Persepsi Mengenai SHU Koperasi

34 makna kepada lingkungan mereka Robbins 1996:124. Persepsi merupakan proses mental yang menghasilkan bayangan pada diri individu, sehingga dapat mengenal suatu objek dengan jalan asosiasi pada sesuatu ingatan tertentu baik secara indera penglihatan, indera perabaan, dan sebagainya yang mana pada akhirnya bayangan itu dapat disadarinya. Persepsi dapat berupa tanggapan penerimaan langsung dari seseorang, proses seseorang mengetahui beberapa hal melalu pancaindera. Persepsi dianggap sebagai sebuah pengaruh ataupun sebuah kesan oleh benda yang semata-mata menggunakan pengamatan penginderaan. Menurut Sondang P. Siagian 1989:103 sasaran persepsi dapat berupa orang, benda atau peristiwa orang yang melihatnya. Persepsi disini adalah tanggapan para pengurus dan manajer pengelola KPRI kota Semarang.

2.4.2. Persepsi Mengenai SHU Koperasi

Sejumlah faktor bekerja untuk membentuk dan kadang memutarbalikkan persepsi. Faktor-faktor ini dapat berada pada pihak pelaku persepsi perceiver, dalam objeknya atau target yang dipersepsikan, atau dalam konteks dari situasi dalam mana persepsi itu dilakukan Robbins 1996:126. Menurut Abdul Rahman Shaleh 2004:94 bahwa kebutuhan, minat dan nilai telah terbukti merupakan pengaruh yang penting dalam persepsi. Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi disini 35 adalah sikap, minat, dan tempat. Berikut ini dibahas faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi secara ringkas : 1. Sikap Seorang individu yang memandang pada suatu target dan mencoba menafsirkan apa yang dilihatnya, penafsiran itu sarat dipengaruhi oleh karakteristik-karakteristik pribadi dari pelaku persepsi individual itu, diantaranya adalah sikap. Sikap adalah keadaan pikiran yang dipengaruhi oleh kecenderungan, perasaan, gagasan dan tindakan William B. Martin,1991:14. Menurut Bimo Walgito 1980:51 sikap sebagai suatu tingkatan afek penilaian yang bersifat positif maupun negatif dalam hubungannya dengan objek-objek psikologik. Perasaan yang positif yaitu perasaan ditandai adanya sikap menerima atau setuju, sebaliknya perasaan yang positif yaitu adanya sikap menolak atau tidak senang. Syaifuddin Azwar 1988:3 menyatakan bahwa aspek perilaku yang biasanya dinyatakan dalam bentuk respon positif ataupun respon negatif. Louse Thurstone dan Charles Osgorel mengatakan bahwa sikap adalah suatu bentuk evaluasi penilaian atau reaksi perasaan. Menurut Soehardi Sigit 2003:86 sikap adalah tanggapan response seseorang terhadap sesuatu stimulus yang menimbulkan tangkapan kognitif pikiran, afektif penilaian, dan konaktif kecenderungan perilaku. Sikap merupakan keyakinan atau pandangan yang dapat menyebabkan orang berperilaku secara tetap terhadap suatu objek atau gagasan yang 36 sama. Sikap disini adalah pandangan atau penilaian terhadap SHU koperasi. 2. Minat Karakteristik pribadi selain sikap yang mempengaruhi persepsi adalah minat. Akan selalu terjadi komunikasi atau hubungan dengan orang lain, benda, situasi dan aktivitas-aktivitas yang terdapat di lingkungan sekitar. Dalam hubungan tersebut mungkin mereka menerima, membiarkan atau menolaknya. Apabila seseorang menaruh minat, itu berarti dirinya menyambut atau bersikap positif dalam berhubungan dengan objek atau lingkungan tersebut dengan demikian maka akan cenderung untuk memberi perhatian dan melakukan tindakan lebih lanjut. Minat adalah keinginan atau kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu. Menurut Abdul 2004:262 minat dapat diartikan sebagai suatu kecenderungan untuk memberikan perhatian atau bertindak terhadap orang, aktivitas atau situasi yang menjadi objek dari minat tersebut dengan disertai perasaan senang. Dalam batasan tersebut terkandung suatu pengertian bahwa di dalam minat ada pemusatan perhatian subjek, ada usaha untuk : mendekati mengetahui memiliki menguasai berhubungan dari subjek yang dilakukan dengan perasaan senang, ada daya penarik dari objek. Minat disini adalah keinginan atau kecenderungan hati yang tinggi terhadap SHU koperasi. 3. Tempat 37 Unsur-unsur dalam lingkungan sekitar mempengaruhi persepsi-persepsi seseorang. Keadaan tempat kerja, dan keadaan sosial dapat mempengaruhi perhatian. Tempat disini adalah dimana persepsi terhadap SHU koperasi dilakukan. Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi disini adalah sikap, minat, tempat dari pengurus dan manajer pengelola KPRI terhadap SHU. Jadi persepsi mengenai SHU koperasi disini adalah tanggapan yang berupa pandangan atau penilaian, keinginan atau ketertarikan pengurus dan manajer pengelola KPRI kota Semarang terhadap laba dalam koperasi.

2.4.3. Tautan Antara Persepsi dan Pengambilan Keputusan Individual