EFEKTIFITAS PENINGKATAN HIDUP SEHAT MELALUI PELAKSANAAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS) PADA SISWA KELAS V SDN 5 BUMIWARAS (PTK pada Siswa Kelas IV Semester Ganjil SD Negeri 5 Bumiwaras Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011-2012)

(1)

Miharsih

ABSTRAK

EFEKTIFITAS PENINGKATAN HIDUP SEHAT MELALUI PELAKSANAAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS)

PADA SISWA KELAS V SDN 5 BUMIWARAS

(PTK pada Siswa Kelas IV Semester Ganjil SD Negeri 5 Bumiwaras Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011-2012)

Oleh MIHARSIH

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan efektivitas kesadaran hidup sehat melalui pembelajaran usaha kesehatan sekolah (UKS) dengan model pendekatan PAIKEM pada siswa kelas V di SD Negeri 5 Bumi Waras Badar Lampung.

Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) dengan subjek penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri 5 Bumi Waras, Kota Bandar Lampung yang berjumlah 24 siswa, dengan perincian 15 laki-laki dan 9 perempuan. Sedangkan teknik pengumpulan data dilakukan melalui angket dengan menggunakan instrumen penilaian skala sikap dalam penerapan perilaku hidup sehat.

Hasil penelitian menunjukkan: setiap siklus adanya peningkatan kesadaran hidup sehat di kalangan siswa kelas V melalui pembelajaran UKS dan bila dilihat dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada siklus awal diperoleh prosentasi keberhasilan 33,33%. Pada akhir siklus pertama diperoleh prosentase keberhasilan ketuntasan kesadaran hidup sehat siswa sebesar 58,33 %, dan pada siklus kedua diperoleh prosentase keberhasilan ketuntasan dalam menerapkan kesadaran gidup sehat sebesar 91,66 % dan ternyata dapat meningkat secara signifikan. Berdasar-kan nilai rerata untuk meningkatkan kesadaran hidup sehat setiap siklus tentu saja telah diberi perlakuan yang sesuai dengan pendekatan pembelajaran yang mengacu pada PAIKEM. Hasil peningkatan ≥ 50% itu artinya hasil pembelajaran dengan pendekatan PAIKEM yang diterapkan dalam pembelajaran UKS menunjukan telah terjadi peningkatan. Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa pembelajaran UKS pada siswa kelas V SD Negeri 5 Bumi Waras sangat efektif dalam meningkatkan kesadaran hidup sehat para siswa.


(2)

EFEKTIFITAS PENINGKATAN HIDUP SEHAT MELALUI

PELAKSANAAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS)

PADA SISWA KELAS V SDN 5 BUMIWARAS

(PTK pada Siswa Kelas IV Semester Ganjil SD Negeri 5 Bumiwaras Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011-2012)

(Skripsi)

Oleh Miharsih

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2012


(3)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

RIWAYAT HIDUP ... iii

PERSEMBAHAN ... iv

MOTTO ... v

SANWACANA ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Kegunaan Penelitian ... 5

E. Ruang Lingkup Penelitian ... 5

II. KAJIAN PUSTAKA ... 7

A. Pengertian UK... 7

B. Pendidikan Kesehatan ... 8

C. Definisi Sehat ... 9

D. Kebiasaan Hidup Sehat ... 11

E. Kesehatan Pribadi ... 11

F. Kesehatan Lingkungan ... 11

G. Tujuan ... 12

H. Sasaran UKS ... 13

I. Kebijakan UKS ... 13

J. Program UKS ... 14

K. Dukungan Petugas dalam pelaksanaan UKS ... 16

L. Hipotesis ... 19

III. METODE PENELITIAN ... 20

A. Subjek Penelitian ... 20


(4)

C. Metode Penelitian ... 20

D. Rancangan Penelitian... 22

E. Proses Pembelajaran UKS ... 22

F. Teknik Pengumpulan Data ... 25

G. Teknik Analisis Data ... 25

H. Validitas PTK ... 26

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 27

A. Hasil Penelitian ... 27

B. Pembahasan Penelitian... 28

V. SIMPULAN DAN SARAN ... 31

A. Simpulan ... 31

B. Saran ... 31

DAFTAR PUSTAKA ... 33


(5)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Hasil Skor Peningkatan Kemampuan Siswa dalam Peningkatan Kesadaran Hidup Siswa ... 27 2. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Kesadaran Hidup Sehat Pada Siswa


(6)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Rancangan PTK ... 22

Gambar 17.1. Siswa sedang mengerjakan soal-soal UKS ... 49

Gambar 17.2 Siswa sedang mengerjakan soal-soal UKS ... 49

Gambar 17.3 Siswa sedang membersihkan halaman ... 49

Gambar 17.4 Siswa sedang membersihkan halaman ... 49

Gambar 17.5 Siswa sedang membersihkan halaman ... 49

Gambar 17.6 Siswa sedang mencuci tangan setelah Membersihkan halaman ... 49


(7)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Surat Izin Penelitian dari FKIP Universitas Lampung ... 36

2. Surat Izin Penelitian dari Kepala Sekolah SD Negeri 5 Bumi Waras Bandar Lampung ... 37

3. Instrumen/angket UKS ... 38

4. Hasil Tes Awal ... 39

5. Hasil Tes Siklus 1 ... 41

6. Hasil Tes Siklus 2 ... 43

7. Hasil Peningkatan Siklus 1 ... 45

8. Hasil Peningkatan Siklus 2 ... 46

9. Prosentase Peningkatan ... 47

10. Tabel Hasil Prosentase KBS ... 48


(8)

33

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, (1991), Prosedur Penelitian. Edisi Revisi. PT. Rineka Sipta Jakarta.

Arikunto, Suharsimi, (1992), Prosedur Penelitian Suatu Pendidikan Praktik. Bina Aksara, Jakarta.

Arikunto, Suharsimi dkk, 2006, Penelitian Tindakan Kelas, Bumi Aksara, Jakarta.

Ellioat, John, 1982, “Developing Hypothesis about Classroom From Teachers Practical Constructs : an Account of the Work af the Ford TeachingProject”. The Action Research Reader Geelong Victoria : Deakin University.

Kurikulum Pendidikan Dasar GBPP Sekolah Dasar, 1993, Mata pelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, Depdikbud, Jakarta.

Kurikulum Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Prajabatan, 1995, Dirjendikti-Depdikbud, Jakarta.

Kartono, Kartini, 1980, Metodologi Penelitian Sosial, Alumni Bandung.

Lutan, Rusli, 1995, Hakikat dan Karakteristik Penjaskes, Makalah yang disajikan dalam Program Pelatihan Dosen Bidang Studi Program D-II PGSD BP3GSD Dirjendikti di Cisarua tanggal 26 Nopember-26 Desember 1995. 25 hlm

Muhadjir, Noeng, 1997. Pedoman Pelaksanaan Penelitian Kaji Tindak, BPGSD, Yogyakarta.

Remy Muchtar, 1995, Model Pembelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan di Sekolah Dasar. Makalah yang disajikan dalam Program Pelatihan Dosen Bidang Studi Program D-II PGSD BP3GSD Dirjendikti di Cisarua tanggal 26 Nopember-26 Desember 1995. 25 hlm.


(9)

34

Rahmat Hermawan, 1997, Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, Bahan Kuliah, Untuk Mahasiswa Program D-II PGSD, FKIP Universitas Lampung, Bandar Lampung.

Syarfudin, A dan Munaji, 1991/1992, Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, Depdikbud, Jakarta.

Surachmad, Winarno, 1990, Pengantar Penelitian Ilmaih Dasar dan Metode Teknik, PT. Tarsito, Bandung.

Toho Cholik, M. dan Rusli, L. 1996.1997, Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, Depdikbud Dirjendikti BP3GSD, Jakarta

Unverstas Lampung, 1985, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, Unila Press, Bandar Lampung.

www.blogspot.com www.wikipedia.com


(10)

EFEKTIFITAS PENINGKATAN HIDUP SEHAT MELALUI PELAKSANAAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS) PADA SISWA

KELAS V SDN 5 BUMIWARAS

Oleh MIHARSIH

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Pada

Jurusan Ilmu Pendidikan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2012


(11)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua : Drs. Ade Jubaedi, M.Pd. …………

Penguji

Bukan Pembimbing : Drs. Rahmat Hermawan, M.Kes. …………

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Hi.Bujang Rahman, M.Si. NIP 19600315 198503 1 003


(12)

MOTO

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah suatu keadaan yang ada pada diri mereka, kecuali mereka sendiri yang

mengubahnya” (QS. Al-Rad : 11)

“Orang yang berilmu itu bukanlah orang yang banyak ilmu agamanya. Tetapi orang yang berilmu itu adalah orang

yang mengamalkan

ilmunya dan dengan ilmunya itu ia menjauhi apa-apa yang tidak disukai Allah Azza wa Jalla”

(Ali bin Abi Thalib r.a)

“Kehidupan ibarat hamparan air laut yang bergelombang. Terkadang ada karang yang menghantam, ada ombak yang

menerjang, dan ada pasang surutnya kehidupan. Hanya dengan berserah kepada Allah SWT, optimis, dan berusaha

hidup akan terasa lebih bermakna” (Miharsih)


(13)

PERNYATAAN

Bahwa saya yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : Miharsih

NPM : 1013068033

Tempat tanggal lahir : 16 Juni 1962

Program studi : Pendidikan Jasmani

Jurusan : Ilmu Pendidikan

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Efektifitas Peningkatan Hidup Sehat melalui Pelaksanaan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) pada Siswa Kelas V SD Negeri 5 Bumi Waras” adalah benar hasil karya penulis berdasarkan penelitian yang dilaksanakan pada tanggal 2 Oktober 2011 – 3 November 2011. Skripsi ini bukan hasil menjiplak, dan atau hasil karya orang lain.

Demikian pernyataan ini penulis buat dengan sebenarnya. Atas perhatiannya saya ucapkan terimakasih.

Bandar Lampung, 17 Februari 2012 Yang menyatakan,

Miharsih


(14)

PERSEMBAHAN

Dari hati terdalam kupersembahkan karya ini untuk

1. Ayahanda tercinta yang telah terlebih dahulu pergi mendahului kami, semoga Allah memberikan tempat yang terbaik di sisi-Nya.

2. Ibundaku, yang selalu memberikan dukungan dan terus berjuang tanpa mengenal lelah demi memberi kehidupan dan pendidikan yang terbaik untuk anak-anaknya.

3. Suamiku tercinta, yang selalu memberikan dukungan dan semangat tanpa henti dan selalu bersabar dalam mendampingiku.

4. Anak-anakku tercinta Rissa, Herdian dan Ety, yang selalu memberikan dukungan dan senyuman semangat yang membuat ku selalu bersemangat dalam meniti hidup ini.

5. Teman-teman seperjuangan S1 dalam jabatan Program Studi Pendidikan Jasmani angkatan 2009.


(15)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Pamenang pada tanggal 16 Juni 1962. Penulis adalah anak ketiga dari lima bersaudara. Penulis terlahir sebagai buah kasih dari pasangan Bapak Jamaludin (alm.) dan Ibu Maisaroh.

Pendidikan di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Pamenang Pagelaran diselesaikan pada tahun 1977. Pendidikan lanjutan tingkat pertama di tempuh di SMP Muhammadiyah Pringsewu diselesaikan pada tahun 1980. Pendidikan menengah tingkat atas di tempuh di SGO Pringsewu diselesaikan pada tahun 1983. Penulis pernah menyelesaikan pendidikan D2 di Universitas Terbuka Bandar Lampung tahun 2006.

Tahun 2009 penulis terdaftar sebagai mahasiswa S1 dalam jabatan Program Studi Pendidikan Jasmani, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.


(16)

SANWACANA

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat ALLAH SWT, karena atas rahmat dan ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Efektivitas Pelaksanaan Unit Kesehatan Sekolah dalam Peningkatan Hidup Sehat Siswa Kelas IV Semester Ganjil SD N 5 Bumiwaras Teluk Betung Selatan Bandar Lampung Tahun pelajaran

2011/2012”.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa kemampuan dan pengetahuan penulis terbatas, maka adanya bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak sangat membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan FKIP Universitas Lampung. 2. Bapak Drs. Baharudin Risyak, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan. 3. Bapak Drs. Ustman adam, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Jasmani.

4. Bapak Drs. Wiyono, M.Pd., selaku Pembimbing I dan Pembimbing Akademik atas kesedian, keikhlasan, motivasi dan kesabarannya dalam memberikan bimbingan, saran, dan kritik dalam proses penyusunan skripsi ini.

5. Bapak Drs. Ade Zubaidi, M,Pd., selaku Pembimbing II sekaligus Pembimbing Akademik atas kesedian, keikhlasan, motivasi dan kesabarannya dalam memberi-kan bimbingan, saran, dan kritik dalam proses penyusunan skripsi ini.


(17)

vii 6. Bapak Drs. Rahmat Hermawan, M.Kes., selaku pembahas atas masukannya

kepada penulis dalam menyusun skripsi ini.

7. Seluruh Dosen dan staf di jurusan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung. 8. Ibu Salmawati, S.Pd., selaku kepala sekolah SD Negeri 5 Bumiwaras Teluk

Betung selatan Bandar Lampung yang telah memberikan izin untuk melaksanakan penelitian.

9. Seluruh guru, staf dan siswa kelas IV SD Negeri 5 Bumiwaras Teluk Betung Selatan Bandar Lampung yang sudah bekerjasama dan membantu selama proses penelitian berlangsung.

10.Teman-teman Program Studi Pendidikan Jasmani S1 dalam jabatan terima kasih atas semangat dan dukungan serta persahabatan yang telah terjalin selama ini. Semoga Allah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua, serta berkenan membalas semua budi baik yang diberikan kepada penulis dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua, Amin.

Bandar Lampung, 2 Januari 2012 Penulis,


(18)

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kesehatan merupakan salah satu hal sangat dibutuhkan dalam kehidupan manusia, sehat merupakan modal utama untuk meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas, produktif dan mempunyai etos kerja yang tinggi. Salah satu upaya pemerintah adalah memasukkan pendidikan kesehatan di sekolah, mulai dari tingkat dasar sampai tingkat lanjutan dengan membentuk kebiasaan hidup sehat para siswa melalui kegiatan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).

UKS yang baik diawali dengan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan evaluasi. Jika salah satu program tidak terlaksana maka akan mempengaruhi program yang lainnya. Program kerja UKS meliputi pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaan lingkungan sekolah sehat.

Pendidikan kesehatan merupakan bagian integral dari proses pendidikan secara keseluruhan. Pendidikan kesehatan adalah usaha yang diberikan berupa bimbingan atau tuntunan kepada seseorang atau anak didik tentang kesehatan yang meliputi seluruh aspek pribadi (fisik, mental, sosial) agar dapat tumbuh dan


(19)

2

berkembang secara harmonis. Dalam kaitan pendidikan kesehatan terdapat suatu usaha kesehatan di sekolah-sekolah baik tingkat sekolah dasar hingga menengah atas yang biasa dikenal dengan Usaha Kesehatan Sekolah yang bertujuan meningkatkan kesadaran hidup sehat pada siswa-siswi di sekolah, maka dengan keberadaan UKS yang ada di sekolah-sekolah diharapkan mampu menerapkan pokok-pokok pendidik-an kesehatan yang diarahkan pada pembinaan pola dan kesadaran hidup sehat siswa di sekolah.

Tujuan pendidikan jasmani dan kesehatan di sekolah dasar ialah membantu siswa untuk perbaikan derajat kesehatan dan kebugaran jasmani melalui pengertian, pengembangan positif dan ketrampilan gerak dasar serta berbagai aktivitas Jasmani, agar dapat ;

a. Memacu pertumbuhan

b. Mengembangkan kesehatan dan kesegaran jasmani, ketrampilan gerak dan cabang olahraga.

c. Mengerti akan pentingnya kesehatan, kebugaran jasmani dan olahraga terhadap perkembangan jasmani dan mental.

d. Mengerti peraturan dan dapat mewasiti pertandingan.

e. Mengerti dan dapat menerapkan prinsip-prinsip pengutamaan pencegahan penyakit dalam kaitannya dengan kesehatan dan keselamatan.

f. Menumbuhkan sikap positif dan mampu mengisi waktu luang dengan bermain (Munadi, 1992).

Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) banyak memberikan manfaat dalam meningkatkan kesadaran serta memelihara kesehatan yang ada di sekolah baik warga sekolah hingga mewujudkan lingkungan sekitar sekolah yang


(20)

3

sehat guna menunjang proses pembelajaran. Oleh karena itu keberadaan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di sekolah-sekolah memiliki peranan penting dalam pembinaan pola dan kesadarn hidup sehat sesuai dengan pendidkan kesehatan sebagai sasaran pendidikan yang mengintegrasikan pengetahuan, sikap, nilai dan perbuatan nyata berkenaan dengan pola hidup sehat sebagai diri pribadi dan warga masyarakat. Jadi, pendidikan kesehatan di lingkungan sekolah terutama sekolah dasar sebaiknya diselenggarakan melaui pengalaman nyata dan langsung sebanyak mungkin (Rusli, 1995).

Oleh karena itu, pendidikan jasmani dan kesehatan di sekolah dasar ditekankan pada ;

a. Memenuhi hasrat untuk bergerak

b. Merangsang pertumbuhan dan perkebangan jasmani, serta perkembangan gerak

c. Memelihara dan meningkatkan kesehatan serta kebugaran jasmani

d. Menyembuhkan suatu penyakit dan meningkatkan daya tahan tubuh terhadap suatu penyakit

e. Mengurangi kejenuhan

f. Menanamkan disiplin, kerjasama, sportivitas, dan mengikuti peraturan dan ketentuan yang berlaku

g. Meningkatkan daya tangkal terhadap pengaruh buruk dari luar (Kurikulum Pendidikan Dasar, 1994)

Berdasarkan pendapat tersebut, dengan Usaha Kesehatan Sekolah mampu mewujudkan serta meningkatkan sasaran pendidikan yang mengintegrasikan


(21)

4

pengetahuan, sikap, nilai dan perbuatan nyata berkenaan dengan pola hidup sehat, baik sebagai diri pribadi maupun warga sekolah. Namun, pada kenyataannya hasil observasi yang dilakukan selama ini di SD N 5 Bumiwaras, pada umumnya siswa belum memiliki kesadaran dan pola hidup sehat yang baik, karena itu di sini peneliti melalui pembelajaran Usaha Kesehatan Sekolah diharapkan dapat meningkatkan efektifitas dalam kesadaran hidup sehat di sekolah dasar SD N 5 . B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka disusun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Apakah ada peningkatan keasadaran hidu sehat para siswa di SD N 5 Bumiwaras?

2. Apakah ada peningkatan efektivitas pelaksanaan pembelajaran UKS di SD N 5 Bumiwaras?

3. Apakah dengan kehadiran UKS dapat meningkatkan kesadaran pentingnya pola hidup sehat?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan kesadaran hidup sehat para siswa di SDN 4 Bagelen. 2. Meningkatkan efektifitas pelaksanaan pembelajaran UKS .di sekolah

3. Memperbaiki dan meningkatkan kesadaran pentingnya pola hidup sehat melalui Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).


(22)

5

D. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini : 1. Bagi siswa

Sebagai wahana peningkatan kesadaran pola hidup sehat, baik sebagai pribadi maupun sebagai warga masyarakat

2. Bagi guru penjas

Sebagai bahan acuan dalam menerapkan konsep pola hidup sehat melalui pembelajaran Usaha Kesehatan Sekolah (UKS secara benar di sekolah, sekaligus juga untuk memperbaiki metode pembelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan khususnya SDN 4 Bagelen Kecamatan Gedongtataan Kabupaten Pesawaran.

3. Bagi Program Studi

Sebagai kontribusi untuk perbendaharaan dalam metode mengajarkan Pendidikan Kesehatan melalui pembelajaran UKS dengan meningkatkan kesadaran hidup sehat.

4. Bagi FKIP

Sebagai model pembelajaran yang berguna untuk mata kuliah terutama bekal persiapan PPL di sekolah


(23)

6

E. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah :

1. Subyek penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri 5 Bumiwaras Bandar Lampung.

2. Dalam memecahkan masalah sangat diperlukan suatu cara atau metode. Karena metode merupakan faktor penting dalam menentukan keberhasilan dari suatu penelitian terhadap suatu subjek yang akan diteliti. Dalam hal ini peneliti ingin menggunakan metode penelitian tindakan (kaji tindak) yang akan dilaksanakan pada siswa SDN 5 Bumiwaras dengan alasan bahwa siswa SDN 5 Bumiwaras memilki kesadaran hidup sehat yang kurang.

3. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah untuk perbaikan dan peningkatan praktik pembelajaran secara berkesinambungan, juga untuk pengembangan kemampuan ketrampilan guru untuk menghadapi permasalahan aktual pembelajaran dikelasnya dan atau di sekolahnya sendiri. Dalam penelitian ini penulis merencanakan penelitian sampai tiga siklus dan disetiap siklus memiliki tindakan yang berbeda.


(24)

32

V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan pada Bab IV maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Melalui pembelajaran UKS dengan menggunakan model PAIKEM dapat meningkatkan kesadaran hidup sehat pada siswa kelas V SD Negeri 5 Bumi Waras Kota Bandar Lampung

2. Dengan meningkatnya kesadaran hidup sehat maka pembelajaran UKS pada siswa kelas V SD Negeri 5 Bumi Waras Kota Bandar Lampung bisa dikatakan efektif.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan maka perlu diajukan beberapa saran sebagai berikut:,

1. Agar hasil penelitian ini lebih komprehensif terutama dalam upaya peningkatan kesadaran hidup sehat secara menyeluruh bagi seluruh siswa, sebaiknya


(25)

32 dilakukan penelitian dengan menggunakan metode yang berbeda dan obyek

diteliti dari aspek yang berbeda pula.

2. Perlu penelitian yang sejenis tapi pada tingkat dan jenjang pendidikan yang berbeda

3. Perlu melakukan penelitian yang sejenis pada kelas yang berbeda agar diperoleh hasil yang dapat dijadikan perbandingan, apakah pembelajaran dengan menggunakan model PAIKEM akan selalu efektif

4. Perlu dilakukan penelitian dengan populasi yang lebih besar agar manfaat penelitian ini lebih besar pula bagi kemaslahatan umat


(26)

7

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian UKS

Usaha kesehatan sekolah atau yang disingkat dengan UKS adalah suatu usaha yang dilakukan sekolah untuk menolong murid dan juga warga sekolah yang sakit di kawasan lingkungan sekolah. UKS biasanya dilakukan di ruang kesehatan suatu sekolah.

Usaha kesehatan sekolah (UKS) yang dilaksanakan sampai saat ini dirasakan kurang optimal. Ada UKS yang berjalan dengan baik, sehingga mendapat penghargaan dari Kementerian Kesehatan, tetapi banyak juga sekolah yang tidak melaksanakannya atau hanya sekadar formalitas belaka. Ke depan, peran UKS harus dioptimalkan karena upaya menanamkan kebiasaan hidup sehat harus dimulai sejak anak-anak. Pernyataan tersebut dikemukakan mantan Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Sukman Tulus Putra kepada SP di Jakarta.

Dikatakan, guru memiliki peran penting untuk mengoptimalkan UKS mulai tingkat SD sampai SMA. Untuk itu, diperlukan kerja sama antara Kementerian Kesehatan, Kementerian Pendidikan Nasional, dan pemerintah daerah untuk memberi pelatihan khusus kepada guru-guru pembina UKS.


(27)

8

Selain UKS, kegiatan olahraga di sekolah juga harus ditingkatkan. Selama ini, kegiatan olahraga di sekolah sangat kurang, sehingga anak-anak berpotensi menderita obesitas. “Kalau obesitas dibiarkan terus terjadi, saat dewasa, mereka akan menderita penyakit jantung koroner. Ini sangat berbahaya, sehingga UKS dan olahraga sangat penting ditanamkan sejak anak-anak,” kata mantan Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) ini.

B. Pendidikan Kesehatan

Pendidikan kesehatan adalah suatu proses perubahan pada diri seseorang yang dihubungkan dengan pencapaian tujuan kesehatan individu dan masyarakat. Pendidikan kesehatan tidak dapat diberikan kepada seseorang oleh orang lain, bukan seperangkat prosedur yang harus dilaksanakan atau suatu produk yang harus dicapai, tetapi sesungguhnya merupakan suatu proses perkembangan yang berubah secara dinamis, yang didalamnya seseorang menerima atau menolak informasi, sikap maupun praktek baru yang berhubungan dengan tujuan hidup sehat (Notoatmodjo, 1997).

Pendidikan kesehatan merupakan bagian dari promosi kesehatan yaitu suatu proses untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatannya dan tidak hanya mengkaitkan diri pada peningkatan pengetahuan, sikap dan praktik kesehatan saja, tetapi juga meningkatkan atau memperbaiki lingkungan (baik fisik maupun non fisik) dalam rangka memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka (Notoatmodjo,2007). Essensi promosi kesehatan adalah upaya untuk membuat daya sehingga mampu memelihara dan meningkatkan kesehatan sendiri. Untuk itu perlu dilakukan upaya untuk merubah,


(28)

9

menumbuh atau mengembangkan prilaku positif hal ini merupakan bidang garapan utama pendidikan kesehatan (Depkes, 2002).

Pengertian pendidikan kesehatan dalam pedoman khusus yang diterbitkan oleh Kurikulum Pendidikan Dasar tahun 1994 dalam Rahmat (1998), mengemukakan definisi Pendidikan kesehatan sebagai berikut :

“Pendidikan kesehatan adalah usaha yang diberikan berupa bimbingan atau tuntunan kepada seseorang atau anak didik tentang kesehatan yang meliputi seluruh aspek pribadi (fisik, mental, sosial) agar dapat tumbuh dan berkembang secara harmonisi”.

Pendidikan kesehatan pada dasarnya berkaitan dengan pendidikan jasmani, sehingga menjadi pendidikan jasmani dan kesehatan yang juga merupakan bagian integral dari pendidikan keseluruhan. , pendidikan kesehatan di lingkungan sekolah terutama sekolah dasar sebaiknya diselenggarakan melaui pengalaman nyata dan langsung sebanyak mungkin (Rusli, 1995).

C. Definisi Sehat

Pendidikan kesehatan adalah suatu proses perubahan pada diri seseorang yang dihubungkan dengan pencapaian tujuan kesehatan individu dan masyarakat. Pendidikan kesehatan tidak dapat diberikan kepada seseorang oleh orang lain, bukan seperangkat prosedur yang harus dilaksanakan atau suatu produk yang harus dicapai, tetapi sesungguhnya merupakan suatu proses perkembangan yang berubah secara dinamis, yang didalamnya seseorang menerima atau menolak informasi, sikap maupun praktek baru yang berhubungan dengan tujuan hidup sehat (Notoatmodjo, 1997).

Pendidikan kesehatan merupakan bagian dari promosi kesehatan yaitu suatu proses untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memelihara dan


(29)

10

meningkatkan kesehatannya dan tidak hanya mengkaitkan diri pada peningkatan pengetahuan, sikap dan praktik kesehatan saja, tetapi juga meningkatkan atau memperbaiki lingkungan (baik fisik maupun non fisik) dalam rangka memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka (Notoatmodjo,2007). Essensi promosi kesehatan adalah upaya untuk membuat daya sehingga mampu memelihara dan meningkatkan kesehatan sendiri. Untuk itu perlu dilakukan upaya untuk merubah, menumbuh atau mengembangkan prilaku positif hal ini merupakan bidang garapan utama pendidikan kesehatan (Depkes, 2002). Pengertian pendidikan kesehatan dalam pedoman khusus yang diterbitkan oleh Kurikulum Pendidikan Dasar tahun 1994 dalam Rahmat (1998), mengemukakan definisi Pendidikan kesehatan sebagai berikut :

“Pendidikan kesehatan adalah usaha yang diberikan berupa bimbingan atau tuntunan kepada seseorang atau anak didik tentang kesehatan yang meliputi seluruh aspek pribadi (fisik, mental, sosial) agar dapat tumbuh dan berkembang secara harmonisi”.

Pendidikan kesehatan pada dasarnya berkaitan dengan pendidikan jasmani, sehingga menjadi pendidikan jasmani dan kesehatan yang juga merupakan bagian integral dari pendidikan keseluruhan. , pendidikan kesehatan di lingkungan sekolah terutama sekolah dasar sebaiknya diselenggarakan melaui pengalaman nyata dan langsung sebanyak mungkin (Rusli, 1995).

D. Kebiasaan (penerapan) Hidup Sehat

Kebiasaan terbentuk melalui praktik yang berulang-ulang sehingga melekat. Bila suda terbentuk kebiasaan, maka kebiasaan itu dilakukan tanpa sadar semuanya berlangsung secara otomatis tanpa pertimbangan. Pendidikan kesehatan


(30)

11

di sekolah menitikberat-kan pada upaya untuk memajukan pengetahuan, sikap, nilai, norma, dan tindakan nyata. Jadi, pembentukan pola kebiasaan hidup sehat akan dapat dicapai melalui praktik nyata yang dilakukan oleh peserta didik itu sendiri.

E. Kesehatan Pribadi

Pada dasarnya kesehatan pribadi membicarakan dan mempelajari mengenai ; a. Bekerja (aktivitas tubuh); tidur, istirahat dan bersantai (rekreasi).

b. Penampilan pribadi

c. Keadaan kesehatan perorangan

d. Pemeliharaan Kesehatan panca indera e. Pemeliharaan kesehatan gigi

f. Penyakit menular dan tidak g. fungsi alat-alat tubuh h. pertumbuhan

(Depdikbud, 1985)

F. Kesehatan Lingkungan

Perilaku hidup sehat terbentuk melalui interaksi antara individu dengan lingkungannya. Lingkungan ini meliputi lingkungan social dan lingkungan fisik. Manusia memiliki kemampuan mengontrol lingkungannyaitu meliputi mengubah, memperbaiki, dan membangun. Namun demikian, bisa juga terjadi lingkungan itu menjadi rusak. Oleh karena itu, fungsi pembelajaraan pendidikan kesehatan melaluli, usaha kesehatan sekolah (UKS) selain menyampaikan informasi dan


(31)

12

membina sikap positif terhadap lingkungan yang sehat juga membiasakan perilaku kesadarana terhadap lingkungan.

G. Tujuan

Tujuan usaha kesehatan sekolah secara umum adalah untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik sedini mungkin serta menciptakan lingkungan sekolah yang sehat sehingga memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan anak yang harmonis dan optimal dalam rangka pembentukkan manusia Indonesia yang berkualitas (Suliha, 2002).

Secara khusus tujuan usaha kesehatan sekolah adalah untuk memupuk kebiasaan hidup sehat dan mempertinggi derajat kesehatan peserta didik yang mencakup memiliki pengetahuan, sikap, dan ketrampilan untuk melaksanakan prinsip hidup sehat, serta berpartisipasi aktif di dalam usaha peningkatan kesehatan. Sehat fisik, mental, sosial maupun lingkungan, serta memiliki daya hayat dan daya tangkal terhadap pengaruh buruk, penyalahgunaan narkoba, alkohol dan kebiasaan merokok serta hal-hal yang berkaitan dengan masalah pornografi dan masalah sosial lainnya (Komang, 2008).

H. Sasaran Usaha Kesehatan sekolah

Sasaran pelayanan usaha kesehatan sekolah adalah seluruh peserta didik dari tingkat pendidikan taman kanak-kanak, pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan agama, pendidikan kejuruan, pendidikan khusus atau pendidikan sekolah luar biasa (Depkes, 2001).


(32)

13

Untuk tingkat sekolah dasar usaha kesehatan sekolah diprioritaskan pada Kelas I, III dan Kelasa VI dengan alasan bahwa, kelas I merupakan fase penyesuaian dalam lingkungan sekolah yang baru dan lepas dari pengawasan orang tua, kemungkinan kontak dengan berbagai penyebab penyakit lebih besar karena ketidaktahuan dan ketidakmengertiannya tentang kesehatan. Disamping itu kelas I adalah saat yang baik untuk diberikan imunisasi ulangan. Pada kelas I ini dilakukan penjaringan untuk mendeteksi kemungkinan adanya kelainan yang mungkin timbul sehingga mempermudah pengawasan untuk jenjang berikutnya. Pelaksanaan program UKS pada kelas III bertujuan untuk mengevaluasi hasil pelaksanaan UKS di kelas I dahulu dan langkah-langkah selanjutnya yang akan dilakukan dalam program pembinaan usaha kesehatan sekolah. Kelas VI, dalam rangka mempersiapkan kesehatan peserta didik kejenjang pendidikan selanjutnya, sehingga memerlukan pemeliharaan dan pemeriksaan kesehatan yang cukup (Effendi, 1998).

I. Kebijakan Usaha Kesehatan Sekolah

Kebijakan usaha kesehatan sekolah mengikuti kebijaksanaan umum Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Pemerintah Daerah diberikan wewenang untuk menjalankan usaha kesehatan sekolah yang disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan daerah setempat, sesuai dengan usaha mewujutkan desentralisasi dan otonomi daerah dalam usaha-usaha dibidang kesehatan (Depkes, 2001).


(33)

14

Usaha kesehatan sekolah dilakukan dengan kerjasama yang erat antara petugas kesehatan, petugas sekolah, anak didik, pemerintah setempat, orang tua murid dan golongan-golongan lain dalam masyarakat. Pada tanggal 23 Juli 2003, usaha kesehatan sekolah telah dikukuhkan pelaksanaannya secara terpadu lintas sektor dan lintas program dalam surat keputusan bersama Menteri Pendidikan, Menteri Kesehatan, Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor : 0408/U/1984, Nomor : 74/Tn/1984, Nomor : 60 Tahun 1984 tanggal 3 September 1984 tentang Pokok Kebijaksaan Usaha Kesehatan Sekolah (Wahyuni, 2008).

J. Program Usaha Kesehatan Sekolah

Nemir (1990, dalam Effendi 1998) mengelompokkan usaha kesehatan sekolah menjadi tiga kegiatan pokok, yaitu :

Pendidikan Kesehatan di Sekolah (Health Education in School)

Pendidikan kesehatan di sekolah dasar dapat dilakukan berupa kegiatan intrakurikuler, kegiatan ekstrakurikuler dan penyuluhan kesehatan dari petugas kesehatan Puskesmas. Maksud dari kegiatan intrakurikuler yaitu pendidikan kesehatan merupakan bagian dari kurikulum sekolah, dapat berupa mata pelajaran yang berdiri sendiri seperti mata pelajaran ilmu kesehatan atau disisipkan dalam ilmu–ilmu lain seperti olah raga dan kesehatan, ilmu pengetahuan alam dan sebagainya.

Kegiatan ekstrakurikuler disini adalah pendidikan kesehatan dimasukkan dalam kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler dalam rangka menanamkan perilaku


(34)

15

sehat peserta didik. Penyuluhan kesehatan dari petugas puskesmas yang berkaitan dengan higiene personal yang meliputi pemeliharaan gigi dan mulut, kebersihan kulit dan kuku, mata, telinga, lomba poster sehat dan perlombaan kebersihan kelas.

Pemeliharaan Kesehatan Sekolah (School Health Service)

Pemeliharaan kesehatan sekolah untuk tingkat sekolah dasar, dimaksudkan untuk memelihara, meningkatkan dan menemukan secara dini gangguan kesehatan yang mungkin terjadi terhadap peserta didik maupun gurunya. Pemeliharaan kesehatan di sekolah dilakukan oleh petugas puskesmas yang merupakan tim yang dibentuk dibawah seorang koordinator usaha kesehatan sekolah yang terdiri dari dokter, perawat, juru imunisasi dan sebagainya.

Untuk koordinasi pada tingkat kecamatan dibentuk tim pembina usaha kesehatan sekolah dengan kegiatan yang dilakukan meliputi pemeriksaan kesehatan, pemeriksaan perkembangan kecerdasan, pemberian imunisasi, penemuan kasus-kasus dini yang mungkin terjadi, pengobatan sederhana, pertolongan pertama serta rujukan bila menemukan kasus yang tidak dapat ditanggulangi di sekolah.

Lingkungan Sekolah yang Sehat

Lingkungan sekolah yang dimaksud dalam program usaha kesehatan sekolah untuk tingkat sekolah dasar meliputi lingkungan fisik, psikis dan sosial. Kegiatan yang termasuk dalam lingkungan fisik berupa pengawasan terhadap sumber air bersih, sampah, air limbah, tempat pembuangan tinja, dan kebersihan lingkungan


(35)

16

sekolah. Kantin sekolah, bangunan yang sehat, binatang serangga dan pengerat yang ada dilingkungan sekolah, pencemaran lingkungan tanah, air dan udara di sekitar sekolah juga merupakan bagian dari lingkungan fisik sekolah. Kegiatan yang dilakukan berhubungan dengan lingkungan psikis sekolah antara lain memberikan perhatian terhadap perkembangan peserta didik, memberikan perhatian khusus terhadap anak didik yang bermasalah, serta membina hubungan kejiwaan antara guru dengan peserta didik. Sedangkan kegiatan yang berhubungan dengan lingkungan sosial meliputi membina hubungan yang harmonis antara guru dengan guru, guru dengan peserta didik, peserta didik dengan peserta didik, serta membina hubungan yang harmonis antara guru, murid, karyawan sekolah serta masyarakat sekolah.

K. Dukungan Petugas Kesehatan dalam Pelaksanaan UKS

Pengelolaan Usaha Kesehatan Sekolah

Dalam pelaksanaan program usaha kesehatan sekolah, prinsip pengelolaan yang digunakan diantaranya mengikutsertakan peran serta aktif masyarakat sekolah, kegiatan yang terintegrasi, melaksanakan rujukan serta kerjasama. Kerjasama tim di tingkat Puskesmas sangat diperlukan untuk mendukung pelaksanaan program usaha kesehatan sekolah, kerjasama ini terdiri dari beberapa program yang terlibat didalamnya diantaranya dokter, perawat komunitas, petugas gigi, ahli gizi, petugas sanitasi, petugas posyandu dan tenaga kesehatan lainnya yang dikoordinir oleh Kepala Puskesmas (Zein, 2008).


(36)

17

Dukungan yang diberikan dalam pengelolaan program usaha kesehatan sekolah oleh tenaga kesehatan Puskesmas mencakup melakukan pengembangan program baik yang dilakukan secara rutin maupun program tambahan, ikut berpartisipasi langsung dalam setiap pelaksanaan kegiatan usaha kesehatan sekolah disetiap sekolah serta kegiatan pada waktu tertentu seperti perlombaan sekolah sehat, HUT kemerdekaan, Hardiknas, Hari Kesehatan Nasional dan lain-lain (Sujudi, 2004).

Peran Petugas Kesehatan

Untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik sedini mungkin serta menciptakan lingkungan yang sehat, dibutuhkan peran petugas kesehatan dalam memberikan pendidikan kesehatan dan upaya kesehatan dasar dalam pelaksanan program usaha kesehatan sekolah (Supari, 2008). Petugas kesehatan puskesmas memiliki peran masing-masing dalam pelaksanaan program usaha kesehatan sekolah ini. Tenaga dokter/dokter umum disamping bertanggung jawab dalam pelaksanaan program juga ikut terlibat dalam pelaksanaan program seperti penyuluhan dan pelatihan guru usaha kesehatan sekolah, pelatihan dokter

kecil serta skrening kesehatan (Murid, 2009).

Perawat komunitas melaksanakan perannya dengan melaksanakan skrening

kesehatan, memberikan pelayanan dasar untuk luka dan keluhan minor dengan memberikan pengobatan sederhana, memantau status imunisasi siswa dan keluarganya dan juga aktif dalam mengidentifikasi anak-anak yang mempunyai masalah kesehatan. Perawat perlu memahami peraturan yang ada dan menyangkut anak-anak usia sekolah, seperti memberikan libur pada siswa karena adanya penyakit menular, kutu, kudis atau parasit lain. Disamping itu perawat juga


(37)

18

berperan sebagai konsultan terutama untuk para guru, perawat dapat memberikan informasi tentang pentingnya memberikan pengajaran kesehatan di kelas, pengembangan kurikulum yang terkait dengan kesehatan, serta cara-cara penanganan kesehatan yang bersifat khusus, kecacatan dan penyakit-penyakit yang ada seperti hemofilia dan AIDS (Sumijatun, 2005).

Usaha kesehatan gigi dan mulut dilaksanakan oleh dokter gigi dan perawat gigi melalui program Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) yang bertujuan untuk menghilangkan atau mengurangi gangguan kesehatan gigi dan mulut serta mempertinggi kesadaran kelompok masyarakat tentang pentingnya pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut. Kegiatan yang dilakukan berupa penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut serta perawatannya secara rutin untuk anak sekolah (Nugrahani, 2008).

Petugas kesehatan lain yang juga terlibat dalam program usaha kesehatan sekolah ini adalah ahli gizi, berperan memberikan pendidikan tentang gizi dan makanan. Penyuluhan tentang gizi dan makan ini merupakan cara yang sangat efektif untuk mencegah foodborne illnes, karena anak tidak hanya belajar tentang keamanan makanan mereka sendiri, tetapi juga menyampaikan kebutuhan mereka akan higiene makanan kapada orang tua dengan anggota keluarga lainnya. Peran lain dari petugas ahli gizi adalah Pemberian Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMTAS), penimbangan berat badan serta memberikan pengetahuan kepada guru usaha kesehatan sekolah tentang keamanan makanan dan pengolahan makan yang sehat (Motarjemi, 2004). Tenaga sanitasi dan petugas kesehatan lainnya memiliki


(38)

19

peran dan tanggungjawab masing-masing sesuai dengan bidang dan keahliannya (Depkes, 2004).

Keberhasilan Pelaksanaan Program

Tingkat keberhasilan progarm UKS dapat dilihat dari peserta didik dan dari lingkungan sekolah itu sendiri. Dari peserta didik dapat dilihat keadaan-keadaan bahwa peserta didik berprilaku sehat, tidak sakit-sakitan, bebas dari penyakit menular dan narkoba, serta absensi sakit menurun. Disamping itu juga pertumbuhan dan perkembangan peserta didik sesuai dengan golongan usia dan telah mendapatkan imunisasi ulangan.

Keberhasilan program juga dapat dilihat dari lingkungan sekolah yang sehat dimana semua ruangan dan kamar mandi, jamban, serta pekarangan bersih dari sampah, air comberan dan sumber air bersih terlindung dari pencemaran (Notoatmojo, 2003).

L. Hipotesis

Hipotesis merupakan petunjuk arah proses penelitian untuk menjelaskan permasalahan yang harus dicari pemecahannya. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah : “Jika pembelajaran Usaha Kesehatan Sekolah diterapkan pada siswa kelas...SD 5 Bumi Waras .maka kesadaran dan pola hidup sehat dapat meningkat”.


(39)

20

III. METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian

Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas IV A SD Negeri 5 Bumiwaras Bandar Lampung semester ganjil Tahun pelajaran 2011-2012, dengan jumlah siswa 34 terdiri dari siswa laki-laki 12 orang dan siswa perempuan 12 orang.

B. Tempat dan Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

 Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SDN 5 Bumiwaras pada seluruh siswa.

 Pelaksanaan Penelitian

Lama waktu yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah satu bulan.

C. Metode Penelitian

Dalam memecahkan masalah sangat diperlukan suatu cara atau metode. Karena metode merupakan faktor penting dalam menentukan keberhasilan dari suatu penelitian terhadap suatu subjek yang akan diteliti. Dalam hal ini peneliti ingin menggunakan metode penelitian tindakan (kaji tindak) yang akan dilaksanakan pada siswa SDN 5 Bumiwaras dengan alasan bahwa siswa SDN 5 Bumiwaras memilki kesadaran hidup sehat yang kurang.


(40)

21

Penelitian tindakan bertujuan untuk mengembangkan ketrampilan-ketrampilan baru atau cara pendekatan baru dan untuk memecahkan masalah dengan penerapan langsung di dunia kerja atau dunia aktual lain.

Penelitian ini bercirikan sebagai berikut :

1. Menyediakan kerangka kerja yang teratur untuk memecahkan masalah dan

perkembangan- perkembangan baru yang lebih baik. 2. Bersifat kolaboratif

3. Tujuan untuk meningkatkan pelaksanaan suatu program pembelajaran yang

efektif dan efesien.

4. Dilakukan melalui putaran-putaran berspiral.

Sedangkan tujuan utama dari PTK adalah untuk perbaikan dan peningkatan praktik pembelajaran secara berkesinambungan, juga untuk pengembangan kemampuan ketrampilan guru untuk menghadapi permasalahan aktual pembelajaran dikelasnya dan atau di sekolahnya sendiri. Dalam penelitian ini penulis merencanakan penelitian sampai tiga siklus dan disetiap siklus memiliki tindakan yang berbeda

Menurut John Elliot bahwa yang dimaksud dengan penelitian tindakan kelas (PTK) adalah kajian tentang situasi soasial dengan maksud untuk meningkatkan kualitas tindakan di dalamnya (Elliot, 1982). Seluruh prosesnya telaah, diagnosis, perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan pengaruh menciptakan hubungan yang diperlukan antara evaluasi diri dari perkembangan professional. Dalam penelitian ini penulis merencanakan penelitian sampai tiga siklus dan disetiap siklus memiliki tindakan yang berbeda.


(41)

22

Dalam pelaksanaanya setiap proses penelitian merupakan tindak lanjut dari siklus sebelumnya. Penelitian tindakan ini dilakukan melalui putaran yang setiap siklusnya terdiri dari rencana, tindakan, observasi dan refleksi.

D. Rancangan Penelitan Tindakan

Gambar 1. Siklus Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Keterangan:

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini meliputi tiga siklus (I, II, dan III), setiap siklus terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi

E. Proses Pembelajaran UKS (Usaha Kesehatan Sekolah) Siklus I

Rencana :

1. Menyiapkan Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP) dan materi

pembelajaran UKS

2. Menyiapkan instrument yang diperlukan untuk mengobservasi tindakan.

3. Menyiapkan alat peraga, berupa gambar dan photo-photo tentang hidup

sehat

4. Menyiapkan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran Usaha

Kesehatan Sekolah (UKS).

III I


(42)

23

Tindakan :

1. Memberikan penjelasan proses pembelajaran Usaha Kesehatan Sekolah

(UKS),

2. Mengenalkan alat yang akan digunakan pada kegiatan UKS

3. Memperagakan berbagai tindakan yang ada pada bahan atau materi UKS.

4. Melakukan berbagai bentuk kegiatan yang berhubungan dengan UKS

5. Melakukan evaluasi sebagai penilaian kegaitan

Observasi :

Setelah tindakan dilakukan kemudian diamati dan diberikan waktu pengulangan serta penilaian menggunakan alat perekam evaluasi yang dapat di replay ulang untuk menjaga objektifitas penilaian.

Refleksi :

1. Hasil observasi disimpulkan dan dianalisis, bahwa pelaksanaan tindakan

siklus pertama dengan pembelajaran UKS sangat berpengaruh terhadap proses peningkatan kesadaran hidup sehat, namun masih terdapat kekurangan.

2. Merencanakan tindakan untuk siklus kedua, sesuai dengan materi yang

ada namun lebih jelas, terarah dan lebih disederhanakan caranya. Siklus II

Rencana :

1. Menyiapkan RPP dalam proses pembelajaran UKS dan materi yang

disampaikan pada pertemuan siklus II


(43)

24

3. Menyiapkan alat peraga berupa gambar dan photo-photo tentang msteri

yang disampaiak dalam pembelajaran UKS kelas V Tindakan :

1. Memberikan petunjuk dan mendemonstrasikan cara pelaksanaan

tindakan UKS

2. Menyuruh siswa untuk memperagakan segala bentuk kegiatan UKS

3. Menilai setiap kegatan dari masing-masing siswa tentang materi yang

diberikan Observasi :

Setelah tindakan dilakukan kemudian diamati dan diberikan waktu peng-ulangan dan dinilai/dievaluasi dari hasil pada siklus pertama dibantu oleh alat perekam evaluasi yang dapat di replay ulang untuk menjaga objektifitas penilaian

Refleksi

1. Hasil observasi disimpulkan, bahwa pelaksanaan tindakan siklus kedua

dengan proses pembelajaran UKS sangat berpengaruh, Hasil observasi selanjutnya dianalisis dan disimpulkan.

2. Berdasarkan kriteria ketuntasan minimal (KKM) bahwa hasil belajar >

50 % siswa sudah dianggap mampu memperagakan cara memelihara tubuh dengan benar dan menyebutkan jenis penyakit bila tidak membersihkan baguan tubuh dengan benar. Hal ini sesuai dengan persyaratan KKM, yaitu bila siswa sudah mencpai skor atau nilai 65 mencapai 60% maka dianggap pembelajaran sudah tuntas dan dengan


(44)

25

sendirinya siklus pun dianggap selesai. Karena penelitian ini ingin melihat sejauh mana tingkat efektivitas belajar siswa maka analisis menggunakan rumus efektivitas

F. Teknik Pengumpulan data

Untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini yaitu menggunakan teknik angket. Metode ini penulis gunakan untuk mengungkapkan data tentang kesadaran hidup sehat di sekolah SDN 5 Bumiwaras

G. Teknik Analisis Data

Untuk melihat seberapa besar peningkatan atau efektivitas kemampuan siswa dalam melakukan tolak peluru pada setiap siklus, maka menggunakan rumus :

P = X 100 % (subagio dalam Fajar, 2005:36) Keterangan:

P = Prosentase keberhasilam

F = jumlah frekuensi yang dilakukan N = jumlah siswa yang mengikuti tes

Sedangkan untuk mengetahui efektif atau tidaknya pembelajaran tolak peluruu maka menggunakan rumus sebagai berikut:

∈ 100% (dalam Mardiyanto, 2006: 28) Keterangan :

E = Efektivitas pembelajaran = Rerata nilai akhir dari putaran 1 = Rerata nilai sebelum tindakan


(45)

26

Sedangkan sebelum menghitung efektif dan tidaknya pembelajaran tolak

peluru, masing-masing siswa dihitung rata-rata skor setiap tes dengan rumus: = ∑

Keterangan:

X = rerata nilai atau skor setiap siswa

∑ = Jumlah skor yang dicapai oleh siswa

n = Jumlah aspek yang harus dilakukan

H. Validitas Penelitian Tindakan Kelas

Menurut Freire and Cuningham dalam Muhadjir (1997), mengatakan bahwa validnya penelitian tindakan kelas bila tindakan itu memang aplikatif dan dapat berfungsi untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Sehingga criteria validitas penelitian tindakan kelas terletak pada aplikatifnya atau berfungsinyatindakan untuk mengupayakan perbaikan atas masalah yang dihadapi.

Berdasar pendapat di atas maka penelitian dalam setiap siklus telah memberikan dampak terhadap upaya peningkatan kesadaran hidup sehat melalui pembelajaran Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di SDN 5 Bumiwaras.


(1)

Penelitian tindakan bertujuan untuk mengembangkan ketrampilan-ketrampilan baru atau cara pendekatan baru dan untuk memecahkan masalah dengan penerapan langsung di dunia kerja atau dunia aktual lain.

Penelitian ini bercirikan sebagai berikut :

1. Menyediakan kerangka kerja yang teratur untuk memecahkan masalah dan perkembangan- perkembangan baru yang lebih baik.

2. Bersifat kolaboratif

3. Tujuan untuk meningkatkan pelaksanaan suatu program pembelajaran yang efektif dan efesien.

4. Dilakukan melalui putaran-putaran berspiral.

Sedangkan tujuan utama dari PTK adalah untuk perbaikan dan peningkatan praktik pembelajaran secara berkesinambungan, juga untuk pengembangan kemampuan ketrampilan guru untuk menghadapi permasalahan aktual pembelajaran dikelasnya dan atau di sekolahnya sendiri. Dalam penelitian ini penulis merencanakan penelitian sampai tiga siklus dan disetiap siklus memiliki tindakan yang berbeda

Menurut John Elliot bahwa yang dimaksud dengan penelitian tindakan kelas (PTK) adalah kajian tentang situasi soasial dengan maksud untuk meningkatkan kualitas tindakan di dalamnya (Elliot, 1982). Seluruh prosesnya telaah, diagnosis, perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan pengaruh menciptakan hubungan yang diperlukan antara evaluasi diri dari perkembangan professional. Dalam penelitian ini penulis merencanakan penelitian sampai tiga siklus dan disetiap siklus memiliki tindakan yang berbeda.


(2)

Dalam pelaksanaanya setiap proses penelitian merupakan tindak lanjut dari siklus sebelumnya. Penelitian tindakan ini dilakukan melalui putaran yang setiap siklusnya terdiri dari rencana, tindakan, observasi dan refleksi.

D. Rancangan Penelitan Tindakan

Gambar 1. Siklus Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Keterangan:

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini meliputi tiga siklus (I, II, dan III), setiap siklus terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi

E. Proses Pembelajaran UKS (Usaha Kesehatan Sekolah) Siklus I

Rencana :

1. Menyiapkan Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP) dan materi pembelajaran UKS

2. Menyiapkan instrument yang diperlukan untuk mengobservasi tindakan. 3. Menyiapkan alat peraga, berupa gambar dan photo-photo tentang hidup

sehat

4. Menyiapkan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).

III I


(3)

Tindakan :

1. Memberikan penjelasan proses pembelajaran Usaha Kesehatan Sekolah (UKS),

2. Mengenalkan alat yang akan digunakan pada kegiatan UKS

3. Memperagakan berbagai tindakan yang ada pada bahan atau materi UKS. 4. Melakukan berbagai bentuk kegiatan yang berhubungan dengan UKS 5. Melakukan evaluasi sebagai penilaian kegaitan

Observasi :

Setelah tindakan dilakukan kemudian diamati dan diberikan waktu pengulangan serta penilaian menggunakan alat perekam evaluasi yang dapat di replay ulang untuk menjaga objektifitas penilaian.

Refleksi :

1. Hasil observasi disimpulkan dan dianalisis, bahwa pelaksanaan tindakan siklus pertama dengan pembelajaran UKS sangat berpengaruh terhadap proses peningkatan kesadaran hidup sehat, namun masih terdapat kekurangan.

2. Merencanakan tindakan untuk siklus kedua, sesuai dengan materi yang ada namun lebih jelas, terarah dan lebih disederhanakan caranya.

Siklus II Rencana :

1. Menyiapkan RPP dalam proses pembelajaran UKS dan materi yang disampaikan pada pertemuan siklus II


(4)

3. Menyiapkan alat peraga berupa gambar dan photo-photo tentang msteri yang disampaiak dalam pembelajaran UKS kelas V

Tindakan :

1. Memberikan petunjuk dan mendemonstrasikan cara pelaksanaan tindakan UKS

2. Menyuruh siswa untuk memperagakan segala bentuk kegiatan UKS 3. Menilai setiap kegatan dari masing-masing siswa tentang materi yang

diberikan Observasi :

Setelah tindakan dilakukan kemudian diamati dan diberikan waktu peng-ulangan dan dinilai/dievaluasi dari hasil pada siklus pertama dibantu oleh alat perekam evaluasi yang dapat di replay ulang untuk menjaga objektifitas penilaian

Refleksi

1. Hasil observasi disimpulkan, bahwa pelaksanaan tindakan siklus kedua dengan proses pembelajaran UKS sangat berpengaruh, Hasil observasi selanjutnya dianalisis dan disimpulkan.

2. Berdasarkan kriteria ketuntasan minimal (KKM) bahwa hasil belajar > 50 % siswa sudah dianggap mampu memperagakan cara memelihara tubuh dengan benar dan menyebutkan jenis penyakit bila tidak membersihkan baguan tubuh dengan benar. Hal ini sesuai dengan persyaratan KKM, yaitu bila siswa sudah mencpai skor atau nilai 65 mencapai 60% maka dianggap pembelajaran sudah tuntas dan dengan


(5)

sendirinya siklus pun dianggap selesai. Karena penelitian ini ingin melihat sejauh mana tingkat efektivitas belajar siswa maka analisis menggunakan rumus efektivitas

F. Teknik Pengumpulan data

Untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini yaitu menggunakan teknik angket. Metode ini penulis gunakan untuk mengungkapkan data tentang kesadaran hidup sehat di sekolah SDN 5 Bumiwaras

G. Teknik Analisis Data

Untuk melihat seberapa besar peningkatan atau efektivitas kemampuan siswa dalam melakukan tolak peluru pada setiap siklus, maka menggunakan rumus :

P = X 100 % (subagio dalam Fajar, 2005:36) Keterangan:

P = Prosentase keberhasilam

F = jumlah frekuensi yang dilakukan N = jumlah siswa yang mengikuti tes

Sedangkan untuk mengetahui efektif atau tidaknya pembelajaran tolak peluruu maka menggunakan rumus sebagai berikut:

∈ 100% (dalam Mardiyanto, 2006: 28) Keterangan :

E = Efektivitas pembelajaran = Rerata nilai akhir dari putaran 1 = Rerata nilai sebelum tindakan


(6)

Sedangkan sebelum menghitung efektif dan tidaknya pembelajaran tolak peluru, masing-masing siswa dihitung rata-rata skor setiap tes dengan rumus:

= ∑ Keterangan:

X = rerata nilai atau skor setiap siswa

∑ = Jumlah skor yang dicapai oleh siswa

n = Jumlah aspek yang harus dilakukan

H. Validitas Penelitian Tindakan Kelas

Menurut Freire and Cuningham dalam Muhadjir (1997), mengatakan bahwa validnya penelitian tindakan kelas bila tindakan itu memang aplikatif dan dapat berfungsi untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Sehingga criteria validitas penelitian tindakan kelas terletak pada aplikatifnya atau berfungsinyatindakan untuk mengupayakan perbaikan atas masalah yang dihadapi.

Berdasar pendapat di atas maka penelitian dalam setiap siklus telah memberikan dampak terhadap upaya peningkatan kesadaran hidup sehat melalui pembelajaran Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di SDN 5 Bumiwaras.


Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KESADARAN HIDUP SEHAT MELALUI PEMBELAJARAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS) PADA SISWA KELAS V SDN 1 JAGABAYA TANJUNG KARANG TIMUR TAHUN 20

0 9 44

PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI MELALUI METODE LATIHAN AKSELERASI PADA SISWA KELAS V SDN 5 SUMBEREJO KEMILING BANDAR LAMPUNG

1 20 64

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULISKAN KEMBALI ISI TEKS BACAAN SASTRA MELALUI TEKNIK LATIHAN PADA SISWA KELAS VII SEMESTER GANJIL SMP NEGERI 5 NATAR LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 9 65

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULISKAN KEMBALI ISI TEKS BACAAN SASTRA MELALUI TEKNIK LATIHAN PADA SISWA KELAS VII SEMESTER GANJIL SMP NEGERI 5 NATAR LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 7 67

PENINGKATAN POLA HIDUP SEHAT MELALUI PENYULUHAN KESEHATAN PADA SISWA KELAS V SDN 1 TULUNG AGUNG KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN 2011

0 9 57

PENINGKATAN KEMAMPUAN MELENGKAPI PUISI MELALUI MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS III SEMESTER GANJIL SD NEGERI 4 TALANGPADANG TANGGAMUS TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 5 55

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI TEKNIK PENGAMATAN PADA SISWA KELAS V-B SDN 1 TANJUNG SENANG BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 9 59

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 SUKARAME BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

2 12 61

EFEKTIFITAS METODE CERAMAH DAN METODE DEEP DIALOG DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X SEMESTER GANJIL DI SMA NEGERI 5 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 6 185

PTK SD Kelas 5

17 233 58