Kelas XI SMAMASMKMAK
122
b. Mereka memperkirakan bahwa akan hujan dengan sangat lebat c. Dia mengatakan tidak punya uang, namun saya tahu bahwa dia itu baru gajian
d. Minggu depan ibu ingin berwisata ke Jakarta, tetapi kami ingin ke Yogyakarta e. Bu Marini akan memberi tahu suaminya dengan menelefonnya nanti malam
2. Mengerjakan secara berdiskusi. Cermati salah satu teks ceramah di atas yang telah dicontohkan. Kemudian, temukan dan tentukan berdasarkan tabel yang telah
disajikan. Tentukanlah “Topik Ceramah”, “Kalimat Majemuk Bertingkat”, dan “Jenis Kalimatnya”.
C. Menganalisis Isi, Struktur, dan Kebahasaan dalam Ceramah
Ind 1
Mengidentiikasi isi dan struktur teks dalam ceramah.
Ind 2
Mengidentiikasi kaidah kebahasaan dalam teks ceramah.
PROSES PEMBELAJARAN C KEGIATAN 1
Menentukan Isi dan Struktur dalam Teks Ceramah
Petunjuk untuk Guru
Pada pembahasan ini, guru membimbing peserta didik untuk mengidentiikasi struktur teks dalam ceramah. Teks ceramah memiliki bagian-
bagian tertentu, yang meliputi bagian pembuka, isi, dan penutup. 1. Pembuka
Berupa pengenalan isu, masalah, ataupun pandangan pembicara tentang topik yang akan dibahasnya. Bagian ini sama dengan isi dalam teks
eksposisi, yang disebut dengan isu. 2. Isi
Berupa rangkaian argumen pembicara berkaitan dengan pendahuluan atau tesis. Pada bagian ini dikemukakan pula sejumlah fakta yang
memperkuat argumen-argumen pembicara.
123
Buku Guru Bahasa Indonesia
3. Penutup Berupa penegasan kembali atas pernyataan-pernyataan sebelumnya.
Bagan 3.2 Struktur Teks Ceramah - Isu
- Permasalahan - Pandangan
Umum Penulis
- Pendapat-Pendapat - Fakta
- Simpulan - Rangkuman
Pendahuluan Tesis
Isi Rangkaian Argumen
Penutup Penegasan Kembali
Berikut contoh analisis struktur untuk teks di atas. a. Pendahuluan
Pemilihan kata-kata oleh masyarakat akhir-akhir ini cenderung semakin menurun kesantunannya dibandingkan dengan zaman saya
dahulu ketika kanak-kanak. Hal tersebut tampak pada ungkapan- ungkapan banyak kalangan dalam menyatakan pendapat dan
perasaan-perasaannya, seperti ketika berdemonstrasi ataupun rapat- rapat umum. Kata-kata mereka kasar sarkastis, menyerang, dan
tentu saja hal itu sangat menggores hati yang menerimanya.
Bagian itu mengenalkan permasalahan utama tesis, yakni tentang menurunnya kesantunan berbahasa masyarakat.
b. Isi Rangkaian Argumen
Fenomena tersebut menunjukkan adanya penurunan standar moral, agama, dan tata nilai yang berlaku dalam masyarakat itu.
Ketidaksantunan berkaitan pula dengan rendahnya penghayatan masyarakat terhadap budayanya sebab kesantunan berbahasa itu tidak
hanya berkaitan dengan ketepatan dalam pemilikan kata ataupun kalimat. Kesantunan itu berkaitan pula dengan adat pergaulan yang
berlaku dalam masyarakat itu.
Teks tersebut merupakan salah satu bagian dari argumen pembicara tentang menurunnya kesantunan berbahasa masyarakat.
Kelas XI SMAMASMKMAK
124
c. Penutup Penegasan Kembali
Berbahasa santun seharusnya sudah menjadi suatu tradisi yang dimiliki oleh setiap orang sejak kecil. Anak perlu dibina dan dididik
berbahasa santun. Apabila dibiarkan, tidak mustahil rasa kesantunan itu akan hilang sehingga anak itu kemudian menjadi orang yang
arogan, kasar, dan kering dari nilai-nilai etika dan agama. Tentu saja, kondisi itu tidak diharapkan oleh orangtua dan masyarakat manapun.
Bagian tersebut merupakan suatu simpulan, sebagai hasil penalaran dari penjelasan sebelumnya. Hal ini ditandai oleh kata-kata yang berupa saran-
saran yang disertai pula sejumlah alasan.
Tugas
1. a. Berkelompoklah dan diskusikanlah struktur teks tentang sikap berbahasa para peserta didik.
b. Jelaskanlah bagian yang merupakan tesis, rangkaian argumen, dan penegasannya.
Bagian-Bagian Teks Isi Teks
Penjelasan
a. Tesis b. Rangkaian argumen
c. Penegasan kembali
2. a. Bacakanlah laporan kerja kelompokmu di depan kelompok lain. b. Mintalah penilaiantanggapan mereka atas laporan tersebut.
c. Gunakanlah format seperti berikut.
Aspek Bobot
Skor Komentar
a. Ketepatan isi laporan 40
b. Kelengkapan bagian-bagian laporan
20 c. Kebakuan dalam penggunaan
katakalimat 20
d. Kebakuan ejaantanda baca 10
Jumlah
125
Buku Guru Bahasa Indonesia
Contoh Jawaban
Setiap jawaban ini tidak mengikat. Artinya, peserta didik dibenarkan dengan jawaban berbeda selama substansinya benar.
1. a. Berdiskusi secara bekelompok tentang struktur teks “sikap berbahasa para peserta didik”.
b. Menuliskan bagian-bagian berdasarkan tabel yang telah disajikan. Seperti di bawah ini.
Bagian-Bagian Teks Isi Teks
Penjelasan
a. Tesis “Punya gua kemarin hilang”,
“Lho, kalau punya gua, sama elu kemanain?”. “Gua
apa: Gua Selangor atau Gua Jepang.” Peristiwa tersebut
menggambarkan bahwa ada dua kelompok siswa yang
memiliki sikap berbahasa yang berbeda di sekolaah
tersebut. Kelompok pertama kurang memiliki kepedulian
terhadap penggunaan bahasa yang baik dan
benar. Sementara itu, kelompok kedua memiliki
sikap kritis terhadap kaidah penggunaan
bahasa temannya. Mereka mengetahui makna kata gua
yang benar dalam bahasa Indonesia adalah ‘lubang
besar pada kaki gunung’. Dengan makna tersebut,
kata gua seharusnya ditujukan untuk penyebutan
nama tempat, seperti Gua Selangor, Gua Jepang, Gua
Pamijahan, dan seterusnya. Bagian ini mengenalkan
permasalahan utama, yaitu tentang ragam penggunaan
bahasa di kalangan pelajar.
b. Rangkaian argumen Ragam bahasa Indonesia
ragam baku mereka anggap kurang “asyik”
dibandingkan dengan bahasa gaul, lebih-lebih
dengan bahasa asing, Bagian ini merupakan salah
satu argumen mengenai penggunaan bahasa
Indonesia yang masih memiliki kekurangan dan
kekeliruan.
Kelas XI SMAMASMKMAK
126
Bagian-Bagian Teks Isi Teks
Penjelasan
b. Rangkaian argumen baik dalam pergaulan
ataupun ketika mereka sudah masuk dunia
kerja. Bahasa Indonesia digunakan seenaknya
sendiri; tidak hanya oleh kalangan pelajar, tetapi
juga oleh para pejabat dan wakil rakyat. Seorang
pejabat negera berkata dalam sebuah wawancara
televisi, “Content undang- undang tersebut nggak
begitu, kok. Ada dua item yang harus kita perhatikan
di dalamnya.” Pejabat tersebut tampaknya merasa
dirinya lebih hebat dengan menggunaakan kata content
daripada kata isi atau kata item daripada kata bagian
atau hal.
c. Penegasan kembali Intensitas para siswa dalam memahami
literatur-literatur ilmiah sesungguhnya merupakan
sarana efektif dalam mengakrabi ragam bahasa
baku. Dari literatur tersebut mereka dapat mencontoh
tentang cara berpikir, berasa, dan berkomunikasi
dengan bahasa yang lebih logis dan tertata.
Bagian ini merupakan hasil penalaran dari penjelasan
sebelumnya. Hal ini ditandai dengan adanya
pemaparan berupa saran yang disertai alasan.
2. Menyajikan hasil laporan di depan kelas. Kemudian kelompok lain menilai dan memberi tanggapan berdasarkan format yang telah disajikan dengan aspek
penilaian a ketepatan isi laporan; b kelengkapan bagian-bagian laporan; c kebakuan dalam penggunaan katakalimat; d kebakuan ejaantanda baca.
127
Buku Guru Bahasa Indonesia
PROSES PEMBELAJARAN C KEGIATAN 2
Mengidentifikasi Kaidah Kebahasaan dalam Teks Ceramah
Petunjuk untuk Guru
Sebagaimana jenis teks lainnya, ceramah pun memiliki karakteristik tersendiri yang cenderung berbeda dengan teks-teks lainnya. Merujuk pada
contoh-contoh di atas bahwa teks ceramah memiliki kaidah kebahasaan sebagai berikut.
1. Menggunakan kata ganti orang pertama tunggal dan kata ganti orang kedua jamak, sebagai sapaan. Kata ganti orang pertama, yakni saya, aku.
Mungkin juga kata kami apabila penceramahnya mengatasnamakan kelompok. Teks ceramah sering kali menggunakan kata sapaan yang dituju
pada orang banyak, seperti hadirin, kalian, bapak-bapak, ibu-ibu, saudara- saudara.
2. Menggunakan kata-kata teknis atau peristilahan yang berkenaan dengan topik yang dibahas. Dengan topik tentang masalah kebahasaan yang menjadi
fokus pembahasanya, istilah-istilah yang muncul dalam teks tersebut adalah sarkastis, eufemistis, tata krama, kesantunan berbahasa, etika berbahasa.
3. Menggunakan kata-kata yang menunjukkan hubungan argumentasi sebab akibat. Misalnya, jika... maka, sebab, karena, dengan demikian, akibatnya,
oleh karena itu. Selain itu, dapat pula digunakan kata-kata yang yang menyatakan hubungan temporal ataupun perbandinganpertentangan,
seperti sebelum itu, kemudian, pada akhirnya, sebaliknya, berbeda halnya, namun.
4. Menggunakan kata-kata kerja mental seperti diharapkan, memprihatinkan, memperkirakan, mengagumkan, menduga, berpendapat, berasumsi,
menyimpulkan. 5. Menggunakan kata-kata persuasif, seperti hendaklah, sebaiknya, diharapkan,
perlu, harus.
Tugas
1. a. Cermatilah kembali sebuah teks ceramah yang telah kamu bacasimak. b. Secara berkelompok, identiikasilah kaidah-kaidah yang ada pada teks tersebut.
c. Catatlah hasilnya dalam format laporan seperti berikut.
Kelas XI SMAMASMKMAK
128
Topik : ....
Penceramah : ....
Tempatwaktu : ....
Kaidah Kebahasaan Contoh
a. Kata ganti orang pertama b. Kata ganti orang kedua sapaan
c. Kata sambung sebab akibat d. Kata sambung temporal
e. Kata-kata teknis f. Kata kerja mental
g. Kata-kata persuasif
2. Lakukanlah silang baca dengan kelompok lain untuk saling memberikan penilaian berdasarkan ketepatan dan kelengkapannya.
Aspek Penilaian Bobot
Skor Komentar
1. Ketepatan 50
2. Kelengkapan 50
Jumlah
Contoh Jawaban
Setiap jawaban tidak mengikat. Artinya, peserta didik dibenarkan dengan jawaban berbeda selama substansinya benar.
1. Mencermati teks ceramah yang telah dibacasimak. Kemudian, secara berkelompok mengidentiikasi kaidah-kaidah yang terdapat dalam teks tersebut. Setelah itu,
catat hasilnya berdasarkan format yag telah disajikan. Seperti pada tabel berikut. Topik
: Jujur itu Indah Penceramah
: Ust. Khalid Tempatwaktu
: Masjid Nurul Iman, Tasikmalaya Jumat, Pkl. 18.30 WIB
Kaidah Kebahasaan Contoh
a. Kata ganti orang pertama Pada kesempatan kali ini saya akan
membicarakan tentang jujur itu indah. b. Kata ganti orang kedua sapaan Bapak-bapak, ibu-ibu, para jamaah yang
dimuliakan oleh Allah.
129
Buku Guru Bahasa Indonesia
Kaidah Kebahasaan Contoh
c. Kata sambung sebab akibat Menjadi orang yang berjalan di atas kebenaran
baik dan jujur memang tidaklah mudah. Dengan berperilaku jujur dalam kehidupan
sehari-hari maka secara otomatis sudah berdakwah mengajak masyarakat dan
lingkungannya untuk berlaku jujur.
d. Kata sambung temporal Kejujuran dapat membentuk manusia saling
percaya dan saling kuat rasa kasih sayang di antara mereka. Melalui kejujuranlah seseorang
akan merah kesuksesan, keberhasilan, dan keberuntungan. Sebaliknya, orang yang meraih
kesuksesan dengan tidak jujur, maka kesuksesan yang diraihnya hanyalah sementara.
e. Kata-kata teknis Sesungguhnya kejujuran adalah budi pekerti
yang sangat kuat kaitannya dengan kemaslahatan individu ataupun masyarakat dan merupakan
sisi yang paling kuat untuk membenahi masyarakat dan menegakkan aturan-aturan.
Kejujuran menunjukkan atas keindahan sifat dan ketinggian moral. Kejujuran pula dapat
membentuk seseorang menjadi cinta kepada Allah dan cinta kepada hamba-hambaNya yang
mukminin.
f. Kata kerja mental Sebuah kejujuran dapat tercermin dari kisah
yang mengagumkan berikut pada masa Khalifah Umar bin Khattab. Suatu hari Khalifah Umar
melakukan pemantauan ke daerah untuk melakukan pemantauan kejujuran pada rakyat
hingga bertemu si penggembala. Umar berkata “Hai, penggembala mengapa kau tak mengambil
satu ekor kambing dari ribuan ekor kambing milik Tuanmu. Pastilah tidak akan ketahuan.
Kemudian, penggembala itu menjawab, “tidak wahai khaifah, meskipun tidak ketahuan tetapi
Allah Maha Mengetahui.” Mendengar jawaban tersebut, Khalifah Umar menemui Tuan si
penggembala dan menceritakan bahwa budaknya sangat jujur dan akhirnya si penggembala
diberikan hadiah.
Kelas XI SMAMASMKMAK
130
Kaidah Kebahasaan Contoh
g. Kata-kata persuasif Kejujuran dapat menciptakan keindahan dan
kebahagiaan bagi diri sendiri maupun orang lain. Sementara itu, dengan ketidakjujuran,
kita akan diliputi rasa cemas, ketakutan atas kebohongan yang kita lakukan. Oleh karena
itu, marilah kita berlaku jujur, dengan dipaksa untuk melakukan sebuah kejujuran, diri kita
akan terbiasa dengan sebuah kejujuran yang mempunyai sejuta keindahan di dalamnya.
2. Silang baca dengan kelompok lain, Kemudian, saling memberi penilaian berdasarkan format yang telah disajikan. Aspek yang menjadi penilaian adalah
ketepatan dan kelengkapan.
D. Mengonstruksi Ceramah