25
banyak memberikan wawasan akan pengembangan kemampuan dan keterampilan guru dalam mengajar, dengan kata lain memberikan pengaruh
kepada kompetensi pedagogik guru tersebut. Pada penelitian ini pengalaman guru didasarkan pada lamanya
mengabdimengajar di mana guru tersebut bekerja atau terhitung mulai tanggal melaksanakan tugas TMT dan saat penelitian ini dilaksanakan di madrasah
tempat guru tersebut mengajar, serta secara eksplisit dari dokumen yang ada dan didukung oleh pengisian diskripsi responden, diharapkan memberikan
prediksi atas kompetensi pedagogik guru. 3.
Pengaruh Tingkat Pendidikan dan Masa Kerja secara Simultan terhadap Kompetensi Pedagogik Guru
Tingkat pendidikan dan masa kerja yang semula secara terpisah sangat urgen dalam rangka meningkatkan kemampuan dan keterampilan guru dalam
persiapan mengajarnya, dalam penelitian ini akan ditunjukkan secara simultan, artinya secara bersama-sama ketika tingkat pendidikan dan masa kerja yang
dimiliki oleh guru semakin tinggi dan lama akan memberikan pengaruh kepada peningkatan kompetensi pedagogik guru tersebut.
H. Rumusan Hipotesis
Tata variabel yang disajikan dalam desain di atas, penelitian ini hendak menguji rumusan-rumusan hipotesis berikut:
26
1. Tidak terdapat pengaruh tingkat pendidikan terhadap kompetensi
pedagogik guru MA di Kudus. 2.
Tidak terdapat pengaruh masa kerja terhadap kompetensi pedagogik guru MA di Kudus.
3. Tidak terdapat pengaruh tingkat pendidikan dan massa kerja secara
simultan terhadap kompetensi pedagogik guru MA di Kudus.
27 BAB III
METODE PENELITIAN
A. Populasi dan Sampel
Populasi didefinisikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek dan subyek yang mempunyai kuantitas dan kreativitas tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk diteliti dan dipelajari serta kemudian ditarik suatu kesimpulan Ary, 1982: 190. Berdasarkan Laporan Statistik EMIS Education Management
Information System Departemen Agama RI tahun pelajaran 2003-2004, jumlah Madrasah Aliyah se-Kabupaten Kudus adalah 23 buah yang terdiri dari 2
Madrasah Aliyah Negeri MAN dan 21 Madrasah Aliyah Swasta MAS yang tersebar di 9 kecamatan dengan guru keseluruhan sebanyak 673.
Berdasarkan data jumlah MA di atas, peneliti menggunakan prosedur pengambilan sampel dari keseluruhan Madrasah Aliyah di Kudus dengan
menggunakan cluster sampling dan seluruh guru dijadikan responden, yaitu mengambil 4 empat MA dari kecamatan berbeda yang dijadikan sampel, dengan
alasan perbedaan status negeri dan swasta masing-masing madrasah, keempat MA sudah terakreditasi, serta adanya perbedaan letak geografis, yakni daerah
perkotaan dan pedesaan. Keempat MA tersebut adalah MAN 1 Kudus, MAN 2 Kudus, MA NU Banat Kudus dan MA NU Nurul Ulum Kudus. Adapun sebaran
sampel guru MA tersebut diambil dari jumlah angket yang dikembalikan kepada peneliti dan dapat dilihat pada tabel berikut:
28
Tabel 1: Sampel Guru MA di Kudus No.
Madrasah Populasi Guru N
Sampel Guru n
1 MAN 1 Kudus
55 51
2 MAN 2 Kudus
69 46
3 MA NU Banat Kudus
80 75
4 MA NU Nurul Ulum
41 40
Jumlah 245 212
B. Jenis Penelitian
Jika dilihat dari masalah-masalah yang akan diungkap dalam penelitian ini, dapat dikatakan bahwa penelitian ini bersifat kuantitatif dengan desain
paradigma positivistik. Penelitian ini juga termasuk jenis ex post facto, yakni untuk mengetahui peristiwa yang telah terjadi dan merunut ke belakang melalui
data untuk menemukan sebab-sebab dan akibat yang akan diteliti. Tata fikir logik dalam penelitian ini adalah kausalitas, tiada akibat tanpa sebab dan tiada sebab
tanpa akibat Muhadjir: 1989: 30. Dengan demikian peneliti akan mencoba menentukan pengaruh yang terjadi di antara variabel-variabel yang ada yaitu
pengaruh tingkat pendidikan dan masa kerja terhadap kompetensi pedagogik guru Madrasah Aliyah di Kudus.
C. Variabel Penelitian