FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN AKUNTANSI KEUANGAN SISWA KELAS XI JURUSAN AKUNTANSI KEUANGAN SMK 1 SWADHIPA NATAR LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2010/2011
ii
ABSTRAK
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN AKUNTANSI KEUANGAN SISWA KELAS XI
JURUSAN AKUNTANSI KEUANGAN SMK 1 SWADHIPA NATAR LAMPUNG SELATAN
TAHUN PELAJARAN 2010/2011
Oleh DWI SUCIATI
Prestasi belajar merupakan kemampuan yang diperoleh siswa setelah melalui kegiatan belajar dan prestasi belajar dapat dikatakan sebagai output dari suatu input. Prestasi belajar yang tinggi menggambarkan keberhasilan dari proses pembelajaran, begitu juga sebaliknya. Berdasarkan penelitian pendahuluan yang dilakukan di SMK 1 Swadhipa Natar menunjukkan bahwa prestasi belajar akuntansi keuangan siswa kelas XI jurusan Akuntansi Keuangan tergolong rendah. Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi kegiatan pembelajaran, baik faktor intern maupun faktor ekstern. Oleh karena itu, penelitian ini akan
membahas beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa yaitu, minat belajar, aktivitas belajar dan ketersediaan sarana belajar di sekolah.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara minat belajar, aktivitas belajar dan ketersediaan sarana belajar di sekolah terhadap prestasi belajar
akuntansi keuangan siswa kelas XI semester genap SMK 1 Swadhipa Natar Lampung Selatan tahun Pelajaran 2010/ 2011. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian deskriptif verifikatif dengan
pendekatan ex post facto dan survey. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMK 1 Swadhipa Natar Lampung Selatan semester genap tahun pelajaran 2010/ 2011 sebanyak 198 siswa, dengan jumlah sampel yang diambil 132 siswa.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh antara minat belajar, aktivitas belajar dan ketersediaan sarana belajar terhadap prestasi belajar mata pelajaran akuntansi keuangan siswa kelas XI SMK 1 Swadhipa Natar Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2010/ 2011. Hal ini ditunjukkan dengan koefisien korelasi (R) =
(2)
iii
0,656 dan koefisien determinasi (R2) = 0,430, yang berarti prestasi belajar akuntnasi keuangan siwa dipengaruhi oleh minat belajar, aktivitas dan ketersediaan sarana belajar sebesar 43%, sisanya dipengaruhi faktor lain yang tidak ada dalam model.
Kesimpulan dalam penelitian ini adalah
Ada pengaruh yang positif dan signifikan antara minat belajar terhadap prestasi belajar akuntansi keuangan siswa kelas XI SMK 1 Swadhipa Natar Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2010/2011. Hal ini ditunjukkan dengan koefisien korelasi (R) = 0,526 dan koefisien determinasi (R2) = 0,276, yang berarti bahwa minat belajar mempengaruhi prestasi belajar akuntansi keuangan sebesar 27,6%, sisanya dipengaruhi oleh faktor lain.
Ada pengaruh yang positif dan signifikan antara aktivitas belajar terhadap prestasi belajar akuntansi keuangan siswa kelas XI SMK 1 Swadhipa Natar Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2010/2011. Hal ini ditunjukkan dengan koefisien korelasi (R) = 0,360 dan koefisien determinasi (R2) = 0,129, yang berarti bahwa aktivitas belajar mempengaruhi prestasi belajar akuntansi keuangan sebesar 12,9%, sisanya dipengaruhi oleh faktor lain.
Ada pengaruh yang positif dan signifikan antara ketersediaan sarana belajar terhadap prestasi belajar akuntansi keuangan siswa kelas XI SMK 1 Swadhipa Natar Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2010/2011. Hal ini ditunjukkan dengan koefisien korelasi (R) = 0,345 dan koefisien determinasi (R2) = 0,119, yang berarti bahwa ketersediaan sarana belajar mempengaruhi prestasi belajar akuntansi keuangan 11,9%, sisanya dipengaruhi oleh faktor lain.
Ada pengaruh yang positif dan signifikan antara minat belajar, aktivitas belajar dan ketersediaan sarana belajar terhadap prestasi belajar akuntansi keuangan siswa kelas XI SMK 1 Swadhipa Natar Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2010/2011. Hal ini ditunjukkan dengan koefisien korelasi (R) = 0,656 dan koefisien determinasi (R2) = 0,430, yang berarti prestasi belajar akuntnasi keuangan siwa dipengaruhi oleh minat belajar, aktivitas dan ketersediaan sarana belajar sebesar 43%, sisanya dipengaruhi faktor lain yang tidak ada dalam model.
(3)
v
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN AKUNTANSI KEUANGAN SISWA KELAS XI
JURUSAN AKUNTANSI KEUANGAN SMK 1 SWADHIPA NATAR LAMPUNG SELATAN
TAHUN PELAJARAN 2010/2011
Oleh DWI SUCIATI
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN
Pada
Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG 2012
(4)
i
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN AKUNTANSI KEUANGAN SISWA KELAS XI
JURUSAN AKUNTANSI KEUANGAN SMK 1 SWADHIPA NATAR LAMPUNG SELATAN
TAHUN PELAJARAN 2010/2011
(Skripsi)
Oleh
Dwi Suciati
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI
UNIVERSITAS LAMPUNG 2011
(5)
xxi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman 1. Paradigma Pengaruh Pengaruh Minat Belajar, Aktivitas Belajar dan
Ketersediaan Sarana Belajar Terhadap Prestasi Belajar ... 34
2. Kurva Normal Q-Q Plot Minat Belajar ... 69
3. Kurva Normal Q-Q Plot Aktivitas Belajar ... 70
4. Kurva Normal Q-Q Plot Ketersediaan Sarana Belajar ... 71
(6)
xv
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 7
C. Pembatasan Masalah ... 8
D. Rumusan Masalah ... 8
E. Tujuan Penelitian ... 9
F. Kegunaan Penelitian... 9
G. Ruang Lingkup Penelitian ... 10
II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Pustaka 1. Prestasi Belajar ... 11
2. Minat Belajar ... 17
3. Aktivitas Belajar... 20
4. Ketersediaan Sarana Belajar di Sekolah ... 22
5. Pengaruh Minat Belajar, Aktivitas Belajar dan Ketersediaan Sarana Belajar Terhadap Prestasi Belajar ... 24
(7)
xvi
B. Penelitian Relevan ... 29
C. Kerangka Pikir ... 32
D. Hipotesis ... ... 34
III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ... 36
B. Populasi dan sampel 1. Populasi ... ... 37
2. Sampel ... ... 38
3. Teknik Pengambilan Sampel... 38
C. Variabel Penelitian ... 39
D. Definisi Operasional Variabel ... 40
E. Teknik Pengumpulan data 1. Wawancara ... 43
2. Angket ... ... 43
3. Dokumentasi ... 44
F. Uji Persyaratan Instrumen 1. Uji Validitas Instrumen ... 44
2. Uji Reliabilitas ... 47
G. Teknik Analisis Data 1. Uji Normalitas ... 49
2. Uji Homogenitas ... 50
H. Uji Persyaratan Regresi Linear Ganda 1. Uji Kelinieran Regresi... 50
2. Uji Multikolinieritas ... 51
3. Uji Autokorelasi ... 52
4. Uji Heteroskedastisitas ... 52
I. Pengujian Hipotesis 1. Regresi Linier Sederhana ... 54
(8)
xvii
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1. Sejarah Berdirinya SMK 1 Swadhipa Natar ... 57
2. Visi, Misi dan Tujuan SMK 1 Swadhipa Natar 2.1. Visi SMK 1 Swadhipa Natar ... 58
2.2. Misi SMK 1 Swadhipa Natar ... 58
2.3. Tujuan SMK 1 Swadhipa Natar ... 59
3. Situasi dan Kondisi Sekolah SMK 1 Swadhipa Natar ... 59
4. Kondisi Guru dan Karyawan SMK 1 Swadhipa Natar. ... 60
B. Deskripsi Data 1. Data Minat Belajar (X1) ... 62
2. Data Aktivitas Belajar (X2) ... 63
3. Data Ketersediaan Sarana Belajar di Sekolah (X3) ... 64
4. Data Prestasi Belajar (Y) ... 65
C. Pengujian Instrumen 1. Uji Validitas ... 66
2. Uji Reliabilitas ... 67
D. Uji Persyaratan Analisis Data 1. Uji Normalitas 1.1. Uji Normalitas X1 ... 69
1.2. Uji Normalitas X2 ... 70
1.3. Uji Normalitas X3 ... 71
1.4. Uji Normalitas Y ... 72
2. Uji Homogenitas ... 73
3. Uji Kelinieran 3.1. Kelinieran X1 terhadap Y ... 74
3.2. Kelinieran X2 terhadap Y ... 74
3.3. Kelinieran X3 terhadap Y ... 75
4. Uji Multikolinieritas ... 76
5. Uji Autokorelasi ... 77
(9)
xviii
E. Pengujian Hipotesis
1. Regresi Linier Sederhana
1.1. Hipotesis Pertama... 80
1.2. Hipotesis Kedua ... 81
1.3. Hipotesis Ketiga ... 82
2. Regresi Linier Multiple ... 83
F. Pembahasan 1. Pengaruh Minat Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar ... 85
2. Pengaruh Aktivitas Belajar Terhadap Prestasi Belajar ... 86
3. Pengaruh Ketersediaan Sarana Belajar di Sekolah Terhadap Prestasi Belajar ... ... 87
4. Pengaruh Minat Belajar, Aktivitas Belajar dan Ketersediaan Sarana Belajar Terhadap Prestasi Belajar ... 88
V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... ... 91
B. Saran ... ... 92
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
(10)
xxii
DAFTAR LAMPIRAN
1. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian 2. Angket
3. Data Uji Coba Angket X1
4. Data Uji Coba Angket X2
5. Data Uji Coba Angket X3
6. Hasil Uji Validitas Angket X1
7. Hasil Uji Validitas Angket X2
8. Hasil Uji Validitas Angket X3
9. Hasil Uji Reliabilitas Angket X1
10. Hasil Uji Reliabilitas Angket X2
11. Hasil Uji Reliabilitas Angket X3
12. Data Angket X1
13. Data Angket X2
14. Data Angket X3
15. Rekapitulasi Data Penelitian 16. Uji Normalitas
17. Uji Homogenitas 18. Uji Kelinieran 19. Uji Multikolinieritas 20. Uji Autokorelasi 21. Uji Heteroskedastisitas
22. Uji Regresi Minat Belajar terhadap Prestasi Belajar 23. Uji Regresi Aktivitas Belajar terhadap Prestasi Belajar
24. Uji Regresi Ketersediaan Sarana Belajar di Sekolah terhadap Prestasi Belajar
25. Uji Regresi Multiple Minat Belajar, Aktivitas Belajar, Ketersediaan Sarana Belajar di Sekolah terhadap Prestasi Belajar
(11)
xix
DAFTAR TABEL
TABEL Halaman 1. Prestasi Belajar Siswa Kelas XI Jurusan Akuntansi Keuangan SMK 1
Swadhipa Natar Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2010/ 2011 ... .. 4
2. Jumlah Siswa Kelas XI Jurusan Akuntansi Keuangan SMK 1 Swadhipa Natar Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2010/2011... 37
3. Tabel Perhitungan Jumlah Sampel Untuk Masing-masing Kelas ... 39
4. Indikator Masing-masing Variabel dan Sub Indikatornya ... 41
5. Tabel hasil analisis Uji Validitas Angket untuk Variabel X1 ... 45
6. Tabel hasil analisis Uji Validitas Angket untuk Variabel X2 ... 46
7. Tabel hasil analisis Uji Validitas Angket untuk Variabel X3 ... 47
8. Tabel Analisis Varians (ANAVA) ... 51
9. Daftar Sarana dan Prasarana SMK 1 Swadhipa Natar ... 60
10. Daftar Kondisi Guru dan Karyawan SMK 1 Swadhipa Natar ... 61
11. Tabel Kategori Minat Belajar ... 63
12. Tabel Kategori Aktivitas Belajar ……….. 64
13. Tabel Kategori Ketersediaan Sarana Belajar di Sekolah ... 65
14. Tabel Kategori Prestasi Belajar Siswa ... 66
15. Hasil Perhitungan Uji Normalitas Minat Belajar ... 69
16. Hasil Perhitungan Uji Normalitas Aktivitas Belajar ... 70
(12)
xx
18. Hasil Perhitungan Uji Normalitas Prestasi Belajar ... 72
19. Hasil Pengujian Homogenitas ... 73
20. Hasil Uji Kelinieran Minat Belajar ……….. 74
21. Hasil Uji Kelinieran Aktivitas Belajar ……...……….. 75
22. Hasil Uji Kelinieran Ketersediaan Sarana Belajar …….……….. 75
23. Hasil Uji Multikolonieritas ……... ……….. 76
24. Hasil Uji Autokorelasi... 78
25. Hasil Uji Hipotesis Pertama ... 80
26. Hasil Uji Hipotesis Kedua ... 81
27. Hasil Uji Hipotesis Ketiga ... 83
(13)
vii
MENGESAHKAN
1. Tim Penguji
Ketua : Dr. R. Gunawan S, S.Pd., S.E., M.M.
... Sekretaris : Drs. Yon Rizal, M.Si.
... Penguji
Bukan Pembimbing : Erlina Rupaidah, S.E., M.Si.
...
2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si. NIP 196003151985031003
(14)
iv
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan dibawah ini, adalah:
1. Nama : Dwi Suciati
2. NPM : 0743031007
3. Program Studi : Pendidikan Ekonomi
4. Jurusan/Fakultas : Pendidikan IPS/ FKIP Unila
5. Alamat :Jl. St. Ratu Liyu, Branti Raya, Natar
Lampung Selatan (Telp/ HP) 085769699538
Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali disebutkan di dalam daftar pustaka.
Bandar Lampung, Januari 2012
Dwi Suciati 0743031007
(15)
ix
PERSEMBAHAN
Puji syukur atas segala karunia dan rahmat yang telah
diberikan oleh Allah S.W.T sehingga penulis dapat
menyelesaikan karya kecil ini dan penulis
persembahkan untuk…
Kedua orang tua tercinta Ma’e dan bapake yang selalu
memberikan semangat dan motivasi kepada ku untuk
terus berjuang dalam kesulitan, serta selalu mendoakan
dan menyayangiku.
Mamas ku Larwan, dan adik-adikku, Galih dan Ayu
yang selalu menghibur ku disaat lelah. Thanks.
Muahhh.
Mbah ku yang selalu mendoakanku, serta para
saudara-saudara ku lainnya yang selalu mendukung.
“ I Love You All”
Yang terhormat para pendidikku yang telah ikhlas
memberikan ilmu pengetahuan kepadaku.
Almamaterku Tercinta
(16)
vi
Judul Skripsi : FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN AKUNTANSI
KEUANGAN SISWA KELAS XI JURUSAN AKUNTANSI KEUANGAN SMK 1
SWADHIPA NATAR LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2010/ 2011
Nama Mahasiswa :
Dwi Suciati
Nomor Pokok Mahasiswa : 0743031007Program Studi : Pendidikan Ekonomi Jurusan : Pendidikan IPS
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
MENYETUJUI
1.
Komisi Pembimbing
Pembimbing I, Pembimbing II,
Dr. R. Gunawan S, S.Pd, S.E, M.M. Drs. Yon Rizal, M.Si.
NIP 19600808 1986031003 NIP 19600818 1986031005
2.
Mengetahui
Ketua Jurusan Ketua Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Pendidikan Ekonomi
Drs. Iskandar Syah, M.H. Drs. Hi. Nurdin, M.Si.
(17)
viii
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Desa Branti Raya, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan pada tanggal 08 Mei 1988, sebagai anak kedua dari empat bersaudara dari pasangan Bapak Wagiono dan Ibu Jariah.
Pendidikan formal yang diselesaikan penulis adalah: 1. Sekolah Taman Kanak-Kanak di Solo diselesaikan tahun 1995.
2. Sekolah Dasar di SDN 2 Branti Raya yang diselesaikan pada tahun 2001. 3. Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 1 Natar diselesaikan pada tahun
2007.
Tahun 2007, penulis terdaftar sebagai mahasiswa FKIP Unila Jurusan IPS program studi Ekonomi. Sebagai mata kuliah wajib, penulis mengikuti Kuliah Kerja Lapangan (KKL) dengan tujuan Surabaya-Bali-Yogyakarta pada tanggal 24 Januari- 1 Februari 2010. Selain itu, penulis juga melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL) pada bulan Juli hingga Oktober 2011 di SMA Negeri 1 Natar Lampung Selatan.
(18)
xii
SANWACANA
Alhamdulillah, puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi dengan judul “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Mata Pelajaran Akuntansi Keuangan Siswa Kelas XI Jurusan Akuntansi Keuangan SMK 1 Swadhipa Natar Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2010/ 2011” adalah salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan di Universitas Lampung.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung;
2. Bapak Dr. M. Thoha.B.S.Jaya, M.S., selaku Pembantu Dekan 1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung;
3. Bapak Drs. Arwin Achmad, M.Si.selaku Pembantu Dekan II Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung;
4. Bapak Drs. Iskandar Syah, M.H., selaku Pembantu Dekan III Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung;
(19)
xiii 5. Bapak Drs. Iskandar Syah, M.H., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung;
6. Bapak Drs. Hi. Nurdin, M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.; 7. Bapak Dr. R. Gunawan Sudarmanto, S.Pd., S.E., M.M., selaku pembimbing
utama yang telah bersedia membimbing dan menyumbangkan ilmu demi kesempurnaan skripsi ini;
8. Bapak Drs. Yon Rizal, M.Si., selaku pembimbing akademik yang telah dengan sabar membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini; 9. Ibu Erlina Rupaidah, S.E., M.Si selaku pembahas dan penguji skripsi yang
telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi;
10. Bapak / Ibu dosen program studi pendidikan ekonomi yang selama ini telah dengan tulus membimbing dan mendidik penulis;
11. Ibu Dra. Aidatina selaku kepala SMK 1 Swadhipa Natar serta seluruh staf dan pengajar yang telah membantu penulis dalam melaksanakan penelitian ini; 12. Kedua orangtuaku, Bapak Wagiono dan Ibu Jariah yang telah membesarkan,
menyayangi dan memberikan segalanya yang terbaik untukku;
13. Kedua kakakku, Larwan i dan kedua adikku, Galih dan Ayu yang selalu memberikan dukungan untuk keberhasilanku;
14. Para sepupu-sepupuku tercinta, fadil, azizah, zaki dan semuanya yang selalu memberikan rasa rindu, keceriaan, tawa dan canda;
15. Sahabat-sahabatku tersayang, yunda, munk, abang, joe, hafi, neng septi dan alin yang senantiasa setia kapadaku dikala susah ataupun senang.
(20)
xiv 16. Teman-teman PPL yang aku rindukan, mb nur, wina, vira, mb erla, ali, ruslan,
arif, enti, anggi, mb mira dan mb ana senang mengenal kalian;
17. Para rekanku tercinta Economy Education ’07 Wahyu, Fikoh, Kade, Mila, Suliyah, Silvia, Wuri, Mevi, Desi, Enti, Ira, Sri, Erna, Emi, Puji, Sulis, Ucha, Eva, Linda, Leli, Alfath, Nur, Elshe, Doni, Hendriansyah, Tri Ari, Arius dan Muja;
18. Senior-seniorku di LCC, terima kasih atas segala dukungannya.
19. Seluruh rekan-rekan di pendidikan ekonomi, serta adik-adik dan kakak tingkatku. Terima kasih atas semua persaudaraan yang sudah terbuna dengan baik.
Demikianlah semoga karya ini bermanfaat bagi kita semua, amin. Akhir kata, dengan penuh ketulusan hati penulis mengucapkan terima kasih.
Bandar Lampung, Januari 2012 Penulis
(21)
I. PENDAHULUAN
Bab 1 ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian dan diakhiri dengan ruang lingkup penelitian. Pembahasan beberapa hal tersebut secara rinci disajikan sebagai berikut.
A. Latar Belakang Masalah
Pembangunan sebuah negara tidak lepas dari peran dunia pendidikan dalam menciptakan sumber daya manusia yang kreatif, inovatif, terampil, profesional, berakhlak, dan bermoral, di mana bahwasannya, dengan arus globalisasi saat ini menuntut suatu bangsa agar memiliki sumber daya manusia yang berkualitas secara komperhensif. Menciptakan SDM seperti yang diharapkan melalui jalur pendidikan bukanlah sesuatu yang mudah, perlu adanya peningkatan atau perbaikan secara kontuinitas pada mutu pendidikan, karena hal tersebut merupakan salah satu faktor vital sebuah bangsa dalam membentuk manusia-manusia yang berpotensi seutuhnya.
Pendidikan diartikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
(22)
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara (Undang-undang No.20 Tahun 2003). Undang-undang ini sejalan dengan isi UUD 1945 pasal 31 ayat 3 yang berbunyi “pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu system pendidikan nasional, yang meningkatkankeimanan dan ketaqwaan serta akhlak muliad dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang.
Selain itu, pendidikan nasional bertujuan mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis, serta bertanggung jawab dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Sehubungan dengan hal tersebut, salah satu tujuan pendidikan adalah mencerdaskan kehidupan bangsa sehingga dapat meningkatkan taraf hidup manusia menjadi lebih baik, dan itu berarti pada hakekatnya pendidikan
merupakan salah satu kebutuhan penting di dalam kehidupan setiap individu. Pendidikan yang terdiri dari proses input, transformasi dan output, tentunya memerlukan suatu lembaga pendidikan baik formal maupun informal sebagai wadah dalam menunjang jalannya proses yang efektif dan efisien.
Salah satu lembaga pendidikan formal yang dapat dijadikan tempat dalam mencapai tujuan pendidikan adalah sekolah. Pendidikan di sekolah merupakan tempat berlangsungnya proses pembelajaran yang diukur dalam rentang waktu tertentu untuk mengetahui keberhasilan atau prestasi seseorang dalam kegiatan belajar mengajar. Anak sebagai peserta didik menjadi sasaran utama dalam
(23)
kegiatan pendidikan, dimana mereka diharapkan dapat mencapai keberhasilan belajar. Keberhasilan belajar siswa itu sendiri dapat dilihat dari kemampuannya menguasai materi pelajaran, tinggi rendahnya prestasi belajar yang dicapai, dan keterampilan serta kebenaran dalam menyelesaikan tugas yang diberikan. Keberhasilan belajar siswa dapat ditunjukkan dengan tinggi rendahnya prestasi belajar yang diperoleh, seperti siswa kelas XI jurusan akuntansi keuangan di SMK 1 Swadhipa Natar Lampung Selatan sebagai tempat penelitian memiliki prestasi belajar cukup bervariasi, ada yang tinggi, sedang dan rendah. Sebagai salah satu sekolah menengah kejuruan, SMK 1 Swadhipa mempunyai ruang belajar yang relatif sedikit serta sarana yang minim, seperti perpustakaan yang sempit karena ruang UKS dan tata usaha menjadi satu dengan perpustakaan, kemudian ruang belajar yang relatif sedikit, lapangan olahraga yang kecil, serta belum adanya jaringan internet. Hal tersebut yang di duga menjadi salah satu faktor prestasi belajar siswa cukup bervariasi sehingga peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian di SMK 1 Swadhipa untuk mengetahui apakah dengan keterbatasan yang dimiliki sekolah mempengaruhi prestasi belajar siswanya atau berasal dari faktor lainnya, karena terdapat banyak faktor yang bisa mempengaruhi prestasi belajar siswa, baik faktor dari dalam diri maupun faktor yang berasal dari luar diri siswa itu sendiri. Seperti contohnya, faktor intern yang dapat mempengaruhi prestasi belajar adalah motivasi, minat, disipiln, kreativitas, aktivitas belajar, dan sebagainya, sedangkan faktor eksternya yaitu ketersediaan sarana belajar di sekolah, kompetensi guru, perhatian orangtua, dan masih banyak lainnya siswa.
(24)
Proses pembelajaran dikatakan berhasil apabila salah satu tujuan pembelajaran tercapai, yaitu siswa memperoleh prestasi belajar yang baik/ tinggi. Prestasi belajar dapat diartikan sebagai hasil belajar yang diperoleh karena adanya
aktivitas yang dilakukan saat proses pembelajaran dan prestasi belajar merupakan hasil kerja yang keadaanya sangat kompleks. Prestasi belajar yang tinggi
menunjukkan bahwa kegiatan pembelajaran berhasil, sebaliknya dengan prestasi belajar yang rendah dapat dikatakan tujuan pembelajaran belum tercapai.
Berdasarkan penelitian pendahuluan yang telah dilakukan peneliti di SMK 1 Swadhipa Natar Lampung Selatan, prestasi belajar yang diperoleh siswa kelas XI jurusan Akuntansi Keuangan dapat dilihat sebagai berikut
Table 1. Prestasi belajar siswa kelas XI jurusan Akuntansi Keuangan SMK Swadhipa Natar Lampung Selatan tahun pelajaran 2010/2011
Nomor Kelas < 72 Nilai ≥ 72 Jumlah siswa
1. XI akuntansi 1 18 22 40
2. XI akuntansi 2 29 10 39
3. XI akuntansi 3 25 14 39
4. XI akuntansi 4 27 13 40
5. XI akuntansi 5 29 11 40
Jumlah 128 70 198
% 64,65% 35,35% 100%
Sumber : Guru mata pelajaran akuntansi
Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 198 siswa, yang memperoleh nilai akuntansi ≥ 72 hanya 70 orang atau 35,35% siswa, sedangkan yang mendapat nilai < 72 sebanyak 128 atau 64,65% siswa. Nilai rata-rata yang diperoleh seluruh siswa pada mata pelajaran akuntansi adalah 60,79. Berdasarkan kriteria ketuntasan minimum di SMK 1 Swadhipa Natar Lampung Selatan, siswa yang memiliki
(25)
ketuntasan belajar apabila telah mencapai nilai di atas atau sama dengan 72, sehingga dapat disimpulkan 64,65% siswa atau secara umum belum mencapai kriteria ketuntasan dan prestasi belajar siswa kelas XI jurusan akuntansi keuangan pada mata pelajaran akuntansi keuangan tergolong masih rendah. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi rendahnya prestasi belajar siswa, diantara faktor yang telah disebutkan di atas, faktor internal seperti minat dan aktivitas belajar siswa diduga sebagai penyebab rendahnya prestasi belajar akuntansi keuangan siswa kelas XI jurusan akuntansi keuangan SMK 1 Natar Lampung Selatan, sedangkan faktor eksternal yang diduga turut serta mempengaruhi adalah ketersediaan sarana belajar di sekolah.
Minat merupakan salah satu faktor yang memiliki andil cukup besar didalam tujuan pembelajaran. Minat belajar siswa dapat dilihat dari antusias mereka dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru, di mana dari 198 siswa 65 orang atau sebesar 32,83% siswa yang cukup antusias mengerjakan tugas dengan sungguh-sungguh dan 113 siswa atau 67,17% kurang memiliki antusias. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai harian yang mereka dapatkan.
Seseorang yang memiliki minat tinggi tidak akan mudah menyerah apabila hal yang dilakukannya belum berhasil sesuai harapan, begitu juga dengan minat belajar pada siswa. Slameto (2010:57), menyatakan bahwa bahan pelajaran yang menarik minat siswa akan lebih mudah dipelajari dan disimpan, karena minat menambah kegiatan belajar. Adanya kesadaran untuk terus belajar tanpa adanya tekanan akan sangat membantu tercapainya prestasi belajar yang optimal dan apa
(26)
yang dipelajari akan lebih bersifat tahan lama untuk diingat, karena pada saat belajar dia berusaha dengan sungguh-sungguh untuk memahaminya.
Selain itu, aktivitas belajar siswa mempunyai peranan yang sangat penting dalam pencapaian prestasi belajar, karena tujuan pembelajaran akan lebih mudah dicapai bila di dukung dengan kegiatan atau aktivitas siswa yang aktif, baik mandiri ataupun kelompok, seperti mencatat, bertanya, mempersentasikan dan lain-lain. Dari seluruh jumlah siswa kelas XI jurusan akuntansi keuangan, terdapat hanya 70 siswa atau 35,35% yang aktif selama pembelajaran berlangsung, sedangkan sisanya 128 atau 64,65% terlihat pasif.
Aktivitas belajar mempengaruhi prestasi belajar karena dengan intensitas belajar siswa yang tinggi baik di rumah maupun di sekolah maka hasil belajarnya akan lebih baik daripada siswa yang memiliki intensitas belajar yang rendah. Daryanto (2010:71) menyatakan bahwa apabila siswa melakukan aktivitas dengan
memanfaatkan seluruh panca inderanya dengan baik, maka prestasi belajar yang diperoleh akan lebih optimal. Selama ini aktivitas belajar di kelas lebih banyak dilakukan oleh guru, sehingga siswa menjadi kurang terampil dalam kegiatan pembelajaran.
Selanjutnya, ketersediaan sarana belajar tidak dapat dipisahkan dari kegiatan pembelajaran, karena hal tersebut sangat dibituhkan untuk menunjang berjalannya proses pembelajaran yang efektif. Dari 5 kelas akuntansi yang ada, hanya terdapat 1 kelas yang memiliki media pembelajaran efektif, seperti OHP dan LCD.
(27)
Syarat berhasilnya siswa dalam belajar juga didukung oleh adanya sarana belajar yang cukup, sehingga siswa dapat belajar dengan tenang (Slameto, 2010:28). Kelengkapan sarana belajar di sekolah seperti ruang belajar/ kelas, papan tulis, media pembelajaran, bangku, meja, buku panduan serta segala sesuatu yang mendukung secara langsung kegiatan belajar mengajar akan membantu aktivitas belajar siswa menjadi lebih aktif dan kreatif, karena siswa termotivasi untuk belajar. Begitu juga sebaliknya, sarana belajar yang kurang memadai akan menjadikan penghambat kegiatan belajar.
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka penelitian ini diuraikan dengan mengambil judul: “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Mata Pelajaran Akuntansi Keuangan Siswa Kelas XI Jurusan Akuntansi Keuangan SMK 1 Swadhipa Natar Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2010/ 2011”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat diidentifikasikan sebagai berikut.
1. Terdapat banyak faktor yang bisa mempengaruhi prestasi belajar siswa. 2. Belum tercapainya salah satu tujuan pembelajaran, yaitu prestasi belajar
tinggi, dikarenakan tercapainya tujuan pembelajaran hanya diukur lewat tuntasnya bahan ajaran tanpa memperhatikan sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi yang telah diberikan, sehingga menyebabkan prestasi belajar yang diperoleh siswa rendah.
(28)
3. Masih rendahnya kesadaran siswa untuk terus belajar tanpa adanya paksaan apabila menemukan materi yang sulit.
4. Kurangnya interaksi siswa dengan guru saat proses pembelajaran. 5. Kurangnya perhatian yang diberikan orangtua terhadap pendidikan yang
ditempuh anaknya.
6. Kegiatan pembelajaran masih cukup banyak didominasi oleh guru. 7. Kurangnya ketersediaan sarana belajar di sekolah sehingga menjadikan
kegiatan pembelajaran kurang efektif.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka masalah dalam penelitian ini dibatasi pada aspek minat belajar (X1), aktivitas belajar (X2), ketersediaan sarana
belajar di sekolah (X3) dan prestasi belajar akuntansi (Y).
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka rumusan masalah penelitian ini sebagai berikut.
1. Apakah ada pengaruh secara parsial antara minat belajar siswa terhadap prestasi belajar akuntansi keuangan siswa kelas XI semester genap jurusan akuntansi keuangan SMK 1 Swadhipa Natar Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2010/ 2011?
(29)
2. Apakah ada pengaruh secara simultan antara aktivitas belajar siswa siswa terhadap prestasi belajar akuntansi keuangan siswa kelas XI semester genap jurusan akuntansi keuangan SMK 1 Swadhipa Natar Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2010/ 2011?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini dapat dilihat sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui pengaruh secara parsial antara minat belajar siswa terhadap prestasi belajar akuntansi keuangan siswa kelas XI semester genap jurusan akuntansi keuangan SMK 1 Swadhipa Natar Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2010/ 2011?
2. Untuk mengetahui pengaruh secara simultan antara aktivitas belajar siswa siswa terhadap prestasi belajar akuntansi keuangan siswa kelas XI semester genap jurusan akuntansi keuangan SMK 1 Swadhipa Natar Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2010/ 2011?
F. Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini memiliki kegunaan, antara lain.
1. Untuk mengetahui pengaruh minat belajar, aktivitas belajar dan ketersediaan sarana belajar terhadap prestasi belajar akuntansi keuangan siswa kelas XI jurusan akuntansi keuangan semester genap SMK 1 Swadhipa Natar Lampung Selatan tahun pelajaran 2010/ 2011.
(30)
2. Sebagai masukan bagi siswa agar lebih meningkatkan minat dan aktivitas belajarnya.
3. Sebagai masukan bagi pihak sekolah to menambah serta memperbaiki keadaan sarana sekolah agar proses pembelajaran dapat berjalan efektif.
4. Sebagai masukan bagi kepala sekolah untuk terus berupaya meningkatkan mutu pendidikan disekolah yang dipimpinnya.
5. Sebagai kontribusi bagi dinas pendidikan setempat untuk lebih meningkatkan pengawasan terhadap sekolah-sekolah agar dapat menjalankan kegiatan pembelajaran seoptimal mungkin.
6. Sebagai bahan refrensi untuk perpustakaan dan bagi semua pihak yang bermaksud melakukan penelitian lebih lanjut.
G. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini meliputi sebagai berikut. 1. Objek penelitian
Ruang lingkup objek penelitian ini adalah pengaruh minat belajar siswa (X1),
aktivitas belajar siswa (X2), dan ketersediaan sarana belajar (X3) terhadap
prestasi belajar siswa (Y).
2. Subjek penelitianRuang lingkup subjek penelitian ini adalah semua siswa kelas XI semester genap jurusan akuntansi keuangan SMK 1 Swadhipa Natar Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2010/ 2011.
3. Tempat penelitian
Ruang lingkup tempat penelitian ini adalah SMK 1 Swadhipa Natar Lampung Selatan.
(31)
4. Waktu penelitian
Ruang lingkup waktu penelitian ini adalah tahun pelajaran 2010/ 2011. 5. Ilmu penelitian
Ruang lingkup ilmu dalam penelitian ini adalah ilmu pendidikan. 6. Waktu penelitian
Ruang lingkup waktu penelitian ini adalah tahun pelajaran 2010/ 2011. 7. Ilmu penelitian
(32)
III. METODOLOGI PENELITIAN
Bagian ketiga ini akan membahas beberapa hal mengenai pendekatan penelitian, populasi, sampel, teknik pengambilan sampel dan variabel penelitian. Beberapa hal lain yang perlu juga dibahas dalam bab ini antara lain definisi operasional variabel, teknik pengumpulan data, uji persyaratan instrument, teknik analisis data, uji kelinieran dan uji hipotesis. Pembahasannya secara lebih rinci akan dijelaskan pada bagian-bagian berikut ini.
A. Desain Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif verifikatif dengan pendekatan ex post facto dan survey. Penelitian deskriptif adalah
penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan atau melukiskan keadaan objek atau subjek penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat dan lain-lain) pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya, sedangkan verifikatif menunjukkan penelitian mencari pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat (Nawawi, 2003: 61).
Pendekatan ex post facto adalah suatu penilaian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan kemudian merunut ke belakang untuk mengetahui
(33)
faktor-faktor yang dapat menimbulkan kegiatan tersebut. Survey sendiri digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan), tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam mengumpulkan data (Sugiono, 2010: 12).
B. Populasi dan Sampel
Bagian ini akan mengemukakan secara lebih rinci tentang populasi dan sampel dalam penelitian ini. Pada pembahasan sampel akan dibagi tentang teknik penentuan besarnya sampel dan teknik pengambilan sampel tersebut. Adapun penjelasannya lebih rinci akan dijelaskan berikut ini.
1. Populasi
Menurut Sugiono (2010:117) “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subjek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Tabel 2. Jumlah siswa kelas XI Jurusan Akuntansi SMK 1 Swadhipa Natar Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2010/2011.
No. Kelas Jumlah 1. XI Akuntansi 1 40 2. XI Akuntansi 2 39 3. XI Akuntansi 3 39 4. XI Akuntansi 4 40 5. XI Akuntansi 5 40 Jumlah 198
(34)
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI semester genap jurusan akuntansi SMK 1 Swadhipa Natar Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2010/2011 sebanyak 198 orang dan terbagi dalam lima kelas.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiono, 2010: 118). Besarnya sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan rumus Yamane sebagai berikut:
n = .
Keterangan: n = jumlah sampel N = jumlah populasi
d2 = presisi yang ditetapkan (Riduwan, 2005: 65).
Populasi sebanyak 198 siswa dan presisi yang ditetapkan atau tingkat signifikansi 0,05, maka besarnya sampel pada penelitian ini sebagai berikut.
n = ( , )
= 132,44, dibulatkan menjadi 132.
3. Teknik Sampling
Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah probability sampling
dengan menggunakan simple random sampling secara profesional. Teknik ini memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel, (Sugiono, 2010: 120). Berikut adalah tabel yang menunjukkan hasil alokasi perhitungannya.
(35)
Tabel 3. Perhitungan jumlah sampel untuk masing-masing kelas. Kelas Perhitungan Sampel XI AK 1 n = 40/198x132= 26,66 27 XI AK 2 n = 39/198x132= 26 26 XI AK 3 n = 39/198x132= 26 26 XI AK 4 n = 40/198x132= 26,66 27 XI AK 5 n = 40/198x132= 26,66 26 Jumlah 132
Besarnya sampel diambil dengan cara mengundi nomor urut (absen) siswa, setelah diundi, nomor urut siswa yang keluar kemudian dimasukkan kembali ke dalam undian agar tetap mendapatkan peluang yang sama, dengan arti kata jika jumlah siswa di kelas sebanyak 40, perbandingannya harus 1:40 sampai didapat sampel yang diinginkan. Penentukan besarnya sampel pada setiap kelas dilakukan dengan alokasi proporsional.
C. Variabel Penelitian
Variable penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiono, 2010:61). Variabel yang terdapat pada penelitian ini dapat dilihat sebagai berikut.
1. variabel bebas
variabel bebas (independen) merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahanya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah minat belajar (X1), aktivitas
(36)
2. variabel terikat
variabel terikat (dependen) merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena variabel bebas. Variabel terikat di sini adalah prestasi belajar siswa (Y).
D. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Definisi operasional variabel berarti mendefinisikan secara operasional suatu konsep sehingga dapat diukur, dicapai dengan melihat pada dimensi tingkah laku atau properti yang ditunjukkan oleh konsep, dan mengkategorikan hal tersebut menjadi elemen yang dapat diamati dan dapat diukur (Basrowi dan Kasinu,2007: 179).
1. Definisi operasional variabel
Definisi variabel secara operasional adalah mendeskripsikan variabel penelitian sedemikian rupa, sehingga variabel tersebut spesifik dan terukur. Definisi operasional dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel bebas dan satu variabel terikat.
1. Minat belajar adalah kecendrungan untuk tetap memperhat-kan dan mengenang beberapa kegiatan atau aktivitas (Slameto, 2010: 57). Indikator dari minat sendiri yaitu memperhatikan penjelasan yang diberikan guru, kemudian mengenang dan melakukan aktivitas di dalam belajar.
2. Aktivitas belajar adalah aktivitas yang bersifat fisik (jasmani) maupun mental (Sardiman, 2007: 96). Semakin banyak aktivitas yang dilakukan siswa maka akan membantu siswa dalam meningkatkan prestasi belajar.
(37)
3. Sarana belajar adalah segala sesuatu (perlengkapan dan peralatan sekolah) yang mendukung secara langsung terhadap kelancaran dan keberhasilan proses pembelajaran (Sanjaya, 2010: 55).
4. Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka yang diberikan oleh guru (Tulus Tu’u, 2004: 75).
Tabel 4. Indikator Masing-masing Variabel dan Sub Indikatornya
Variabel Indikator Sub Indikator Skala Pengukuran Minat belajar.
(X1)
Memperhatikan Mengenang Aktivitas belajar Perhatian terhadap mata pelajaran
Kesiapan belajar
Menyimak pelajaran Pemberitahuan hasil belajar Menjawab pertanyaan Meningkatkan hasil belajar
Latihan soal
Mengulang pelajaran
Aplikasi
Menguasai materi
Belajar mandiri
Bertanya
Membaca
Mengikuti proses pembelajaran Belajar kelompok Data Interval dengan pendekatan rating scale.
(38)
Variabel Indikator Sub Indikator Skala Pengukuran Aktivitas
belajar. (X2)
Aktivitas fisik Aktivitas mental Mendengarkan Mencatat Mengerjakan soal Memperhatikan Menghitung mengingat Diskusi Menganalisis
Memberi saran kritik
Menyanggah
Memimpin kelompok
Bersikap kritis
Menjadi peraga
Mengeluarkan pendapat Data Interval dengan pendekatan rating scale. Ketersediaan sarana belajar di sekolah. (X3)
Perlengkapan dan peralatan sekolah
Ruang belajar
Papan tulis, meja dan kursi
Perpustakaan
Laboratorium
Penerangan
Buku panduan
Kondisi ruang belajar
Peralatan tulis
Sarana internet
Buku Lembar Kerja Siswa (LKS)
Ukuran ruangan
Kenyamanan ruang belajar
Media
pembelajaran
Adanya guru
Alat menghitung
Data Interval dengan pendekatan
(39)
Variabel Indikator Sub Indikator Skala Pengukuran Prestasi belajar. (Y) Hasil semester mata pelajaran akuntansi keuangan siswa kelas XI jurusan akuntansi keuangan semester genap SMK 1 Swadhipa Natar Besarnya hasil semester mata pelajaran akuntansi keuangan siswa kelas XI jurusan akuntansi keuangan semester genap SMK 1 Swadhipa Natar
Interval
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut. 1. Wawancara
Teknik ini digunakanapabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit atau kecil (Sugiyono, 2010:194). Wawancara merupakan metode yang digunakan untuk mendapatkan jawaban mengenai keadaan sekolah dan yang berhubungan dengan minat, aktivitas serta ketersediaan sarana belajar kepada kepada guru kelas XI jurusan Akuntansi Keuangan SMK 1 Swadhipa Natar Lampung Selatan.
2. Angket
Angket atau kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2010:199). Teknik pengumpulan
(40)
data ini digunakan untuk mendapatkan informasi tentang minat dan aktivitas belajar siswa, serta ketersediaan sarana belajar di sekolah.
3. Dokumentasi
Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data jumlah siswa, sejarah sekolah atau gambaran umum tentang SMK 1 Swadhipa Natar Lampung Selatan.
F. Uji Persyaratan Instrumen
Alat ukur atau instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mendapatkan data penelitian. Sedangkan pengumpulan data yang baik akan dapat dipergunakan untuk pengumpulan data yang obyektif dan mampu menguji hipotesis penelitian. Ada dua syarat pokok untuk dapat dikatakan sebagai alat pengumpulan data yang baik, yaitu uji validitas dan reliabilitas.
1. Uji Validitas Instrumen
“Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Sebuah instrumen yang valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud” (Arikunto, 2009: 64). Untuk menguji validitas instrumen ini, peneliti menggunakan rumus korelasi yang dikemukakan oleh Pearson yang dikenal dengan rumus Korelasi Product Moment, yaitu:
(41)
2 2
2
2
Y N X -X N X -XY N r
Y Y xy ……….(1) Keterangan:rxy : Koefisien validitas item yang dicari
X : Skor responden untuk tiap item
Y : Total skor tiap responden dari seluruh item ∑X: Jumlah skor dalam distribusi X
∑Y: Jumlah skor dalam distribusi Y
∑ : Jumlah kuadrat masing-masing skor X
∑ : Jumlah kuadrat masing-masing skor Y N : Jumlah sampel (Sudarmanto, 2005: 79).
dengan kriteria pengujian jika harga rhitung>rtabel dengan taraf signifikansi 0,05
dan dk = n-2, maka alat ukur tersebut valid, begitu pula sebaliknya jika harga rhitung< rtabel, maka alat ukur tersebut tidak valid. Berikut sajian tabel hasil uji
validitas angket kepada 20 responden dengan 15 item pernyataan. Tabel 5. Hasil analisis Uji Validitas Angket untuk Variabel X1
Item
Pernyataan rhitung rtabel Kesimpulan 1 0,592 0,444 Valid 2 0,517 0,444 Valid 3 0,802 0,444 Valid 4 0,490 0,444 Valid 5 0,466 0,444 Valid 6 0,727 0,444 Valid 7 0,541 0,444 Valid 8 0,785 0,444 Valid 9 0,620 0,444 Valid 10 0,580 0,444 Valid 11 0,550 0,444 Valid 12 0,284 0,444 Tidak Valid 13 0,590 0,444 Valid 14 0,533 0,444 Valid 15 0,491 0,444 Valid
(42)
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa dari semua butir pernyataan yang diujikan, terdapat satu no item yang tidak valid, ini diketahui dari nilai rhitung pada item 12 hanya 0,284 yang lebih kecil dari rtabel 0,444. Soal item
yang tidak valid tersebut peneliti ganti dengan bentuk pernyataan lain, sehingga semua item dapat valid.
Tabel 6. Hasil analisis Uji Validitas Angket untuk Variabel X2
Item
Pernyataan rhitung rtabel Kesimpulan 1 0,639 0,444 Valid 2 0,470 0,444 Valid 3 0,793 0,444 Valid 4 0,575 0,444 Valid 5 0,777 0,444 Valid 6 0,731 0,444 Valid 7 0,471 0,444 Valid 8 0,651 0,444 Valid 9 0,657 0,444 Valid 10 0,520 0,444 Valid 11 0,50 0,444 Valid 12 0,586 0,444 Valid 13 0,752 0,444 Valid 14 0,561 0,444 Valid 15 0,668 0,444 Valid
Sumber: Hasil Pengolahan Data 2011
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa semua butir pernyataan (item 1-15) untuk angket variabel X2 meiliki koefisien korelasi > 0,444, oleh karena
itu semua item pernyataan tersebut dinyatakan valid. Semua butir pernyataan tersebut dapat digunakan dan dipercaya untuk mengumpulkan data yang diperlukan.
(43)
Tabel 7. Hasil analisis Uji Validitas Angket untuk Variabel X3
Item
Pernyataan rhitung rtabel Kesimpulan 1 0,760 0,444 Valid 2 0,70 0,444 Valid 3 0,730 0,444 Valid 4 0,710 0,444 Valid 5 0,660 0,444 Valid 6 0,758 0,444 Valid 7 0,620 0,444 Valid 8 0,730 0,444 Valid 9 0,320 0,444 Tidak Valid 10 0,60 0,444 Valid 11 0,790 0,444 Valid 12 0,793 0,444 Valid 13 0,510 0,444 Valid 14 0,730 0,444 Valid 15 0,780 0,444 Valid
Sumber: Hasil Pengolahan Data 2011
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa dari semua butir pernyataan yang diujikan, terdapat satu no item yang tidak valid, ini diketahui dari nilai rhitung pada item 9 hanya 0,320 yang lebih kecil dari rtabel 0,444. Soal item yang
tidak valid tersebut peneliti ganti dengan bentuk pernyataan lain, sehingga semua item dapat valid.
2. Uji Reliabilitas Instrumen
“Reliabilitas digunakan untuk menunjukkan sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik” (Arikunto, 2009: 86). Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan rumus alpha sebagai berikut:
...(2)
2 211 1 1
t b
k k
(44)
Keterangan:
r11 = reliabilitas instrument
K = banyaknya butir soal
b2 = jumlah varians butir pertanyaan2 1
= varians total (Arikunto, 2009: 109).
Kriteria pengujian α = 0,05 dan (dk = n), apabila:
rhitung < rtabel = alat ukur dinyatakan tidak reliabel
rhitung > rtabel = alat ukur dinyatakan reliabel
Selanjutnya untuk menginterprestasikan besarnya nilai r11 dengan indeks
korelasi (r):
a. antara 0,800-1,000: sangat tinggi b. antara 0,600-0,800: tinggi c. antara 0,400-0,600: cukup d. antara 0,200-0,400: rendah
e. antara 0,000-0,200: sangat rendah
G. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil angket (kuesioner), observasi (pengamatan), dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami.
(45)
1. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah sampel yang diambil berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Pengujian normalitas pada penelitian ini menggunakan uji Lilliefors dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. pengamatan X1, X2,.….Xn dijadikan angka baku Z1, Z2,…Zn yang dicari
dengan rumus:
...(3) Keterangan:
X = rata-rata
S = simpangan baku X1 = nilai siswa
2. menghitung peluang F (zi) = P (z<zi)
3. menghitung S (zi) adalah S (zi) = Banyaknya z1, z2,…zn yang ≤ zi
4. menghitung selisih F (zi) – S (zi) kemudian ditentukan harga mutlak.
5. ambil harga yang besar di antara harga-harga mutlak sebagai L. Rumusan hipotesis :
H0 : sampel berdistribusi normal
Hi : sampel tidak berdistribusi normal
Kriteria pengujian:
Terima H0 jika L0 < Ltabel,tolak H0 untuk harga lainnya.
S
X
X
(46)
2. Uji homogenitas
Pengujian homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data sampel yang diambil dari populasi itu bervarians homogen atau tidak. Pengujian
homogenitas dilakukan dengan membandingkan nilai Significancy, dengan ketentuan jika nilai Sig > alpha (0,05) maka data bersifat homogeny. Uji homogenitas yang dilakukan dalam penelitian ini adalah Leneve Statistic
dengan model Anova. Hipotesis untuk uji homogenitas yaitu, H0 = data penelitian adalah homogen
H1 = data penelitian adalah tidak homogen
Kriteria pengujian sebagai berikut:
Jika nilai probabilitas atau nilai signifikansi > alpha, maka H0 diterima dan
sebaliknya.
H. Uji Persyaratan Regresi Linier Ganda
Uji kelinieran dilakukan terlebih dahulu sebelum melakukan pengujian hipotesis, untuk regresi linier yang di dapat dari data X dan Y, apakah sudah mempunyai pola regresi yang berbentuk linier atau tidak.
1. Kelinieran Regresi
Uji kelinieran regresi linier multiple dengan menggunakan statistik F dengan rumus:
……….(4)
G S
TC S F 22
(47)
Keterangan:
S2TC = varians tuna cocok
S2G = varians galat
Rumusan hipotesisnya yaitu: H0 : model regresi berbentuk linear.
Hi : model regresi berbentuk non-linear,
dengan dk (k-2) dan dk penyebut (n-k) serta α = 0,05 tertentu. Tabel 8. Tabel Analisis Varians Anava
Sumber DK JK KT F Tuna Cocok Galat/ kekeliruan k-2 n-k JK (TC) JK (G)
S2TC=
2 ) ( k TC JK
S2 =
k n G JK )
( SS2TCG
2
Kriteria uji, apabila Fhitung < Ftabel maka Ho ditolak (linear) dan sebaliknya jika
Fhitung > Ftabel maka Ho diterima (tidak linier). Untuk mencari Fhitung digunakan
tabel ANAVA.
2. Uji Multikolinieritas
Uji asumsi ini dimaksudkan untuk membuktikan atau menguji ada tidaknya hubungan yang linier antara variabel bebas (independen) yang satu dengan variabel bebas (independen) lainnya. Ada atau tidaknya korelasi antarvariabel independen dapat diketahui dengan memanfaatkan statistik korelasi product moment dari Pearson, dimana df = N – 1 – 1 dengan tingkat alpha ditetapkan, kriteria uji apabila rhitung < rtabel , maka tidak terjadi multikorelasi antar variable
(48)
independen, apabila rhitung > rtabel, maka terjadi multikorelasi antar variable
independen (Sudarmanto, 2005: 141).
3. Uji Autokorelasi
Pengujian autokorelasi dimaksudkan untuk mengetahui apakah terjadi korelasi di antara data pengamatan atau tidak. Adanya Autokorelasi dapat
mengakibatkan penaksir mempunyai varians tidak minimum dan uji t tidak dapat digunakan, karena akan memberikan kesimpulan yang salah. Ada atau tidaknya autokorelasi dapat dideteksi dengan menggunakan uji Durbin-Watson. Ukuran yang digunakan untuk menyatakan ada atau tidaknya autokorelasi, yaitu apabila nilai statistik Durbin-Watson mendekati angka 2, maka dapat dinyatakan bahwa data pengamatan tidak memiliki autokorelasi (Sudarmanto, 2005: 143).
4. Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui apakah variasi residual absolut sama atau tidak sama untuk semua pengamatan. Pendekatan yang digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas yaitu rank
korelasi dari Spearman. Kriteria yang digunakan untuk menyatakan apakah terjadi heteroskedastisitas atau tidak menggunakan harga koefesien
signifikansi dengan membandingkan tingkat alpha yang ditetapkan maka dapat dinyatakan tidak terjadi heteroskedastisitas diantara data pengamatan tersebut dan sebaliknya (Sudarmanto, 2005: 158). Pengujian rank korelasi Spearman koefisien korelasi rank dari Spearman dapat dilihat sebagai berikut.
(49)
Keterangan:
di = perbedaan dalam rank yang diberikan kepada dua karakteristik yang
berbeda dari individu atau fenomena ke i.
N = banyaknya individu atau fenomena yang diberi rank.
Koefisien korelasi rank tersebut dapat dipergunakan untuk mendeteksi heteroskedastisitas sebagai berikut:
Yi = β0 + β1Xi + ui
Langkah 1 : cocokan regresi terhadap data mengenai Y dan X atau dapatkan residual ei.
Langkah II : dengan mengabaikan tanda ei, yaitu dengan mengambil nilai
mutlaknya ei , meranking baik harga mutlak ei dan Xi sesuai
dengan urutan yang meningkat atau menurun dan menghitung koefisien rank korelasi spearman dengan rumus:
...(6) Langkah III : dengan mengasumsikan bahwa koefisien rank korelasi populasi Ps adalah 0 dan N > 8 tingkat penting (signifikan) dari rs yang disempel depan
diuji dengan pegujian t sebagai berikut:
...(7)
dengan derajat kebebasan = N-2
1
... ... ... ...( 5)6 1 2 2
N N d r i s
1 61 2 2
N N d r i s 2 1 2 s s r N r t
(50)
Kriteria pengujian:
Jika nilai t yang dihitung melebihi nilai tkritis, kita bisa menerima hipotesis
adanya heteroskedastisitas, jika tidak kita bisa menolaknya.
Apabila model regresi meliputi lebih dari satu variabel X, rs dapat dihitung
antara ei dan tiap variabel X secara terpisah dan dapat diuji untuk tingkat
penting secara statistik dengan pengujian t. Rumusan hipotesis:
H0 = tidak ada hubungan yang sistematik antara variabel yang menjelaskan
dan nilai mutlak dari residual.
H1 = Ada hubungan yang sistematik antara variabel yang menjelaskan dan
nilai mutlak dari residual (Sudarmanto, 2005: 124-147).
I. Pengujian Hipotesis
Untuk mengukur besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dan juga untuk mengukur keeratan hubungan antara X dan Y digunakan analisis regresi. Uji hipotesis dalam penelitian ini akan dilakukan dengan dua cara, yaitu:
1. Regresi Linier Sederhana
Untuk menguji hipotesis pertama kedua dan ketiga dalam penelitian ini digunakan uji t dengan model regresi linier sederhana, yaitu
bx a
Untuk nilai a dan b dicari dengan rumus:
2 2
2 ) ( ) )( ( ) )( ( n a
(51)
2 2
) ( ) ( n n b ...(8) Keterangan:
= nilai yang diprediksikan
a = konstanta atau bila harga X = 0
b = koefesien arah regresi penentu ramalan (prediksi) yang menunjukkan nilai peningkatan atau penurunan variabel Y.
X = nilai variabel independen.
Setelah menguji hipotesis regresi linier sederhana dilanjutkandengan uji t, rumusnya:
sb b t0
...(9) Keterangan:
0
t nilai teoritis observasi b = koefisien arah regresi sb = standar deviasi
Kriteria uji adalah tolak H0 dengan alternatif Ha diterima jika thitung > ttabel
dengan taraf signifikan 0,05 dan dk n-2 (Sugiono, 2010: 262).
2. Regresi Linier Multiple
Untuk pengujian hipotesis keempat menggunakan statistik F dengan model regresi linier multiple, yaitu
3 3 2 2 1
1
a b b b ...(10)
Keterangan:
= subyek dalam variabel yang diprediksikan a = konstanta Y bila X = 0
b = koefisien arah regresi
(52)
Kemudian dilanjutkan dengan uji F untuk melihat ada tidaknya pengaruh ganda antara X1, X2 terhadap Y, dilanjutkan dengan uji F.
) 1 /( ) ( / k n s JK K JK F reg ...(11) Keterangan: y b y b
JKreg 1
1 2
2) ( )
(s y2 JK reg
JK
n = banyaknya responden k = banyaknya kelompok Kriteria pengujian hipotesis:
1. jika Fhitung > Ftabel maka H1 diterima yang menyatakan bahwa ada
pengaruh, dengan dk pembilang = k dan dk penyebut = (k-n-1) dengan = 0,05
2. jika Fhitung < Ftabel maka H0 ditolak yang menyatakan bahwa tidak ada
pengaruh, dengan dk pembilang = k dan dk penyebut = (k-n-1) dengan = 0,05 (Sudjana, 2005: 347).
(53)
II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS
Bab 2 ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan tinjauan pustaka, pengaruh variabel bebas dengan variabel terikat, hasil penelitian yang relevan, kerangka pikir dan diakhiri dengan hipotesis. Pembahasan tersebut secara rinci disajikan sebagai berikut.
A. Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka memiliki arti sebagai peninjauan kembali pustaka-pustaka yang terkait di dalamnya. Fungsi peninjauan kembali pustaka yang berkaitan
merupakan hal yang mendasar dalam penelitian, semakin banyak seorang peneliti mengetahui, mengenal, dan memahami tentang penelitian-penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya, semakin dapat dipertanggung jawabkan cara meneliti permasalahan yang dihadapi.
1. Prestasi belajar
Suatu proses pembelajaran dikatakan berhasil apabila prestasi belajar yang diperoleh siswa meningkat atau mengalami perubahan ke arah yang lebih baik. Pada umumnya prestasi belajar yang diperoleh siswa cukup bervariasi, ada
(54)
yang rendah, sedang dan tinggi. Rendahnya prestasi belajar siswa disebabkan oleh faktor yang berasal dari dalam diri siswa (internal) dan faktor yang berasal dari luar (eksternal).
Menurut Slameto (2010: 2) belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Berikut ini ciri-ciri perubahan tingkah laku menurut Slameto:
1. perubahan terjadi secara sadar,
2. perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional, 3. perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif,
4. perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara, 5. perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah,
6. perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku.
Perubahan sebagai prestasi belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk, seperti perubahan tingkah laku, pengetahuan, sikap, pemahaman,
keterampilan, serta perubahan aspek-aspek lainnya pada diri individu yang belajar.
Sedangkan menurut Percival dan Ellington dalam Daryanto (2010: 59), mengungkapkan: “belajar adalah perubahan yang terjadi karena hubungan yang stabil antara stimulus yang diterima oleh organism secara individual dengan respon yang tersamar, dimana rendah, besar, kecil dan intensitas respon tersebut tergantung pada tingkat kematangan fisik, mental dan tendensi yang belajar”. Belajar merupakan proses dasar dari perkembangan hidup manusia. Melalui belajar manusia melakukan perubahan-perubahan sehingga tingkah lakunya berkembang. Belajar bukan hanya sekedar pengalaman, belajar adalah suatu proses bukan suatu hasil. Oleh karena itu, belajar
(55)
berlangsung secara aktif dan integratif dengan menggunakan berbagai bentuk perbuatan untuk mencapai tujuan (Soemanto, 2006: 112).
Menurut Sardiman (2007: 46) “Prestasi adalah kemampuan nyata yang
merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi baik dari dalam maupun dari luar individu dalam belajar”. Proses pembelajaran
dikatakan baik, apabila proses tersebut dapat membangkitkan kegiatan belajar yang efektif. Perlu disadari bahwa keberhasilan proses pembelajaran bukan ditentukan dari metode atau prosedur yang digunakan dalam pengajaran, bukan konvensional atau progresifnya pengajaran, bukan pula kolot atau modernya suatu pengajaran. Semua hal tersebut sudah pasti mempunyai peranaan yang penting dalam proses pembelajaran, namun itu bukanlah pertimbangan akhir, karena hanya berkaitan dengan “ alat ” bukan “ tujuan “ pembelajaran. Syarat utama untuk mengukur suksesnya sebuah pengajaran adalah hasil belajar.
Prestasi belajar tidak dapat dipisahkan dari kegiatan pembelajaran, karena berhasil atau tidaknya kegiatan tersebut terletak pada prestasi belajar yang dicapai siswa. Selain itu, juga harus tetap memperhatikan proses yang terjadi selama kegiatan pembelajaran berlangsung, karena pada proses inilah siswa akan beraktivitas, sebab jika prosesnya tidak benar atau baik, kemungkinan besar hasil yang dicapai menjadi tidak baik pula atau dapat dikatakan bahwa hasil tersebut adalah hasil semu.
(56)
Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukan dengan nilai test atau angka yang diberikan oleh guru (Tu`u, 2004: 75). Prestasi belajar biasanya ditunjukkan atau dinyatakan dengan angka-angka yang diperoleh setelah diadakan evaluasi selama proses pembelajaran berlangsung. Evaluasi/ penilaian yang merupakan tindak lanjut untuk mengukur tingkat penguasaan siswa melalui tes sebagai alat pengumpul informasi, mempunyai dua fungsi, yaitu untuk mengukur keberhasilan siswa dalam belajar dan mengukur keberhasilan program pengajaran.
Berikut ini tes yang dapat digunakan untuk mengetahui keberhasilan siswa dalam belajar:
1. tes diagnotis,
tes yang digunakan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan siswa sehingga berdasarkan kelemahan tersebut dapat dilakukan
pemberian perlakuan yang tepat. 2. tes formatif,
tes ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana siswa telah terbentuk setelah mengikuti sesuatu program tertentu.
3. tes sumatif,
tes ini digunakan untuk mengukur daya serap siswa terhadap bahan pokok bahasan yang telah diajarkan selama satu semester, satu atau dua tahun pelajaran. Tujuannya adalah untuk menetapkan tingkat atau taraf keberhasilan siswa dalam suatu periode belajar tertentu. (Arikunto, 2009: 33)
Melalui penilaian dapat diketahui penguasaan siswa terhadap materi pengajaran serta dapat menjadi alat untuk meningkatkan motivasi belajar mereka. Prestasi belajar siswa merupakan hasil yang diperoleh setelah ia menerima suatu pengetahuan berupa angka (nilai).
(57)
Sebagian besar kegiatan/ perilaku yang diperlihatkan oleh seorang siswa merupakan prestasi belajar, di mana hal tersebut dapat dilihat dari pengusaan siswa terhadap masing-masing mata pelajaran. Prestasi belajar merupakan kemampuan yang diperoleh siswa setelah melalui kegiatan belajar dan prestasi belajar dapat dikatakan sebagai output dari suatu input.
Terdapat faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa, seperti yang diungkapkan oleh Slameto (2010: 54):
1. faktor intern meliputi: a. faktor jasmaniah
1) faktor kesehatan 2) cacat tubuh b. faktor psikologis
1) intelegensi 2) perhatian 3) minat 4) bakat 5) motif 6) kematangan 7) kesiapan
c. faktor kelelahan 2. faktor ekstern meliputi:
a. faktor keluarga
1) cara orang tua mendidik 2) relasi antaranggota keluarga
3) suasana rumah
4) keadaan ekonomi keluarga
5) pengertian orang tua 6) latar belakang kebudayaan b. faktor sekolah
1) metode mengajar
2) kurikulum
3) relasi guru dengan siswa 4) relasi siswa dengan siswa 5) disiplin sekolah
6) alat pelajaran
7) waktu sekolah
8) standar pelajaran di atas ukuran
9) keadaan gedung
10)metode belajar 11)tugas rumah c. faktor masyarakat
(58)
1) kegiatan siswa dalam masyarakat
2) mass media
3) teman bergaul
4) bentuk kehidupan masyarakat
Sedangkan menurut Daryanto (2010: 55), faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar seseorang yaitu,
1. faktor-faktor yang berasal dari luar diri pelajar, meliputi: a. faktor non-sosial
1) suhu udara
2) keadaan udara
3) cuaca
4) waktu
5) tempat (letak pergedungannya)
6) alat-alat yang dipakai untuk belajar. b. faktor sosial
2. faktor-faktor yang berasal dari diri pelajar, meliputi: a. faktor fisiologis
keadaan kondisi jasmani pada umumnya
keadaan fungsi-fungsi jasmani tertentu terutama fungsi panca indra
b. faktor psikologi
Dapat diketahui bahwa kualitas kegiatan pembelajaran bukanlah faktor
penentu prestasi belajar seseorang, karena prestasi merupakan hasil kerja yang keadaannya sangat kompleks dengan banyaknya faktor yang dapat
mempengaruhi seseorang dalam kegiatan belajar. 2. Minat belajar
Pada proses pembelajaran, minat merupakan salah satu faktor internal yang sangat penting dalam membantu tercapainya tujuan pembelajaran. Siswa yang mempunyai minat belajar tinggi terhadap mata pelajaran sudah tentu rasa keingintahuannya besar dan akan berusaha meningkatkan prestasi belajarnya. Secara sederhana, minat merupakan kecendrungan seseorang untuk tertarik
(59)
terhadap sesuatu atau keinginan yang muncul dalam diri seseorang untuk melakukan suatu aktivitas/kegiatan tanpa paksaan dari siapapun.
Menurut Slameto (2010: 180), minat merupakan suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri, dimana semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, maka akan semakin kuat pula minat yang ada.
Suatu minat dapat diekspresikan melalui suatu pernyataan yang menunjukkan bahwa siswa lebih menyukai sesuatu hal dari pada hal lainnya, dapat pula dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktivitas. Siswa yang memiliki minat terhadap subyek tertentu cendrung memberikan perhatian lebih besar.
Menurut beberapa ahli pendidikan dalam Slameto (2010: 181), berpendapat bahwa cara yang paling efektif untuk membangkitkan minat pada suatu subjek yang baru adalah dengan menggunakan minat-minat yang telah ada. Belajar dengan minat akan mendorong siswa untuk belajar dengan sungguh-sungguh.
Menurut Luwzee (2008) minat belajar adalah “proses terjadinya yang
didahului oleh perasaan senang dan perhatian terhadap suatu objek, sehingga terjadi kecendrungan untuk berbuat sesuatu atas obyek tersebut”. Minat belajar itu sendiri dibagi menjadi dua, yaitu
1. Minat pembawaan, minat muncul dengan tidak dipengaruhi oleh
faktor-faktor lain, baik itu kebutuhan maupun lingkungan. Minat semacam ini biasanya muncul berdasarkan bakat yang ada.
(60)
2. Minat muncul karena adanya pengaruh dari luar, maka minat seseorang bisa saja berubah karena adanya pengaruh dari luar, seperti: lingkungan, orangtua atau bahkan gurunya.
Berdasarkan uraian di atas, minat dapat muncul karena kebutuhan dan keinginan untuk dapat menghasilkan sesuatu hal yang baik. Begitu juga dengan minat terhadap mata pelajaran akuntansi kauangan dapat muncul apabila siswa tertarik untuk mempelajarinya dan merasa bahwa ilmu tersebut dapat bermanfaat untuk kehidupan mereka sehari-hari.
Berikut ini beberapa cara yang dapat dilakukan pengajar untuk meningkatkan minat belajar siswa:
1. memberikan informasi kepada siswa mengenai hubungan antara
suatu bahan pengajaran yang akan diberikan dengan bahan
pengajaran yang lalu serta menguraikan kegunaannya bagi siswa di masa akan datang,
2. menghubungkan bahan pengajaran dengan suatu berita sensasional
yang sudah diketahui banyak siswa,
3. menggunakan insentif sebagai alat yang dipakai untuk membujuk seseorang agar melakukan sesuatu yang tidak mau melakukannya atau yang tidak dilakukan dengan baik (Slameto, 2010: 181). Mengembangkan minat terhadap sesuatu pada dasarnya membantu siswa melihat bagaimana hubungan antara materi yang diharapkan untuk dipelajari dengan dirinya sendiri sebagai individu. Proses ini menunjukkan kepada siswa bahwa pengetahuan/ kecakapan tertentu akan mempengaruhi diri mereka. Minat mempunyai pengaruh yang besar terhadap prestasi belajar, karena apabila bahan pengajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, maka mereka tidak akan mempunyai daya tarik untuk belajar dengan sebaik-baiknya serta tidak memperoleh kepuasan dari pelajaran itu. Bahan pelajaran yang menarik minat siswa akan lebih mudah dipelajari dan disimpan, karena minat menambah kegiatan belajar (Slameto, 2010: 57).
(61)
3. Aktivitas belajar
Belajar merupakan proses perubahan tingkah laku, untuk mengubah tingkah laku tersebut perlu adanya kegiatan. Tidak ada belajar jika tidak ada aktivitas, karena aktivitas merupakan prinsip/asas penting di dalam interaksi
pembelajaran yang nantinya akan berpengaruh terhadap prestasi belajar. Menurut Sardiman (2007: 96), ”aktivitas belajar adalah aktivitas yang bersifat fisik (jasmani) maupun mental (rohani), tanpa aktivitas, belajar tidak mungkin berlangsung dengan baik. Aktivitas dalam proses pembelajaran merupakan rangkaian kegiatan yang meliputi keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran, berfikir, membaca, dan segala sesuatu yang menunjang prestasi belajar”.
Aktivitas merupakan rangkaian kegiatan fisik dan mental yang dilakukan secara sadar oleh seseorang dan mengakibatkan adanya perubahan dalam dirinya baik yang nampak maupun tidak nampak. Perubahan juga tidak hanya berkaitan dengan penambahan ilmu/ pengetahuan, tetapi juga berbentuk kecakapan, keterampilan, sikap, pengertian, harga diri, minat, watak, dan penyesuaian diri.
Dierich dalam Hamalik (2007: 172), mengklasifikasikan aktivitas belajar siswa menjadi beberapa bagian:
1. visual activities (kegiatan visual), misalnya membaca, memperhatikan gambar demonstrasi, dan percobaan,
2. oral activities (kegiatan lisan), misalnya menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran, mengeluarkan pendapat, dan diskusi, 3. listening activities (kegiatan mendengarkan), misalnya
mendengarkan penjelasan guru, percakapan, musik, dan pidato, 4. writing activities (kegiatan menulis), misalnya menulis cerita,
karangan, laporan, dan menyalin,
5. drawing activities (kegiatan menggambar), misalnya membuat grafik, peta dan diagram,
6. motorik activities (kegiatan metrik), misalnya melakukan kegiatan, membuat konstruksi, model, meparasi, dan bertenak,
(62)
7. mental activities (kegiatan mental), misalnya menanggapi,
mengingat, memecahkan soal, menganalisa, melihat hubungan, dan mengambil keputusan,
8. emotional activities (kegiatan emosional), misalnya menaruh minat, merasa bosan, gembira, bersemangat, berani, dan tenang. Sedangkan menurut Whipple dalam Hamalik (2007:172), aktivitas belajar terdiri dari:
1. bekerja dengan alat-alat visual, 2. ekskursi dan trip,
3. mempelajari masalah-masalah,
4. mengapresiasi literatur, 5. ilustrasi dan konstruksi, 6. bekerja menyajikan informasi.
Selain itu, terdapat juga beberapa aktivitas belajar menurut Soemanto (2006: 107), yaitu
1. mendengarkan,
2. memandang,
3. meraba, mencium dan mengecap,
4. menulis/mencatat,
5. membaca,
6. membuat ikhtisar/ringkasan dan menggaris bawahi, 7. mengamati tabel, diagram dan bagan,
8. menyusun paper/kertas kerja,
9. mengingat,
10.berpikir,
11.latihan/praktek.
Banyaknya aktivitas yang dilakukan siswa akan membuat kegiatan pembelajaran semakin menyenangkan dan tidak cendrung membosankan, selain itu siswa akan menjadi lebih kreatif karena semua panca inderanya dapat difungsikan secara aktif. Pada proses pembelajaran, aktivitas merupakan prinsip penting, keikutsertaan siswa yang aktif dalam kegiatan belajar akan sangat membantu proses belajar mengajar menjadi lebih efektif.
Menurut Sardiman (2007: 97), prinsip aktivitas dibagi menjadi dua pandangan, yaitu,
(63)
1. menurut pandangan ilmu jiwa lama,
aktivitas banyak didominasi oleh guru, sedang anak didik bersifat pasif dan menerima begitu saja. Jadi, siswa kurang memiliki aktivitas dan kreatifitas, dengan kata lain, bahwa siswa ibarat botol kosong yang diisi air oleh guru.
2. menurut pandangan ilmu jiwa modern,
anak didik dipandang sebagai organisme yang mempunyai potensi untuk berkembang. Tugas pendidik/guru adalah membimbing dan menyediakan kondisi agar anak didik dapat mengembangkan bakat dan potensinya. Dalam hal ini, anaklah yang beraktivitas, berbuat dan harus aktif sendiri.
Berdasarkan pandangan ilmu jiwa modern, dapat disimpulkan bahwa dalam proses pembelajaran siswa harus lebih banyak melakukan aktivitas dari pada guru, karena penerimaan pelajaran jika dengan aktivitas siswa sendiri, maka kesan itu tidak akan mudah hilang/akan terus diingat, kemudian dipikirkan dan diolah serta dikeluarkan kembali dalam bentuk yang berbeda. Selain itu, dalam berbuat, siswa dapat menjalankan perintah, melaksanakan tugas,
membuat grafik, diagram, dan intisari dari pelajaran yang disajikan oleh guru. Belajar adalah suatu proses aktif, yang dimaksud aktif disini bukan hanya aktivitas yang tampak seperti gerakan-gerakan badan, akan tetapi juga aktivitas-aktivitas mental seperti proses berfikir, mengingat dan sebagainya. Belajar yang baik adalah melaksanakan proses belajar sebagai aktivitas fisik dan psikis. Oleh karena itu, dalam proses pembelajaran juga diperlukan sumber belajar yang dapat dijadikan acuan bagi siswa untuk memperoleh pengetahuan yang lebih luas.
Sudirman dalam Djamarah (2006: 49) mengemukakan macam-macam sumber belajar sebagai berikut
a. Manusia (People) b. Bahan (Material) c. Lingkungan (Setting)
(64)
d. Alat dan perlengkapan (Tool and Equipment) e. Aktivitas (activities)
Aktivitas sebagai sumber belajar biasanya meliputi
Tujuan khusus yang harus dicapai oleh siswa
Materi (bahan) yang harus dipelajari
Aktivitas yang harus dilakukan oleh siswa untuk mencapai
tujuan pengajaran.
Selanjutnya, British Audio Association dalam Daryanto (2010: 71),
menyatakan bahwa 75% ilmu pengetahuan diperoleh dari indera penglihatan, 13% dari indera pendengaran, 6% dari indera sentuhan atau rabaan, dan 6% dari indera penciuman dan lidah, namun apabila dalam proses belajar siswa hanya melakukan aktivitas seperti:
1. membaca saja, maka pengetahuan yang mengendap hanya 10%,
2. mendengarkan saja, maka pengetahuan yang mengendap hanya
20%,
3. melihat saja, maka pengetahuan yang mengendap 30%,
4. melihat dan mendengar, maka pengetahuan yang mengendap
mencapai 50%,
5. mengungkapkan sendiri, pengetahuan yang mengendap bisa 80%,
6. mengungkapkan sendiri dan mengulang pada kesempatan lain,
maka pengetahuan yang mengendap sebesar 90%.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa apabila siswa melakukan aktivitas dengan memanfaatkan seluruh panca inderanya dengan baik, maka hasil belajar yang diperoleh akan cukup optimal dan prestasi belajar pun akan meningkat. Seperti yang diungkapkan oleh Slameto (2010: 36) bahwa, jika siswa menjadi partisipan yang aktif dalam proses
pembelajaran, maka ia akan memiliki prestasi belajar yang baik. 4. Ketersediaan sarana belajar
Ketersediaan sarana belajar merupakan salah satu faktor eksternal dari beberapa faktor lain yang turut mempengaruhi keberhasilan belajar siswa.
(65)
Kelancaran proses pembelajaran akan berjalan sesuai yang diharapkan apabila ditunjang dengan tersedianya sarana selama proses belajar mengajar
berlangsung.
Sanjaya (2010: 55) mengungkapkan bahwa, “sarana adalah segala sesuatu yang mendukung secara langsung terhadap kelancaran dan keberhasilan proses pembelajaran, misalnya media pembelajaran, alat-alat pelajaran, perlengkapan sekolah dan lain-lain”. Sarana belajar adalah semua perangkat peralatan, bahan dan perabot yang secara langsung digunakan dalam proses belajar. Lengkapnya sarana belajar yang digunakan akan mendukung jalannya proses pembelajaran yang efektif dan efisien.
Menurut Dimyati dan Mujiono (2006: 249) sarana belajar meliputi buku pelajaran, buku bacaan, alat dan fasilitas laboatorium sekolah, dan berbagai media pelajaran lain. Selanjutnya, menurut Arikunto dalam Suryosubroto (2002: 292), sarana dibedakan menjadi dua jenis, yaitu
1. Sarana fisik,
segala sesuatu yang berupa benda atau yang dapat dibendakan serta mempunyai peranan untuk memudahkan atau melancarkan suatu usaha.
2. Sarana uang,
segala sesuatu yang bersifat mempermudah suatu kegiatan akibat bekerjanya nilai uang.
Sarana belajar di sekolah dapat berupa ruang belajar yang terdiri dari meja, kursi, penerangan, papan tulis, dan lemari. Selain ruang belajar, peralatan belajar seperti buku tulis, lembar kerja siswa, pena, pensil, penghapus, dan penggaris merupakan peralatan yang sangat membantu siswa selama kegiatan belajar berlangsung.
(1)
V. KESIMPULAN DAN SARAN
Bab 5 ini akan diuraikan tentang kesimpulan dan saran dari penelitian yang telah dilakukan, baik kepada siswa, guru, maupun bagi para pembaca. Pembahasan hal tersebut secara rinci disajikan sebagai berikut.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut.
1. Ada pengaruh yang positif dan signifikan antara minat belajar siswa terhadap prestasi belajar akuntansi keuangan siswa kelas XI semester genap jurusan akuntansi keuangan SMK 1 Swadhipa Natar Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2010/ 2011.
2. Ada pengaruh yang positif dan signifikan antara aktivitas belajar siswa siswa terhadap prestasi belajar akuntansi keuangan siswa kelas XI semester genap jurusan akuntansi keuangan SMK 1 Swadhipa Natar Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2010/ 2011.
3. Ada pengaruh yang signifikan antara ketersediaan sarana belajar di sekolah terhadap prestasi belajar akuntansi keuangan siswa kelas XI semester genap jurusan akuntansi keuangan SMK 1 Swadhipa Natar Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2010/ 2011.
(2)
4. Ada pengaruh yang signifikan antara minat belajar, aktivitas belajar siswa dan ketersediaan sarana belajar di sekolah terhadap prestasi belajar akuntansi keuangan siswa kelas XI semester genap jurusan akuntansi keuangan SMK 1 Swadhipa Natar Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2010/ 2011.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar mata pelajaran akuntansi siswa kelas xi jurusan akuntansi SMK 1
Swadhipa Natar Lampung Selatan tahun pelajaran 2010/1011, maka penulis mengemukakan beberapa saran sebagai berikut.
1. Sebagai pendidik, guru harus mampu membangkitkan minat siswa untuk belajar selain dari diri siswa itu sendiri, seperti membuat bahan ajar yang kelihatannya tidak menarik menjadi menarik sehingga siswa tertarik untuk mempelajarinya, baik di sekolah ataupun saat sedang berada dirumah. Bahan pelajar yang menarik minat siswa akan lebih mudah dipelajari atai disimpan, karena minat menambah kegiatan belajar.
2. Untuk memperoleh prestasi belajar yang baik hendaknya siswa lebih
meningkatkan aktivitas belajar di kelas maupun di rumah. Apabila pada saat mengerjakan tugas mendapat kesulitan, siswa jangan ragu untuk bertanya kepada guru ataupun teman. Selain itu, saat guru menjelaskan bahan ajaran siswa juga hendaknya aktif dalam memberikan tanggapan sehingga dapat menghidupkan keadaan kelas menjadi lebih bersemangat dalam mengikuti proses pembelajaran.
(3)
3. Sekolah harus lebih memperhatikan ketersediaan sarana belajar yang ada, karena sarana memiliki peran yang penting dalam proses pembelajaran seperti media pembelajaran, alat-alat pelajaran, dan lain-lain agar belajar mengajar dapat berjalan efektif dan memperoleh hasil yang diharapkan.
4. Kepada dinas pendidikan setempat untuk lebih meningkatkan pengawasan terhadap sekolah-sekolah agar dapat menjalankan kegiatan pembelajaran seoptimal mungkin.
5. Kepada peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengkaji faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa, karena tidak hanya minat belajar, aktivitas dan ketersediaan sarana belajar di sekolah yang bias mempengaruhi prestasi belajar siswa, tetapi faktor-faktor seperti cara belajar, lingkungan belajar, keadaan ekonomi orang tua, displin belajar atau yang lainnya juga dapat mempengaruhi.
(4)
(5)
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi., 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Danuarti, Rini., 2009. Hubungan Antara Motivasi Belajar dan Pemanfaatan Sarana Belajar di Sekolah dengan Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IPS Semester Genap SMA Budaya Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2007/2008. Skripsi FKIP. Universitas Muhammadiyah. Metro.
Daryanto, 2010. Belajar dan Mengajar. Bandung: Yrama Widya. Djamarah, 2008. Rahasia Sukses Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Djamarah, Syaiful Bahri., 2006. Strategi Belajar Mengajar. Asdi Mahasatya. Jakarta.
B. Uno, Hamzah., 2004. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Hamalik, Oemar., 2008. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Jihad, Asep dan Abdul Haris., 2008. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo.
Kartika, Dwi Nina., 2009. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI SMA Negeri 13 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2008/2009. Skripsi FKIP. Universitas Lampung. Bandar Lampung.
Koestoro, Budi dan Basrowi, 2006. Strategi Penelitian Sosial dan Pendidikan. Surabaya: Yayasan Kampusina.
Luwzee, 2008. Tinjauan Tentang Minat Belajar Anak. (Online).
(http://luwzee.blog.friendster.com/2008/12/tinjauan-tentang-minat-belajar-anak/, 28/12/2010).
Mudjiono, dan Dimyati., 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Nawawi, Hadari.,2005.Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gadjah
(6)
Riduwan, 2005. Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung: Alfabeta.
Sardiman, 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Slameto, 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Soemanto, Wasty., 2006. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Asdi Mahasatya.
Sudarmanto, Raden Gunawan., 2005. Analisis Regresi Linier Ganda dengan SPSS. Bandar Lampung: Graha Ilmu.
Sudjana, 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.
Sugiono, 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Suryosubroto, 2002. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta. Sanjaya, Wina., 2010. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Prenada Media Group.
Tu’u, Tulus. 2004. Peran Disiplin Pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta: Grasindo.
Manguny, Tatang., 2010. Pengertian Sarana dan Pasarana Pendidikan. (Online). (http://tatangmanguny.wordpress.com/2010/04/07/pengertian-sarana-dan-prasarana-pendidikan/, 21/02/2011).
Universitas Lampung, 2008. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandar Lampung: Universitas Lampung.