Tema Syair Lagu sebagai Gambaran Kehidupan Sosial

17

c. Penciptaan Arti Creating of Meaning

Penciptaan arti disebabkan oleh pemanfaatan bentuk visual, misal: enjambemen, persajakan, homologues persejajaran bentuk maupun baris, dan tipografi. Terjadi penciptaan arti bila ruang teks berlaku sebagai prinsip pengorganisasian untuk membuat tanda-tanda keluar dari hal-hal ketatabahasaan yang sesungguhnya secara linguistik tidak ada tidak artinya. Hal ini mengisyaratkan bahwa sistem tanda pada puisi mempunyai makna berdasarkan konvensi-konvensi sastra. Konvensi-konvensi puisi tersebut antara lain: konvensi kebahasaan bahasa kiasan, sarana retorika, dan gaya bahasa, konvensi yang menunjukkan ketaklangsungan ekspresi puisi penyimpangan arti, penggantian arti, dan penciptaan arti, konvensi visual bait, baris sajak, enjambemen, rima, tipografi, dan homologue Jabrohim, 2003: 70.

2.2 Tema

Tema merupakan ide pokok yang menjiwai keseluruhan isi puisi yang mencerminkan persoalan kehidupan manusia, alam sekitar, dan dunia metafisis yang diangkat penyair dari objek seninya. Tema sebuah karya sastra selalu berkaitan dengan makna pengalaman kehidupan. Melalui karyanya pengarang menawarkan pengalaman tertentu dari kehidupan, mengajak pembaca untuk melihat dan merasakan serta menghayati 18 makna kehidupan tersebut dengan cara memandang permasalahan itu sebagaimana pengarang memandangnya Nurgiyantoro, 1994:71. Tema merupakan dasar cerita, yaitu pokok permasalahan yang mendominasi suatu karya sastra. Pada hakekatnya tema adalah permasalahan yang merupakan titik tolak pengarang dalam menyusun karya sastra tersebut, sekaligus merupakan permasalahan yang ingin dipecahkan oleh pengarang dengan karya tersebut Suharianto, 2005:17. Tema suatu karya sastra dapat tersurat, dapat pula tersirat Suharianto, 2005:17 disebut tersurat apabila tema tersebut dengan jelas dinyatakan oleh pengarang. Disebut tersirat apabila tema tersebut tidak secara jelas dinyatakan oleh pengarang.

2.3 Syair Lagu sebagai Gambaran Kehidupan Sosial

Syair lagu digolongkan ke dalam bentuk puisi meskipun dengan nilai kesusastraan yang paling rendah Waluyo 1990: 160. Syair lagu disebut juga sebagai puisi populer. Puisi adalah bentuk karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif dan disusun dengan pengkonsentrasian secara fisik dan struktur batinnya. Dapat disimpulkan bahwa lagu atau syair lagu merupakan karya sastra. Karena syair lagu juga merupakan bentuk puisi yang diberi irama saat mengapresiasikannya. Syair lagu lahir, tidak lepas dari masyarakat, karena sastra 19 merupakan refleksi kehidupan masyarakat. Seperti apapun bentuk karya sastra fantastis dan mistis akan besar perhatiannya terhadap fenomena sosial Glickberg dalam Endaswara, 2003: 77. Syair lagu menyajikan kehidupan besar yang terdiri dari kenyataan sosial, yang disesuaikan dengan norma masyarakat. Dalam syair lagu terdapat cerminan langsung dari berbagai segi struktur sosial, hubungan kekeluargan, pertentangan kelas, dan lain-lain. Syair lagu yang berkenaan dengan kehidupan masyarakat merupakan gambaran terhadap sosial atau masyarakat yang ada di sekelilingnya. Dan syair lagu yang menyangkut tujuan-tujuan dari seluruh masyarakat public goal merupakan gambaran dari kehidupan sosial. Syair lagu membantu pembaca atau penikmatnya dalam menghayati kehidupan secara lebih jelas, lebih dalam, dan lebih kaya akan makna yang tersimpan di dalamnya. Dengan demikian diharapkan pembaca dapat mengendalikan kehidupannya dan kehidupan masyarakat dengan lebih baik, sehingga kesejahteraan dapat tercapai baik bagi dirinya maupun bagi sesama anggota masyarakat bahkan negara. 20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian dan Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan objektif. Pendekatan objektif merupakan pendekatan yang menganalisis makna yang terdapat dalam syair lagu karya Sujiwo Tejo album Pada Suatu Ketika. Metode struktural memusatkan perhatian pada karya sastra sendiri.

3.2 Sasaran Penelitian