Litologi Lapisan Sedimen Dasar Teori

30 kerentanan paling rendah yakni batuan umur tersier karena memiliki densitas paling tinggi. Berikut adalah klasifikasi tanah menurut Kanai dan Tanaka yang ditunjukkan pada Tabel 1. Tabel 1. Klasifikasi Tanah Kanai Tanaka Martasari, 2013 Klasifikasi Tanah Keterangan Jenis I Batuan tersier atau lebih tua. Terdiri dari batuan pasir berkerikil keras hard sandy gravel Jenis II Batuan alluvial dengan ketebalan 5m. Terdiri dari pasir berkerikil sandy gravel, lempung keras berpasir sandy hard clay, tanah liat, lempung loam dan sebagainya. Jenis III Batuan alluvial yang hampir sama dengan tanah jenis II, hanya dibedakan oleh adanya formasi yang belum diketahui buff formation. Jenis IV Batuan alluvial yang terbentuk dari sedimentasi delta, top soil, lumpur, tanah lunak, humus, endapan delta atau endapan lumpur dll, yang tergolong ke dalam tanah lembek, dengan kedalaman 30 m. Ketebalan sedimen dapat diestimasi dengan rasio spektrum HV. Metode HVSR didasari oleh terperangkapnya getaran gelombang SH pada medium sedimen di atas bedrock. Besarnya frekuensi predominan pada bawah permukaan tanah dapat dinyatakan dengan persamaan Nakamura, 2008: 16 dengan H sebagai ketebalan sedimen sehingga: 17 Persamaan di atas menunjukkan bahwa frekuensi predominan tanah berbanding lurus terhadap kecepatan gelombang SH dan berbanding terbalik terhadap ketebalan sedimen atau dengan kata lain ketebalan sedimen berbanding lurus dengan periode predominan. adalah kecepatan gelombang geser pada 31 kedalaman 30 meter dan adalah frekuensi pada amplifikasi maksimum. Adapun klasifikasi nilai Vs30 kecepatan gelombang geser pada kedalaman maksimum 30 m berdasarkan Uniform Building Code UBC dan Eurocode 8 ditunjukkan pada Tabel 2 dan Tabel 3. Tabel 2. Klasifikasi Jenis Batuan berdasarkan Uniform Building Code UBC Nurrahmi, dkk., 2015 Tipe Batuan Profil Jenis Batuan Vs30 A Hard Rock Batuan Keras 1500 ms B Rock Batuan Sedang 760-1500 ms C Very Dense Soil and Soft Rock Tanah Keras dan Batuan Lunak 360-760 ms D Stiff Soil Tanah Sedang 180-360 ms E Soft Soil Tanah Lunak 180 ms Tabel 3. Klasifikasi Tanah sesuai dengan Eurocode 8 Mufida, dkk., 2013 Tipe Tanah Uraian Gambaran Stratigrafi Vs30 A Batuan atau formasi batuan lainnya 800 ms B Endapan sand atau clay yang sangat padat, gravel, pada ketebalan beberapa puluh meter, ditandai dengan peningkatan sifat mekanik terhadap kedalaman. 360-800 ms C Endapan sand padat atau setengah padat yang tebal, gravel atau clay padat dengan ketebalan beberapa puluhan hingga ratusan meter. 180-360 ms D Endapan tanah kohesi rendah sampai sedang dengan atau tanpa beberapa lapisan kohesi rendah, atau terutama pada tanah kohesi rendah. 180 ms E Lapisan tanah terdiri aluvium pada permukaan dengan nilai Vs tipe C atau D dengan ketebalan bervariasi antara 5 m dan 20 meter, dibawah tanah ini berupa material keras dengan Vs 800 ms. S1 Terdiri dari endapan, atau mengandung lapisan minimal 10 m, pada tanah lempung lunak atau lempung lanauan dengan indeks keplastisan kekenyalan dan kadar air yang tinggi. 100 ms indikatif S2 Endapan tanah encer, tanah liat yang sensitif, atau tanah lain yang tidak termasuk dalam tipe A-E atau S1.

Dokumen yang terkait

STUDI MITIGASI BENCANA GEMPABUMI DENGAN PEMETAAN MIKROZONASI DAERAH MAKASSAR SULAWESI SELATAN MENGGUNAKAN DATA MIKROTREMOR BERDASARKAN ANALISIS HVSR (HORIZONTAL TO VERTICAL SPECTRA RATIO)

4 38 77

PROFILLING KECEPATAN GELOMBANG GESER (Vs) DAN MIKROZONASI KOTA SURABAYA MENGGUNAKAN INVERSI HORIZONTAL TO VERTICAL SPECTRAL RATIO (HVSR)

16 141 70

KARAKTERISTIK MIKROTREMOR BERDASARKAN ANALISIS SPEKTRUM, TFA (TIME FREQUENCY ANALYSIS) DAN ANALISIS SEISMISITAS PADA KAWASAN JALUR SESAR OPAK.

2 9 134

MIKROZONASI INDEKS KERENTANAN SEISMIK DI KAWASAN JALUR SESAR OPAK BERDASARKAN PENGUKURAN MIKROTREMOR.

12 41 160

Karakteristik Mikrotremor di Permukaan Sungai Bawah Tanah Bribin, Kawasan Karst Gunung Sewu, Berdasarkan Analisis Spektrum, Horizontal to Vertical Spectral Ratio (HVSR), dan Time Frequency Analysis(TFA).

0 0 2

Analisis Mikrotremor Kawasan Palu Barat Berdasarkan Metode Horizontal To Vertical Spectral Ratio (HVSR) | Toiba | Gravitasi 7887 25888 1 PB

0 0 7

IDENTIFIKASI JALUR SESAR OPAK BERDASARKAN ANALISIS DATA ANOMALI MEDAN MAGNET DAN GEOLOGI REGIONAL YOGYAKARTA.

0 0 2

Identifikasi Indeks Kerentanan Seismik di Bendungan Bili-bili Kabupaten Gowa dengan Metode Horizontal to Vertical Spectral Ratio (HVSR) - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 0 129

ANALISIS DAMPAK GANGGUAN FREKUENSI TERHADAP KETAHANAN GEDUNG REKTORAT UIN ALAUDDIN MAKASSAR BERDASARKAN MIKROTREMOR DENGAN METODE HORIZONTAL TO VERTICAL SPECTRAL RATIO (HVSR)

0 0 170

Estimasi Kecepatan Gelombang Geser (Vs)Berdasarkan Inversi Mikrotremor Spectrum Horizontal to Vertical Spectral Ratio (HVSR)Studi Kasus: Tanah Longsor Desa Olak Alen, Blitar - ITS Repository

0 0 107