KAJIAN Pengaruh Pemberian Bantuan Tambahan Modal Usahatani Melalui Program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (Puap) Terhadap Peningkatan Pendapatan Usahatani (Sebuah Studi Kasus Di Kabupaten Purwakarta).

I Jika Kabupaten Kabupaten 2007 satu ta tahun progr Proram PU gambar 1 be Sehub dialokasikan penanggulan Tujua Usaha Agrib

II. KAJIAN

Menu keluarga pe penerimaan rumur : I = T Dengan : I = pen TR = pen TCx = tota ‐ 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 120.0 140.0 menghubun Purwakarta, Purwakarta ahun sebelum ram PUAP UAP dengan erikut. Gamb bungan deng n melalui pr ngan kemisk an penelitian bisnis Perdes N LITELAT urut Kasim etani dari p n yang berasa TR - TCx ndapatan in nerimaan tot al biaya eksp ‐ 1 ngkan antara maka dapat yang merupa m program P dilaksanakan persentase j baran Angga gan hal terse rogram PUA kinan di Kabu n ini adalah saan PUAP TUR 2006, penda penggunaan al dari hasil ncome tal total rev plisit exple 2 a pelaksanaa t dilihat adan akan sasaran PUAP dilaks n atau terjad umlah pend aran Progra Di Kabu ebut maka p P di Kabupa upaten Purw untuk meng terhadap pe apatan bersih faktor-fakto penjualan o venue esit total cos 3 4 4 an program nya fenomen n dari progra sanakan men di penurunan duduk miskin Gambar 1 am PUAP D upaten Purw perlu dilakuk aten Purwaka wakarta. getahui peng endapatan us h usahatani or produksi output setelah st 5 m PUAP dan na terjadi pen am PUAP ya njadi 90,3 rib n sebesar 21 n di Kabupa Dan Jumlah wakarta kan penelitia arta tersebut garuh dari P saha tani di K net farm inc yang diinv h dikurangi Jum Ang ngan jumlah nurunan jum aitu dari 114, bu jiwa pada 1,14 persen. aten Purwaka Penduduk M an bagaiman terhadap pe elaksanaan P Kabupaten Pu come adalah vestasikan k pengeluaran mlah Penduduk garan PUAP h penduduk mlah pendudu ,50 ribu jiwa a tahun 2010 Fenomena arta dapat d Miskin na efektivita endapatan us Program Pen urwakarta. h imbalan yan kedalam usa n total usaha k Miskin k miskin di uk miskin di a pada tahun 0 setelah tiga pelaksanaan dilihat dalam s dana yang saha tani dan ngembangan ng diperoleh ahatani atau tani, dengan i i n a n m g n n h u n 5 Pada umumnya penduduk miskin bertempat tinggal di daerah – daerah pedesaan, dengan mata pencaharian pokok di bidang – bidang pertanian dan kegiatan – kegiatan lain yang erat berhubungan dengan sektor ekonomi tradisional. Mereka kebanyakan wanita dan anak – anak dari pada laki – laki dewasa, dan mereka sering dikonsentrasikan di antara kelompok etnis minoritas dan pribumi. Sekitar dua pertiga penduduk miskin di negara – negara berkembang masih menggantungkan hidup mereka dari pola pertanian yang subsisten, baik sebagai petani kecil atau buruh tani yang berpenghasilan rendah Todaro, 2006. Menurut Tambunan 2011, bahwa untuk mendukung strategi yang tepat dalam memerangi kemiskinan, diperlukan intervensi – intervensi pemerintah yang sesuai dengan sasaran atau tujuan perantaranya dapat dibagi menurut waktu, yakni jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. Intervensi jangka pendek adalah terutama pembangunan sektor pertanian dan ekonomi pedesaan. Permasalahan mendasar yang dihadapi petani adalah kurangnya akses kepada sumber permodalan, pasar dan teknologi, serta organisasi tani yang masih lemah. Untuk itu, program penanggulangan kemiskinan merupakan bagian dari pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Panjang dan kesepakatan global untuk mencapai Tujuan Pembangunan Milenium. Kementerian Pertanian mulai tahun 2008 telah melaksanakan program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan PUAP dibawah koordinasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri PNPM-Mandiri dan berada dalam kelompok program pemberdayaan masyarakat Kementrian Pertanian, 2011. Hasil penelitian Dominique van de Welle yang berjudul “Testing Vietnam’s Public Safety Net” yang meneliti Program pengaman sosial di Negara Vietnam. Hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa program jaring pengaman sosial di Vietnam telah memberikan kontribusi pada penurunan kemiskinan antara tahun 1993 – 1998. Hasil penelitian lain yang dilakukan oleh Andi Suci Anita dan Umi Salawati yang berjudul “Analisis Pendapatan Penerima Bantuan Langsung Masyarakat-Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan BLM- PUAP di Kabupaten Barito Kuala”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran umum pelaksanaan Bantuan Langsung Masyarakat - Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan BLM-PUAP di Kab. Barito Kuala. Hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa tidak terdapat perbedaan antara pendapatan responden penerima dan non penerima BLM-PUAP.

III. METODE PENELITIAN

Dokumen yang terkait

Studi Mengenai Program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) Hortikultura Kabupaten Karo

0 42 120

Partisipasi Petani Dalam Program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP)

5 34 118

Strategi keberlanjutan program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) (Kasus Kabupaten Karawang)

0 9 136

Peran Program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan terhadap Kinerja Gapoktan dan Pendapatan Usahatani Padi di Kabupaten Subang

0 34 130

PERAN PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PERDESAAN TERHADAP KINERJA GAPOKTAN DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI DI KABUPATEN SUBANG

0 3 10

EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBERDAYAAN PETANI MELALUI PUAP (PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PERDESAAN) (Studi kasus di Kecamatan Bambanglipuro, Kabupaten Bantul)

0 3 131

Pengaruh Pemberian Bantuan Tambahan Modal Usahatani Melalui Program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (Puap)Terhadap Peningkatan Pendapatan Usahatani (Sebuah Studi Kasus Di Kabupaten Purwakarta).

0 1 1

KAJIAN DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PERDESAAN (PUAP) TERHADAP PENDAPATAN USAHATANI PADI DI KECAMATAN LAU KABUPATEN MAROS

0 0 13

I. Identitas Responden - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Perbandingan Pendapatan dan Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Usahatani Padi Program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) dan Non-PUAP: Studi Kasus

0 0 14

EFEKTIFITAS PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PERDESAAN TERHADAP PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI KECAMATAN MARAWOLA KABUPATEN SIGI

0 0 9