LATAR BELAKANG MASALAH PENDAHULUAN

commit to user 20 4 Melaksanakan koordinasi dengan Kepala Seksi dan Kepala Subbagian si lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah baik langsung maupun tidak langsung untuk mendapatkan masukan, informasi serta untuk mengevaluasi permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal. 5 Menyusun dokumen-dokumen perencanaan dan anggaran sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 6 Menyusun Rencana Bisnis Anggaran. 7 Melaksanakan monitoring, evaluasi dan menilai prestasi kerja pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian yang tersedia sebagai cerminan penampilan kerja. 8 Membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai dasar pengambilan keputusan. 9 Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan baik lisan maupun tertulis sebagai bahan masukan guna kelancaran pelaksanaan tugas. 10 Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

B. LATAR BELAKANG MASALAH

Undang-Undang Dasar 1945 pasal 28 H dan Undang-Undang Nomor 23 1992 tentang Kesehatan, menetapkan bahwa setiap orang berhak mendapatkan pelayanan kesehatan. Karena itu setiap individu, keluarga dan masyarakat berhak memperoleh perlindungan terhadap kesehatannya, dan negara commit to user 21 bertanggung jawab mengatur agar terpenuhi hak hidup sehat bagi penduduknya termasuk bagi masyarakat miskin dan tidak mampu. Tetapi kenyataan yang terjadi, derajat kesehatan masyarakat miskin masih rendah, hal ini tergambarkan dari angka kematian bayi kelompok masyarakat miskin tiga setengah sampai dengan empat kali lebih tinggi dari kelompok masyarakat tidak miskin. Masyarakat miskin biasanya rentan terhadap penyakit dan mudah terjadi penularan penyakit karena berbagai kondisi seperti kurangnya kebersihan lingkungan dan perumahan yang saling berhimpitan, perilaku hidup bersih masyarakat yang belum membudaya, pengetahuan terhadap kesehatan dan pendidikan yang umumnya masih rendah. Untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat miskin, pemerintah menyelenggarakan program Jaminan Kesehatan Masyarakat. Program ini khusus ditujukan kepada masyarakat miskin. Program ini bertujuan agar masyarakat miskin tetap bisa mendapatkan fasilitas pengobatan dari rumah sakit secara gratis sehingga derajat kesehatan masyarakat miskin di Indonesia berkurang. Untuk menyelenggarakan program ini pemerintah bekerjasama dengan rumah sakit, balkesmas atau puskesmas. Salah satu rumah sakit yang bekerjasama dengan pemerintah untuk menyelenggarakan program Jaminan Kesehatan Masyarakat adalah Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar. Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar sebagai salah satu badan yang bersifat Badan Layanan Umum Daerah merupakan salah satu mitra pemerintah dalam menyelenggarakan program Jaminan Kesehatan commit to user 22 Masyarakat. Rumah sakit ini memberikan pelayanan gratis kepada masyarakat yang terdaftar sebagai anggota Jaminan Kesehatan Masyarakat. Rumah sakit kemudian mengajukan klaim kepada pemerintah sebagai ganti rugi atas pelayanan yang telah diberikan kepada pasien Jaminan Kesehatan Masyarakat. Program yang diselenggarakan oleh pemerintah ini sebenarnya telah diselenggarakan sejak beberapa tahun lalu. Pada setiap tahunnya ada perbedaan dalam penyelenggaraan program ini. Untuk penyelenggaraan program Jaminan Kesehatan Masyarakat yang terbaru adalah pada tahun 2010. Program Jaminan Kesehatan Masyarakat yang diselenggarakan pada tahun 2010 ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Pelaksanaan program Jaminan Kesehatan Masyarakat di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar pada tahun 2010 sedikit berbeda dari pelaksanaan program Jaminan Kesehatan Masyarakat pada tahun 2009. Hal ini dikarenakan adanya beberapa kelemahan yang terjadi pada pelaksanaan program Jaminan Kesehatan Masyarakat pada tahun 2009, sehingga pelaksanaan program ini mengalami perubahan secara nasional. Kelemahan- kelemahan yang terjadi pada penyelenggaraan program pada tahun 2009 antara lain: 1. Kepesertaan Database peserta Jaminan Kesehatan Masyarakat sampai dengan sekarang masih mengacu pada data makro Badan Pusat Statistik Tahun 2005, dan ditetapkan by name by address oleh Bupati Walikota Tahun 2008. Dengan demikian banyak perubahan-perubahan data di lapangan commit to user 23 seperti banyaknya kelahiran baru, kematian, pindah tempat tinggal, perubahan tingkat sosial ekonomi, dan lain-lain. Melalui pedoman pelaksanaan Jaminan Kesehatan Masyarakat Tahun 2009, Kementerian Kesehatan meminta seluruh Bupati Walikota untuk melakukan up dating data sehingga menjadi data kepesertaan Tahun 2009. Tetapi hanya sebagian kecil yang merespons hal tersebut. Karena kondisi ini diperlukan kebijakan untuk melakukan up dating data peserta Jaminan Kesehatan Masyarakat. 2. Pelayanan Kesehatan Kendala dalam pelayanan kesehatan antara lain adalah keterlambatan implementasi INA-DRG di beberapa Rumah Sakit serta masih belum komprehensifnya pemahaman penyelenggaraan pelayanan berbasis paket dengan INA-DRG, terutama oleh dokter dan petugas pemberi pelayanan langsung sehingga belum terlaksananya pelayanan yang efisien dan mengakibatkan biaya pembayaran paket seringkali dianggap tidak mencukupi. Di sisi lain, clinical pathway sebagai instrumen untuk pemberian pelayanan yang adekuat dan rasional belum digunakan di banyak Rumah Sakit. Demikian pula, penugasan Menteri Kesehatan kepada konsorsium Badan Usaha Milik Negara Sektor Farmasi, belum ditindaklanjuti pada tingkat Rumah Sakit agar terjaminnya ketersediaan obat dan vaksin untuk pelayanan Jaminan Kesehatan Masyarakat. commit to user 24 3. Pendanaan Program Pertanggungjawaban pendanaan Pemberi Pelayanan Kesehatan pada pelaksanaan Jaminan Kesehatan Masyarakat 2009 masih ditemukan permasalahan ketidaktepatan waktu, jumlah dan sasaran. Bahkan masih ditemukan beberapa rumah sakit belum dapat menggunakan format INA- DRG secara benar. Dengan demikian, perlu kerja keras Rumah Sakit agar pertanggungjawaban keuangan sesuai dengan pengaturannya. 4. Pengorganisasian, Peran dan Fungsi Pemerintah Daerah a Peran, tugas dan fungsi Tim Pengelola dan Tim Koordinasi Provinsi Kabupaten Kota belum dapat berjalan secara optimal. Kegiatan sosialiasi, advokasi, monitoring, evaluasi dan pelaporan dalam keuangan serta kinerja pelayanan kesehatan masih belum berjalan sebagaimana seharusnya. Karena itu diperlukan komitmen dari seluruh Dinas Kesehatan sebagai penanggung jawab pengelolaan Jaminan Kesehatan Masyarakat didaerahnya. Perhatian khusus juga untuk pelaksanaan kegiatan pada Tim Koordinasi Jaminan Kesehatan Masyarakat di daerah, terkait dengan kebijakan-kebijakan yang dalam pelaksanaannya memerlukan koordinasi seperti kebijakan penatalaksanaan kepesertaan yang melibatkan seluruh sektor terkait. b Komitmen yang masih kurang terutama terhadap kontribusi Pemerintah Daerah dalam pendanaan Jaminan Kesehatan masyarakat diluar kuota. Harmonisasi kegiatan dengan mekanisme Jaminan Kesehatan Masyarakat harus perlu terus dilakukan terutama bagi daerah yang commit to user 25 sudah melaksanakan Jamkesda. Hal tersebut amat penting agar kedua kegiatan tersebut dapat bersinergi dengan baik dalam rangka mempercepat pelaksanaan jaminan kesehatan semesta serta menghindari duplikasi anggaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, duplikasi sasaran dan manfaat yang diterima oleh peserta. c Masih banyak Pemerintah Daerah yang memasukkan dana belanja bantuan sosial ini kedalam Pendapatan Asli Daerah. Hal ini akan mengganggu pelayanan kesehatan peserta Jaminan Kesehatan Masyarakat, seharusnya dana belanja bantuan sosial sepenuhnya diperuntukan bagi pelayanan kesehatan peserta sebelum menjadi pendapatan Rumah Sakit. Demikian pula dengan adanya berbagai kelemahan yang terdapat dalam pelaksanaan program Jaminan Kesehatan Masyarakat yang dilaksanakan pada Rumah Sakit Umum Daerah Karanganyar antara lain yaitu adanya double entry dalam penggunaan software, pengawasan dokumentasi yang lemah, dan pencairan dana dari klaim Jaminan Kesehatan Masyarakat yang tidak tepat. Dalam penyelenggaraan suatu program, setiap instansi pasti membutuhkan evaluasi atas prosedur yang telah dilaksanakan. Hal ini bertujuan untuk menilai prosedur yang telah ditetapkan apakah sudah sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh instansi terkait. Oleh karena itu evaluasi terhadap prosedur pelaksanaan suatu program adalah salah satu hal yang sangat penting yang harus dilakukan oleh instansi. commit to user 26 Evaluasi terhadap prosedur pelaksanaan klaim Jaminan Kesehatan Masyarakat adalah salah satu upaya untuk menilai efektivitas dan efisiensi dari pelaksanaan klaim Jaminan Kesehatan Masyarakat yang telah dilaksanakan oleh rumah sakit. Dengan adanya evaluasi dari pelaksanaan program ini maka dapat diketahui pula kelebihan dan kelemahan dari prosedur yang telah dilaksanakan. Adanya keterbatasan terhadap data yang diperoleh penulis maka dasar yang digunakan penulis untuk mengevaluasi prosedur pelaksanaan klaim adalah pelaksanaan klaim program Jaminan Kesehatan Masyarakat pada tahun 2010. Evaluasi prosedur klaim program Jaminan Kesehatan Masyarakat yang dilakukan oleh penulis bertujuan untuk menilai efektifitas dan efisiensi prosedur yang telah dilaksanakan oleh Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar. Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis tertarik membuat Tugas Akhir mengenai “EVALUASI PROSEDUR KLAIM PROGRAM JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR” C. PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan uraian yang terdapat diatas, dalam tugas akhir ini penulis merumuskan masalah yaitu : 1. Bagaimanakah prosedur pengklaiman Jaminan Kesehatan Masyarakat pada Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar? commit to user 27 2. Bagaimana kelebihan dan kelemahan atas prosedur klaim Jaminan Kesehatan Masyarakat yang telah dilaksanakan oleh Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar?

D. TUJUAN PENELITIAN