC5 = 0.99LC, Errorvar.= 0.17 , R² = 0.92 0.032 0.026 30.61 6.74 Baris pertama adalah persamaan model pengukuran, baris kedua pada masing-masing persamaan merupakan standard error dan baris ketiga merupakan nilai T Value. Pada masing-masing konstruk, terdapat satu indikator yang diberikan nilai 1 untuk menspesifikasikan pengukuran. Tampak bahwa nilai T Value untuk semua indikator adalah di atas 1,96 yang menunjukkan bahwa masing-masing indikator telah signifikan dalam membentuk konstruk yang dituju. 4.4.3.2 Persamaan model struktural Berikut adalah persamaan struktural yang merupakan hubungan antara variabel-variabel laten yang dihipotesiskan DA = - 0.14TI - 0.28KN + 0.18LC, Errorvar.= 1.80 , R² = 0.12 0.091 0.099 0.086 0.25 -1.54 -2.82 2.15 7.12 TI = - 0.22KN + 0.058LC, Errorvar.= 1.76 , R² = 0.053 0.096 0.085 0.24 -2.31 0.69 7.28 KN = - 0.21LC, Errorvar.= 1.56 , R² = 0.054 0.078 0.22 -2.67 6.96 Tampak pada persamaan di atas, bahwa konstruk Dysfunctional Audit Behaviour DA dipengaruhi oleh tiga variabel yaitu Turnover Intention TI, Kinerja KN dan Locus Of Control LC; Turnover Intention TI dipengaruhi oleh dua variabel yaitu Kinerja KN dan Locus Of Control LC; dan Kinerja KN dipengaruhi oleh satu variabel yaitu Locus Of Control LC.

4.3.4. Uji persyaratan statistik