Perubahan paradigma pelayanan Pengertian Mutu Pelayanan Prima

26 Pelayanan Prima antara lain adanya kejelasan pelayanan yang diberikan, konsistensi aparatur birokrasi dalam memberikan pelayanan, mengkomunikasikan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan pelayanan serta adanya komitmen yang kuat untuk selalu memberikan pelayanan yang terbaik.

C. Latihan

Untuk lebih memantapkan pengertian mengenai prinsip-prinsip pelayanan, cobalah mengadakan latihan seperti dibawah ini: 1. Jelaskan kebijakan pemerintah yang digunakan sebagai landasan bagi pemberian pelayanan yang baik 2. Sebutkan kriteria kinerja pelayanan menurut Lembaga Administrasi Negara? 3. Jelaskan tentang komitmen pelayanan 27 BAB IV STANDAR DAN MUTU PELAYANAN

A. Uraian

1. Pengertian Mutu Pelayanan Prima

a. Perubahan paradigma pelayanan

Paradigma merupakan sekumpulan asumsi atau anggapan yang memungkinkan seseorang menciptakan realitasnya sendiri Tjiptono 1997. Pelayanan pada masyarakat di masa datang itu hendaknya: makin lama makin baik better, makin lama makin cepat faster, makin lama makin diperbaharui newer, makin lama makin murah cheaper, dan makin lama makin sederhana more simple. W. Edwards Deming telah mengembangkan apa yang disebut “Total Quality Management” Manajemen Mutu Terpadu Gaspersz, 19970. Total Quality Management TQM telah berhasil mengatasi berbagai permasalahan diperusahaan, sehingga dapat meningkatkan mutu dan sekaligus menekan biaya serta mengatasi permasalahan lainnya. Pada awalnya TQM diterapkan didunia usaha. Oleh karena keberhasilannya, maka instansi pemerintah kemudian mencoba menerapkannya, misalnya TQM diterapkan di Angkatan Udara Amerika Serikat Creech, 28 Pelayanan Prima 1996. Total Quality Management merupakan paradigma baru dalam manajemen yang berusaha memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan secara berkesinambungan atas mutu barang, jasa, manusia dan lingkungan organisasi. TQM hanya dapat dicapai dengan memperhatikan hal-hal berikut ini Tjiptono, 1997: 1 Berfokus pada pelanggan. Yang menentukan mutu barang dan jasa adalah pelanggan eksternal. Pelanggan internal berperan dalam menentukan mutu manusia, proses dan lingkungan yang berhubungan dengan barang atau jasa; 2 Obsesi terhadap mutu. Penentu akhir mutu adalah pelanggan internal dan eksternal. Dengan mutu yang ditentukan tersebut, organisasi harus berusaha memenuhi atau melebihi yang telah ditentukan; 3 Pendekatan ilmiah. Terutama untuk merancang pekerjaan dan proses pembuatan keputusan dan pemecahan masalah yang berkaitan dengan pekerjaan yang dirancang tersebut; 4 Komitmen jangka panjang. Agar penerapan TQM dapat berhasil, dibutuhkan budaya organisasi yang baru. Untuk itu perlu ada komitmen jangka panjang guna mengadakan perubahan budaya; 5 Kerjasama Tim. Untuk menerapkan TQM, kerjasama tim, kemitraan dan hubungan perlu terus menerus dijalin dan dibina, baik antar aparatur dalam organisasi maupun dengan pihak luar masyarakat; 6 Perbaikan sistem secara berkesinambungan. Setiap barang dan jasa dihasilkan melalui proses-proses di Modul Diklat Prajabatan Golongan III 29 dalam suatu sistemlingkungan. Oleh karena itu, sistem yang ada perlu diperbaiki secara terus menerus agar mutu yang dihasilkan meningkat; 7 Pendidikan dan pelatihan. dalam organisasi yang menerapkan TQM, pendidikan dan pelatihan merupakan faktor fundamental. Disini berlaku prinsip belajar merupakan proses yang tidak ada akhirnya dan tidak mengenal batas usia.

b. Pelayanan Mengacu pada Kepuasan Pelanggan