METODE PENELITIAN Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Retribusi Pasar Di Kabupaten Klaten Didik Sudiarto

commit to user 34 1. Diduga secara bersama-sama bahwa jumlah pedagang adegan, jumlah pedagang kios, jumlah pedagang los dan hari aktifitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap penerimaan retribusi pasar. Secara parsialpengaruh masing-masing variabel sebagai berikut : 1. Diduga jumlah pedagang adegan berpengaruh positif dan signifikan terhadap penerimaan retribusi pasar. 2. Diduga jumlah pedagang kios berpengaruh positif dan signifikan terhadap penerimaan retribusi pasar. 3. Diduga jumlah pedagang los berpengaruh positif dan signifikan terhadap penerimaan retribusi pasar. 4. Diduga hari aktifitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap penerimaan retribusi pasar.

BAB III METODE PENELITIAN

commit to user 35 3.1. Tipe penelitian Penelitian ini merupakan metode analisis data sekunder, mengkaji pengaruh jumlah pedagang adegan, jumlah pedagang kios, jumlah pedagang los dan hari aktifitas terhadap penerimaan retribusi pasar di Kabupaten Klaten Tahun 2009. Obyek penelitiannya berupa pasar tradisional terdiri dari 50 pasar yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Klaten. 3.2. Jenis dan sumber data. Variabel dalam penelitian ini terdiri variabel yang mempengaruhi variabel independen, dan variabel yang dipengaruhi variabel dependen dapat dirinci sebagai berikut : a. Variabel independen terdiri dari jumlah pedagang adegan, jumlah pedagangkios, jumlah pedaganglos, dan hari aktifitas. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah penerimaan retribusi pasar. b. Sumber data berasal dari berbagai instansi terkait diantaranya Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah DPPKAD, Bappeda, Badan Pusat Statistik, Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM yang berada di Kabupaten Klaten. 3.3. Definisi operasional commit to user 36 1. Penerimaan Retribusi Pasar adalah penerimaan retribusi yang dipungut dari subyek retribusi pasar, yang diukur dengan angka dalam rupiah per tahun. 2. Jumlah Pedagang Adegan adalah totalitas jumlah orangyang mempunyaiaktivitas di pasarsebagaipenjualbarangjasa yang menempatihalamanpasar, yang diukur dengan angka dalam satuan orang setiap pasar. 3. Jumlah Pedagang Kios adalah totalitas jumlah orang yang mempunyaiaktivitas di pasarsebagaipenjualbarangjasa yang menempatikios, yang diukur dengan angka dalam satuan orang setiap pasar. 4. Jumlah Pedagang Los adalah totalitas jumlah orang yang mempunyaiaktivitas di pasarsebagaipenjualbarangjasa yang menempati los, yang diukur dengan angka dalam satuan orang setiap pasar. 5. Hari aktifitas adalah jumlah hari aktifitas pasar untuk melakukan transaksi jual beli dan hari hidup tergantung masing-masing pasar, ada harian dan pasaran jawa : paing, pon, wage, kliwon dan legi. Adapun hari aktifitas pasar yaitu aktifitas harian sejumlah 365 hari tahun; 3.4. Tehnik analisis data Tehnik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan tehnik regresi Double Log dengan persamaan : log Y = C + b 1 log X 1 + b 2 log X 2 + b 3 log X 3 + b 4 log X 4 +e Dimana : commit to user 37 Y = Retribusi pasar rupiah per tahun X 1 = Jumlah pedagang adegan orang X 2 = Jumlah pedagang kios orang X 3 = Jumlah pedagang los orang X 4 = hari aktifitas jumlah hari C = Nilai konstanta b 1 ,b 2 ,b 3 ,b 4 , =Nilai koefisien regresi e = Variabel gangguan Selanjutnya dilakukan Uji Asumsi Klasik dan Uji Statistik sebagai berikut : 1. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Metode yang dapat digunakan untuk uji normalitas adalah ujiJarque BeraJB. Kriteria pengujian : jika JB hitung χ 2 tabel probabilitas JB 0,05, maka Ho diterima, residual terdistribusi normal. commit to user 38

b. Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas adalah suatu keadaan dimana terdapat hubungan linier sempurna atau korelasidiantara variabel-variabel bebas independen dalam suatu regresi. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan linier sempurna atau korelasidiantara variabel yang menjelaskan dalam model regresi ini dapat dilakukan dengan berbagai cara pengujian.Gejala multikolinearitas terjadi pada saat R 2 sangat tinggi, namun tidak ada satupun dari koefisien regresi yang signifikan secara statistik melalui uji- t. Uji multikolinearitas dilakukan dengan pendekatan korelasi parsial seperti disarankan oleh Farrar dan GruberI 1967. Pedoman yang digunakan adalah , jika nilai R 2 a R 2 regresi awal lebih tinggi dari nilai R 2 pada regresi antar variabel bebas, maka pada model empirik tersebut tidak terdapat adanya multikolinearitas.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variansi dari residual satu pengamatan kepengamatan yang lain. Jika variansi dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas . Deteksi adanya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan ujiWhite Heterokedasticity Test. Kriteria pengujian adalah dengan membandingkan nilai Obs R-squared dengan χ 2 tabel. Jika nilai Obs R-squared χ 2 tabel, maka tidak signifikan, berati tidak terjadi masalah heteroskedastisitas. commit to user 39

d. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam suatu model regresi linier ada korelasi antara kesalahan penganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 sebelumnya. Jika terjadi korelasi maka dinamakan ada problem autokorelasi. Untuk menguji ada tidaknya problem autokorelasi ini maka dapat dilakukan dengan uji Lagrange Multiplier LM-test yaitu dengan membandingkan nilai LM statistik dengan LM tabel. Jika nilai Obs R-squared χ 2 tabel, maka tidak signifikan, berarti tidak terjadi masalah autokorelasi. Disamping itu juga dapat kita lihat dari probabilitasnya, jika probabilitas α = 0,05 maka model terhindar dari masalah autokorelasi. 2. Uji Statistik a. Uji F Uji F ini digunakan untuk menguji keberartian koefisien regresi secara bersama - sama atau simultan antara variabel independenjumlah pedagang adegan, jumlah pedagangkios, jumlah pedaganglos dan hari aktifitas terhadap variabel dependenpenerimaan retribusi pasar, dengan kriteria pengujian sebagai berikut : 1 Jika nilai F hitung F tabel pada α = 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak, yang berarti bahwa variabel independen secara bersama- sama tidak berpengaruh terhadap variabel dependen secara signifikan. commit to user 40 2 Jika nilai F hitung F tabel pada α = 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti bahwa variabel independen secara bersama- sama variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen.

b. Koefisien Determinasi R

2 Koefisien determinasi yang dinotasikan dengan R 2 digunakan untuk mengetahui berapa persen perubahan variasi variabel independen dapat menjelaskan variabel dependennya. c. Uji t Uji t adalah uji secara individual semua koefisien regresi yang bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh dari masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Pengujian terhadap koefisien regresi masing-masing variabel independen dengan α = 0,05 dengan kriteria sebagai berikut : 1 Jika t-hitungt tabel pada α = 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya bahwa variabel independen tidak mempengaruhi variabel dependen secara signifikan. 2 Jika t-hitung t tabel pada α = 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinyai bahwa variabel independen mempengaruhi variabel dependen secara signifikan. commit to user 41

BAB IV DESKRIPSI DAERAH DAN HASIL PENELITIAN