38 = Hasil Belajar Mata Pelajaran Kewirausahaan
= Hasil Belajar dan Tempat Praktik Industri Y = Minat Berwirausaha Siswa Kelas XII Teknik Kendaraan Ringan SMK
Nasional Berbah
D. Definisi Operasional Variabel
Berdasarkan teori-teori yang telah dikemukakan, maka definisi oprasional masing-masing variabel penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Hasil Belajar Mata Pelajaran kewirausahaan X1 Hasil belajar kewirausahaan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
hasil yang dicapai peserta didik dalam mempelajari tingkat penguasaan ilmu pengetahuan mata pelajaran kewirausahaan yang diukur dengan alat ukur berupa
evaluasi yang dilakukan oleh guru pengampu mata pelajaran tersebut yang hasilnya diwujudkan dalam bentuk angka dan huruf. Hasil belajar mata pelajaran
kewirausahaan dalam hal ini diukur dengan menggunakan nilai raport mata pelajaran kewirausahaan peserta didik SMK Nasional Berbah kelas XII jurusan
teknik kendaraan ringan. 2. Hasil Belajar Praktik Industri X2
Hasil belajar praktik industri adalah hasil belajar yang dicapai peserta didik setelah melakukan praktik industri yang diselenggarakan atas kerja sama pihak
sekolah dengan pihak dunia usahadunia industri, dengan adanya kerjasama ini peserta didik diharapkan dapat mempraktekan ilmu pengetahuan yang didapat di
sekolah khususnya bidang kejuruan di dunia usahadunia industri serta menambah pengalaman belajar peserta didik, selain itu peserta didik juga diharapkan mampu
meningkatkan kompetensi yang nantinya dimungkinkan ada hubungan yang positif
39 dengan tumbuhnya minat berwirausaha dalam diri peserta didik. Hasil belajar
praktik industri ini diwujudkan dalam bentuk nilai angka dan huruf setelah dilakukan evaluasi.
3. Minat berwirausaha Y Minat berwirausaha adalah kecenderungan hati dari dalam diri individu
untuk mempunyai keinginan atau ketertarikan menciptakan suatu usaha melalui ide-ide yang kreatif dan inovatif disertai dengan rasa percaya diri yang tinggi, serta
dapat melihat peluang yang ada dan mampu mengelolanya dengan jalan bekerja keras serta keberanian untuk menanggung resiko dalam mengembangkan usaha
yang telah dirintisnya dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Lingkungan budaya, sosial dan pendidikan menjadi salah satu faktor yang
mempengaruhi minat berwirausaha. Lingkungan dalam bentuk role models juga
berpengaruh terhadap minat berwirausaha. Role Models ini biasanya melihat
kepada orang tua, saudara, keluarga yang lain kakek, paman, bibi, anak, teman- teman, pasangan, atau pengusaha yang sukses yang diidolakannya, sehingga
timbul keyakinan dan pengharapan minat berwirausaha. Adapun indikator- indikator dari minat berwirausaha adalah: keyakinan dan pengharapan, ide kreatif
dan inovatif, mampu melihat peluang, berani mengambil resiko, dan lingkungan.
E. Populasi Penellitian