6 BAB II
METODE PENELITIAN
2.1       Jenis Penelitian
Jenis  penelitian  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  menggunakan pendekatan  metode  campuran  mixed  method,  yang  mengombinasikan  atau
mengasosiasikan  bentuk  kualitatifdan  bentuk  kuantitatif.  Dalam  pendekatan  ini akan  mengandung  asumsi-asumsi  filosofis,  aplikasi  pendekatan-pendekatan
kualitatif  dan  kuantitatif,  serta  pencampuran  kedua  pendekatan  tersebut  dalam satu  penelitian  Creswell  dan  Clark,  2007.  Penelitian  ini  juga  menjelaskan
hubungan  kausalitas  antara  variabel  independen  variabel  kegiatan  pariwisata dengan variabel  dependen sumber daya  pariwisata, proteksi  destinasi  wisata  dan
dampak ekonomi pariwisata.
2.2       Data Penelitian
Data  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  adalah  data  yang  berasal  dari data  primer  di  lapangan  dan  data  sekunder  yang  diperoleh  dari  hasil  survey
lapangan, data instansional maupun survey sekunder dari buku  dokumen teknis.
2.3       Variabel Penelitian
Penelitian    ini    menggunakan    variabel    yang    tidak    dapat    diukur    secara langsung atau unobserved variable yang sering juga disebut dengan variabel laten
atau konstruk. Variabel penelitian ini meliputi : A. Variabel Kegiatan Pariwisata
1. Atraksi Wisata a.   Atraksi alam
b.   Atraksi budaya c.   Atraksi buatan
2. Aksesbilitas wisata a.   Sarana transportasi
7
b.   Prasarana Transportasi 3. Ancilary
a.   Kelembagaan adat b.   Kelembagaan profesional
4. Amenities a.   Akomodasi
b.   Pendukung pariwisata B. Variabel kehidupan masyarakat
1. Karakteristik demografi a.   Jumlah penduduk
b.   Pekerjaan penduduk c.   Tingkat pendidikan penduduk
2. Kegiatan Ekonomi a.   Penghasilan penduduk
b.   Pengeluaran penduduk c.   Penguasaan kegiatan ekonomi
C. Variabel kebutuhan masyarakat 1.   Kebutuhan fisik Physiological need.
2.   Kebutuhan  memperoleh  keamanan  atau  keselamatan  security  or  safety need,
3.   Kebutuhan bermasyarakat social need, 4.   Kebutuhan untuk memperoleh kehormatan Esteem need,
5.   Kebutuhan untuk memperoleh kebanggaan
2.4       Definisi  Operasional  dan  Pengukuran  Variabel 2.4.1    Definisi Operasional
Berdasarkan  kerangka  konsep  penelitian,  terdapat  variabel  eksogen  dan endogen  dalam  penelitian  ini.  Definisi  operasional  dalam  penelitian  ini,  dapat
dijelaskan sebagai berikut :
8
1.  Kegiatan    pariwisata    yang    dimaksud    dalam    penellitian    ini didefinisikan  menjadi  sejumlah  variable yaitu  :  Atraksi  Wisata  yang
dibagi  menjadi  atraksi  alam,  atraksi  budaya,  atraksi  buatan.  Tiap jenis  atraksi   akan  dibagi   kedalam  tipologi   atraksi   yaitu  atraksi
berbasis   site      lokasi   dan   atraksi   berbasis   even      kegiatan. Aksesbilitas  wisata  terdiri  atas  sarana  transportasi  dan  prasarana
transportasi yang memuat informasi kwalitas dan kuantitas.  Ancilary yang  didefinisikan  kedalam  kelembagaan  yang  ada  di  Nusa  Penida
terkait  dengan  pengelolaan  potensi  wisata  baik  kelembagaan  adat maupun   kelembagaan   professional.   Amenities   yang   dijabarkan
terkait  dengan  ketersediaan  dan  lokasi  akomodasi  dan  fasilitas pendukung pariwisata
2.   Definisi  kehidupan  masyarakat  lebih  ditekankan  pada  karakteristik demografi    dan    kegiatan    ekonomi    masyarakat.    Karakteristik
demografi    dijabarkan    menjadi    jumlah    penduduk,    pekerjaan penduduk dan tingkat pendidikan penduduk.
3.  Kebutuhan  masyarakat  di  definisikan  kedalam  kebutuhan  fisik Physiological  need,  ebutuhan  memperoleh  keamanan  atau
keselamatan  security  or  safety  need,  kebutuhan  bermasyarakat social  need,  kebutuhan  untuk  memperoleh  kehormatan  Esteem
need, kebutuhan untuk memperoleh kebanggaan
2.4.2    Pengukuran Variabel
Dalam    penelitian  terdapat  2  dua  jenis  angket  yaitu  angket  terbuka  dan angket  tertutup.  Penelitian  ini  menggunakan  angket  tertutup,  yaitu  angket  yang
disajikan  dalam  bentuk  sedemikian  rupa,  sehingga  responden  diminta  untuk memilih   satu   jawaban   yang   sesuai   dengan   karakteristik   dirinya   dengan
memberikan  tanda  silang  x  atau  tanda  check  list  v.  Check  list  atau  daftar  cek adalah  suatu  daftar  yang  berisi  subjek  dan  aspek-aspek  yang  diamati  Riduwan,
2008:  99-100.  Angket  ini  disebarkan  kepada  masyarakat  yang  bergerak  pada sektor   pariwisata   di   Nusa   Penida.   Pengukuran   merupakan   hal   yang   wajib
9
dilaksanakan  dalam  penelitian  ilmiah,  karena  pengukuran  adalah  jembatan  untuk menuju  observasi.  Penelitian  selalu  mengharuskan  pengukuran  variabel  dalam
bidang  yang  diteliti.  Prosedur  pengukuran  variabel  dimulai   dari   pembuatan definisi  operasional  variabel.  Di  dalam  kerangka  pemikiran  telah  dikemukakan
mengenai  variabel-varibel  penelitian.Untuk  mempermudah  analisis  data,  maka variabel yang digunakanharus terukur terlebih dahulu, pengukuran variabel dalam
penelitian  ini  adalah  menggunakan  skala  likert.      Skala  Likert  adalah  skala pengukuran  dengan  lima  kategori  respon  yang  berkisar  antara  “sangat  tidak
setuju” hingga “sangat setuju” yang mengharuskan responden menentukan derajat persetujuan   atau   ketidak   setujuan   mereka   terhadap   masing-masing   dari
serangkaian  pernyataan  mengenai  obyek  stimulus  Malhotra,  2005:  298.  Skala Likert  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  adalah  skala  dengan  lima  tingkat
degradasi  nilai.  Alternatif  jawaban  mempunyai  bobot  atau  skor  nilai  sebagai berikut:
Sangat Tidak Setuju STS     = diberi skor 1 Tidak Setuju TS                   = diberi skor 2
Netral N                                = diberi skor 3 Setuju S                                = diberi skor 4
Sangat Setuju SS                  = diberi skor 5 Indikator- indikator yang terukur dapat dijadikan landasan untuk membuat
item instrument  yang berupa pernyataan atau pertanyaan yang perlu dijawab oleh responden  yang  bersangkutan.    Penggunaan  skala  likert  pada  variabel  yang  akan
diukur  dijabarkan menjadi  indikator variabel,  kemudian dijadikan sebagai  ukuran untuk  menyusun  instrument  berupa  pertanyaan  atau  pernyataan.  Skala  likert  ini
kemudian  menskala  individu  yang  bersangkutan  dengan  menambah  bobot  dari jawaban  dipilih.  Nilai  rata-rata  dari  masing-masing  responden  dapat
dikelompokkan  dalam  kelas  interval  dengan  jumlah  kelas  =  5,  sehingga  interval tersebut dapat dihitung sebagai berikut:
10
Nilai maksimum - nilai minimum Interval = Jumlah kelas
= 5 – 1  5 = 0,80 Dari  informasi  diatas  diketahui  kriteria  pendapat  responden  mengenai  penerapan
pariwisata  kerakyatan,  partisipasi  masyarakat  dan  pemerintah,  potensi  wisata, proteksi  destinasi  wisata  ,  dan  pembangunan  ekonomi  pariwisata,adalah  sebagai
berikut: a. Nilai jawaban 1 ,00 - 1 ,79 = Sangat Tidak Setuju
b. Nilai jawaban 1 ,80 - 2,59 = Tidak Setuju c. Nilai jawaban 2,60 - 3,39 = Netral
d. Nilai jawaban 3,40 - 4, 1 9 = Setuju e. Nilai jawaban 4,20 - 5,00 = Sangat Setuju
2.5       Teknik Analisis Data
Analisis  data  yang  digunakan  untuk  membahas  permasalahan  dalam penelitian  ini  adalah  analisis  SEM.  Penelitian  ini  diolah  menggunakan  program
SPSS  dan  AMOS.  SPSS  digunakan  untuk  input  data  yang  diperoleh  dari  hasil penelitian,  sedangkan  aplikasi  AMOS  digunakan  untuk  tampilan  hasil  penelitian
yang mudah agar bisa dilihat hubungan antar variabelnya.  Adapun asumsi-asumsi penggunaan  SEM  menurut  Ferdinand  2002:  51,  bahwa  asumsi-asumsi  yang
harus dipenuhi dalam prosedur pengumpulan dan pengolahan data yang dianalisis dengan pemodelan SEM adalah sebagai berikut:
1.    Ukuran Sampel Ukuran  sampel  yang  harus  dipenuhi  dalam  pemodelan  ini  adalah  minimum
berjumlah 100 dan selanjutnya menggunakan perbandingan 5 observasi untuk setiap  estimated  parameter.  Karena  itu  bila  kita  mengembangkan  model
dengan  20  parameter,  maka  minimum  sampel  yang  harus  digunakan  adalah sebanyak 100 sampel.
2.    Normalitas dan Linearitas
Normalitas  dapat  diuji dengan  melihat  gambar  histogram  data  atau  dapat diuji dengan  metode-metode  statistik.  Uji  normalitas  ini  perlu  dilakukan    baik
untuk    normalitas    terhadap    data    tunggal    maupun    normalitas    multivariat dimana  beberapa  variabel  digunakan  sekaligus  dalam  analisis  akhir.  Uji
linearitas dapat dilakukan dengan mengamati scatterplots dari data yaitu dengan memilih  pasangan  data  dan  dilihat  pola  penyebarannya  untuk menduga ada
tidaknya linearitas. Dengan menggunakan kriteria  critical ratio sebesar ± 2,58, pada  tingkat  signifikansi  0,  01  1  dapat  disimpulkan  bahwa  berdistribusi
normal Ferdinand, 2002: 174. 3.    Outliers
Outliers  adalah  observasi  yang  muncul  dengan  nilai-nilai  ekstrim  baik  secara univariat  maupun  multivariat  yaitu  yang  muncul  karena  kombinasi
kharakteristik  unik  yang  dimilikinya  dan  terlihat  sangat  jauh  berbeda  dari observasi-observasi  lainnya.    Evaluasi  outliers  univariat  yang  mempunyai  z-
score    ≥    3.0  akan  dikategorikan  sebagai  outliers,  sedangkan  evaluasi  outliers multivariat  memiliki  tingkat  signifikansi  0,001  berdasarkan  nilai  chi-square
pada derajad bebas yang ditentukan Ferdinand, 2002: 174-175. 4.    Multicollinearity dan Singularity
Multikolinearitas  dapat  dideteksi  dari  determinan  matriks  kovarians.  Nilai determinan    matriks    kovarians    sangat    kecil    extremely    small    memberi
indikasi  adanya  problem  multikolinearitas  atau  singularitas.    Nilai  determinan matriks  kovarians  sampel  yang  jauh  dari  angka  nol  mencerminkan  bahwa
tidak ada mutikolinearitas atau singularitas Ferdinand, 2002: 176.
BAB III REALISASI PELAKSANAAN KEGIATAN
3.1       Perkembangan Kegiatan 70 3.1.1. Realisasi Kegiatan 70